PROLOG

Kehilangan bukanlah akhir dari segalanya. Dari kehilangan kita bisa belajar arti bersabar dan berjuang kembali.

🍭🍭🍭

Semenjak ayahnya meninggal saat dia duduk di bangku kelas 4 SD, dia menjadi pribadi yang sering melamun dan tidak punya semangat hidup.

Sampai akhirnya ada seorang pria dewasa yang dia yakini seusia dengan mendiang ayahnya, datang berkunjung dan memberikan semangat baru untuk Seiza.

"Ayahmu titip pesan pada Om, kalau kamu harus tumbuh menjadi gadis kuat yang baik dan menjalani hidup dengan baik dan layak. Beliau sudah memperjuangkan hidupnya demi kamu. Jadi kamu gak boleh sedih lagi, yah, Anak Manis," ucap sang pria dewasa sambil mengelus lembut bagian belakang kepala Seiza.

Pesan itu lah yang Seiza ingat sampai detik ini. Seperti sudah melekat dalam jiwa dan raganya, kata demi kata yang diucapkan pria dewasa itu mampu menjadi acuan untuk Seiza terus menjalani kehidupan walau tanpa sosok ayah.

"Ayahmu juga bilang pada Om, kalau kamu suka makanan manis. Makanya Om bawakan ini supaya sedihmu bisa berkurang dan kamu ceria lagi, Seiza". Lalu diberikanlah satu kotak dus dan beberapa kantung plastik yang telah dipersiapkan sebelumnya itu yang di dalamnya bercampur aneka makanan manis. Ada lolipop, cokelat, susu kotak, wafer, bahkan di luar dus pun ada 10 kotak es krim.

Bukan karena makanan manis yang membuat Seiza mampu berdiri tegak setelah jatuh dan rapuh. Namun, karena pernyataan yang diberikan oleh sang pria dewasa itu. Hanya saja sampai saat ini Seiza belum tahu siapa pria dewasa yang memberi semangat untuk Seiza, karena saat Seiza bertanya pada bundanya hanya dijawab itu adalah teman ayahnya.

Hal yang masih menjadi pertanyaan untuk Seiza juga adalah alasan kematian ayahnya. Seiza penasaran kenapa bundanya harus berbohong tentang peristiwa yang sebenarnya terjadi pada ayahnya. Entah apa yang sebenarnya orang-orang dewasa itu sembunyikan darinya, Seiza masih belum paham kala itu.

Semua berjalan lancar, bahkan Seiza bukan hanya tumbuh menjadi gadis kuat dan baik hati, dia juga pintar, berprestasi dan berbakat. Namun, layaknya kehidupan yang dijalani, tidak mungkin selalu dihiasi jalan yang manis saja, ada kalanya rasa pahit harus turut serta meramaikan kehidupan ini.

Seperti saat menjalin kisah asmara dengan sang kekasih, Seiza merasakan dunianya penuh dengan warna-warni kebahagian yang berputar di sekitarnya. Namun, seketika hidupnya jatuh terbalik dengan waktu yang sangat cepat. Dia harus mengalami kehilangan yang amat dia takuti. Dan Seiza sangat terpukul seperti dia kehilangan sosok ayahnya dulu.

Kisah manis nan romantis yang Yugo persembahkan harus sirna begitu saja dengan cara yang lebih dari kata mengejutkan bagi Seiza. Sakit? Itu sudah pasti. Namun, bukan sakit yang mendominasi pikiran Seiza sampai saat ini, melainkan rasa ingin tahunya. Rasa ingin tahu yang teramat besar tentang ucapan dan alasan Yugo pergi meninggalkannya secara tiba-tiba.

Dua hal itulah yang membuat hidup Seiza terus dipenuhi tanda tanya besar. Membuat mimpinya semakin buruk dan kebahagiannya kian terpuruk. Tentang meninggalnya sang ayah yang penuh teka-teki dan tentang sang kekasih yang pergi tanpa permisi.

🍭🍭🍭

"Yugo, tunggu!" teriak Seiza saat melihat Yugo meninggalkan ruang seni SMA Angkasa.

Yugo tak menghiraukan Seiza, ia terus berjalan cepat menuju gerbang sekolah setelah mendapat telepon. Walaupun hatinya berkecamuk, tapi Yugo tetap harus melakukan ini. Ia tahu bahwa apa yang ia perbuat saat ini belum tentu benar. Namun, setidaknya ia bisa mencegah masalah besar yang akan timbul di kemudian hari. Ia bahkan sudah berjanji pada dirinya sendiri akan memperbaiki keadaan jika memang sudah memungkinkan nanti.

"Yugo, kamu tadi bilang apa? Aku gak paham?"

"Lo gak dengar apa yang tadi gue bilang, hah! Mulai hari ini ini kita selesai!" bentak Yugo kemudian berlalu meninggalkan Seiza yang terpaku di tempat.

Seiza terkejut, ia terdiam sebentar mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi. Hatinya terasa sakit, seperti ada sayatan kecil yang menggores. Khawatir yang barusan ia dengar salah, karena gaya bicara Yugo berubah dan isi dari ucapannya tidak masuk akal. Dan yang paling penting, ini sangat tiba-tiba sekali.

"Kamu tuh kenapa sih, Go? Kalau aku ada salah, aku minta maaf. Tapi aku mohon banget sama kamu, tolong jelasin apa maksud kamu kayak gini? Kenapa tiba-tiba bilang selesai?" tanya Seiza yang kemudian lanjut berjalan cepat mengejar Yugo sambil menahan air matanya yang tiba-tiba menggenang.

"Mau gue bilang berapa kali lagi sih! Kita selesai! Kita putus! Asal lo tau, lo itu cuma bahan keisengan gue aja!" teriak Yugo tanpa membalikkan tubuhnya.

"Enggak! Aku gak akan percaya sama omongan kamu, Go!" sahut Seiza tak kalah kencang. "Kamu pasti bohong, ya, kan?"

"Harusnya dari awal lo gak perlu percaya sama omongan gue. Dengarkan gue ya, Seiza, gue tegasin sekali lagi ...." Yugo sengaja menggantung katanya seraya membalikkan tubuh ke arah Seiza yang sudah berdiri di belakangnya. "Lo itu cuma bahan percobaan gue! Gue cuma iseng pacaran sama lo!" ucapnya dengan penuh penekanan di setiap katanya.

"M-maksud kamu bahan percobaan?"

"Iya, percobaan. Gue Cuma iseng aja pacaran sama lo selama ini, gue mau coba kemampuan gue sejauh mana gue bisa menaklukkan cewek kayak lo, tapi lo sendiri gak pernah ngaca kalau lo itu siapa sebenarnya."

"Memang sebenarnya aku cewek kayak apa? Dan memangnya aku ini siapa di mata kamu?" tanya Seiza dengan parau karena masih tak mengerti ke arah mana perkataan lawan bicaranya itu.

"Halah! Masih aja sok polos! Kepolosan sama kebegoan lo itu beda tipis, Za," ucap tegas Yugo sambil membalikkan kembali tubuhnya, ia melanjutkan jalannya bahkan hampir berlari ke arah gerbang sekolah.

Bukan karena Yugo ingin segera meninggalkan Seiza, melainkan ia sudah tak sanggup berada di keadaan seperti ini. Batinnya menolak, tapi logika mengalahkannya.

"Tunggu, aku masih belum paham, Go, sama ucapan kamu. Bisa, kan, kamu jelasin pelan-pelan?" Seiza terus mengimbangi langkah pria itu agar tak tertinggal jauh, Seiza menarik lengan kanan pria itu agar berbalik kembali ke arah Seiza. Namun, tak disangka pria itu justru mendorong Seiza sampai tersungkur ke lantai.

"Jelasin apalagi sih, hah, dasar bego, ganggu aja lo! Lo itu parasit, Za." Yugo membungkuk seraya memasang wajah sengit ke depan wajah Seiza dan melanjutkan perkataannya. "Jangan pernah ganggu gue lagi! Dan jangan pernah kejar gue! Karena sekarang gue benar-benar akan pergi! Ingat itu baik-baik, Seiza!" Lalu dia menegakkan kembali tubuhnya. "Dan satu hal lagi yang perlu lo ingat, gue gak pernah benar-benar sayang dan jatuh cinta sama lo. Selama ini gue hanya pura-pura. Gue cuma pengin jatuhkan lo aja! Karena gue benci sama lo!" ucap Yugo dengan tatapan tajam dan setelahnya ia langsung berlari ke arah gerbang yang ternyata sudah ada mobil Civic putih menunggunya.

"Enggak! Kamu gak boleh pergi! Aku tahu kalau kamu pasti bohong! Yugo yang aku kenal gak pernah kasar dan jahat sama aku!" teriak Seiza dengan isak tangis yang mulai pecah saat dia berusaha bangun dari jatuhnya. "Yugo, berhenti!" Baru satu langkah kaki kanannya maju, pria itu sudah masuk ke dalam mobil dan mulai melaju kencang.

"Yugo, tunggu! Kamu gak boleh pergi!" Seiza terus berlari mengejar mobil yang sudah melaju jauh dari tempatnya berdiri.

"Jangan tinggalin aku, Yugo! Kamu harus jelaskan apa yang sebenarnya terjadi! Aku mohon, jangan tinggalin aku. Jangan pergi!" Isak tangis Seiza terus menggema di sepanjang gerbang sekolah SMA Angkasa itu.

"Jangan tinggalin aku, Yugo ...."

🍭🍭🍭

"Jangan tinggalin aku ...." teriak Seiza yang membuka matanya cepat sambil bangun dari tidur siangnya.

"Yugo," lirih Seiza yang dilanjutkan dengan tetesan air mata. Lagi-lagi mimpi itu yang muncul. Mimpi buruk yang selama ini Seiza alami dan mengingatkan kejadian pahit dua tahun lalu itu. Di mana saat dia harus ditinggalkan oleh kekasih hatinya yang pergi tanpa ada penjelasan pasti dan sampai saat ini tidak pernah kembali.

Ditambah sejak kepergian Yugo, Seiza terus mengalami hal yang membuat hidupnya terusik. Ada seorang pria yang yang terus mengincarnya, sehingga dengan terpaksa Seiza harus pindah tempat tinggal untuk sementara. Membuat beban dan trauma Seiza bertambah.

Seiza butuh perlindungan. Seiza butuh tempat aman. Namun, apakah ada tempat yang benar-benar aman untuk berlindung bagi Seiza?

~~~

Bismillahirrohmanirrohiim...

Assalamu'alaikum teman-teman..
Hi, semuanya..
Apa kabar?

Semoga semuanya sehat dan bahagia yaaah.🤗💙

Cerita SUGARY ini aku re-upload karena mau dirapikan penulisan sama bahasanya hehehe, soalnya yg kemarin masih acak-acakan banget. Jadi aku revisi deh.🤭

Tapiiiiii, buat yang udah baca jauuuhhh sampai part terbawah, kalian gak perlu khawatir, ceritanya gak ada yg berubah kok. Aku cuma edit aja penulisannya hehehe.

Jadiiii, tunggu terus yaah update-an terbarunya.😘

BTW makasih banyak buat yg udah support selama ini, semoga aku bisa tamatin cerita ini.🤗💙

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top