Chapter 22
Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Republik Indonesia.
Menteri luar negeri Salwa terlihat bingung saat melihat Putri Lumies dari Altaras ada dihadapannya, entah apa alasannya kemari... Salwa punya beberapa teori sih.
"Jadi, tuan putri... Ada apa tujuan anda kemari?" Tanya Salwa sambil mengambil secangkir kopi.
"Tujuan saya kemari adalah untuk menyerahkan ini, surat permintaan maaf kami yang sedalam-dalamnya tentang tenggelamnya keempat kapal kalian di wilayah kami... Itu adalah ulah Partisan yang sangat tidak suka dengan Parpaldia." Ujar Lumies sambil meringis.
"Lah, gak suka sama Parpaldia kenapa sampai menyerang kami yang tidak ada memprovokasi mereka?" Tanya Salwa keheranan.
"Karena hubungan dekat Indonesia dengan Parpaldia yang mengakibatkan mereka memandang kalian sama saja dengan mereka... Ayah saya juga sudah mencoba bernegosiasi ke mereka, tapi malah diserang, untung saja Royal Guard Altaras dapat menyelamatkan Ayahanda saya." Ujar Lumies.
"Kacau sekali, huh... Jadi kamu kemari hanya untuk memberi permintaan maaf dan informasi mengenai partisan?" Lumies menggeleng dan memberi sebuah folder berisi foto yang berwarna... Nampaknya diambil dari kamera DSLR yang dijual Indonesia.
"Ksatria Naga kami melihat Armada kapal perang yang berlayar melewati Altaras dan mengarah ke Philades... Jadi ada baiknya jika ini kami serahkan ke anda." Salwa mengambil salah satu foto dan melihatnya secara intens.
Salwa melebarkan matanya... Ini mah kapal Perang kelas Kongou sama Nagato, gimana mereka ada disini- Oh iya... Salwa baru ingat ada negara yang memiliki level teknologi yang sama dengan Perang Dunia kedua... Gra Valkas.
"Begitu... Soalnya Armada Mu sudah mengikuti mereka dari beberapa hari lalu, entah apa tujuan mereka sampai berlayar sejauh ini... Terimakasih atas semuanya, Tuan Putri." Salwa berdiri diikuti Lumies.
"Sama-sama, Nyonya Menteri." Setelah berjabat tangan, Lumies pun keluar dari ruangan Salwa.
Salwa pun merenung sebentar dan langsung cepat-cepat menghubungi Presiden Wijaya.
Kamp sementara Raja Iblis, Benua Grameus.
2 Agustus 1639.
Nosgorath menghela nafas sekian kalinya dalam sejam... Dia tidak habis pikir, bagaimana caranya manusia dapat mengalahkan pasukannya?! Kalau dulu dia paham karena Utusan dari Dewa Bulan menghajarnya dekat senjata yang sungguh mengerikan, tapi sekarang nampaknya manusia semakin berkembang terlalu pesat...
Dia sekarang saat ini sedang memikirkan rencana baru untuk mendobrak tembok sialan itu tanpa mengalami kekalahan lagi, nampaknya dia harus menggunakan beberapa perlengkapan Master nya untuk menang di Pertempuran berikutnya. Nosgorath pun berencana mengambil suatu pusaka yang ditinggalkan oleh penciptanya dahulu, Kekaisaran Ravernal.
Dia membawa pasukan yang cukup besar untuk mengawalnya ke kuil penyimpanan pusaka tersebut, setelah mendapatkannya, dia tidak akan terkalahkan! Atau itu yang dia pikirkan... Tanpa dia sadari, semua kegiatannya dipantau dari jauh oleh sosok raksasa hitam.
Nosgorath bergerak dengan pasukannya dengan dilindungi gelapnya malam dan dengan pelan akhirnya mereka sampai disebuah Kuil tempat Pencipta nya menyimpan alat perang yang super hebat. Nosgorath tersenyum lebar dan mulai menggali kuil tersebut menggunakan sihir dan diikuti anak buah monsternya yang lain, sedangkan monster yang kecil kayak Goblin disuruh membuat perimeter pertahanan.
Beberapa saat menggali, Nosgorath akhirnya menemukan pintu besar yang dapat dia masuki, dengan usaha yang cukup, pintu pun terbuka dan Nosgorath pun berjalan masuk dan pintunya dijaga oleh Blue Ogre dan Red Ogre.
Sedangkan pasukan khusus Indonesia hanya memantau dari kejauhan, Assault Cannon siap untuk menghujani pasukan Nosgorath saat ini juga.
Kapten Jalal, pemimpin dari Kompi B, Batalyon Armor Taktis Pertama Indonesia 'Rakshasa', yang saat ini sedang memantau dari Mecha nya, SU-47 Berkut yang lisensinya dibeli oleh PT. Pindad.
Kenapa Kompi B yang dipilih? Karena mereka adalah petarung jarak dekat, mayoritas Mecha yang ada di Kompi B adalah Takemikazuchi pabrikan Jepang, Industri berat Fugaku. Takemikazuchi dulu adalah Mecha yang sering dipakai oleh Imperial Japanese Royal Guard, tapi karena performa mereka yang sangat bagus di semua jarak baik itu jauh, sedang, dekat... Takemikazuchi bisa melakukan semuanya..
Itulah kenapa PBB dulu memaksa Jepang untuk mengimpor Takemikazuchi ke negara lain yang juga sangat membutuhkan Mecha yang memiliki spesifikasi yang sama dengan Takemikazuchi. Itu salah satu alasan kenapa Indonesia punya benda mahal seperti ini.
Kompi nya terdapat 8 unit Type-00R Takemikazuchi, 3 unit F-22M dan satunya lagi adalah SU-47 Berkut miliknya yang juga di desain untuk pertarungan jarak dekat. Tapi dia merasa ini semua sangatlah... Overkill. Terlalu berlebihan rasanya mengirim Batalyon armor taktis yang biasanya bertempur melawan monster raksasa untuk membasmi masalah seperti ini... Tapi Jalal tahu, lebih baik tidak mempertanyakan atasan dan lebih baik menjalankan nya.
"Pak Jalal, target sudah memasuki kuil tersebut selama 10 menit... Perlu kita dobrak masuk sekarang?" Tanya salah satu anak buahnya yang ada di Takemikazuchi.
"Tidak, tunggu sebentar... Aku ingin lihat apa yang dia lakukan, bagaimana dengan jaringan kita ke Pusat?" Tanya Jalal balik.
"Kuat pak, mereka dapat dengan jelas memonitor misi ini tanpa kendala." Ujar anak buahnya yang tadi.
"Bagus... Terus perhatikan anak-anak."
Beberapa saat menunggu yang membuat beberapa pilot sedikit kurang nyaman, akhirnya si Nosgorath keluar dengan sebuah... Mecha?! Mecha tersebut sebesar 20 meter, memiliki warna hitam dan desain yang sangat dikenali oleh semua pilot Indonesia.
"Bukannya itu?!"
"Tidak mungkin, benda itu seharusnya belum masuk ke tahap produksi- Tidak, seharusnya belum diproduksi sama sekali!"
"F-47.... Ishkur!" Jalal menatap tajam Mecha tersebut yang memiliki persenjataan yang sangatlah mirip dengan Ishkur yang dalam tahap pengembangan, meriam Chain Railgun yang dapat memusnahkan kawanan Nod dalam satu kali tembak.
"... Semuanya, kode merah. Aku akan melawan si Raja Iblis, kalian lawan sisanya. Jangan sampai ada yang mendekati kami!" Seru Jalal menghunus kan pedang berbentuk Katana dari punggung mecha nya.
"Siap, Laksanakan!" Jalal langsung melesat dengan kecepatan tertinggi yang dapat dicapai Mecha nya dalam hitungan detik dan menuju ke Raja Iblis yang sedang dipuja-puja oleh monster lainnya...
Nosgorath yang tersenyum bangga langsung menyadari sesuatu mendekat dengan sangat cepat, dia langsung berbalik dan harus menangkis tebasan pedang dari sosok raksasa besi sama sepertinya yang berwarna hitam kemerahan. Untung saja perisai energi mecha ini sempat hidup. Dia langsung sadar, mereka adalah Indonesia! Negara manusia yang telah mempermalukan nya dan pasukan monster nya.
"Indonesia!!" Dengan kekuatan yang luar biasa, Nosgorath menendang mecha dari Indonesia itu, hal ini menyebabkan SU-47 Berkut langsung mengaktifkan perisai energinya juga dan lompat kebelakang. Beberapa hujan peluru mengenai anak buahnya yang langsung merubah mereka menjadi asap merah.
Nosgorath dengan geram langsung melesat maju tanpa memperdulikan dia membunuh anak buahnya tanpa sengaja, dia melakukan tebasan kearah Mecha milik Jalal, dan dibalas juga oleh Jalal hingga mereka beradu pedang. Percikan api dihasilkan dari kedua pedang yang beradu, tidak ada yang mau mengalah, tapi Jalal punya trik. Dia menggunakan tangan ekstra yang memegang Assault Cannon dipunggung nya dan menembakkan peluru 36mm secara point blank.
Tembakan itu kena, tapi belum cukup untuk menghancurkan Perisai energi dan Nosgorath, bukannya mundur, malah maju dan berkali-kali menghantamkan pedangnya kearah Jalal yang dia hindari terus menerus sebelum akhirnya terbang ke atas dengan bantuan Booster nya. Jalal menatap tajam Mecha milik Nosgorath yang tidak juga ikut terbang... Apa mecha itu tidak dapat terbang??
Nosgorath lalu membidik Mecha milik Jalal dan melepaskan 15 tembakan dari Chain Railgun magis yang dia dapatkan dari kuil tadi, kelimabelas tembakan itu keluar dalam waktu 1.5 detik dan hampir saja mengenai Jalal jika saja dia tidak menghindar tepat waktu, memutuskan untuk menyelesaikannya, Jalal maju sambil tangan ekstra punya dia menembaki Mecha Nosgorath dengan peluru Assault Cannon 36mm sampai habis pelurunya, dia menyiapkan pedangnya dan dengan bantuan gravitasi dia melakukan tebasan kebawah yang dicoba ditahan oleh Nosgorath, namun sayang saja Perisai energi milik Mecha Nosgorath dan juga dari Nosgorath itu sendiri tidak dapat menahan serangan dari Jalal dan akhirnya Mecha milik Nosgorath terbelah menjadi dua, begitu juga dengan Nosgorath.
Jalal terengah-engah, sudah cukup lama jantungnya berdebar seperti ini, dia sangatlah merindukan perasaan ini dan dia sangatlah kecewa membunuh Nosgorath terlalu cepat... Sayang sekali.
Tapi tiba-tiba seseorang memasuki garis komunikasi mereka yang seharusnya mustahil ditembus atau disadap.
"Wahai Manusia! Tunggulah kebangkitan pencipta kami! Kalian akan dilahap api kehancuran! Tidak akan ada yang selamat saat pencipta kami mengambil semua yang adalah hak mereka-" Sebelum selesai bermonolog si Jalal langsung menancapkan pedangnya ke mayat Mecha tersebut dan langsung membuat diam sang Raja Iblis untuk selamanya.
"Tunggu, udah gitu aja? Anti klimaks sekali." Ujar salah satu anak buahnya setelah merobek kepala Blue Ogre.
"Begitulah Dunia nyata, kawan." Ujar Jalal menghela nafas, dia juga sedikit mengharapkan pertarungan pedang yang epik, tapi dia hanya bisa menerima hasil.
"Pak! 15.000 target mendekati kita! Mayoritas adalah Goblin, Orc dan juga Troll. Ada beberapa mahluk iblis lainnya yang tersisa. Perintah selanjutnya?" Jalal tersenyum lebar, ini yang dia tunggu.
"Semuanya... Aku mengaktifkan obat adrenalin... Selamat bersenang-senang." Sebuah serum yang memang ada di baju setiap pilot langsung menyuntikkan diri mereka ke dalam tubuh masing-masing pilot, dengan speaker di dalam kokpit mulai melantunkan semacam mantra.
"Wahai prajurit di bawah hujan darah, kabut hitam, pelangi malam,
Wahai prajurit yang jiwanya dituntun oleh putihnya permukaan air, tetesan bulan,
Nyanyikan pujian untuk nama-nama yang diukir di kuburan baja,
dan membunyikan ribuan lonceng di tanah yang membusuk ini.
Semoga kita semua suatu hari pergi dengan sukacita ke tanah kematian dan kemenangan yang dijanjikan..."
Keesokan harinya saat tim QRF gabungan Topa dan Indonesia tiba di tempat terakhir terdeteksi nya Kompi B, mereka hanya melihat hamparan tanah yang berlumuran darah, isi perut yang berserakan dan banyaknya mayat pasukan Raja Iblis Nosgorath. Dengan kedua belas pasukan khusus Indonesia masih hidup setelah melawan 15.000 lebih monster hanya dengan perlengkapan yang mereka bawa awal pertempuran.
Hal ini membuat Indonesia semakin melegenda dan disegani oleh banyak negara, Negara-negara yang awalnya meragukan Indonesia sekarang tidak lagi dan banyak yang membuka hubungan diplomatik dengan mereka bahkan ada yang ingin masuk RPTO. Secara keseluruhan, Indonesia sangatlah diuntungkan setelah pertarungan legendaris Batalyon armor taktis Kesatu, Kompi B. Masing-masing dari para pilot mendapatkan medali kehormatan tertinggi yang dapat diberikan militer, Kerajaan Topa juga memberi penghormatan pada mereka berupa medali dan sebuah Monolith dengan nama dan kisah perjuangan Kompi B.
Hal ini, juga menutup kisah pertempuran melawan Pasukan Iblis di Kerajaan Topa dan pasukan Ekspedisi pun dibentuk dan akan dikirim setelah dinding dunia berhasil diperbaiki.
Compenwehrn, Kerajaan Mao, Benua Philades.
3 Agustus, 1639.
Akhirnya... Waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Waktu untuk mengakhiri perang yang bisa dibilang tidak menghasilkan hal yang menguntungkan ini.
Sekitar kurang lebih 75.000 pasukan gabungan dari RPTO, Indonesia dan juga Mu akhirnya mendobrak masuk pertahanan Kerajaan Mao. Ribuan peluru artileri menghujani Ibukota Mao. Ditambah lagi 10 TU-22RI yang menjatuhkan banyak sekali bom yang mereka bawa, pada poin ini, Indonesia mengebom saja semuanya tanpa diskriminasi. Puluhan pesawat seperti F4U Corsair, 6 unit F-86 Sabre-P dan juga F8F Bearcat-P terbang sembari menjatuhkan bom baik dari sayap maupun badan pesawat mereka. Korps Wyvern milik Kerajaan Mao sudah tidak ada semenjak Riem kalah, karena Indonesia dan Sekutunya hanya mengincar Riem terlebih dahulu.
15 Kapal Induk super Indonesia, 7 Kapal Battleship Super kelas Kalimantan, 30 kapal penghancur kelas Siliwangi, Kapal penjelajah kelas Pattimura dan tentu Kapal induk benteng, Lux Spei, memberi serangan dukungan melalui jalur laut. Ribuan marinir Indonesia menyerbu dengan A-6 Intruder, Tank M1A5 bekas USMC, Helikopter serang dan juga Helikopter tiltrotor.
Tank IS-7 milik Mao tidak dapat melakukan apa-apa saat melawan Tank Leopard 3AVI+ yang dilengkapi meriam plasma, artileri mereka tidak dapat melawan balik serangan artileri Aliansi karena serangan drone. Pasukan Mao yang hanya tersisa 10.000 orang memutuskan untuk membuat Benteng tepat ditengah kota, mereka banyak sekali membawa budak serta warga sipil untuk dijadikan tameng, tapi mereka tahu, kalau Indonesia itu tidak peduli dan akan terus menyerang karena mereka ingin menyelesaikan peperangan ini secepat mungkin. Lalu semuanya berhenti, Pasukan Aliansi memutuskan untuk tidak menyerang dan beristirahat dan pasukan Mao memanfaatkan peluang ini untuk menyiapkan serangan kejutan di malam hari.
UCAV dan Pesawat jet terbang dilangit dan sangatlah geram untuk menjatuhkan bom yang mereka bawa, tapi secara mendadak perintah dari pusat mengatakan untuk tidak melakukan itu, katanya ingin melepaskan senjata super atau kayak gitulah. Pesawat tempur Indonesia pun mundur dan meninggalkan FD-16 Ahool berpatroli di atas Posisi pasukan Mao.
Malam harinya, saat pasukan Mao memutuskan untuk beristirahat, Tiba-tiba mereka diteror oleh sesosok monster dari bayangan. Monster tersebut senyap dan mematikan, tidak hanya monster, gas beracun pun disebarkan di beberapa titik tempat yang sedikit terlalu dekat dengan tenda medis... Pada subuh nya, Empat TU-22M milik Indonesia menjatuhkan banyak sekali selebaran kertas yang meminta Mao untuk menyerah tanpa syarat.
Pasukan Mao, yang sadar kalau mereka sudah kalah telak pun, memutuskan untuk menyerahkan diri di hari berikutnya dengan demikian, Perang Philades pun berakhir dengan ditangkapnya beberapa penasihat militer dari Mirishial, Annonrial dan Gra Valkas. Ternyata kapal yang dibuntuti Armada Mu dan juga satelit Indonesia adalah kapal-kapal gabungan dari ketiga Negara tersebut yang ingin memberi Mao persenjataan untuk melawan RPTO, tapi sayangnya mereka terlalu terlambat melakukannya dan sekarang para penasihat militer itu ditahan di Nusakambangan.
Perang Philades :
Korban jiwa Aliansi RPTO (sudah termasuk Mu) :
14.000 tewas
12.500 luka-luka.
100 menghilang.
10 Tank Sherman hancur.
100 Artileri hancur (awal Perang).
2 F4U Corsair yang tertembak jatuh.
Indonesia :
65 orang prajurit tewas.
70 insinyur tewas (diculik saat pembangunan).
150 luka-luka.
Tidak ada yang hilang.
Perang akhirnya selesai setelah 6 bulan lamanya, mungkin faktor Militer Parpaldia yang masih melakukan integrasi dan perombakan besar-besaran dan lamanya respon dari RPTO, Indonesia akan memperbaiki hal ini di rapat pertemuan saat 17 Agustus nanti.
Jenderal Mao yang menjadi perwakilan Keluarga kerajaan pun menandatangani perjanjian penyerahan diri dengan muka yang sangat masam, keluarga kerajaan Mao sudah tidak ada yang tersisa dari awal pertama mereka masuk perang, itu adalah suatu keajaiban mereka dapat bertahan sampai 3 bulan kurang. Jenderal Pranata yang hadir saat penandatanganan itu pub memuji sang Jenderal Mao akan kehebatan prajuritnya yang dapat mempersulit laju pasukan Indonesia dan sekutunya.
Kedamaian kembali datang ke Wilayah negara-negara RPTO dan pembangunan fasilitas pun kembali diadakan, karena pembangunan sempat dihentikan agar dapat fokus ke perang yang sungguh menguras sumber daya, makanya negara-negara RPTO saat rapat 17 Agustus mendatang akan melakukan perundingan mengenai Benua Grameus yang pasti penuh akan sumber daya yang tidak pernah tersentuh.
Sedangkan semua pasukan Indonesia yang ada di Benua Philades langsung naik ke kapal-kapal pengangkut mereka dan mulai berlayar ke Benua Vestal, itulah spesialnya pasukan Indonesia. Walau mereka baru saja menyelesaikan perang, mereka masih bisa kembali berperang lagi, moral juga sangatlah tinggi karena mereka lagi-lagi menang perang, tapi mereka harus tetap ingat, jangan terlalu sombong akibat pencapaian yang mereka dapat karena dibalik pencapaian itu ada yang menderita.
Armada kapal Qua-Toyne yang sekarang sudah mendapatkan kapal-kapal baru berupa Ship-Of-The-Line dari Parpaldia tentu langsung ikut Indonesia ke Vestal, sebagai armada pendukung dan pembawa suplai logistik, tidak bisa berperang tanpa logistik, bukan?
Untung saja semua kapal-kapal Qua-Toyne sudah dimodifikasi agar setidaknya dapat membawa banyak kontainer amunisi dan makanan sintetik yang memang tidak terlalu berat. Kerajaan Quila juga ikut sebagai penyuplai Minyak untuk mesin perang Indonesia yang membutuhkannya, bahkan sekarang mereka sudah mulai memproduksi Avtur untuk kebutuhan Indonesia dan negara-negara RPTO di masa yang akan mendatang.
Omong-omong Kerajaan Quila, mereka sekarang menjadi super kayak setelah mengetahui potensi minyak mentah mereka dan dengan arahan serta bimbingan dari Indonesia, mereka mulai mengimpor bahan bakar fosil ke beberapa Negara yang benar-benar menggunakannya, seperti Mu contohnya. Dalam waktu yang mendatang dimana kendaraan bermotor semakin populer dan mengalahkan kuda, Quila akan menjadi seperti Persatuan Timur Tengah dulu.
Kerajaan Fenn yang sekarang menjadi mitra dagang di sektor perikanan Indonesia mengalami lonjakan juga dalam ekonomi mereka, saat ini Fenn sangatlah mirip dengan Jepang di Era Meiji dan diprediksi akan melebihi era itu dalam dua atau tiga tahun, mungkin lebih singkat dari itu mengingat betapa cepatnya orang-orang di Planet ini beradaptasi.
Kota Bulan milik Indonesia akhirnya siap dan dapat dibuka untuk publik, tentu hal ini membuat banyak orang berbondong-bondong mendatangi Indonesia untuk pergi ke Bulan... Untung saja kota Novus Plato itu sebesar New York.
Sudah ada beberapa orang-orang pribumi yang pergi ke bulan untuk rekreasi dan mereka sangatlah terkesima saat melihat betapa indahnya dunia dan kecilnya mereka selama ini, apalagi turis dari Parpaldia yang merasa semua keputusan Kaisar Ludius untuk berpartner dengan Indonesia adalah pilihan terbaik yang bisa dipilih setiap pemimpin.
Mereka juga dapat melihat dan menyadari kalau Indonesia memiliki kapal perang ilahi yang dapat menembus surga itu sendiri, aman untuk berkata kalau berita itu menyebar layaknya kebakaran hutan. Mereka semua tahu Indonesia punya kapal bernama HSST yang dapat terbang sangat tinggi, tapi tidak menyangka kalau Indonesia mempunyai kapal seindah, semegah dan sehebat ini! Bahkan mereka mengizinkan pengunjung untuk masuk dan melihat-lihat ke dalam kapal, tentu bagian-bagian yang rahasia ditutup oleh awak kapal.
Setelah selesai perang juga, membuat beberapa alat militer dari Proyek Prominence lulus dan akan segera di produksi massal. Seperti F-15XL yang dimajukan tanggal produksi massal nya, awalnya dikira tahun 1640, ternyata pada bulan September nanti sudah akan diproduksi, menjadikan F-15XL salah satu pesawat tempur Indonesia yang dapat bertempur di dalam dan diluar atmosfir planet.
Sindikat kriminal di Indonesia juga akhirnya berhasil diberantas dengan pasukan Polisi dengan persenjataan berat mereka memutuskan untuk bermain kotor dan meminta Angkatan Udara untuk melakukan misi pengeboman di beberapa titik, tentu hal ini menimbulkan hal kontroversial tapi semua orang di Indonesia sudah menerima kalau polisi mereka ini ibarat kata Militer tapi versi Lite.
Altaras pun memberikan kompensasi sebesar 350 juta Gulden ke Indonesia dan akan dibayar secara bertahap setiap tahunnya, belum lagi kompensasi ke keluarga awak kapal yang meninggal, mereka merasa sangat menyesal karena keteledoran mereka membuat keempat kapal sekutu mereka harus tenggelam, masih bagus Indonesia memaafkan mereka, bagaimana jika mereka memiliki mental yang sama seperti Parpaldia yang dulu? Senggol sedikit langsung bacok.
Oh.. Iya, pada tanggal 7 Agustus 1639, Indonesia kembali menjatuhkan sesuatu ke Runepolis, kali ini bukan bom yang diisi sampah, tapi kali ini adalah sebuah kapsul luar angkasa yang dijatuhkan Indonesia tepat ke tengah kota, saat dibuka isinya adalah penasihat militer Mirishial, Annonrial dan Gra Valkas yang babak belur setelah di... 'Tanya' oleh operator BIN seksi ketujuh.
Aman untuk berkata, ketiga negara itu merasa malu dan marah ketika penasihat militer mereka mendapatkan perlakuan yang seperti ini. Kapsul dari Indonesia itupun terbang kembali dan meledak di udara, membuat Mirishial tidak dapat merekayasa balik teknologi Kapsul luar angkasa Indonesia, walau mereka juga gak bakal paham sih hehe.
Waktu terus berlalu dan tidak terasa... Tanggal 17 Agustus akhirnya tiba.
TBC.
Ancrit, update lagi sya.
F-15XL "Guntur", pesawat multi-peran generasi keenam Indonesia yang dikembangkan dari F-15EX Amerika.
F-47 Ishkur, Mecha generasi kedelapan pertama yang seharusnya aktif dalam. Militer pads tahun 2047. Multi-peran, dapat bertarung di luar angkasa dan juga siluman.
Soldier Class, Nodian. Pasukan infanteri Nod yang pertama kali ditemukan di Kyoto saat Invasi Nod ke Jepang tahun 1998, teori mengatakan mereka terbuat dari manusia yang di daur ulang.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top