Chapter 15
2 April, 1639.
Bandung, Indonesia.
0730.
Seorang pria berambut hitam dengan mata biru tajam membaca koran mengenai dunia lain, hal ini sungguh menarik perhatian sang pria. Sudah 9 bulan atau lebih mungkin semenjak negara ini pindah ke dunia lain, dan dia masih saja terus menyebar teror, seperti perintah terakhir yang dia dapatkan dari Pentagon, membuat tidak stabil dan kacau negara dikawasan Asia Tenggara, terutama Indonesia.
Ada alasan khusus kenapa pihak dari Pentagon memberinya dan beberapa agen lainnya misi ini, pada saat pertempuran terakhir melawan Nod, Kontribusi Indonesia di Bulan sama sangat sedikit, mengakibatkan Amerika dan sekutu kehilangan lebih dari 20.000 prajurit dan ribuan kendaraan.
Hal ini yang juga menyebabkan sempat terjadi ketegangan antara Indonesia dan Amerika walau mereka masih bersekutu, karena Indonesia masih terus mengirimi mereka bahan pangan, lalu sebelum dia melancarkan serangan yang mungkin dapat membuat wilayah Asia Tenggara tidak stabil, Negara sialan ini malah ditransfer ke Dunia lain, mengakibatkan Smith, tidak dapat melakukan tugasnya dengan baik akibat tidak dapat berkoordinasi dengan rekannya..
"Tidak apa... Aku harus terus menjalani misi ku... Itu saja... Ya..." Gumam Smith, kondisi psikis nya memang kacau kali semenjak gagalnya melakukan kekacauan dulu saat 17 Agustus. Tapi! Dia masih bisa menyebar teror atau bahkan menghabisi satu persatu orang politik penting Indonesia.
Smith menyeruput kopi yang dia pesan, dan memandang dengan tajam posisi pasukan Indonesia yang ada di suatu persimpangan, dengan 3 MBT terbaru mereka, Leopard 3AVI+.
"Waktunya kalian menderita seperti kami... Indonesia!" Pikir Smith dengan senyuman lebar.
Beberapa saat kemudian terjadi ledakan besar dari salah satu Leopard, yang mengakibatkan kru di dalamnya langsung terpanggang, semua orang langsung waspada dan panik, warga sipil mulai berlari mencari tempat aman, sedangkan TNI Angkatan darat langsung menyisiri semua bangunan sekitar untuk mencari pelakunya. Smith tertawa kecil saat melihat hal itu, sangat menakjubkan.
Lalu, dua mobil sedan ngebut kearah mereka, nampaknya itu adalah Mobil yang dimodifikasi untuk misi bunuh diri, salah satu Leopard 3AVI+ langsung membidik dan menembakkan peluru plasma berwarna biru terang yang langsung melelehkan salah satu mobil, mobil satunya lagi langsung diberondong dengan Coaxial dan juga komandan tank yang menggunakan senapan mesin yang berada di atas Tank, sebuah Minigun.
Mobil terakhir berhenti, dan Leopard TNI langsung menembak mobil tersebut dan plasma biru membuat mobil itu meleleh dan mengakibatkan ledakan, kemungkinan dari bahan peledak yang mobil itu bawa.
"Tsk, buang-buang sumber daya." Smith merengut melihat kedua mobil bom bunuh diri itu gagal melakukan tugasnya, oh well, terkadang dia harus turun tangan mengatasi masalah seperti ini. Smith berjalan menuju salah satu Gedung dengan diam-diam agar tidak ketahuan personil TNI. Ditengah jalan dia bertemu seorang anak kecil yang ketakutan, anak kecil itu berpakaian Sundress berwarna pink.
"Hey nak, kemari sama Om." Ujar Smith sambil menyodorkan tangannya.
"M-Maaf Om... Mama bilang jangan bicara dan ikuti orang asing." Ujar si gadis kecil dengan ketakutan.
Smith menghela nafas lalu menyeret anak itu dengan menarik tangannya, tidak lupa Smith menutup mulut sang gadis kecil agar tidak terlalu bersuara, saat berhasil sampai ke gedung tujuan Smith, yang dia pun juga bingung bagaimana dia tidak ketahuan, sudah ada beberapa pribumi yang bekerja untuknya, siap dengan AT-4, senjata anti-tank Smoothbore jadul, walau jadul tapi kalau kena tetap ngeri juga efeknya.
"Pak! Kenapa ada anak kecil disini?" Tanya salah satu bawahannya.
"Perubahan rencana, aku akan membuat anak ini seolah-olah yang menembak tank itu... Kau tahu apa yang akan terjadi selanjutnya... Kan?" Tanya Smith dengan senyuman ramah walau dibalik senyuman ramah itu terdapat sosok bengis yang berani melakukan apapun asal tujuannya tercapai.
"Dimengerti pak... Semuanya, bersiap untuk menembak dan melakukan pelarian." Ujar sang pemuda dengan cukup berat hati, apalagi melihat sang gadis kecil yang sudah menangis dipegangan si Smith.
Semua bawahan Smith yang berjumlah 5 orang Pribumi itu langsung membidik salah satu Leopard 3 TNI, dan tanpa pikir panjang kelima roket itu langsung menghantam Leopard 3 TNI dan mengakibatkan kerusakan yang cukup mengesankan di bagian samping dan juga turret nya. Semua bawahan Smith langsung berlari bersama dengan Smith, sedangkan si Gadis kecil diikat di sebuah kursi tepat di lantai mereka menembak AT-4 tadi.
Air mata sang gadis jatuh ke lantai dan gaun pink yang dibelikan ibunya.
"Mama... Aku takut... Tolong jemput aku..."
Tank Leopard 3 TNI langsung membidik lantai tempat sang gadis kecil berada dan menembakkan senapan mesinnya kearah lantai tersebut, tubuh sang gadis malang ditembus oleh timah panas berkaliber 7.62×39mm yang mengakibatkan dia kehilangan satu tangan, perutnya bolong dan dia terjatuh ke lantai akibat energi kinetik dihasilkan dari peluru yang menembus tubuhnya, sang Gadis kecil meraung kesakitan akibat luka tembak yang dia alami, gadis itu seharusnya tidak selamat, namun dia selamat.... Untuk sekarang.
Saat berondongan sekitar 400 peluru selesai, satu tim dari TNI pun masuk dan menyisiri gedung tersebut dan menemukan mayat sang gadis dengan wajah syok berat, kemungkinan dari rasa sakit. Mereka juga melihat isi perutnya terburai akibat tembakan dari Coaxial, isi perutnya yang masih tersisa maksud ku. Hal tersebut mengejutkan Pemimpin tim ini, karena dia baru fresh keluar dari Akademi TNI dan tidak memiliki pengalaman perang, jadi dia cukup syok melihat mayat sang gadis kecil.
Beberapa saat kemudian ambulans datang dan membawa mayat gadis itu, sang Ibu yang ternyata masih selamat dan mencari anaknya di sela-sela pertempuran pun menangis histeris saat melihat mayat sang Anak yang dibawa menggunakan tandu. Kru tank yang menyebabkan hal itu terjadi hanya terdiam dan menundukkan kepala mereka, penyesalan berada di hati mereka...
Begitulah kisah singkat dari jalanan Indonesia.
...
....
.....
5 jam kemudian, berita itu menyebar layaknya api yang melahap hutan, berita serangan teroris brutal yang mengakibatkan tewasnya beberapa personil TNI dan satu warga sipil ini sedikit cukup buat risih warga, sudah lama sekali serangan teroris terjadi tapi pemerintah seolah-olah tidak melakukan apapun, bahkan anak berumur 9 tahun sampai jadi korban keganasan teroris ini.
Banyak sekali orang, terutama orang tua dan juga Mahasiswa melakukan demo di depan gedung pemerintahan setempat untuk memaksa mereka untuk menyelesaikan masalah Teroris ini dengan cara apapun.
Kuzo, seorang Mayor dari IJA yang sekarang menjadi anggota TNI, dengan santainya memasang rokok dan melihat lautan warga yang memblokir jalanan, dia tahu perasaan mereka, marah. Dia pun juga sebenarnya takut kejadian ini terulang lagi dan keluarganya kena imbasnya, maka dia menyuruh untuk anak-anak nya tidak pergi ke sekolah melainkan biarkan saja di rumah.
Tatapan mata Kuzo mengeras saat dia melihat beberapa orang yang berpakaian misterius, dengan masing-masing dari mereka membawa sebuah koper, ngapaian mereka bawa koper kalau lagi Demo? Mau mudik? Pikir otak Logika si Kuzo.
"Disini unit 4-1, aku menemukan sekitar 4 orang yang membawa koper dan mereka cukup mencurigakan." Ujar Kuzo melalui radio.
"Dimengerti, mengirim beberapa unit ke sana." Kuzo pun langsung lanjut nganggur sambil digaji.
Di posisi pria misterius.
Keempat orang itu adalah orang yang sama menembak tank Leopard Indonesia di Bandung dan mereka disini atas perintah Smith untuk melakukan serangan lagi, kali ini sebuah bom akan diledakkan di tempat ramai ini.
Beberapa menit mereka berjalan tanpa dicurigai, hingga akhirnya sepuluh orang TNI dan satu orang wanita berambut putih keunguan, bermata ungu dan memakai pakaian seragam Red Army Soviet. Mereka langsung menodong keempat orang teroris yang kaget. Warga sipil yang lagi demo juga terkejut dan menyingkir dari mereka.
"Jika aku jadi kamu, aku akan berhenti kawan." Ujar sang wanita dengan bahasa Indonesia serta aksen Rusia yang kental.
"S-Sialan, kita ketahuan." Umpat salah satu teroris.
"Tidak menyerah kalian mati, kalau kalian menyerah kalian tetap mati, bagaimana? Tawaran yang menarik bukan?" Wanita tersebut menyeringai lebar, yang bahkan tidak terlihat seperti manusia normal pada umumnya.
"Aaaa sialan!" Salah satu teroris menekan tombol yang dia keluarkan dari jaketnya, namun tidak terjadi apa-apa.
"Lucunya, teroris seperti kalian harus berhadapan elemen misterius seperti kami, jujur aku hampir kasihan, hampir." Sang Wanita memberi isyarat tangan dan kesepuluh anggota TNI yang bersamanya langsung memberondong keempat teroris tersebut hingga tubuh mereka penuh dengan lubang akibat peluru 6,8x51mm dan juga 5,56x45mm dari SS7 dan HK416.
Sang Wanita membuka koper salah satu koper dan melihat terdapat suatu bola berwarna ungu pucat yang mana bom yang mereka bawa ada di dalam bola berwarna ungu pucat itu, bom sudah meledak tapi ditahan oleh Bola Ungu pucat itu.
"Kekuatan ku nampaknya tidak berubah walau sudah lama tertidur, cukup setimpal." Ujar sang Wanita dengan senyuman yang terlalu lebar yang jujur membuat kesepuluh anggota TNI merasa sedikit terganggu.
...
.....
Serangan teroris di Indonesia juga sudah menyebar sampai Wilayah tidak beradab dan peradaban ketiga. Aman untuk berkata, terjadi kerusuhan sipil. Banyak orang yang mulai mencurigai satu sama lain sebagai teroris karena mereka mencurigakan.
Pasukan Militer yang datang untuk membubarkan hal ini dan menenangkan warga, karena mayoritas negara-negara di kedua wilayah itu belum punya Kepolisian kecuali Fenn. Hampir semua kepala negara melakukan perundingan di Maihark, Qua-Toyne.
Pertemuan ini membicarakan organisasi RPTO yang kemungkinan akan lebih aktif dalam sisi ofensif daripada defensif. Perwakilan dari Indonesia, Sultan Ageng, mengatakan bahwa jikalau memang itu terjadi maka Indonesia akan berusaha sekuat tenaga untuk membantu dari segi logistik, maupun militer.
Kaisar Ludius mengungkapkan dia ingin membangun semacam pasukan khusus yang dibentuk dari berbagai personil dari berbagai negara yang ada di RPTO, semacam Spec-Ops dan juga Counter terrorism. Hal ini tentu saja banyak Negara setujui karena takut akan ancaman serangan teroris radikal maupun kelompok agama ekstrimis. Terutama Ancaman negara Bajak Laut masih ada, walaupun mereka sudah dihajar habis-habisan oleh Indonesia, mereka tetap suatu ancaman yang tidak boleh dianggap remeh.
Maka dari itu dibuatlah Artikel yang entah kenapa SANGAT mirip dengan NATO, maksudku bekas NATO. Mengingat organisasi itu sudah bubar semenjak Prancis keluar dan jatuhnya Eropa akibat Mega Tsunami.
(Kalau mau lihat artikelnya apa saja silahkan searching di Google kaka~ mereka belum tutup.)
Dengan di sahkan nya Artikel itu, hampir semua negara Anggota RPTO bersiap mengirim pasukan mereka ke Philades untuk bertempur bersama Parpaldia. Titik kumpul semua pasukan berada di Maihark itu sendiri, suatu hal yang membanggakan bagi Qua-Toyne.
Pada tanggal 5 April 1639, Sekitar 50.000 prajurit dimobilisasi dengan cepat, rencananya akan ada 200.000 pasukan tapi karena kurangnya waktu mereka hanya dapat menyiapkan 50.000 prajurit dengan persenjataan sekelas Bolt Action rifle dan Lever action rifle. Indonesia mensuplai tenaga medis, logistik dan juga kapal untuk prajurit yang berkumpul di Maihark.
Indonesia memang bermaksud tidak terlalu ikut di konflik ini, agar mereka, para RPTO tidak terlalu bergantung pada Indonesia jikalau ingin berperang, apalagi jika suatu saat mereka pulang ke Planet asal mereka. Walaupun kalau soal peluru dan persenjataan masih bergantung sih hehe.
Sekitar 5 kapal Supertanker yang dimodifikasi untuk kapal angkut akan menjadi kendaraan pasukan RPTO ke benua Philades, setiap prajurit dibekali Ransum yang cukup untuk mereka sendiri selama 3-5 hari jikalau hemat. 15 kapal penghancur kelas Siliwangi, 10 Kapal penjelajah misil kelas Pattimura dan KRI Habibie, kapal dari kelas Yamato Gen 2 ditugaskan untuk mengawal pasukan RPTO, bersamaan dengan 120 kapal kayu dan Ship-Of-The-Lines.
Mereka siap membantu sekutu mereka Parpaldia dan memenangkan perang pertana RPTO.
Namun, di salah satu Tanker terdapat sebuah kargo yang akan membuat Indonesia turun tangan.....
TBC
Njir update lagi, waktunya turu.
Leopard 3AVI+ :
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top