TsukiKage (4)
'Kereta'
TsukiKage 🔞🔞...,bonus
.
.
.
.
.
Pada hari Sabtu yang cerah ini. Tsukishima lagi lagi ketinggalan kereta karena membantu kakaknya mencari sesuatu pagi tadi. Dengan malas bocah berkacamata itu menunggu kereta selanjutnya. Padahal ia harus sampai sekolah pukul 8 tepat. Kalau ia tidak mengejar kereta ini maka ia akan benar benar telat.
Tit!
Akhirnya kereta sampai. Tsukishima bergegas masuk ke kereta yang sialnya sangat ramai. Tsukishima sampai terdorong dorong hingga sampai ke pojok kereta. Tsukishima menghela nafas saat ia berhenti. Bocah bersurai pirang itu menatap ke depan. Oh tidak kesialan nya belum berakhir.
"Ka-kau!" ketus seseorang bersurai hitam itu. Yah, tsukishima sekarang sedang menghimpit sosok bersurai hitam itu disana. Tsukishima menghela nafas, ia berniat menghindar tetapi malah semakin menekan sosok itu hingga kedua badan mereka menempel karena beberapa orang yang berdesak-desakan.
"Me-menyingkirlah sialan!" ketus Kageyama sudah mengeluarkan aura gelapnya. Tsukishima menghela nafas, jika saja ia bisa menyingkir. Tapi tidak bisa, kereta sangat penuh dan jika ia menyingkir bisa jadi ia akan terperangkap lagi dalam keramaian ini.
"Tahanlah, setidaknya sampai stasiun selanjutnya" ujar tsukishima berusaha tetap tenang. Kageyama menatap ke depan, ia benci saat ada orang yang menghimpitnya seperti ini. Kageyama meremas tas yang di angkatnya di dada. Tsukishima benar Benar memerangkap nya di antara kedua tangannya masing masing di samping kiri dan kanannya.
Tsukishima menatap sosok yang membelakangi nya itu. Siapa lagi kalau bukan Kageyama yang suka ia ejek di sekolah. Mereka memang sering sekali bertengkar. Tsukishima melihat Kageyama sedikit gemetar, oh apa ia takut saat tsukishima menahannya disini?
Tsukishima mengulum senyum. Mungkin saja ia bisa menjahili sosok ousama yang biasanya suka marah marah ini. Lagipula ia tidak akan bisa bergerak karena kereta sangat penuh.
Srek!
.
.
.
.
.
Kageyama terperanjat tetapi tetap berusaha memelankan suaranya saat tsukishima perlahan menurunkan wajahnya. Ada apa dengannya?!
"He-hei ada ap--akh!" Seru Kageyama. Ia terkejut saat tsukishima bernafas tepat di telinganya. Tsukishima tertegun saat melihat betapa sensitifnya Kageyama, tsukishima melancarkan aksinya dengan menjilat telinga kanan itu. Kageyama berusaha menahan suaranya, ia tidak mungkin berteriak di tengah keramaian ini. Memalukan!
"Ts-tsukishima sialan!" Ketus Kageyama. Ia meremas kuat tasnya ke dada. Ia juga menahan kakinya yang gemetaran. Tidak berhenti sampai di situ. Tsukishima mulai mengalihkan tangan kirinya dari posisi menahan Kageyama kini mulai memasuki kaos Kageyama yang berwarna hitam. Kageyama kembali tersentak. Kenapa tsukishima melakukan hal seperti ini?!
"Oh ousama kau sensitif juga ya" bisik tsukishima di telinga kirinya. Tangannya perlahan mengelus ngelus pinggangnya lalu beralih ke atas dan memencet kedua benda di dada Kageyama. Kageyama gemetaran sekarang ia bisa merasakan sesuatu dalam dirinya terangsang karena perlakuan tsukishima.
"Le-lepaskan tsuki--?!"
Tsukishima melihat perubahan dari wajah Kageyama. Semburat merah tipis menghiasi pipinya. Manis sekali, tanpa sadar tsukishima ingin melakukan lebih dan membuat wajah Kageyama yang selalu ketus itu berubah menjadi manis.
"Apa kau tidak pernah di sentuh disitu..o-usa-ma?" Bisik tsukishima lalu menghembus pelan telinga Kageyama. Kageyama terperanjat lagi, ia berusaha menahan suara desahannya itu dengan sekuat tenaga. Tsukishima sialan!, Ia benar benar merasa aneh.
"Te-tentu saja tidak pernah, kau kau sialan!" Seru Kageyama menoleh. Tatapannya yang masih ketus tetapi mulai sayu dan jangan lupa pipinya memerah dan nafasnya yang mulai terengah engah. Oh seperti nya kali ini tsukishima tidak tahan lagi. Ia tidak tau kenapa Kageyama bisa semanis itu.
Tsukishima meneruskan tindakan nya kali ini bukanlah kejahilan. Ia suka melihat tatapan Kageyama berubah. Sosok bersurai pirang itu , mulai menurunkan tangan kanannya, ia mengarahkan tangan kanannya pada mulut Kageyama. Kageyama terkejut tetapi tsukishima sudah terlebih dahulu memasukkan jarinya ke dalam mulut Kageyama.
"Tsu--mnh!!" Kageyama berusaha menolak. Ia berusaha mengigit jari nya. Tetapi tsukishima dengan cepat memasukkan jari itu lebih dalam dan mengaduk isi mulut Kageyama, Kageyama tidak bisa mengeluarkannya. Ia terpaksa sekali lagi mengikuti tingkah tsukishima yang aneh ini.
Manis sekali, itu yang tsukishima pikirkan. Ia mulai menurunkan wajahnya pada ceruk leher Kageyama. Dihisapnya pelan lalu kemudian mulai menjilati secara sensual. Kageyama Berusaha menahan, ia tidak tau kenapa tubuhnya bisa bereaksi seperti ini. Perlahan tubuhnya memanas dan bahkan mulai bergetar ketika tsukishima mengigit pelan lehernya meninggalkan bekas kissmark disana. Ditambah tangan tsukishima yang mengaduk mulut nya untuk menahan desahannya itu, tsukishima membalikkan wajah Kageyama menghadapnya. Ia tersenyum tipis melihat wajah Kageyama yang sudah berantakan.
"Mnh!", Kageyama Berusaha mengumpat. Tetapi tsukishima sudah terlebih dahulu melepaskan jari dan sedetik kemudian mengecup bibir Kageyama. Rasanya manis, seperti susu yang sering di minum Kageyama. Kageyama meremas tasnya dengan susah payah. Tetapi tidak bisa desahan nya tidak bisa ditahan.
"Ngh..mnh...nnnh.." , ia membiarkan desahan itu keluar dari mulutnya. Tsukishima mengalihkan tangannya menahan tubuh Kageyama yang hendak jatuh. Tsukishima melepaskan ciuman nya saat dirasa Kageyama hampir kehabisan nafas.
"Ha...ha" , tsukishima melihat wajah Kageyama dalam jarak sangat dekat. Berantakan sekali tetapi meninggalkan kesan seksi. Tsukishima menyunging kan senyum licik melihat wajah Kageyama yang benar benar berubah seperti yang diharapkan.
"Kau manis sekali ousama" seru tsukishima. Kageyama mengigit bibir bawahnya. Ia lelah sekali, ia tidak pernah di sentuh sebanyak itu bahkan oleh siapapun. Kageyama sangat lelah. Ia mengarahkan tangannya meremas dada tsukishima. Ia tidak bisa lagi menahan berat badannya sendiri. Tsukishima tersenyum lagi, kali ini ia membiarkan Kageyama beristirahat.
Tit!
.
.
.
.
.
Kageyama susah payah mengerakkan badannya saat bergerak keluar dari kereta.. Sesaat sebelum ia jatuh saat ia sudah diluar. Tsukishima sudah terlebih dahulu mendapatkan badannya. Kageyama memerah saat menyadari tsukishima mendaratkan nya tepat di dadanya. Tsukishima memeluk Kageyama dan kemudian melepaskan nya perlahan saat sudah sampai ke tempat tujuan.
Kageyama mengelap mulutnya, ia menatap kesal pada tsukishima. Sedangkan tsukishima terlihat baik baik saja, kesal!, Apa ia tidak tau ia telah melakukan sesuatu pelecahan disana?!
"Tsukishima sialan!, Kau tau apa yang kau lakukan?!, Bagaimana kalau aku tidak bisa bergerak tadi?!" Marah Kageyama. Ia benar benar marah, tsukishima hanya mengangkat bahunya dan menunjukkan senyum menjengkelkan lagi.
"Well well, kau itu ternyata lemah sekali ousama" ejek tsukishima dengan enteng menaikkan tasnya. Kageyama menunduk, sensasi badannya dikereta masih membuatnya merinding dalam artian lain. Kageyama meremas kedua sisi lengannya dan memandang tsukishima dengan tatapan sayu.
"I- ini salah mu tsukishima, jika jika kau tidak menyentuh ku seperti itu..aku..aku--" ,oh seperti nya tsukishima terlalu berlebihan. Padahal ia tidak ingin melakukan lebih dari itu dan bahkan ciuman. Tsukishima rasa ia pasti merasakan sesuatu spesial kepada Kageyama. Apalagi ketika melihatnya sosok manisnya itu.
Tsukishima mendaratkan tangan nya pada kepala Kageyama yang langsung mendapat tatapan sinis darinya. Ia memang manis sekali ,hm mungkin sesudah ini tsukishima bisa mulai mendekatinya dalam artian romantis?
"Maaf maaf, kalau begitu mau aku traktir?"
"Nggak!"
"Oh ya sudah, kau seharusnya berterima kasih aku mau membelikan minuman gratis untukmu" ,seru tsukishima melepaskan tangannya dan berjalan santai menuju jalanan sekolah. Kageyama menoleh ke kiri dan ke kanan. Kurasa tidak masalah tsukishima mau membelikan minuman. Ia lelah juga.
"Ba-baiklah, aku mau" gumam Kageyama. Ia hanya malu mengatakan itu pada orang lain terutama tsukishima. Kageyama menarik kecil lengan tsukishima.
Tsukishima berbalik. Ternyata betul kageyama itu memang menyembunyikan sesuatu yang manis. Tsukishima melayangkan senyum tipis yang membuat Kageyama otomatis memerah dikarenakan ia teringat sesuatu memalukan di kereta tadi.
"Apa lihat lihat??!"
"Tidak ada~"
.
.
.
.
.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top