KuroTsuki (3) , OiKage (3)

'Megane'

KuroTsuki x OiKage..bonus

.
.
.
.
.

KuroTsuki

Biasanya tsukishima tidak akan kehilangan kacamatanya seperti hari ini. Jika bukan karena Yamaguchi lupa meletakkan nya, berkali kali Yamaguchi meminta maaf karena kacamata itu mendadak hilang ditempatnya saat ia dipanggil oleh daichi. Tsukishima menghela nafas, ia tau Yamaguchi tidak mungkin berbohong dan kadang kadang memang ceroboh seperti ini.

"Akh maafkan aku tsuki!!" Seru Yamaguchi lagi. Ia benar benar merasa bersalah karena tidak bisa menjaga kacamata nya. Pria berambut pirang itu menghela nafas, ia berdiri, Yamaguchi ingin membantu Tsukishima mencari kacamata nya tetapi lagi lagi kali ini daichi memanggilnya lagi..

"Ts-- tsuki", lirih pria berbintik itu. Tsukishima hanya memberi kode agar tidak perlu khawatir dan keluar dari kelas. Ia mencari kacamata nya,tanpa kacamata penglihatannya sedikit bermasalah. Tsukishima memijit pelipisnya saat di rasa penglihatannya buram , Tsukishima terus berjalan sampai tidak sadar menabrak seseorang. Tsukishima menyangka itu adalah Kageyama karena memiliki rambut hitam.

"Hei apa kau bisa minggir",ketus tsukishima. Ia meraba raba pakaian nya agar bisa menepisnya, orang itu menarik kedua tangan tsukishima, Tsukishima menoleh. Itu bukan kageyama, rasanya mirip dengan seseorang. Tetapi untuk sekarang ia tidak bisa melihat dengan jelas. Orang itu melayangkan senyum yang sama sekali tidak pernah dilakukan Kageyama. Itu bukan kageyama.

"Si- siapa kau?" Tanya tsukishima pelan. Ia membiarkan kedua tangannya dipegang orang itu. Orang itu tersenyum, dan kedua matanya seperti hm neko?, Orang itu terkekeh pelan. Ia menarik wajah Tsukishima mendekat ke arahnya. Tsukishima berusaha membulat kan matanya untuk melihat orang di depannya itu.

"Hei hei kau nakal sekali, tsukishima. Hoho kau manis sekali tanpa kacamata",seru suara itu. Tsukishima balik menatap jengkel saat menyadari si pemilik suara itu adalah kuro, ia berusaha melepas genggaman kuro yang sialnya kuat banget.

"Kuro, lepaskan aku", seru tsukishima. Kuro mengeleng.ia melihat betapa manisnya tsukishima tanpa kacamata, ia balik merangkul tsukishima. Tsukishima memijit pelipisnya pelan, pandangannya masih sangat kabur dan sekarang kuro malah menangkapnya.

"Kuro", seru tsukishima lagi.

"Bukankah kau tidak bisa melihat saat tidak memakai kacamata. Mau kubantu carikan?" , Tawar kuro. Tsukishima terdiam sejenak dan akhirnya menyetujui. Tetapi sebelum itu Tsukishima menyeret badannya menjauh dari kuro.

"Pegangan tangan saja", serunya. Kuro menyanggupi. Ia memegang tangan kanan tsukishima dan perlahan menarik nya. Setidaknya kuro tidak terlalu menyebalkan.

.
.
.
.
.

Akhirnya setelah perjuangan beberapa saat kuro berhasil menemukan kacamata di tempat penemuan benda Hilang. Kuro menyerahkan kacamata itu, tsukishima menghela nafas dan memakai kacamata itu. Barulah penglihatan nya lebih jelas. Dilihat nya kuro yang ternyata sudah berkeringat karena membantu Tsukishima. Tsukishima merasa Tidak enak, tadi sempat sempat nya jengkel.

"Maafkan aku dan terima kasih kuro untuk kacamata nya" seru tsukishima. Kuro hanya tersenyum, ia mendaratkan kepalanya di atas rambut tsukishima dan mengelusnya pelan. Akh menyebalkan.

"Yah tidak masalah, lain kali jangan hilangkan lagi ya", seru kuro melayangkan senyum manis pada tsukishima. Tsukishima memerah, kalau bukan karena Yamaguchi ia tidak akan seceroboh itu. Dan dia juga menepis tangan kuro yang terus mengelusnya seperti anak kecil.

"Aku tidak akan pernah melakukan itu dan lagi aku bukan anak kecil kuro", ketus tsukishima dengan wajah datar nya. Kuro hanya merangkul tsukishima lagi tanpa mempedulikan kata kata tsukishima yang menusuk.

"Yah sudah sudah oh ya kau mau makan apa hari ini, kau yang traktir loh~"

"Hee, Memang nya kau tidak punya uang hah?" Ejek tsukishima tersenyum mengejek.

"Iya nih hehe, sekaligus balasan aku sudah membantumu mencari kacamata kan?", Seru kuro menunjuk kacamata hitam tsukishima. Tsukishima menunduk, semburat merah tipis menghiasi wajahnya..

"Baiklah", gerutu tsukishima yang menbuat kuro tersenyum karena berhasil membuat tsukishima malu malu. Dia manis juga..-- seru manusia bersurai hitam itu melayangkan senyum tipis nya.

.
.
.
.
.

OiKage

Oikawa lagi lagi menghembus nafas kasar. Ia berhasil kabur dari iwazumi yang mengerikkan itu. Padahal ia sudah berusaha sebaik mungkin berlatih iwazumi malah marah marah tidak jelas seperti iblis. Oikawa memasang kacamata nya lagi, ia berjalan menuju perpustakaan.

Biasanya ini tempat kesukaan Oikawa. Hm kalau kabur dari para fansnya dan juga perpustakaan adalah tempat yang sepi. Oikawa meraih salah satu buku. Ia melihat Kageyama yang sedang asyik mencari sesuatu disana. Tumben tumben Kageyama ada di perpustakaan.

Oikawa mendekati Kageyama, ia melihat lihat Kageyama yang sedang asyik memilih milih buku di atasnya dengan berjinjit. Dia manis sekali --,pikir Oikawa teringat dengan kelinci yang suka melompat lompat.

"Apa yang kau cari tobio Chan?"
Tanya Oikawa pada adik kelasnya itu. Kageyama seketika berbalik. Seperti biasa wajahnya Sangat datar seperti ada lem perekat disana. Kageyama mengambil salah satu buku yang sudah ia cari dari tadi.

"Oh Oikawa senpai, aku mencari buku masa--kan", seru Kageyama memelankan suaranya saat menyebut kata kata terakhir. Muncul juga ide jahil dari kepala Oikawa. Ia sengaja mendekat kan kepalanya pada Kageyama sembari mengulang pertanyaannya membuat Kageyama semakin gugup.

"Hm buku apa??"

"A..anu..Bu..Bu..," oikawa menyukai wajah memerah Kageyama entah karena gugup atau karena salah tingkah saat wajah Oikawa mendekat ke arahnya..Kageyama semakin memerah ketika Oikawa hampir saja menyentuh bibirnya saking dekatnya. Kageyama sangat gugup dan melayangkan tangan nya seketika menutupi wajahnya, ia tidak sadar karena itu kacamata Oikawa terlepas dari tempatnya dan jatuh berantakan dibawah.

Kageyama yang segera sadar segera membuka tangannya. Ia seketika panik melihat kacamata Oikawa jatuh dan pecah. Kageyama segera menunduk. Ia segera mengambil serpihan serpihan kacamata itu dengan panik. Kedua matanya berputar dengan cepat melihat kaca kaca itu. Oikawa sama sekali tidak masalah, ia malah khawatir dengan kageyama yang kini malah kelewatan panik.

"Tobio Chan, sudah tidak apa apa", seru Oikawa berusaha menenangkan Kageyama. Tetapi Kageyama malah semakin merasa bersalah hingga tangannya menyentuh permukaan cermin. Seketika darah mengucur dari sana. Oikawa segera menunduk dan mengambil jari Kageyama dan menghisapnya.

"Ma-maaf, maaf maafkan aku", seru Kageyama bergetar. Oikawa membuka matanya. Demi apa , ia melihat Kageyama menangis. Kedua matanya berkaca kaca dan akh ia manis sekali. Oikawa berusaha mati Matian menahan dirinya agar tidak segera memeluk adik kelasnya yang diam diam manis ini.

Oikawa akhirnya selesai menghisap darah Kageyama. Kageyama berusaha menghentikan tangisannya, ia menunduk tidak berani melihat Oikawa yang melihatnya menangis. Ini memalukan!, Kageyama merutuki dalam hati.

"Tobio Chan", kageyama segera menunduk lagi. Oikawa memegang kedua pipinya dan menghadap kannya ke arahnya. Kageyama manis sekali, dan lagi Oikawa jadi ingin menjahilinya..

"Ma.. maafkan aku Oikawa senpai, aku akan mengantinya", seru Kageyama pelan. Kedua matanya berputar ke samping. Oikawa hanya tersenyum, ia menghapus air mata Kageyama dengan lembut.

"Tidak masalah, atau kau mau temanin aku nanti pulang sekolah?", Seru Oikawa. Ini adalah kesempatan nya untuk lebih dekat dengan adik manisnya ini. Kageyama menatap dengan wajah bingung lalu langsung mengangguk.

"Baiklah", seru Kageyama pelan. Oikawa tersenyum dan mencubit pipi kageyama. Ia membantu membereskan kacamata. Oikawa melihat ke arah jam ah sudah waktunya. Ia segera pergi sambil melambaikan tangan pada Kageyama. Kageyama ikut melambai. Diam diam kedua pipinya memerah.

"Akh apaan sih"

.
.
.
.
.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top