Kelompok

Kelompok yang beranggotakan Lyonna, Ren dan Sawamura baru saja terbentuk. Mereka berdiri di lapangan latihan bersiap menghadapi tim dari kelas 3 yang beranggota 3 murid juga. Semua ini terjadi karena Lyonna menantang kelas 3 tersebut untuk Team Battle.

Ren sedikit mengeluarkan keringat, mulutnya ingin mengucapkan sesuatu tapi ia merasa itu bukanlah hal yang baik... Untuk ke depannya. Mungkin karena lupa(?) Ren mengucapkan tanpa beban.

"Jadi, rencananya apa? " tanya Ren.

"" Be.. Gini."" sahut Lyonna dan Sawamura kompak.

Ren seketika ingat bayangan buruk bila keduanya beradu.

"Lyonnachi, aku kelas 2 disini dengan kata lain aku adalah kakak kelasmu. Biar aku yang menyusun rencananya.. " kata Sawamura.

"Hp~. Jika tidak salah ingat Rito Sawamura mendapatkan nilai rata-rata pada saat semester 1 , jika saya tidak salah ingat. Maaf, senpai. Biar saya yang menyusun rencana nya, karena saya memiliki nilai yang tinggi dari senpai.. "

"Nilai tidak ada hubungannya dengan ini, Lyonnachi.! "

"Tingkatan kelas juga tidak ada hubungannya?! "

"Mereka mulai ribut lagi.. " batin Ren menatap facepalm.

Sementara itu diseberang ada tim kelas 3 dimana siswi bernama Rina itu mentertawakan kedua siswi elit yang tengah bertengkar.

"Elit apanya? Mereka tidak elit sama sekali.. " sindirnya.

"Tapi aku mengakui kemampuan dari Wealast yang dimiliki mereka. Ini sudah jam berapa? "

"Sudah masuk jamnya.. "

"Begitu..? " Rina mengeluarkan senapan hitam bercorak emas yang meliuk-liuk di selongsong , ia mengincar kelompok Ren.

Door!

Slash!

Ren menebas nya tanpa ada kesulitan.

"Hei, bukankah ini waktunya? " tegur Ren. "!? " Ren kebingungan melihat hasil potongan dari tembakan Rina masih aktif, kedua objek itu menyala terang memunculkan lubang dimensi yang mana ada tembakan yang sama keluar.

Shot! Slash!

Lyonna dan Sawamura sontak saja menghancurkan kedua objek yang menyerang Ren itu.

"Apa itu tadi? "

"Jigan Mass. Wealast milik Kurosawa Rina. Senjata berbentuk senapan yang mana peluru nya dapat menciptakan lubang hitam yang dapat digunakan Rina sebagai pemotong jarak. Dia bisa menembak di jarak dekat atau dimana lubang hitam itu tercipta.. " jelaskan Sawamura.

"Hoo~. Lumayan juga mereka tapi aku tidak bisa melihat hal bagus dari siswa yang ada disana. Apa kalian tahu siapa dia sebenarnya sampai kedua elit memperebutkan nya? "

"Maaf, Rina-sama. Kami tidak memiliki data tentang dia.. " kata siswa(1).

"Kemungkinan siswa itu adalah murid baru.. " siswa (2).

"Itulah kenapa kita belum memiliki data tentang dia? Hoo~~"

"Wealast nya agak merepotkan. Apa kalian sudah ada rencananya? " tunggu Ren.

"Untuk saat ini aku dan Renchi bakal menghadapi kedua anak buah Rina-senpai. Lyonnachi hadapi ketua tim musuh.. "

"Aku mau menolak tapi Wealast cocok bagiku. Jarak jauh lawan dengan jarak jauh... " Lyonna mempersiapkan Eyeyard.

"Ayo, Renchi! "

"Baik... "

"Kalian berdua hadapi mereka.. " titah Rina.

Dua siswa itu melesat menyerang Ren serta Sawamura menggunakan Wealast yang sama.

"Senjata yang sama? " kaget Ren sembari menangkis ayunan boardsword yang terbuat dari tulang dinosaurus.

"Wealast mereka kembar.. " cetus Sawamura.

"Tapi keduanya tidak kembar. Itu aneh.. "

"Kau salah bila harus selalu kembar berpasangan, Renchi. Mereka mungkin kebetulan memiliki Wealast dari Beaslast yang sama! "

Rina mencoba membidik Ren dan Sawamura dari belakang tapi dua anak panah langsung menghancurkan rencana nya.

"Dia tahu? " batin Rina agak kaget.

"Hp~. Ini seperti latihan saja.. "

"Sombong sekali murid tahu ini. Kalau begitu aku akan memberi nya sedikit pelajaran.. " Rina menembak miring, jauh dari tempat Lyonna berdiri.

Itu membuat siswi elit satu ini bingung. Lyonna menghindar ke kanan untuk memastikan tembakan Rina hanya cuma lewat, mengangkat busur ke depan dan menarik talinya. Suara tembakan terdengar dibelakang Lyonna.

"Apa itu??! "

Lubang dimensi yang sama dengan objek yang dihancurkan muncul juga dibelakang ujung tempat latihan.

"Aku sudah mengatakan kepada Lyonnachi jika Wealast Rina-senpai adalah tipe senjata yang  dapat menciptakan lubang hitam. Renchi memotong peluru dari senapan akan memperkuat efek kekuatan Jigan Mass, tapi kalau tidak maka Wealast akan bekerja seperti biasa. Lubang hitam itu akan tetap muncul walau terkena objek lain dan dipotong.. " pikir Sawamura.

Sawamura diam-diam mengangkat Kuroinami ke arah Lyonna dan siap mengaktifkannya.

[ Dimenoom - Strom Style : Onesair ]

Tebasan hitam yang memukul mundur siswa(1) itu terus berlanjut berubah bentuk jadi terpaan angin dingin tetapi kasar. Pusaran angin hitam menghancurkan lubang hitam beserta tembakan Rina.

""!?! "" semuanya terkejut.

"Sekarang aku tidak ada hutang lagi.. " seru Ren ke Lyonna.

"Renchi.. " terkaget Sawamura.

"M-mustahil. Serangan nya sampai? Itu 10meter, tahu?! " pikir Rina tak percaya.

Sawamura kembali fokus ke lawan, mata pedang Koruinami pecah jadi ombak hitam yang menenggelamkan siswa(2) sampai tak muncul-muncul.

Sementara itu Lyonna menundukkan wajahnya dengan perempatan merah terlihat saat diangkat.

"S-siapa yang butuh bantuanmu, Karaito Ren?!"

"Kepanjangan. Panggil saja Ren.. "

"Ugh. Kau selalu saja seperti itu. Itu... Menyebalkan! "

SRING!!!

Tempat anak panah yang ada dibelakang pinggang Lyonna mendadak terangkat keluar seperti kotak harta, lalu ada pelindung energi yang melindungi bagian belakang Lyonna.

"Pelindung? Aku tidak tahu. Tapi dengan adanya itu mungkin Lyonna aman dari serangan barusan.? " pikir Sawamura.

"Hei, senpai.. " panggil Lyonna menatap intens Rina. "Kau baru saja membuatku lemah di mata Karaito Ren! "

"Eh? "

"Lyonnachi, jika kau menggunakan energi sebanyak it--"

"--Tenang saja. Mereka tidak akan mati, apalagi lelaki itu.. "

[ Arc Royalta - Shooting Desta : Sharp Impact ]

...... JDAAAR!!!?

Suara guntur terdengar tepat saat Lyonna melepaskan anak panah nya, lantai tempat berlatih hancur memperlihatkan tanahnya, Rina hanya bisa diam melihat disaat bersamaan siswa(1) berdiri menjadi perisai Rina.

"Bukankah ini berlebihan? "

Ren maju tepat di jalur tembak Lyonna, telapak kiri ia buka menghembus angin. Ren menerima tembakan Lyonna secara langsung, angin secara cepat menekan kekuatan guntur yang baru saja dilepas tadi lalu ia salurkan ke Dimenoom sehingga jadi tenang.

Kini Dimenoom teraliri kekuatan guntur Eyeyard.

[ Dimenoom - Air Tech : Unleap ]

"Lyonnachi, Renchi.. " sweatdrop Sawamura.

"Hei Lyonna, bukankah ini bagus untuk rencana kita nanti saat turnamen.. " seru Ren tersenyum senang.

"Hp. Jangan bicara denganku, Karaito Ren.. "

"Tapi kau baru saja membalas nya.. "

"Hp.. "

Lyonna berhenti lalu berjalan keluar dari tempat latihan, sedangkan Ren hanya bisa bingung.

"Aku senang ini tidak terjadi hal buruk, tapi apa yang terjadi sih ini.. "

Rina pingsan tak sadarkan diri bersama siswa(1) yang gemetaran takut.

Team Battle dimenangkan kelompok Ren. Mungkin.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top