Bagian 23

Yok bisa yok 200 vote dulu.

...................

Seraya mengunyah salad, atensi terus Sanistya arahkan pada sang kakak, Samiya Ayodya.

Bukan karena keheranan melihat betapa lahap dan juga cepat saudarinya makan, namun tengah dicari kesempatan untuk ajukan pertanyaan.

Jika sang kakak masih fokus makan, ia tak boleh mengganggu. Sebab, kesannya kurang sopan.

Harus ditunggu sampai Samiya selesai makan.

Namun rupanya sang kakak sadar, langsung beri perhatian balik padanya dalam tatapan yang juga menelisik. Jadi, siapa akan duluan bertanya?

Sanistya memilih berdeham cepat. Memastikan suaranya tak serak untuk digunakan bicara.

"Mau nanya apa, Sanis?"

Lihatlah, saudari perempuannya memang punya kepekaan yang tinggi. Ia tak perlu susah-susah menunjukkan apa tujuannya bertanya.

"Kak Miya katanya sudah ke dokter obgyn, ya? Mama yang bilang ke aku tadi pagi."

"Iya, sudah, Dik."

"Gimana kata dokter, Kak? Mama nggak mau kasih tahu aku. Katanya nanya ke Kak Miya."

Sang kakak tertawa.

"Calon bayiku sehat. Nanti perlu cek lagi untuk tahu detak jantungnya. Kira-kira dua minggu lagi. Sejauh ini, aku harus jaga kondisi."

Sanistya pun mengangguk-angguk mendengar dengan saksama penjelasan saudarinya.

"Sudah periksa USG, Kak?"

"Sudah, Dik."

"Mana hasilnya? Aku mau lihat." Sanistya pun kian bersemangat sebab rasa ingin tahu besar.

Full versi part ini bisa dibeli di karyakarsa. Link di bio.



Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top