Ren Bertemu Lyonna... Lagi?
Ren berada di kantor kepala sekolah ia berdiri jadi patung dengan ekpresi. Satu guru pengawas nampak sangat memperhatikan Ren sembari berjalan ke sana dan kemari.
"Karaito Ren.. "
"Y-ya, pak.." sahut Ren gugup.
"Haaaah. Kau tahu apa yang akan terjadi padamu setelah ini'kan? "
"A-apa itu, pak? "
"....? JANGAN BODOH! "
"?! "
"Tadi itu sangat berbahaya. Kenapa kau menghadapi Beastlast sebelum pihak sekolah memberikan izin kepadamu? Bagaimana jika kau gagal saat itu!? " ceramahnya.
"Cukup, Hito-sensei. Dan untukmu Karaito-kun, kami akan memberikan hukuman setelah kau bisa keluar sementara waktu ini.. "
"Arigatou, kepala sekolah.. "
Ren keluar ruangan.
"Anda terlalu baik, kepala Sekolah.. " cetus Hito.
"Anda juga sama, Hito-sensei. Karaito-kun adalah pemilik dari Dimenoom yang hebat itu walau tanpa surat izin dia dapat menghadapinya tanpa masalah.. "
"Tetap saja dia masih muda, tidak berpengalaman.." Hito keluar kantor setelahnya, kepala sekolah hanya menggelengkan kepala.
.
.
.
Ren berjalan di lorong sekolah dengan perasaan tak enak.
"Bagaimana ini? Aku ketinggalan kelas, bahkan aku tidak tahu ada di kelas mana.. " batin Ren lesu.
Sampai kerumunan siswa terlihat, Ren penasaran. Ada seorang gadis berambut merah muda pendek yang mengenakan dress armor putih, ada benda yang melingkar disekitar pinggang. Itu adalah perlengkapan Wealaster, itu yang membuat si gadis dikerumuni saat ini. Hanya murid elit saja yang mendapatkan perlengkapan seperti itu.
"Mereka lagi apa sih? Menghalangi jalan saja.. "
Dan Ren tidak mengetahui tentang hal ini.
Ren hanya berjalan lewat saja dan tidak perduli. Tapi ada seseorang yang menghentikannya.
"Karaito Ren.." panggil gadis itu.
"Hmm? " Ren berbalik.
Si gadis berjalan dan kini ada dibelakang Ren.
"Kita bertemu lagi.. " katanya dengan ekpresi sangat serius.
Siapa laki-laki itu? Teman? Atau..?
Mereka saling kenal? Dan siapa juga dia?
Bla, bla, bla...
Ren tidak mendengar perkataan beberapa murid karena fokusnya saat ini ada pada di gadis berambut merah muda pendek dengan bando putih.
"....... "
"....... "
"Apa aku mengenalmu? "
..... JDAR!
Bagaikan disambar petir secara langsung. Beberapa murid terutama si gadis syok mendengar pertanyaan Ren.
"?? "
"H-aaah!? K-kau tidak mengenalku, Karaito Ren??"
"Panggil saja Ren.. "
"Aku ada di Acara Pencari Teknik 3 bulan lalu.. "
"Kau ada disana? "
"K-kau bahkan tidak tahu aku ada disana? Tidak bisa dipercaya. Aku kecewa. "
"Hmm? "
"Kau kuat tapi--ugh! " gadis itu nampak sangat kesal.
"Aku tidak mengerti apa yang ingin kau sampaikan. Jika tidak ada hal lainnya maka aku permisi dulu.."
"Tunggu, Karaito Ren?! "
"Panggil saja Karaito.. "
"Aku---eh? Tadi minta dipanggil Ren? "
"Itu terserah kau sih.. "
"Urgh..! " ringis gadis itu tak sakit tapi menyakitkan, mukanya sudah merah semua karena menahan kesal. Daritadi Ren mencoba untuk mengalihkan perhatiannya agar bisa kabur, dia pikir.
"Karaito Ren, aku menan---? "
Ada Beastlast diluar!?!
""!""
Para murid sontak saja berlari ke depan gerbang sekolah untuk melihat, pagar laser aktif kembali bersama pelindung di langit tapi ada dua Beastlast yang berhasil masuk ke dalam.
Ughaa arghhh!?!
Anggota penjaga akademi tidak dapat bertahan dari hempasan angin milik Beastlast berbentuk burung elang yang sayapnya berwarna biru rumput laut, satu penjaga lagi terluka parah akibat cakaran Beastlast bentuk beruang hitam dengan tato api di dada.
"Semuanya harap tenang. Kalian masuk saja kembali ke dalam biar para guru yang menghadapi kedua Beastlast ini.. " kata anggota komite sekolah yang merupakan murid terpilih.
Beastlast beruang---Bearblack mengamuk dan menghancurkan mesin pada gerbang sekolah membuat keamanan otomatis mati. Sistem mencoba beroperasi kembali tapi itu membutuhkan banyak waktu, sementara Beastlast yang lain masuk lewat depan gerbang karena portal tercipta tepat di depan sana.
""........ ""
WAAAAAAA!!!?
Terjadi kekacauan diantara para murid, mereka berhamburan masuk ke dalam. Ada yang tersenggol, jatuh bahkan terluka.
Ren berhasil aman karena dia cuma diam saja.
"Apa yang kau lakukan disini? Cepat kembali ke dalam?! "
"Aku bisa membantu..! " jawab Ren cepat, ia mencabut Dimenoom dari sarungnya.
"Pedang itu!? Kau adalah..? "
Tap, tap...
"Eeh~~? Ini bisa jadi kesempatan untukku menunjukkan perbedaan kita, Karaito Ren.. "
"... Kau tidak lari? "
"Haah!? Kenapa kau menatap tak percaya ke arahku? Asal kau tahu saja, ya? Eyeyard milikku ini lebih kuat dari Dimenoom mu?! "
"Mereka datang..!? "
"Dengarkan aku dong..! "
"Lihat situasinya. Kita tidak punya waktu untuk itu. Ada hal yang harus diselamatkan disini! " seru Ren melesat maju.
"! "
Ren bertarung melawan Bearblack menggunakan elemen air pada pedang katana nya, dampak lumayan dapat memberi luka. Ren juga sesekali menyerang Beastlast burung elang--Eagle yang ingin terbang ke daerah sekolah.
"Mereka berdua saja susah menyusahkan. Aku membutuhkan elemen angin tapi api dari Bearblack dapat membuatku susah.. "
"Apa yang harus aku lakukan? "
"..... Inilah kelemahan Dimenoom yang hanya bisa menggunakan satu elemen untuk menyerang dan satu elemen untuk mendukung. " gadis berambut merah muda itu berjalan mendekat. "Karaito Ren, fokuslah ke beruang itu sisanya serahkan padaku, "
"....? "
Busur yang terpajang dibelakang tadi bergerak ke depan sampai ke tangan kiri si gadis, anak panah disamping kanan mengeluarkan beberapa pelurunya dengan berbagai macam anak panah.
[ Arc Royalta - Shooting Seal : Gold Shock ]
Busur itu melepaskan tiga anak panah sekaligus ke langit, ketiganya pecah jadi sambaran listrik yang mendarat ke depan gerbang sekolah. Semua Beastlast yang mencoba masuk ke dalam tertahan oleh lingkaran emas berlemenkan listrik yang melingkari tempat.
Anak panah selanjutnya menumbangkan Eagle.
"Hebat juga.. "
"Aku harap kau tidak melupakanku lagi.. " kata gadis itu sombong.
"Tentu. Siapa namamu? "
"Lyonna... Arche 'Waircutter' Lyonna! "
"Terimakasih bantuannya, Lyonna. Sisanya serahkan padaku.! "
"Eh? "
Dimenoom mengganti elemennya ke angin Yataga. Kumpulan-kumpulan debu hitam memasuki mata pedang membuat katana itu bersinar hitam gelap.
[ Dimenoom - Storm Style : Airage ]
Topan hitam versi sedang terhempaskan lewat tusukan pedang Ren, semua Beastlast yang ada disana terhisap ke dalam putaran angin topan hitam dan membunuh mereka semua.
"........ "
Tidak tersisa sedikit pun, bahkan gerbang sekolah mengalami banyak lecet.
Lyonna termenung... Kemudian tersenyum.
"Sudah aku duga kau orang yang aku cari Karaito Ren.. "
"...... Panggil saja Ren. "
"Eh? K-kau bisa mendengarku? " 😳
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top