💮🌹-1-🌹💮

'Hari Pertama'

Siapa yang tidak kenal dengan manusia satu ini. Seorang remaja laki laki bergelar raja dan jangan lupa sangat kasar sehingga tidak ada satupun yang berharap mau berteman ataupun mendekatinya, apalagi karena masalah yang terjadi saat sekolah lamanya itu.

Kini seseorang yang tengah di perbincangkan itu sedang berjalan menuju sekolah barunya. Ia menampakkan wajah sinis yang menakutkan oleh siapapun.

'Sma Karasuno'

Terpampang jelas sebuah sekolah lumayan besar disana, laki laki bersurai hitam itu menegakkan badannya dengan tegas dan kemudian berjalan masuk ke dalam sekolah yang terkenal akan sekolah voli terbaik tersebut.

.
.
.
.
.

"Kageyama!, Kau belum memilih ekskul yang akan kau ikuti" seru ketua kelas berambut ikat itu mendatangi sosok hitam yang kini duduk di pojokkan tanpa berkata sepatah kata pun.

"Hah?", Tentu saja gadis itu mematung terkejut. Kageyama memang terkenal dengan kata kata kasar dan tak jarang pula wajahnya itu seperti akan membunuh orang di sekitarnya.

"E-ekskul" seru gadis itu kini mengambil jarak dari sosok bersurai hitam itu. Kageyama menatap dengan aneh, kenapa mereka takut sekali saat mendekatinya?.

"Serahkan fomulirnya, aku akan serahkan nanti" seru kageyama lagi tanpa mengubah ekspresi wajah nya yang selalu tampak marah itu. Dengan terbata bata gadis itu memberikan formulir pada murid yang dianggap sebagai preman padahal dia tidak pernah memukul siapapun.

Kageyama menatap fomulir ditangannya. Ia tidak berniat ikut apapun. Tapi kalau memang harus ikut hanya satu ekskul yang bisa ia masukkan di sini.

Kageyama melayangkan pensilnya menulis "Ekskul voli"
Pada lembaran formulir itu dan kemudian menyerahkan nya pada gadis itu yang diterima dengan gugup. Kageyama segera duduk dan kembali dalam kesendirian nya.

.
.
.
.
.

Sejak dulu Kageyama selalu di takuti oleh siapapun bahkan pada saat ia mengikuti ekskul voli di sekolah lamanya. Mereka semua payah!, Itu membuat Kageyama mulai mengatur dan memarahi mereka yang membuat Kageyama yang mulai bisa beradaptasi disana menjadi di benci dan julukan raja diberikan pada nya.

Kageyama meremas tali tasnya dan bergerak menuju gedung olahraga di sebelahnya. Dia berharap nanti di ekskul ini setidaknya ia bisa berbaur dengan semuanya. Oh itu akan susah pasalnya Kageyama sama sekali tidak bisa berbaur dengan siapapun dan terlebih lagi sikap nya yang pemarah dan egois.

"Ah kau ikut ekskul ini juga?", Tanya sebuah suara manis yang bersemangat itu. Kageyama melayangkan tatapan ke bawah dan menatap sosok cebol berambut orange yang terlihat manis di bawahnya.

"Eh anak SMP ngapain kesini?, Pulang sana!" Ketus Kageyama. Orang yang disebut sebagai anak SMP itu seketika mengamuk ia segera melompat dan menarik kerah kageyama hingga seketika membuatnya turun menyamakan tinggi dengan nya..

"Tidak sopan!, Aku ini SMA tau!, Dan lagipula kau sombong sekali mentang mentang tinggi!" Ketus anak berambut orange yang tingginya lebih pendek dari Kageyama. Kageyama mengerutkan dahinya, siapapun akan berpikir anak ini bukanlah anak SMA. Apalagi bentuk tubuhnya yang kecil dan wajahnya yang manis lucu begitu.

"Ah maaf, aku tidak tau kau Sangat pendek" seru kageyama lagi. Ia tidak sadar permintaan maafnya di salah artikan oleh si chibi chan itu. Kageyama memang tidak pandai memasang kata kata sehingga suka melukai hati seseorang.

"Ah apa kau bilang!", Kini anak berambut senja itu melompat lompat hingga membuat Kageyama bingung.

"Eh, kenapa?"

"Akh!, Dasar preman jalanan!", Ejek si kecil. Yang di ejek malah semakin marah. Padahal ia sudah meminta maaf tadi. Dengan cepat Kageyama menarik kerah bocah itu dan memarahinya.

Pertengkaran terus terjadi. Sampai seseorang menepuk pundak mereka. Kageyama berhenti berdebat dan kini sedikit menekuk dahi marah menatap sosok tinggi bersurai pirang itu.

"Kau menghalangi" seru orang berkacamata itu. Kageyama menyadari ia bertengkar di depan pintu masuk. Dengan canggung Kageyama menyingkir bersama sosok kerdil itu masih bertengkar dengannya.

"Akh maaf" seru kageyama. Orang bertubuh tinggi itu seketika tersenyum senyum ketika Kageyama menolehkan kepalanya sehingga bisa melihat wajah berkacamata itu dengan jelas. Di tambah tangannya yang memegang erat kerah bocah senja itu.

"Ou -sama kah?" Kageyama merasa marah setiap perkataan itu keluar dari setiap orang yang melihat nya. Kageyama tentu saja sadar itu adalah salah nya, dan Kageyama benci saat orang lain menyebut panggilan itu.

"Hm raja?" Tanya sebuah suara kecil itu. Kageyama mendecih dan melepaskan paksa kerah bocah berambut oranye itu. Kini ia malah balik menatap sosok berkacamata dan berambut pirang yang ternyata lebih tinggi darinya.

"Jangan berani beraninya kau bilang seperti itu" ketus Kageyama mengarahkan manik hitamnya menatap tajam ke arah bocah berkacamata itu. Dengan entengnya ia hanya mengangkat bahu, mengesalkan!

"Kh!, Pemarah sekali kau dasar raja egois?" Untuk kesekian kalinya Kageyama mendekati anak itu dan menarik kerahnya.

Anak berkacamata itu hanya menunjukkan senyum remeh yang membuat Kageyama kesal,

"Sudah beberapa kali aku katakan hentikan panggilan itu namaku Kageyama tau!" Ketus Kageyama. Memiringkan wajahnya menatap tajam ke arah pria itu.

"Oh salam kenal, namaku tsukishima, Tuan egois" orang yang kini ia ketahui bernama tsukishima itu dengan santai melepas kan tangan Kageyama dan berjalan santai memasuki gerbang seperti tidak melakukan apa apa.

.
.
.
.
.

Mengesalkan,--

.
.
.
.
.

Itu pandangan pertama Kageyama kepadanya. Rasanya orang ini benar benar meremehkan setiap perkataannya. Dan jangan lupa sikap intimidasi nya yang sangat menyebalkan. Kageyama yang sedang jengkel kini bertambah jengkel saat anak di depannya memandangi Kageyama dengan tatapan berbinar binar.

"Oh raja kah!, Itu panggilan bagus , oh ya namaku Hinata!, Dan aku suka sekali panggilan itu itu hebat kan?!" Bertambah lagi satu orang yang membuat Kageyama ingin sekali kembali kemasa lalu sebelum ia menulis Ekskul voli di lembar kertasnya.

"Berisik, itu tidak keren" ketus Kageyama. Ia mengeratkan tangannya. Panggilan itu benar benar membuatnya merasa kan kembali perasaan dimana dirinya dijauhi dan permainan nya sama sekali tidak diinginkan.

Hinata melompat lompat dan terus saja menanyakan berbagai hal. Kageyama sekali lagi menepuk pucuk kepala Hinata dengan kesal. Berisik sekali manusia satu ini , rasanya Kageyama ingin pindah dari klub ini jika ia tidak tau bahwa tempat ini dipenuhi oleh orang orang yang mengesalkan.

"Diam Boge!"

"Hah apa yang kau katakan?!"

"Boge!, Ayo cepat masuk" seru kageyama. Hinata merasa tidak terima dan terus saja berteriak pada Kageyama. Dia merasa tersudutkan karena dipanggil Boge oleh Kageyama!. Ayolah hinata hanya ingin tau banyak hal dan dipanggil Boge?!

.
.
.
.
.

Kageyama terus bertengkar kepada hinata. Disana sudah menunggu beberapa orang dan membuat Kageyama dan Hinata menghentikan pertengkaran nya setelah merasakan aura mengerikan dari seseorang kelas 3.

Disana juga ada tsukishima yang sangat menjengkelkan. Ia diam saja menatap datar, tidak disangka ia benar benar pendiam. Yang ditatap menatap tajam ke arah Kageyama.

"Apa?"

"A-ah nggak" seru kageyama. Tidak jadi menatap sosok berkacamata itu dan kemudian menatap ke depan. Di sebelahnya sudah ada Hinata yang berisik minta ampun seperti belum pernah pergi ke klub voli.

Di depan para anak anak dari klub voli mulai memperkenalkan diri. Ruang klub lumayan besar dari yang pernah di lihat Kageyama.

"Saya daichi salam kenal" salam seseorang kakak kelas yang tadi mengeluarkan aura mengerikan. Tidak disangka ia sangat ramah, saat marah ia sangat mengerikan.

"Saya Sugawara" seru seseorang berwajah ramah berambut abu abu. Dia tampak sangat baik dengan senyum ramah.

"Nishinoya!" Seru seseorang yang sama kecilnya dengan hinata. Dia dengan bangga menunjuk dirinya.

"Asahi" seru seseorang bertubuh besar tetapi bertindak seperti anak kecil..

Setelah itu para anak kelas satu memperkenalkan diri. Mereka semua dengan cepat akrab. Terkecuali Kageyama yang memilih mengucilkan diri di pojok ruangan. Dia mengambil bola voli dan memainkannya.

Sudah lama sejak saat itu Kageyama berhenti memainkan bola voli. Julukan itu tidak henti diketahui oleh semua orang sejak permainan waktu itu. Kageyama benci saat ia dipanggil dengan panggilan itu, tetapi ia tidak bisa membenci permainan bola voli. Sehingga saat sampai di SMA ini ia berharap bisa bermain lagi tanpa seorangpun yang tau julukan nya itu.

Hinata asyik berbaur di antara para kakak kelas. Tentu saja ia sangat ceria dan akan mudah berbaur dengan nya. Tsukishima juga meskipun berwajah datar. Ia mulai di kelilingi oleh para kakak kelas. Kageyama memasang aura tidak mau didekati sehingga tidak ada seorangpun yang berani mendekatinya.

Sungguh ia hanya ingin bernostalgia dengan permainan bola voli tidak ada hal lain. Tetapi Hinata dengan seenaknya melewati batas itu bersama para kakak kelas lain. Oh dan jangan lupa tsukishima kampret yang pada awal pertemuan sangat menyebalkan.

"Yo Kageyama!, Kita lihat siapa yang akan menjadi terbaik nanti. Aku tidak akan kalah loh!" Tegas Hinata mendekati Kageyama yang sendirian disana. Kageyama hanya memasang wajah senyum mengerikan.

"Eh?, Tubuhmu kecil begitu jangan harap kau bisa memasukkan bola itu" ketus Kageyama. Hinata mengembungkan pipi nya, ia sekali lagi berceloteh pada Kageyama dengan santainya seolah ia adalah teman dekat.

Sedangkan semua anggota voli hanya menatap senang pada Hinata dan ikut berbaur. Kageyama memandang dalam diam, jika mereka semua tau sikap aslinya saat sekolah lama.

Apakah mereka masih mau mendekati dirinya yang susah berekspresi dan kasar ini?

.
.
.
.
.

Gimana gimana Saia hanya suka membuat Kageyama menjadi Uke. Manis manis gimana gitu~.

Tapi Saia ingin membuat beberapa kapal disini. Jika suka jangan lupa kasih vote loh. Btw Saia lagi jahat 🌝.

5 vote baru upp!!!

~ TBC ~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top