Hari yang ditunggu telah tiba. Cahaya matahari yang terik membuat udara di Kota Yokohama terasa panas sehingga tidak terlalu banyak orang yang beraktivitas di luar ruangan..

Namun, seorang pemuda tampan berambut coklat tengah duduk di sebuah bangku taman. Pemuda itu sedang menunggu seseorang yang sudah membuat janji dengannya.

"Dazai-san~!" Seru gadis berambut [H/C] yang membuat pemuda berambut coklat itu menolehkan pandangannya. Akhirnya, yang ditunggupun telah tiba.

"M-maaf aku terlambat, Apa kau sudah menunggu lama?" tanya sang gadis dengan napas yang masih terengah-engah. Bisa terlihat bahwa sang gadis terburu-buru untuk datang ke taman itu.

Senyuman tipis terulas pada wajah sang pemuda. "Tidak kok, aku baru saja sampai disini~" Kebohonganpun sontak keluar dari bibirnya ketika melihat gadis itu tengah mengatur napasnya.

"Benarkah?" tanya sang gadis dengan wajah ceria. Rasa lelahnya seketika hilang saat dirinya melihat sosok sang pemuda yang tengah tersenyum padanya. "Kalau begitu, ayo habiskan waktu bersama untuk hari ini~!" seru [Name] dengan penuh semangat.

Dazai mengusap kepala sang gadis sembari terkekeh pelan karena melihat tingkah sahabatnya itu.

"Apa kau lapar? Mau makan dulu?"

Gadis yang ditanya itu menggelengkan kepalanya pelan tanda menolak penawaran tersebut. Sampai gadis itu melihat toko es krim di dekat taman tersebut.

[Name] menarik tangan Dazai dengan lembut dan membawanya menuju toko es krim itu. Sesampainya disana, Dazai langsung bertanya pada orang yang menjual es krim itu.

"Paman~! Apa ada es krim rasa micin?" Pertanyaan itu dibuahi sebuah pukulan ringan dari sang gadis. "Jangan aneh-aneh, pesan saja sewajarnya... Kau itu harus hidup sehat tahu~!"

Nasihat dari sang gadis membuat pemuda berambut coklat itu cemberut. "Kau ini seperti ibu-ibu saja menasihatiku seperti itu~"

"Setidaknya Tuhan masih memberiku waktu untuk menasihatimu seperti ini...," gumam [Name] yang terlihat sedih. Dazai sedikit mengerenyitkan dahinya karena tidak mengerti apa yang diucapkan gadis itu. Akhirnya, mereka membeli es krim dengan rasa [F/F] dan juga cokelat.

Mereka kembali ke taman dan duduk disana sembari menikmati es krim yang mereka pesan itu. Obrolan kecil dan juga candaan yang hanya dapat dimengerti oleh mereka mengisi musim panas pertama di kehidupan mereka.

Mungkin saja itu adalah liburan musim panas yang pertama dan terakhirnya bersama sang sahabat.

"Oh ya, Dazai-san... Apa kau tahu organisasi pengguna kekuatan super yang katanya nekat untuk menyerang Port Mafia itu?" [Name] secara mendadak mengganti topik menjadi lebih berat.

"Pekerjaan lagi~?" keluh sang pemuda dengan raut wajah malasnya. Namun, dia tetap menjawab pertanyaan sang gadis. "Tentu saja, memangnya kenapa? Toh, mereka tidak akan bisa hidup lebih lama lagi~"

[Name] tertawa kecil menanggapi jawaban dari sahabatnya itu. "Aku mendapat sebuah misi. Bos ingin aku menangkap dan menangani organisasi itu...," jawab sang gadis dengan keraguan dalam nada bicaranya.

Dazai menyadari hal itu, karena mereka adalah sahabat yang sudah saling mengerti satu sama lain. "Apa kau bisa menanganinya sendiri? Aku bisa menemanimu kalau kau mau...."

Tawaran Dazai dijawab dengan senyum yang lembut dari sang gadis. "Terima kasih atas tawaranmu. Tapi, aku akan melakukan misi ini sendirian... Jangan khawatir, aku akan baik-baik saja." Suara [Name] terdengar sangat halus membuat sang pemuda mau tidak mau tersenyum tipis.

TBC.