Prolog
Raka terjebak di sebuah dimensi. Ia tiba-tiba saja terbangun di meja belajar ruang kelas.
"Aku dimana?" tanya Raka bingung.
"Kau sudah bangun rupanya pemalas."
Raka lantas menolehkan kepala cepat ke sebelah kanan. Ia melihat seorang Pemuda berparas tampan tengah menatap dirinya seksama.
"Kau siapa?"
"Dasar! Sudah pemalas pikun pula!" seru Pemuda itu memukul belakang kepala Raka cukup kencang.
Plakk!!
"Awh! Sakit bego!" Raka emosi. Ia akan membalas perbuatan tak terpuji ke Pemuda itu.
Dan tiba-tiba telapak kanan Raka mengeluarkan sebuah bola api kecil. Reflek Raka terkejut dan ia hampir saja terjatuh akibat kakinya tersenggol kursi sekolah.
"Woahh! Santai kawan. Aku tadi hanya bercanda saja," ucap Pemuda itu memasang ekspresi takut. Ia mundur beberapa langkah kaki menjauhi Raka.
"Jangan sembarangan menggunakan kekuatan di dalam ruang kelas!" tegur Gadis memakai kacamata. Ia bersikap layaknya Tuan Putri di kerajaan.
"Kekuatan," gumam Raka tak mengerti sama sekali.
Raka terjebak di sebuah dimensi entah berantah. Ia merasakan kepalanya berdenyut kencang. Pandangan kedua mata menggelap dan Raka terjatuh tak sadarkan diri.
Bagaimanakah nasip Raka???
.
.
.
.
.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top