Persyaratan
Masih di ruangan Headmaster, Kanade serta Ren mendengarkan semua perkataan yang keluar dari mulut kepala sekolah mereka ini.
"Ada beberapa syarat atau perjanjian yang harus kalian lakukan untuk bisa diakui menjadi murid elit di Eiyuu no Act ini. Pertama, kemampuan murid itu sendiri. Untuk Ren kurasa tidak diperlukan karena kemampuan bertarungmu lebih tinggi dari kelas 1 yang aku tahu.. "
"Arigatou, Headmaster.." senyum Ren berlagak hebat. Headmaster nya hanya mendengus geli. "Itu juga sama denganmu, Kanade-san. "
"Eh?? "
"Memang benar bertarung bukanlah keahlianmu, namun rancangan strategis sekaligus teknik menghipnotismu itu layak di pertimbangkan untuk bisa jadi salah satu murid elit.. "
"A-arigatou, Headmaster.. "
"Baiklah. Karena kalian memiliki keunggulan masing-masing ada tugas yang cocok untuk bisa melihat kemampuan kalian berdua. Apa kalian berhak jadi elit, atau tidak.. "
""......... ""
.
.
.
Keesokan harinya. Lyonna yang adalah murid di Kelas Jarak Jauh masuk ke dalam ruangan Jarak Dekat, kelasnya Ren.
"Good morning, everyone. Apa Karaito Ren ada? "
"G-good morning, Lyonna-san.. " sahut satu siswi.
"Tell me. Where i can find that man? "
"Eh? Etto. Siapa ya? "
"? " Lyonna sempat bingung ketika siswi ini tidak tahu Ren, ia melirik ke tempat duduk yang biasa ada Ren nya namun tidak terlihat ada seseorang pun yang duduk disana.
"Siswa yang duduk di kursi itu, dimana ia sekarang? " tanya Lyonna.
"Ah. K-kalau tidak salah ada yang izin tidak hadir hari ini.. "
"Bagaimana kau tahu itu kalau Karaito Ren? "
"Itu karena cuma dua murid saja yang izin tidak hadir kelas hari ini. Otowa Kanade, dan soal yang satunya saya tidak tahu.. "
"Terimakasih atas informasinya.. "
"S-sama-sama, Lyonna-san.. "
Lyonna keluar dari kelas itu dalam kondisi berpikir. Rencana nya adalah meminta persetujuan Ren atas rekan yang mau ia rekrut karena mereka masih memerlukan 2 anggota lagi.
"Lyonnachi.. "
"Rito Sawamura... " di persimpangan lorong Lyonna bertemu dengan Sawamura, gadis berambut pink ini melirik ke murid laki-laki yang berjalan mendampingi Sawamura.
"Siapa dia? "
"Calon anggota kita. Rencanaku mau memperkenalkan nya ke Renchi. Aku ingin Renchi yang menilai nya.. "
"Kau sendiri siapa siswi yang mengikutimu dari belakang itu? "
"Ahaha. I not believe we have same plan~" pusing Lyonna mendadak.
"Kau apa? " tidak mengerti Sawamura.
"Ah please. Don't make me repeat my word.. "
"Hei, ini di Jepang bukan Inggris. Bicaralah bahasa Jepang!? " pekik Sawamura marah-marah.
"Terserahku, Rito Sawamura... "
"Gerrr. Lyonnachi..! "
Sementara itu Kanade dan Ren berencana bertemu di stasiun kereta api buat memulai keberangkatan mereka. Ren mengenakan kaos putih berlapis jaket merah bulu di bagian leher, celana jeans biru dan sepatu hitam putih.
"Ah, ah... G-gomen, baru bisa datang. " lelah Kanade.
"Tidak apa. Tapi apa kau baik saja? " cemas Ren melihat Kanade yang kelelahan.
"A-aku tidak biasa jalan-jalan jauh seperti ini.. "
"Terus sekolah kau di antar, gitu? "
"Iya. Pakai mobil.. "
"Keluarga terpandang ternyata.. " sweatdrop Ren.
Kanade memakai gaun kemeja kotak-kotak putih dengan garis ungu muda, rok pendek selutut dan stocking panjang warna kuning serta sepatu kaca.
"Kau yakin bisa, Otowa-chan? "
"Y-ya.. " jawab Kanade.
"Karena aku tidak mau menggendongmu, ditambah kedua tumpukan lemak besar itu.. "
"Ummm! K-Karaito-kun! "
"Apa?? " Ren tidak mengerti kenapa Kanade tiba-tiba malu begitu saja, ia bahkan tidak melihat sekitar mereka yang kini melihat ke arah keduanya.
"Lebih baik kita duduk di dalam kereta dulu. Kau juga nampak 'sangat' lelah. Pasti gara-gara lemak besarmu itu.. "
"Karaito-kun, bisa kau berhenti menyebut nya lemak..! " malu Kanade.
"Ya-ya-ya.. "
Kereta yang mereka tumpangi mengarah ke daerah hutan dimana ada Beastlast hidup disana.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top