Chapter 28
20 September 1639, PMC Sayap Garuda melaksanakan misi kemanusiaan ke semua wilayah yang terkena dampak serangan Nod atau efek gempa bumi akibat Carrier-Class. Sekitar 45.000 personil dikerahkan ke berbagai negara, seperti Fenn yang mengalami letusan gunung berapi akibat gempa bumi dibawah tanah yang menyebabkan gunung meletus, bangunan di Teokrasi Gahara yang runtuh dan banyak orang kehilangan rumah dan negara-negara lain yang terkena dampak sangat parah.
Ini juga menandakan pertama kalinya PMC Sayap Garuda menerjunkan kontraktor sebanyak ini, bahkan mereka sampai harus menolak beberapa tawaran pekerjaan karena mereka kekurangan personil mereka, di Indonesia sendiri saja perlu 15.000 personil Sayap Garuda untuk menjaga pabrik dan bangunan vital lainnya.
Untuk mengakali hal ini, Indonesia, Altaras, Mu dan Magicaraih yang tidak terkena dampak serangan secara langsung, memutuskan untuk membuat kembali pasukan penjaga perdamaian seperti saat PBB masih ada di dunia lama. Kontingen Garuda yang sempat dinonaktifkan pada tahun 1990, kembali diaktifkan untuk menjalani misi perdamaian lagi di Dunia lain.
Mu membentuk Kontingen Otaheit I yang akan bermarkas di Otaheit dan beranggotakan 850 orang, masing-masing dari Angkatan Darat Mu dan Korps Marinir Mu yang baru saja dibentuk tidak lama lalu. Mu mengirim Kontingen Otaheit ke Parpaldia. Sedangkan Magicaraich sendiri juga ikut membentuk pasukan penjaga perdamaian mereka, yaitu Kontingen Avest, yang beranggotakan sekitar 950 orang, 200 dari pasukan perdamaian tersebut adalah seorang penyihir kelas atas yang bergabung di Militer. Kontingen Avest dikirim untuk menanggulangi bencana dibeberapa negara dengan sekitar 2.000 sukarelawan dari Magicaraich sendiri.
Altaras tentu membentuk pasukan Perdamaian mereka juga dan bahkan pasukan perdamaian milik Altaras jauh lebih besar daripada Mu maupun Magicaraich, Kontingen Taara sendiri beranggotakan sekitar 2.000 personil dengan 5 tank Sherman yang dicat warna putih dengan logo RPTO serta nama RPTO dengan cat hitam... Benar-benar mirip kendaraan pasukan penjaga perdamaian PBB.
Ekonomi Parpaldia yang awalnya sedang berkembang pesat setelah mendapat bantuan dana dari berbagai sekutu, harus mendapati diri mereka hampir bangkrut dengan hutang negara semakin membengkak dan rakyat mereka harus kelaparan karena krisis moneter, pangan dari luar belum terlalu bisa mencukupi kebutuhan Parpaldia.
Maka dari itu, Indonesia memikirkan cara bagaimana agar mereka dapat membantu sekutu dekat mereka ini, hingga akhirnya salah satu perwira angkatan udara TNI angkat suara.
"Kenapa kita gak melakukan hal yang sama seperti di Berlin dulu? Atau saat kita membantu Polandia menghancurkan Hive Warsawa?"
Dan diputuskan, Pemerintah mengadakan donasi di seluruh wilayah Indonesia, mereka meminta para masyarakat untuk memberi donasi seikhlas yang mereka bisa dan tidak terlalu membebani mereka. Donasi akan berakhir pada tanggal 25 September.
Pada tanggal 21 September, Kerajaan Quila membakar mayat-mayat Nod di suatu pulau lepas pantai Quila, dengan bantuan minyak dan bom Napalm Indonesia, proses itu memakan waktu yang cukup lama dan mereka sadar kalau Warrior-Class itu tahan api dan butuh usaha yang lebih untuk sepenuhnya menghilangkan mayat-mayat Warrior-Class.
Qua-Toyne sendiri harus mendapati tanah mereka tercemar dan cukup membuat panik beberapa negara yang bergantung atas hasil agrikultur Qua-Toyne, untung saja mereka dapat menanggulanginya saat spesialis CBRN dari militer Indonesia tiba dan mulai menetralisir racun dan cairan darah Nod yang meresap ke tanah.
Indonesia sendiri saat ini masih terus untuk menstabilkan situasi dengan mengirimkan banyak bantuan yang diperlukan oleh negara-negara yang terdampak, tapi untungnya semua dapat dikendalikan pada akhirnya. Indonesia juga sudah mulai untuk mengklaim beberapa pulau baru disekitar kepulauan Indonesia dan membangun pos militer kecil dengan perlengkapan untuk mendeteksi kapal maupun pesawat asing.
Mu sendiri akhirnya menyelesaikan cetak biru untuk kapal induk mereka, walau desainnya dikritik oleh orang-orang dari PT. PAL karena beberapa bagian-bagian kapal sangatlah tidak realistis, apalagi mereka ingin membuat kapal induk dengan desain trimaran mengikuti Mirishial. Indonesia sendiri memutuskan untuk mengirim beberapa ahli kapal mereka untuk membantu Mu merancang ulang desain kapal induk mereka.
Esthirant, Kekaisaran Parpaldia.
25 September 1639.
0900.
Kaisar Ludius harus menghela nafas untuk kesekian kalinya dihari itu, dia saat ini berada di tenda komando garis depan dan dia secara pribadi ingin berada disini untuk dukungan moral pada prajurit dan warga sipil yang berusaha kembali membangun separuh dari Esthirant. Memang hanya separuh, tapi hal ini cukup untuk membuat Parpaldia berlutut dengan kedua kaki mereka, bahkan para menterinya memprediksi butuh waktu 3 tahun untuk Parpaldia agar dapat kembali normal, atau setidaknya normal yang mereka harapkan.
Keadaan sekarang tidak seperti dulu dimana Parpaldia dapat meminta upeti dan sumber daya dari negara bawahan atau jajahan mereka dengan sesuka hati, sekarang semuanya punya harga... Memang pasukan PMC Indonesia sangatlah membantu terlebih lagi Mecha mereka, tapi hal itu tidak dapat membantu warga Parpaldia yang kelaparan, sakit dan tidak punya pekerjaan. Hingga akhirnya Remille masuk ke dalam tendanya dengan semangat dan senang.
"Sayangku! Kamu harus lihat ini!" Ujar Remille dengan girang, dia terlihat memakai jaket musim dingin karena musim dingin di Parpaldia terjadi sedikit lebih awal daripada biasanya, mungkin efek senjata pemusnah massal Indonesia hehe.
"Ada apa Remille? Aku sedang pusing ini." Ujar Ludius dengan malasnya.
Lalu muncul juga Arde disamping Remille dengan wajah full senyum.
"Yang Mulia! Anda tidak ingin melewatkan momen ini!" Dengan desakan dari dua orang terdekatnya, Ludius pun bangkit dan memakai jaket musim dingin dan keluar dari tenda.
Saat Ludius keluar tenda, dia harus dikejutkan saat melihat formasi pesawat kargo Indonesia di langit... Total sekitar ada 180 lebih pesawat kargo yang diterbangkan dari pangkalan udara di Aceh dan transit didi Kerajaan Fenn lalu terbang langsung menuju Esthirant.
C-5 Super Galaxy, Antonov AN-225, C-130 dan C-17 Globemaster lah yang mengisi udara Esthirant, dengan sekitar 30 F-15, 25 F-35 dan 45 pesawat Sufnoi SU-33 yang mengawal formasi pesawat kargo dengan gagahnya. Mereka melakukan flyby di salah satu lapangan terbuka taman Esthirant dan dari pintu besar belakang mereka mengeluarkan banyak sekali kotak kayu yang saat terjun langsung muncul parasut untuk membuat para kotak kayu mendarat dengan aman tanpa kerusakan.
Ludius, Remille dan Arde menatap dengan kagum pandangan luar biasa dihadapan mereka, ratusan pesawat TNI AU menerjunkan suatu kotak kayu aneh dengan kekuatan dominasi udara mereka yang sekarang ini tak terkalahkan di dunia, Ludius menyadari kalau masih ada sisa tempat yang cukup lapang lagi di taman kota itu, dan melihat dengan syok saat lima pesawat tempur Indonesia memposisikan pesawat mereka untuk mendarat.
"Arde! Dimanakah truk pembawa Avtur untuk pesawat Indonesia?!"
"Mereka saat ini dalam perjalanan pak, kemungkinan tiba 4 menit." Seru Arde balik.
Lima pesawat berupa F-35 yang memang berkemampuan STOL langsung mendarat dengan mulusnya, dibawah badan pesawat mereka terdapat tiga benda panjang dan kotak, itu adalah tempat kompartemen khusus yang biasanya untuk membawa kebutuhan pribadi serta sehari-hari pilot, namun biasanya hanya satu yang dibawah, kali ini tiga berarti para pilot-pilot Indonesia membawa sesuatu.
Ludius juga melihat beberapa pesawat lainnya perlahan melakukan pendaratan dan total sudah ada sekitar 57 pesawat Indonesia yang sudah mendarat dan warga Esthirant terlebih lagi para Anak-anak sudah menyerbu para pilot Indonesia yang baru saja turun, Ludius tersenyum saat melihat para pilot yang membagikan permen, coklat dan beberapa obat-obatan untuk warga Esthirant yang sedang tertimpa musibah.
Ada juga yang memberikan buku, kotak kardus berisi baju dan bahkan hal sampai sesimpel tablet vitamin diberikan pada orang-orang Esthirant, tapi yang diprioritaskan adalah Anak-anak. Sebenarnya pemerintah Indonesia tidak pernah memerintahkan hal ini, ini semuanya murni dari inisiatif pilot dan kru yang mempersiapkan pesawat mereka, ini juga hasil uang dan donasi yang dibuka angkatan udara.
Saat pembagian selesai, para pilot Indonesia lalu kembali menaiki pesawat mereka yang selesai diisi Avtur oleh truk pengisi avtur yang memang ditaruh Indonesia di sana untuk pesawat dari Lanud Esthirant. Para warga Esthirant pun disuruh minggir sebentar dari lapangan karena mereka akan melakukan take-off.
F-35 yang berada dipaling depan menghidupkan dan mesin jetnya dan langsung tancap gas untuk terbang, dengan orang-orang dari Esthirant menyoraki para pilot-pilot Indonesia yang satu persatu terbang ke udara, hingga mereka kembali terbang ke arah asal mereka...
Saat Ludius berpikir semuanya telah berakhir, 43 pesawat Indonesia yang tersisa yang sedari tadi berputar-putar di udara mulai melakukan pendaratan, dengan 40 pesawat berhasil mendarat. Sedangkan tiga pesawat lain terpaksa mendarat di salah satu jalan kota Esthirant yang untung saja waktu itu sudah di upgrade.
Mereka juga melakukan hal yang serupa seperti gelombang pesawat sebelumnya dan saat sudah melaksanakan tugas yang diamanahkan, mereka kembali berangkat ke langit dan pulang ke rumah mereka.
Ludius memerintahkan para personil militer dan beberapa relawan untuk membuka peti kayu yang dijatuhkan melalui parasut dari pesawat kargo Indonesia, dan alangkah terkejutnya mereka melihat isi di dalam kotak kayu tersebut. Beras, gula, teh instan, baju dan banyak kebutuhan sehari-hari lainnya ada di dalam kotak itu.
"Semuanya! Mulai buka kotak-kotak itu dan susun secara rapih, lalu bagikan secara adil dan rata!" Perintah Ludius dengan mutlak.
Pembongkaran Airdrop Indonesia pun dimulai dengan banyaknya kebutuhan sehari-hari yang cukup untuk menghidupi warga Esthirant setidaknya selama 1 bulan lamanya jika didistribusikan dan dikonsumsi secara bijak. Ludius tersenyum, senang melihat warganya setidaknya akan selamat menghadapi badai salju yang BMKG prediksi akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Salah satu Garda Kekaisaran mendatangi si Ludius dari belakang dan berbisik.
"Yang Mulia, laporan dari Duro." Ludius menganggukkan kepalanya, pertanda menyuruh si personil Garda Kekaisaran untuk berbicara.
"Yang Mulia, Duro dan kota besar lainnya juga mengalami hal yang sama." Ludius melebarkan matanya.
Jika memang semua kota di Parpaldia mendapatkan airdrop dari Indonesia, berapa banyak pesawat raksasa yang mereka kerahkan untuk misi yang tidak masuk akal ini?! Ludius menutup wajahnya dengan tangan kanan lalu tertawa. Indonesia benar-benar negara gila!
"Laporan! Formasi pesawat pengebom Indonesia datang daru arah timur, kemungkinan tiba dalam 6 menit!" Seru salah seorang operator Radar.
Benar saja, di atas langit Esthirant tertutup dengan formasi pesawat pengebom Indonesia, TU-95, TU-22M, B-52 dan B-1RI diterjunkan untuk misi kali ini, dan mereka mulai menjatuhkan muatan yang mereka bawa ke tanah lapang di luar Esthirant, tawa Ludius semakin keras hingga Remille sampai khawatir, nampaknya Indonesia berhasil merusak calon suaminya ini.
Tidak hanya di Parpaldia, Negara-negara lain seperti Qua-Toyne, Quila dan Fenn mendapatkan perlakuan yang sama dengan Parpaldia, suatu tindakan yang membuat negara-negara sekutu keheranan sekaligus kagum akan Indonesia, padahal mereka (Indonesia) saat ini juga sedang menderita di bidang ekonomi dan keamanan, tapi Indonesia tetap saja berusaha sekuat tenaga mereka untuk membantu negara sekutu mereka, hal ini memotivasi seluruh negara yang tergabung dalam organisasi RPTO untuk melakukan hal yang sama.
Pada tanggal 27 September, Armada kapal perang Atlantis yang berjumlah 45 kapal menggantikan armada keempat Parpaldia untuk berpatroli di laut mereka, Atlantis tidak sendiri, ada 40 kapal dari negara sekutu lainnya yang juga membantu berpatroli di laut Parpaldia untuk menggantikan Angkatan Laut Parpaldia yang pasti kelelahan untuk sementara waktu sampai semuanya kembali normal.
Pada tanggal yang sama, dibentuklah pasukan penjaga perdamaian gabungan dengan jumlah 60.000 personil beserta perlengkapan berat mereka, pasukan ini diberi nama Kontingen Oblitus yang memiliki misi yang sama seperti Kontingen Garuda, Otaheit dan PMC Sayap Garuda, menjaga kedamaian di Parpaldia dan membantu negara tersebut kembali bangkit dari keterpurukan... Dan juga untuk menjaga dari teroris yang nampaknya mulai menunjukkan batang hidung mereka, sekaligus juga membantu Umbra Interfectorum.
Di Indonesia sendiri, terjadi ketegangan yang membagi kelompok yang menduduki kursi DPR menjadi dua kubu. Kubu Anti-Pribumi dan Kubu yang mendukung Pribumi. Kubu yang Anti-Pribumi ini dulu tidak terlalu populer karena waktu itu Indonesia sangat membutuhkan bantuan dan semua orang memutuskan untuk mengesampingkan ideologi mereka dan bekerja sama... Tapi sekarang, menurut mereka Indonesia sudah kuat dan dapat berdiri sendiri dan membuat petisi untuk Indonesia keluar dari RPTO.
Hal ini tentu membuat semua matra ABRI tidak suka akan kubu ini, Indonesia sudah masuk terlalu dalam dan uang yang dicurahkan ke dalam organisasi itu sudah sangat banyak, akan sangat merugikan jika Indonesia melakukan hal itu, dan lagi, Kubu Anti-Pribumi ini mendoktrin banyak anak muda Indonesia untuk membenci banyak orang-orang pribumi yang bermigrasi ke Indonesia.
Awalnya kubu ini melampiaskan kebencian mereka ke orang-orang asing yang mengungsi dan menetap di Indonesia secara permanen, mereka menganggap orang-orang luar itu tidak layak untuk jadi orang Indonesia sejati dan hampir terjadi juga perang sipil karena hal itu, tapi waktu itu mereka kalah jumlah hingga akhirnya mereka sempat dibubarkan, tapi sekarang di dunia baru mereka mempunyai banyak dukungan dan pengikut hingga mereka dapat secara terang-terangan berkhotbah tentang ideologi bodoh mereka.
Kubu ini sangat diwaspadai Wijaya, karena salah gerak sedikit, Perang Sipil dapat meledak dan Indonesia akan semakin melemah, saat ini saja mereka tidak dapat melakukan Operasi Militer secara penuh dan selancar dulu di Bumi, Invasi ke Benua Vestal saja Wijaya bingung bagaimana mereka dapat melakukan hal se-gila itu dan berhasil.
Orang-orang Fasis di DPR ini juga selalu mendapatkan kritik dari masyarakat Indonesia yang tidak suka akan ideologi seperti Fasisme, dan lagi, penduduk Indonesia juga berdemo di depan gedung Presiden untuk memenjarakan saja mereka dan memberi hukuman yang paling berat yang dapat Mahkamah Agung berikan.
Namun sayangnya, Wijaya belum bereaksi dan terus mengumpulkan informasi yang lebih konkret untuk menyerang orang-orang aliran sesat ini, ditambah lagi Kultus penyembah Nod semakin marak di Indonesia, nampaknya kedua faksi ini bekerjasama untuk meruntuhkan Indonesia, ditambah lagi si Kriminal Smith masih berkeliaran di luar sana.
Jika situasi ini dibiarkan terus menerus, maka popularitas Wijaya akan menurun dan dalam waktu satu tahun mendatang, dia tidak akan dipilih kembali menjadi Presiden yang pasti akan mengakibatkan keruntuhan Republik Indonesia...
Beberapa Kapal selam milik Gra Valkas lagi-lagi harus secara misterius 'menghilang' tanpa kabar sama sekali saat berlayar di lautan Benua Tengah dekat teritori Mirishial, KEBETULAN sekali di daerah itu memang ada Armada Mirishial yang sedang berlatih untuk menangkal dan melakukan Pertempuran anti kapal selam.
Hal ini menyebabkan ketegangan antara kedua 'sekutu' ini, walau akhirnya masalah diselesaikan secara damai, Gra Valkas belajar akhirnya untuk tidak mengirim kapal lagi lewat laut Benua Tengah yang dimana disitu ada kapal Mirishial...
Berita penyerangan Nod sampai ke Benua Tengah dan aman untuk berkata, banyak orang yang mempercayai hal itu karena banyak pedagang yang melihat secara langsung pertempuran dahsyat itu, bahkan sampai Badan Intelijen Mirishial tidak dapat melakukan apapun untuk memblokir berita kehebatan Indonesia dan sekutu mereka.
30 September 1639, Prototipe Mecha Magis akhirnya didemonstrasikan di salah satu fasilitas PT. Pindad, Parpaldia memutuskan untuk memindahkan tempat fasilitas penelitian mereka di Indonesia, lebih tepatnya di salah satu fasilitas yang biasanya digunakan untuk uji coba senjata baru Pindad.
Prototipe yang dikeluarkan sangatlah tidak manuk akal, tapi beberapa orang dari ABRI nampaknya sangat tertarik akan desain Mecha Magis milik Parpaldia ini. Lebih kecil dari Mecha terpendek milik Indonesia, tapi mereka tahu potensial dari Mecha magis ini sangatlah besar, apalagi jika untuk misi infiltrasi, pertarungan jarak dekat dan pengintaian.
Salah satu pihak yang me-lobby dan bersedia mengirim pilot penguji adalah Batalyon Mekanis Taktis Fuji, salah satu dari pasukan Jepang yang memutuskan untuk bekerja untuk Indonesia, mereka bisa dibilang adalah orang buangan, juga karena gaya bertarung mereka yang sangat tidak manuk akal.
Pengembangan HI-MAREF juga diprioritaskan dan saat ini, lima HI-MAREF kelas Indra sedang dibangun di Stasiun Militer Semarang. Kelima Benteng surgawi ini akan menjadi lawan yang seimbang atau bahkan lebih kuat dari benteng kapal tempur ilahi, Pal Chimera.
Papua saat ini menghadapi masalah yang cukup serius, pemberontak bersenjata muncul dan menyerang beberapa pekerja tambang Freeport Indonesia, hal ini mengakibatkan Indonesia mengambil tindakan keras dan mengubah status Papua menjadi DOM (Daerah Operasi Militer). Sudah ada 1.000 lebih personil Brimob yang melakukan penyerangan di Outpost milik 'teroris', jika seorang anak kecil berumur 12 tahun adalah teroris, maka pria berumur 30 tahun adalah seorang Iblis.
Hal ini juga menjadi kesempatan emas bagi Mirishial untuk mengirim Badan Intelijen Mirishial yang disamarkan sebagai media pemberitaan Mirishial. Tentu saja hal ini ditolak keras oleh Jenderal yang memimpin pasukan Indonesia di Papua. Bukan karena negara mereka sedikit punya masalah, tapi memang media asing dilarang untuk meliput di medan perang tempat Indonesia sedang bertempur. Hal ini membuat kesal Agen Mirishial dan memutuskan untuk menyelinap masuk ke Papua.... Mereka tidak pernah terlihat lagi setelah itu.
1 November, 1639. Gra Valkas mengirim Diplomat mereka, Cielia Oudwin untuk membuka hubungan diplomatik ke Komunitas Magicaraich dengan Grade Atlastar, untuk membuat efek gentar dan agar proses diplomasinya lancar.
Tapi alangkah terkejutnya para Gra Valkas saat melihat dua Battleship Indonesia yang cukup besar berada di pelabuhan Avest, dengan beberapa kapal Mu serta Magicaraich tertambat di sana. Ketiga Negara tersebut baru saja ingin melakukan Latihan Gabungan bersama.
Uji Coba misil jelajah Gra Valkas sukses besar dengan berhasil menenggelamkan kapal perang lama milik Angkatan Laut Gra Valkas. Jarak dari senjata ini sangatlah jauh, sekitar 88 KM, tentu masih kalah dari misil jelajah milik Indonesia atau bahkan misil Balistik Indonesia, tapi menurut mereka Indonesia tidak punya senjata untuk menangkal senjata sakti mereka ini!
Walau begitu, terjadi insiden ledakan di fasilitas tempat ilmuwan proyek misil jelajah Gra Valkas yang membunuh para ilmuwan brilian dan menghancurkan cetak biru pembuatan senjata sakti tersebut, memaksa Gra Valkas harus mengulangnya lagi dari awal. Nampaknya anggaran Indonesia harus dinaikkan lagi untuk menggaji operator dan Agen BIN, pasti tulang belakang mereka sangat sakit karena menggendong Indonesia untuk membuat musuh-musuh mereka tetap tertinggal.
Mirishial sendiri tidak kalah sial, salah satu tambang batu magis yang sangat penting untuk ekonomi dan militer Mirishial terjadi suatu insiden yang menewaskan banyak pekerja dan membuat jalan masuk ke tambang itu rusak, dan jika memaksa untuk meledakkan batu yang menghalangi jalan, maka konsekuensi besar akan terjadi yang membuat Kaisar Mirishial kembali pusing tujuh keliling.
Tanggal 2 November, 1639, terjadi percobaan pembunuhan kepada Presiden Wijaya oleh para Kultus penyembah Nod di Bandara Soekarno-Hatta, percobaan pembunuhan penembakan itu untungnya dapat digagalkan karena Wijaya mempunyai suatu perangkat yang dapat memancarkan perisai energi yang dapat menahan peluru, para Paspampres langsung membalas dengan cara menembak para anggota Kultus sampai mati menggunakan P90... Hingga hanya satu yang tersisa masih hidup dan ditahan untuk diinterogasi oleh Agen BIN...
Dunia semakin kacau, ketegangan terjadi Indonesia dan nampaknya Indonesia akan terbelah menjadi dua kubu, Agama Penyembah Nod mulai melancarkan aksi mereka, Mirishial serta sekutunya kena mantra ajaib operator BIN dan pasukan penjaga perdamaian dibentuk oleh RPTO.
Tapi semua bidak sudah digerakkan sesuai kehendak, semuanya sudah ada direncanakan dan pertempuran epik akan dimulai, Nod hanyalah ujian awal, sesuatu yang lebih besar, kuat dan pintar akan melawan Indonesia.
TBC.
Ampun tangan saya mau patah, tapi otak berteriak untuk nulis. Btw itu paragraf terakhir kisi-kisi untuk pencipta Nod muehehe.
Kalau ada gambar yang lupa di publish, bilang saja.
Mecha Magis Ikaruga :
Kendaraan medis lapangan :
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top