BAB 5

Beberapa tahun lalu Bila dan Abian masuk ke dalam salah satu komunitas indigo. Mereka sangat dekat hingga ada beberapa orang anggota baru yang menawarkan sebuah tawaran yang menarik untuk komunitas mereka. Mereka akan masuk ke televisi.

Bila menerima tawaran itu, stasiun televisi itu membuat suatu acara. Mereka berjanji untuk melakukan penayangan sebanyak serratus episode lebih. Namun di tengah jalan, Bila mendapat sebuah kenyataan kalau acara yang harusnya tayang selama serratus episode itu dibatalkan, itu karena Abian meminta kepada stasiun televisi dibuatkan acara khusus yang membahas tentang pertarungan gaib. Bila tidak setuju.

"Bil, lo kan sahabat gue. Harusnya lo dukung gue."

"Nggak bisa, ini sangat berbahaya. Lo mikir dong! Lo mau duel live di televisi?"

"Tapi pihak stasiun televisi menjamin keamanan kita."

"Pihak televisi itu ingin profit! Lo tahu dukun santet yang wajahnya dipasang di flyer? Itu dukun santet berbahaya!"

"Tapi kita punya Tuhan Bi. Lo bisa mentalin dukun santet!

"Tapi lo harus mikir juga! Ini acara televisi! Lo ngajak gue nambah musuh! Perjanjian di awal hanya acara talk show. Gue nggak ada masalah kalau ada barang-barang mistis. Tapi maaf, gue gak bisa kalau lo ajak gue duel di stasiun televisi!" Bila bergegas meninggalkan Abian.

Sikap Bila membuat Abian kesal. Abian malah dekat dengan dukun santet yang akan ke acara duel. Duel tidak jadi namun talk show saja. Itu pun acaranya tidak berisi menurut Bila. Rating naik namun kualitas dan intisari acara menjadi tidak ada.

Kedekatan Abian dengan dukun santet makin menjadi. Abian lebih suka main perempuan daripada berkumpul lagi bersama teman-temannya. Pernah suatu kali Bila ke ruang hias untuk memberikan jadwal kepada Abian. Ia malah melihat Abian tidak memakai busana bersama seorang wanita. Bila berteriak dan menangis melihat kelakuan Abian. Selidik punya selidik Abian sebenarnya telanjang sendirian, sementara wanita itu adalah ratu dari kerajaan jin yang sedang menghisap sperma Abian lewat batang lelakinya. Semakin hari semakin menjadi. Abian menjadi penyembah setan dan pergi mengikuti jejak si dukun santet. Hingga akhirnya pertemuan tak terduga.

***

"Tuhan itu tidak ada, Bila! Aku adalah Setan!" ucap Abian sambil tertawa, tubuhnya terbang, hendak mencekik Bila. Bila segera membaca ayat suci. Telunjuk tangan kanannya menunjuk kepada wajah Abian.

"Pergi kau makhluk yang terkutuk! Jiwamu sudah masuk ke dalam api! Wahai setan! Pergi!"

"Aku adalah setan! Aku berkuasa atas dunia ini! Orang-orang banyak yang tidak ikhlas! Tidak dekat dengan Tuhan! Itu adalah pengikutku!"

"Kau akan kalah! Dengan ayat suciNya yang Agung aku usir kau!"

Pertarungan semakin sengit, ketika Bila dan Abian yang sudah menjadi setan, beradu tenaga dalam. Adu tenaga dalam yang angat kuat membuat beberapa orang terjatuh, Abian dikelilingi beberapa monster sementara Bila dikelilingi beberapa malaikat.

Pertempuran antara malaikat dan para setan monster pun terjadi! Malaikat membelah kepala para monster. Lambang-lambang suci menghantam mereka semua. Bila memukul Abian dengan tenaganya. Mulut Abian dan Bila sama-sama mengeluarkan darah. Darah hitam!

Abian pun pingsan, sementara Bila terjatuh. Maira mendekat. Sesosok iblis datang berhadapan dengan mereka. Lucifer tertawa-tawa melihat Bila dan Maira yang terjatuh, namun sesosok malaikat menyebut namanya.

"Lucifer! Cukup!"

"Apaan kamu?! Kamu lagi?!" Lucifer meledek malaikat itu dengan tangan di pedangnya.

Pertempuran tidak terelakkan lagi. Lucifer mengayunkan pedangnya untuk menyerang malaikat itu. Malaikat itu memukul pedang Lucifer. Malaikat itu tidak mau lagi Lucifer menghancurkan hidup manusia lagi.

Sementara di luar, sebuah cahaya terang muncul dari langit, kali ini lebih besar. Kekuatan adikodrati turun ke bumi. Para penjaga alam semesta turun ke bumi, menghentikan kekuatan Lucifer yang ternyata dibantu para pasukannya. Sementara di belakang Lucifer muncul beberapa pendekar kegelapan yang menjadi pengikut Lucifer.

Ibu Pertiwi turun ke bumi menghampiri anak-anak indigo yang sedang bernyanyi lagu religi, mereka meminta pertolongan Tuhan. Ibu Pertiwi bernyanyi bersama dengan anak-anak indigo itu.

"Anak-anak Ibu harus kuat. Kita bisa melawannya. "

Lambang-lambang suci muncul dari langit. Beberapa sosok sakral bermunculan menghantam kekuatan Lucifer dan para pendekar kegelapan. Para setan ketakutan. Genderuwo, Kuntilanak merah, dan juga beberapa sosok yang mengerikan di peradaban sejarah muka bumi berteriak ketika sosok-soosk sakral turun ke bumi.

Abian mencoba bangkit dan mencoba kekuatannya lagi, namun ia terjatuh. Suara kalimat-kalimat suci menaungi otaknya. Ia pusing. Suara-suara suci itu berdengung. Nama Tuhan mencengkeram otaknya. Di matanya, ia melihat nama Tuhannya terukir di jelas di dinding bangunan. Simbol-simbol setan berjatuhan. Para monster bergelimpangan.

Begitu juga Heyre. Heyre yang sudah lemah merasa ada tangan yang menggenggamnya. Sosok jubah putih memeluknya. Ia lemah di dalam pelukan itu. Tangan itu mengarahkan tangan kepada Lucifer, mencekiknya. Lucifer hancur berkeping-keping menjadi debu.

Sosok jubah putih menghilang, Heyre menangis. "Tuhan terima kasih sudah menolongku! Kau kirimkan kekuatanMu. Aku merasa kehadiranmu di sini."

Sosok-sosok kejahatan sudah jatuh bergelimpangan. Simbol-simbol suci menghancurkan mereka. Kekuatan cahaya Tuhan Yang Maha Esa melebur arwah dan jasad mereka menjadi debu. Semua anak indigo berdoa dengan kepercayaan masing-masing. Simbol-simbol suci menaungi mereka menurut kepercayaan mereka masing-masing.

Abian membaca sebuah ayat suci, surah terakhir kitab sucinya sambil menangis. Bila memeluknya. Abian meminta maaf kepada Bila karena sudah meninggalkannya bersama anak-anak indigo lain. Abian dan Heyre keluar dari istana Lucifer dikawal Gabriel. Heyre langsung memeluk ibunya ketika bertemu dengan sang ibunda di depan istana.

Sebelum mereka pergi, Ibu Pertiwi mengajak para indigo dan para penjaga alam semesta berdoa untuk menghancurkan istana. Istana pun hancur. Pertempuran roh pun selesai. Istana itu hancur berkeping-keping.

TAMAT

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top