09 - ngidam
Ngidam.
Satu kata yang saat ini sedang [Name] rasakan.
Usia kandungan [Name] sudah memasuki bulan ketiga, masa-masa dimana bumil mengidam juga mudah emosional. Contohnya saja, kemarin—[Name] mengidam ingin mandi di sungai, hal itu langsung membuat Thorn kebingungan dan tak tahu harus apa, masa iya dia biarkan sang istri tercinta mandi di sungai? Bisa-bisa nanti bapak mertua mikirnya dia ga bener sama [Name] :(
Atau seperti malam ini. [Name] terbangun dari tidurnya disaat jam menunjukkan pukul dua malam, dia melirik sebentar kearah si suami yang masih tertidur pulas dengan air liurnya yang sedikit keluar, duh, tidurnya masih kayak anak kecil.
Merasa hanya bangun sendirian, [Name] menoel-noel pipi Thorn,
"Thorn, bangunnnn"
"Hhng... Kenapa [Nhwame]? Kamu nsgidam laghi kha?" sang suami yang baru saja dibangunkan kini mengucek matanya, mencoba mengambil alih semua kesadarannya. Iya, ngomong ke [Name] ini masih setengah sadar.
"Thorn udah gak sayang [Name] lagi, ya?"
Loh, loh, orang lagi enak tidur tiba-tiba dibangunin terus ditanyain kek begini?? Thorn bingung, lah! Bahkan dia yang tadinya masih mengantuk langsung tak mengantuk lagi. Matanya membulat sempurna dan menatap sang istri yang bibirnya sedikit di manyunkan.
"Eh? Eeehhh, engga kok. Thoorn masih sayang [Name]! Kok [Name] mikir gitu!!!?" dengan cepat, dia membawa istrinya ke dalam pelukannya dan mengelus surai [h/c] nya lembut.
"Kalo Thorn udah gak sayang [Name], pasti sekarang Thorn gak bakal meluk [Name]," lanjutnya.
"Bohong! Thorn udaaah gak sayang samaaa [Name], Thorn bohoong!"
Thorn semakin dibuat bingung oleh istrinya. Faktanya, dia masih terlalu lelah diberi pertanyaan seperti ini saat baru—ah bukan, saat di paksa bangun.
"Kenapa [Name] mikir nya gitu?"
"Soalnyaa [Name] bangun sendiriii, dan Thorn tetep tidur aja tuh padahal aku bangun. Kalo emang sayang, harusnya bangun sendiri dong! Temenin istrinya yang kebangun gitu! Ini malah harus dibangunin dulu. Kan berarti Thorn gak sayang sama [Name]."
Buset, mbak. Kasian itu suamimu.
Suaminya itu diam sebentar, tapi tangannya masih setia mengelus surai si istri.
"[Name], Thorn masih sayang sama [Name], kok. Thorn harus buktiin kayak gimana biar [Name] percaya?"
[Name] tak berpikir didekapan suaminya. Sebelum akhirnya dia menarik tubuhnya keluar dari pelukan Thorn lalu menatapnya dengan sebuah senyuman, Ia menunjuk pipinya, lalu berganti menunjuk keningnya dan terakhir, Ia menunjuk bibirnya.
"Cium disini, disini, sama disini!" katanya sambil menunjuk kearah tiga bagian wajah tadi.
Thorn tertawa kecil, dia merasa gemas dengan tingkah istrinya selama mengandung ini. Padahal, sebelum-sebelumnya yang gemasin itu Thorn sendiri. Semenjak [Name] hamil, mereka jadi kayak tukeran sifat deh.
"Sini, maju doong [Name],"
Istrinya itu menurut, dia maju kembali mendekat kearah suaminya, lalu menutup matanya sudah siap menerima hujan kecupan dari sang suami. Sedangkan yang akan menghujani ciuman itu malah terkekeh.
Dengan cepat, Thorn menangkup wajah [Name] dengan kedua tangannya, dia menatap sebentar paras cantik sang istri lalu mengecup keningnya lembut, tak lama kecupan itu kembali ia arahkan ke pipi kanan dan kiri milik istrinya. Lalu yang terakhir,
Dia menempelkan bibirnya dengan bibir sang istri—awalnya sih hanya ingin kecupan singkat, namun sang istri malah membuka mulutnya yang menyebabkan Thorn menjadi kebablasan dan malah melumat bibirnya.
Terlalu terbawa suasana, sampai tak sadar sekarang [Name] sudah berada di posisi terbaring dengan sang suami yang ada di atasnya. Dia memukul-mukul kecil dada suaminya, memberi kode untuk menyudahi ciuman mereka.
"Udswah Thhmp-"
Merasa yang ada dibawahnya kehabisan napas, dan mengingat kondisi istrinya sekarang, laki-laki itu kembali memisahkan jarak bibir mereka, hal itu langsung di manfaatkan oleh istrinya untuk mengambil napas sebanyak-banyaknya.
"H-HUAA! MAAAF [NAMEEE], T-THORN KELEWATAN," Thorn menutup mukanya dengan kedua tangannya, dia tak berani menatap wajah istrinya yang mungkin saat ini marah padanya? Ya, walau memang ini semua karena [Name] yang malah memberikan akses masuk ke mulutnya tadi.
[Name] melihat suaminya yang terlihat menyembunyikan wajahnya, dia sedikit terkekeh lalu memeluk suaminya dengan posisi2tiduran.
"Terakhir kali kita kapan ya begini? Pas malem 'itu' kali, ya? Wah, berarti ini yang kedua kalinya ya Thorn?" godanya sambil memainkan jemari cantik nya.
"[N-NAMEEE], JANGAN GITUUU! THORN MALUU!"
Memang kebiasaan, pas lagi bermain sih tak malu dan rasanya seperti beda orang, tapi setelah selesai—dia langsung malu-malu kayak kucing. Dasar Thorn.
Untung sayang.
"Thorn,"
"Kenapa [Name]?"
"Panggil aku sayang!"
Thorn kembali menutup wajahnya, dia juga mengalihkan pandangannya dari [Name]. "Kok tiba-tiba gini, siii [Nameee]!"
"Ayo dong! Ini yang mau anakmu, loh. Kamu mau anakmu nanti ileran?"
Aduh, kasian anaknya dijadiin alasan.
Tapi Thorn percaya saja itu permintaan sang anak. Lantas dia dengan suara yang nyaris tak terdengar, mengucapkannya.
"Ss-sayang...."
"Apa? Apa? Enggak denger, nih, Thorn."
"Sayang..."
"Eh apa? Kurang kenceng!"
"[NAAAMMEEE] IIIHHH,"
Perempuan itu malah tertawa, dia kini mengelus surai suaminya dan kembali menggodanya,
"Iya, kenapa sayang? Kok manggil?"
Oke, Thorn pengen deh balik tidur lagi.
Tapi—semua keinginan nya itu hancur dan digantikan dengan rasa tak suka setelah mendengar ucapan sang istri,
"Thorn... Aku tiba-tiba pengen Hali nginep disini!"
"[Name]... Dia cowok, loh. Cowok. Dia juga mantan, loh. Mantan kamu."
-----------------------
Haiii, apa kabar inii? Mumpung lagi malming dan kayaknya besok aku gak bisa up, jadi aku up sekarang aja deh. Lumayan, malming gini ngehalu sama gepeng, hehehe.
See u minggu depan, yaaa!
InsyaAllah kedepannya aku nambahin momen [Name] sama Thorn berduaan kayak gini lagi deh, aku liat-liat dari chap sebelumnya, keknya malah saudara-saudara Thorn yang lebih sering tampil. Thornnya malah kayak numpang nama :(
Thorn: Thorn tokoh utamanya, kaaaan!? :(
Blaze: waduh, kayaknya sih bakal di rebut kak Hali, Thorn.
Gempa: sembarangan! Jelas-jelas judulnya Thorn x reader! Pasti bakal tetep Thorn dong, Hali mah cukup jadi second lead aja disini.
Hali: .... [aku rapopo]
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top