💮🌹-8-🌹💮

'Nama Kecil'

.
.
.
.
.

Esoknya Kageyama kembali bersekolah seperti biasa. Kageyama menghela nafas berkali kali akhirnya ia bisa menjalani kehidupan sekolah seperti biasa.

Tetapi semua ini musnah ketika lagi lagi atsumu dan Oikawa tiba tiba datang ke tempat ekskul voli Karasuno. Kageyama yang sedang asyik berlatih voli disana kembali menekukkan dahinya saat melihat kedua manusia itu masuk ke dalam sekolah nya.

Bahkan anggota tim Karasuno lainnya juga merasa heran dengan kedua orang yang bersekolah jauh dari Karasuno tiba tiba datang ke sini.

Daichi segera mendatangi atsumu dan Oikawa yang datang bersamaan disana. Atsumu dan Oikawa tetap berdiri dengan santai di pojok tempat latihan voli Karasuno itu.

"Ah ada apa Oikawa dan atsumu kesini?" Tanya daichi. Diikuti dengan beberapa anggota tim yang juga bingung atas kedatangan kedua setter hebat dari sekolah berbeda ini.

Atsumu dan Oikawa mengulum senyum dan serentak berbicara,
"Aku mau bertemu Kageyama/ Tobio", seru mereka memandang ke arah Kageyama yang sedang berlatih serangan cepat bersama Hinata. Kageyama seketika tersentak tetapi sok tidak peduli.

Kemudian keduanya saling memandang. Mereka masing masing terlihat tidak suka saat selesai mengucapkan itu. Sementara daichi, Suga , dan jangan lupa kedua orang lainnya disana membeku mendengar pernyataan kedua orang itu.

Mereka berdua dengan cepat pergi ke arah Kageyama. Kageyama yang merasa terganggu mulai mengeluarkan aura iblisnya dan menatap mereka dengan ketus.

"Ada apa kalian kemari?" Tanya Kageyama melayangkan tatapan tajam pada Oikawa dan atsumu yang hanya tersenyum senyum ramah seperti biasa.

"Aku ingin bertemu tobio Chan ku" seru Oikawa terlebih dahulu. Ia sengaja bolos dari latihan hari harinya karena ingin bertemu dengan Kageyama, mantan adik kelasnya yang manis ini.

Atsumu juga ikut melipat tangan melihat ke arah ukenya yang manis itu, "Bertemu denganmu sayang", hari ini latihan nya diundur sehingga atsumu ingin berkunjung ke Karasuno hanya untuk bertemu Kageyama.

"Hah apa apaan kau memanggil nya sayang?" Tanya Oikawa memainkan manik matanya saat mendengar kata sayang dari perkataan pria di sebelah nya itu.

"Kau juga itu nama Kecil nya kan?, Siapa yang memperbolehkan mu memanggil dengan nama tobio?"

"Hm tobio Chan yang memperbolehkan nya" seru Oikawa tidak mau kalah. Ia melipat tangan nya memandang remeh ke arah atsumu.

Atsumu merasa kesal. Ia mendekat ke arah Kageyama dan seenaknya merangkul Kageyama sehingga membuat Kageyama risih.

"Hm Kageyama tidak keberatan tuh" seru atsumu dengan nada santai. Ia memandang dalam jarak dekat pada Kageyama. Kageyama seketika mendorong atsumu agar menjauh. Sekali lagi ia tidak jadi latihan dan menjauh dari sana.

Kageyama menghela nafas. Wajahnya menjadi seram. Daichi dan Tanaka segera mendatangi Kageyama untuk bertanya hal yang menganggu mereka..

"Hei Kageyama, kau terkenal sekali?" Seru Tanaka memukul mukul punggung Kageyama dengan iri. Kageyama hanya menghela nafas, siapa yang juga mau dikelilingi oleh dua orang aneh seperti itu.

"Kageyama!, Kau ini bilang bilang dong kalau berteman baik dengan mereka" seru nishinoya dengan semangat 45 nya. Kageyama merasa risih karena kesalahpahaman orang orang yang melihatnya di kelilingi oleh orang aneh itu.

"Aku tidak berteman dengan mereka!" Ketus Kageyama. Menepis tangan Tanaka dan berlalu ke pojok ruangan itu sambil membawa bekal nya.

.
.
.
.
.

Kageyama tidak bisa makan dengan tenang karena atsumu dan Oikawa mengambil tempat duduk masing masing di sebelah nya padahal ia sudah memasang wajah ketus tidak mau di dekati siapapun.

"Pergilah!"seru kageyama risih. Tetapi atsumu dan Oikawa malah semakin menulikan telinga dan kini saling menatap Kageyama yang sedang makan sehingga membentuk bakpao pada kedua mulutnya.

Dengan sangat tidak sopannya atsumu menekan nekan pipi Kageyama. Oikawa tidak mau kalah ia juga ikut menekan nekan pipi kanan Kageyama sehingga Kageyama sekali lagi memasang wajah marah yang sama sekali tidak digubris oleh mereka.

Tsukishima yang sudah tidak tahan dengan kondisi itu kini melepaskan headset yang sangat jarang ia lepaskan. Tsukishima berjalan ke depan Kageyama. Kageyama memandang aneh ke arah tsukishima yang kini memandang kedua orang di sebelah Kageyama dengan tatapan datar yang seolah menekan.

"Hei, Kageyama sama sekali tidak suka kalian dekati. Menjauhlah" seru tsukishima dengan nada datarnya. Kageyama heran kenapa tsukishima merasa terganggu dengan dirinya.

Dan sekarang bertambah lagi satu orang menyebalkan di depan Kageyama. Hinata juga ikut ikutan ke sana karena baru selesai melatih gerak Voli nya. Sekarang Kageyama benar benar dikelilingi oleh keempat orang bersurai berbeda. Kageyama hanya ingin makan siang dengan tenang. Tapi Oikawa dan atsumu terus saja menekan pipinya dan tatapan tsukishima yang tajam. Oh dan jangan lupa Hinata yang seperti menyukai dan matanya berbinar binar lucu.

"Neh kalian mau bermain truth or dare gak?"tanya tsukishima tiba tiba. ia mendelik kan senyum tipis yang nyaris tidak terlihat menuju ke Kageyama yang sedang makan di depannya.

"Oh boleh boleh" seru atsumu bersemangat. Ia memandang ke arah Kageyama , tentu saja ia berharap sesuatu yang romansa bersama Kageyama.

"Hm Boleh" seru Oikawa , pujaan ratusan wanita itu. Ia juga mulai memikirkan hal aneh pada Kageyama. Dan jangan lupa Hinata yang juga bersemangat mengikuti permainan itu.

Kini mereka berempat diam diam bekerja sama karena ingin melakukan hal yang sama tentu saja membuat Kageyama menjadi korban. Kageyama memandang aneh dan berusaha menolak tetapi mereka semua memaksa dan membuat Kageyama terpaksa mengikuti permainan bodoh ini.

.
.
.
.
.

Truth or dare

Permainan di mulai dengan kageyama yang menjadi korbannya. Kageyama menghentikan acara memakannya dan memandang sinis ke arah keempat orang yang menatapnya dalam raut wajah berbeda beda.

"Dare" seru kageyama. Ia tidak mungkin mau kalah dalam hal permainan. Ia menatap aneh ke arah mereka semua yang kini tersenyum senyum aneh.

"Kalau begitu Kageyama, sebut nama kecil ku mulai sekarang dan seterusnya" kata tsukishima yang memberikan dare pertama.

"A--"

"Permainan Kageyama" seru tsukishima menunjukkan senyum menyebalkan nya. Kageyama menghela nafas, setidaknya ia tidak disuruh melakukan hal aneh aneh.

"Ke- kei" seru kageyama gugup. Ini baru pertama kalinya ia menyebut nama kecil seseorang bukan memakai nama keluarga..

Atsumu merangkul bahu Kageyama, Kageyama sekali lagi mendorong wajah atsumu hingga menjauh.

"Sebut nama kecilku" seru atsumu lagi. Kageyama memandang aneh pada atsumu tetapi sebelum atsumu lagi lagi melakukan hal aneh pada nya, seharusnya ini sama sekali tidak masalah.

Sekali lagi Kageyama melirik lirik ke arah lain sehingga tampak manis di hadapan keempat orang itu. Mereka menatap Kageyama sembari menahan mimisannya.

"A-atsumu" seru kageyama gugup.

Kini giliran Oikawa. Oikawa melayangkan senyum manis. Ia juga ingin Kageyama menyebut nama kecil nya.

"Aku juga"

Kageyama menatap aneh ke arah Oikawa. Kenapa mereka semua ingin membuat aku menyebut nama kecil nya?

"To -tooru senpai" seru kageyama. Ini adalah pertama kalinya ia memanggil nama kecil seseorang yang berada di atasnya..

Kini giliran hinata. Lagi lagi Hinata meminta hal yang serupa. Kageyama akhir nya menghela nafas. Sekali lagi ia memasang wajah malu malu yang tampak manis.

"Sh- shouyou" seru kageyama. Akhirnya ia selesai melaksanakan dare dari mereka. Kageyama balik menatap mereka dengan keringat dan jangan lupa tatapan mematikan nya.

"Su-- sudah kan!, Se - sekarang aku mau pergi" seru kageyama dengan nada Stundere nya. Ia tidak jadi memakan bekalnya karena diganggu oleh orang orang aneh ini. Bahkan mereka memaksa Kageyama mengikuti permainan dan membuat nya menyebut nama Kecil yang seharusnya diucapkan ketika orang tersebut sangat dekat..

Kageyama bangkit berdiri dan sebelum ia pergi jauh disana. Serempak keempat orang itu berteriak dengan senyum memikat masing masing.

"Tobio!"

Kageyama menatap dengan tatapan memerah ke belakang. Kini untuk pertama kalinya Kageyama dipanggil dengan nama kecil selain orang tuanya. Sungguh itu memalukan, Kageyama segera berbalik dan menunduk di pojok ruangan.

Sementara itu si pelaku itu masih duduk melingkar mereka tertawa kecil melihat tindakan Kageyama yang memang sangat manis tidak seperti aura nya yang kejam dan kelam.

"Tobio itu manis sekali" ujar mereka bersamaan dan membuat Kageyama memerah lagi dan terpaksa menunduk menyembunyikan wajah nya yang memerah.

.
.
.
.
.

~ TBC ~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top