AkaBoku (1) , IwaOi (1)
'TwoCouples'
AkaBoku x IwaOi...bonus
.
.
.
.
.
Seharusnya hari ini adalah hari dimana kami akan kencan tapi!!, Oikawa segera menunjuk ke arah akashi yang sedang menunggu juga disana. Tidak lama bokuto juga datang, ia membawa minuman dan melambai ria pada pasangan IwaOi yang berjalan santai menuju ke depan tempat kafe itu tempat AkaBoku menunggu.
"Iwa chan!, Apa apaan ini katanya kita mau kencan, kenapa mereka juga ikut???!" Protes Oikawa. Ia memegangi lengan iwazumi yang hanya berwajah datar seolah tidak ada dosa. Iwazumi terus berjalan menyeret Oikawa yang sedari tadi bertanya hal yang sama.
Buk!
Iwazumi yang sudah naik darah karena pertanyaan Oikawa yang terus saja menanyakan hal yang sama apalagi tepat di telinganya. Langsung saja ia memukul Oikawa sehingga Oikawa menunduk memegangi kepala nya yang sakit.
"Hidooi Iwa chan~, bagaimana kalau kepala ku lenyap" rengek Oikawa mulai memainkan perannya sebagai anak kecil. Iwazumi malah semakin memukul kepala Oikawa lalu melambai pada akashi dan bokuto yang terlihat damai damai saja.
"Ah maaf sudah menunggu waktu lama?" Tanya iwazumi kembali pada wajahnya yang datar. Akashi juga ikut berbincang dengan wajah datar.
"Tidak juga, bokuto yang agak lama, ia membeli minuman tadi Untung saja tidak terlalu lama" seru akashi. Sedangkan bokuto asyik menempel pada akashi pada lengan di sebelah kanannya. Mungkin mereka adalah pasangan paling damai dan manis. Jarang sekali bertengkar.
Iwazumi memandang ke arah Oikawa yang masih merengek seperti anak kecil. Iwazumi menghela nafas mengetahui pasangan nya adalah Oikawa yang playboy dan lebih kekanak-kanakan.
"Oh ya apa kita akan ke kafe?" Tanya bokuto masih setia memeluk lengan kanan akashi. Akashi hanya mengangguk dan sesekali mengosok kepala bokuto yang lembut,.."tentu saja"
"Kami duluan ya Iwazumi" seru akashi. Bokuto sudah menampakkan wajah memelas nya, iwazumi hanya mengangguk. Kini hanya tinggal dia bersama Oikawa. Oikawa meringis. Ia menunduk menatap ke arah depan.
"Oikawa~, cepatlah bagaimana kita bisa memulai kencan kita jika kau tidak berhenti menangis?" Seru iwazumi memelankan suaranya dan menarik kerah Oikawa perlahan. Oikawa menghapus air matanya, ia menatap kesal kepada iwazumi.
"I- ini karena kau!, Ki kita kan sudah janji akan kencan bersama" gerutu Oikawa. Iwazumi menghela nafas, ia merangkul pundak Oikawa sehingga Oikawa seketika memblush.
"Kalau begitu untuk permulaan kita makan dulu ya?" Seru iwazumi, menghapus air mata Oikawa dengan telunjuknya.
Kemudian Ia menarik oikawa menuju ke tempat kafe. Oikawa menatap iwazumi dalam diam, pelan pelan pipinya memerah melihat perilaku iwazumi yang lembut..
.
.
.
.
.
Sedangkan pasangan akashi dan bokuto sudah sampai duluan di kafe. Bokuto segera duduk di tempat duduk dan akashi duduk di sebelahnya. Bokuto tersenyum senyum , "Akashi kenapa kita mengadakan kencan bersama IwaOi?" Tanya Bokuto, ia tidak mau ambil pusing. Yang penting bisa kencan bersama akashi saja sudah senang.
Akashi memangku tangannya miring menghadap bokuto,
"Hm tidak ada, hanya kebetulan saja" seru akashi singkat yang hanya dijawab dengan anggukan bokuto. Akashi mengelus perlahan rambut bokuto. Bokuto menutup matanya menikmati belaian akashi yang memang sangat nikmat.
Hingga akhirnya pasangan IwaOi sampai ke tempat tujuan. Oikawa segera merajuk saat melihat mereka akan duduk bersama, ia juga merasa iri melihat hubungan antara akashi dan bokuto.
Segera saja Oikawa mengarahkan kepala nya dengan maksud ingin iwazumi juga mengelus kepalanya. Tetapi iwazumi malah dengan tidak pekanya duduk di depan bokuto tanpa mempedulikan oikawa.
"Iwa chan jahat!!" Seru Oikawa , ia merengut marah dan akhirnya duduk di sebelah iwazumi. Sedangkan akashi dan bokuto masih saja bermesraan sehingga Oikawa menjadi iri dan lihatlah bahkan iwazumi sama sekali tidak melakukan apa apa?!
"Hm ada apa sih dasar Playboy murahan?" Tanya iwazumi malah meledek Oikawa yang suka menggoda para gadis. Oikawa langsung membantah ucapan iwazumi yang memang benar adanya.
"Hah ti-tidak begitu sejak aku bersama Iwa chan aku tidak pernah mengoda cewek lagi!!"
Rengek Oikawa yang hanya dijawab dengan sebutan oh oleh iwazumi dan ia kembali memangku tangannya menatap datar ke samping sambil menunggu pesanan.
.
.
.
.
.
Akhir nya pesanan datang. Bokuto terlihat tertarik dengan makanan yang dipesan iwazumi yang berupa kentang goreng. Iwazumi yang menyadari tatapan bokuto yang berbinar binar menyodorkan makanan nya pada bokuto..
"Eh boleh nih??" Tanya bokuto. Diluar dugaan ternyata bokuto menyukai kentang goreng. Iwazumi mengangguk, dengan santai bokuto melahap kentang goreng itu. Mereka tidak menyadari akashi dan Oikawa yang sudah cemburu karena perlakuan mereka.
Salahkan bokuto yang terlalu ke kanak kanakkan dan iwazumi yang tidak peka. Akashi mengulum senyum dan sinyal pada Oikawa yang langsung dijawab nya dengan senang hati.
Akashi menyodorkan makanan nya pada Oikawa. Oikawa melahap nya dengan senang hati. Lalu Oikawa melirik ke arah iwazumi berharap dia cemburu. Tetapi tidak ia malah bersikap biasa saja.
Iwazumi tetap saja datar , serta akashi dan bokuto yang masih bermesraan. Perlahan Oikawa memakan makanan nya dengan cemburut. Akashi meminta izin ke wc. Begitu pula bokuto.
Sekarang tinggal Oikawa bersama iwazumi di sana. Oikawa melirik lagi ke arah iwazumi yang sama sekali tidak tampak cemburu. Begini lah iwazumi selalu saja tidak peka, apa ia tidak mencintai Oikawa?
Tanpa sadar Oikawa menangis. Meneteskan bulir air mata, ugh ia cengeng. Padahal ia tidak pernah mau menangis jika diputuskan cewek atau hal lainnya. Kali ini diabaikan oleh iwazumi saja membuat nya sakit hati.
"Hiks" Oikawa berusaha menahan suaranya. Tapi tidak bisa, tetesan air itu terus menetes membasahi baju Oikawa. Iwazumi berhenti makan, ia menatap datar pada Oikawa yang sedang menunduk.
Kedua matanya membulat saat melihat Oikawa menangis dalam diam. Perlahan iwazumi meraih pipi Oikawa mengenggam nya dan mengarahkan nya pada wajah nya. Wajah Oikawa memerah. Kedua matanya sayu dan air mata menetes.
"Iwa chan jahat!, Iwa chan tidak sayang lagi..pada hiks..pada Oikawa" seru Oikawa. Kali ini ia ingin melepas pegangan iwazumi. Tetapi diluar dugaan, iwazumi malah mengarahkan wajah Oikawa ke dadanya. Oikawa merasa kan debaran iwazumi sangat kencang.
"Kau dengar Tooru?"
Deg
Iwazumi mengeratkan pelukannya pada punggung Oikawa. Oikawa diarahkannya menyandarkan diri pada dadanya. Kemudian iwazumi sendiri meletakkan kepalanya di atas kepala Oikawa dengan pelan..
"Ini debaranku jika aku bersama mu Tooru. Aku mencintaimu, jadi jangan menangis lagi"
Deg
Kadang kadang iwazumi selalu seperti ini. Selalu tiba tiba dan membuat oikawa tidak bisa berbuat apa apa lagi. Hanya bisa diam dan memerah karena perlakuan iwazumi.
"Dasar Iwa chan bodoh!"
"Maaf"
.
.
.
.
.
Sedangkan akashi dan bokuto sedang melakukan aktifitas masing masing di kamar mandi. Akashi keluar dari kamar mandi dan bokuto masih asyik mencuci tangan. Akashi mengeratkan tangannya ketika mengingat dimana bokuto sempat sempat nya bermesraan dengan Iwazumi.
Ia memang selalu saja melakukan apapun sesuka hati , akashi perlahan mendekati bokuto. Bokuto yang sedang asyik mencuci tangan menoleh ke arah akashi dengan tanda tanya.
"Ada apa akashi?" Matanya yang beriris hitam itu menatap polos ke arah akashi. Meskipun akashi sama sekali tidak menunjukkan perubahan ekspresi. Akashi mendekatkan wajah nya pada bokuto sehingga sangat dekat..
"Bokuto, cium aku" seru akashi ketika wajahnya berdekatan sekali sampai bisa merasakan nafas akashi yang sedikit memburu itu. Bokuto meneguk ludah, seketika pipinya memerah.
"I- iya" seru bokuto. Hanya hal ini lah yang membuatnya begitu malu. Bokuto memajukan mulutnya dengan gemetar. Ia mengecup bibir akashi. Tetapi akashi malah menekan pundak nya sehingga memperdalam ciuman nya.
Setelah berciuman beberapa detik. Akashi melepaskan tautannya dan melihat wajah bokuto yang sedikit terengah engah dan merah memenuhi pipinya..
"Bagaimana kalau kita lanjut kan kencan kita bokuto?" Tanya akashi sudah puas melihat ekspresi bokuto. Bokuto hanya mengangguk lemas. Bokuto terpaksa menahan badannya beberapa saat di pinggiran wastafel, hingga ikut mengejar akashi yang sedang berjalan santai ke pintu keluar kamar mandi.
"A- akashi aku mencintaimu" seru bokuto. Ia memeluk lengan akashi setelah keluar dari kamar mandi. Akashi berhenti lalu mengecup pucuk kepala bokuto.
"Aku juga bokuto"
.
.
.
.
.
Dari sini bonus doang, sudah selesai di bab kemarin. mungkin sampai ide Saia habis akan berhenti sendiri bonusnya, pasangan di haikyu yang manis manis banyak buanget!!!
Yah semoga masih pada betah baca cerita saia ini. Kalau memang kurang bagus. Maap ya, so semoga para reader masih mau baca cerita saia.
So silahkan menikmati cerita cerita saia selanjutnya...
.
.
.
.
.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top