11

“ugh~ membosankan” aku merapikan bukuku. Aku mengeluarkan kotak bekal yang dibuatkan oleh shuu. Aku tidak tau masakannya enak atau tidak. Tapi, aku tidak boleh menolaknya. Dia sudah susah-susah membuatnya masa aku tolak. Dan Juga





Ini  buatan calon suami :3

“miyako-chan! Kau makan apa!? Kamu masak sendiri? Kalau iya, gomen, aku bangun telat” kata kayano. Dia menggeser kursinya ke mejaku.

nandemonai, kayano-chan” kataku. Aku memakan makanan yang dibuat shuu. Makanannya enak. Bahkan dia membuat masakan kesukaanku, sushi. Dan tidak aku sangka juga, nagisa-nii juga suka sushi. Dan isi bekal nya itu puding. Apa tidak ada selain puding?

“kau mau puding? Rasa coklat lo~ rasa kesukaanmu” kata kayano. Iya, juga sih. Aku juga rasa coklat.

“baiklah” aku menyantapnya. Apa ini!? Rasanya manis banget sama coklat banget!! Rasanya ingin muntah aku!! Sambadeh heleph mih!!

“ano... Aku mau kekamar mandi dulu” kataku. Aku langsung kekamar mandi atau toilet.

“huueek~! Huek!” aku memuntahkan puding milik kayano. Tumben masakan kayano gagal. Biasanya kayano kalau buat puding pasti enak. Apa ini karena pertama kalinya kayano buat puding rasa coklat? Aku keluar dari toilet. Aku keluar untuk mencari udara segar dan menghindar dari karma. Maksudku menghindar dari karma itu menghindar dari ide liciknya. Dan aku melihat Surai (h/c) yang indah. Itu dia! Aku menepuk bahunya.

“halo” kataku.

“ah? Eh? oh? he? Umm halo?” katanya ragu. Beda sekali dengan yang kemarin.

“kau belum memperkenalkan namamu” kataku. Dia duduk di rumput. Dia meng kode aku agar duduk di sampingnya. Akupun duduk disampingnya.

“namaku (f/n)” kata nya.

“(l-n)-san?” kataku ragu.

“kita seumuran. Panggil saja namaku dan juga jangan terlalu sopan kepadaku” kata (y/n).

“ngomong-ngonong” dia memegang jari telunjuk nya di bibir bawahnya. Dan itu jadi, terlihat sangat cantik.

“anak-anak kelas A sangat membosankan. Tidak ada yang menarik disana” katanya. Aku hanya tertawa kecil. Ternyata dia bukan orang yang tipe serius.

“kamu tinggal dimana?” tanyaku. Dia menatapku dari atas sampai bawah dengan intens. Dia langsung tersenyum dan berkata.

“apartemen yaomi ahay” jawabnya.

“oooooh~”

Hening~

“ano... Kenapa kemarin kau mau menolong kami”

Reader POV

Apa maksud dari pertamanya? Apa dia aneh? Aku melakukannya karena aku masih punya manusiawi. Aku menatapnya.

“tentu saja aku menolong kalian. Kamu kira di bully atau di apalah itu enak apa? Tidak!” kataku. Aku menggertakkan gigi, tapi aku menyembunyikannya dengan bibirku yang menutup. Aku mengeluarkan nafas.

gomen... Aku bukan bermaksud membentakmu” kataku.

“oh ya! Apa nanti sore kau kosong?” katanya. Aku menatapnya-tidak! Lebih tepatnya menatap matanya lekat. Bisa dibilang aku bisa membaca pikiran melewati mata. Seperti—punya banyak masalah, setres, benci, suka dll. Jadi, maksud dari bisa baca pikiran bukan kayak—omg! Dia disini! Apa yang harus aku lakukan atau CK! Lagi-lagi nilai mtkku bagus. Seperti itu. Kurang jelas? Pikir sendiri, aho!

“iya, aku kosong. Ada apa... Miyako-chan” kataku. Walau agak ragu memanggil nama depannya. Kenapa aku ragu? Karena setahuku orang Jepang itu sangat utama yang namanya disiplin dan sopan. Kan, aku dari Indonesia. Jadi meneketehe.

“nanti jalan-jalan bersama sekaligus ke rumahku!” katanya senang. Aku tersenyum mendengar itu. Dia orang yang pengertian namun, jarang ada yang namanya kasih sayang. Aku tau rasanya. Aku melihat jam di tanganku.

“kurasa akan masuk... Lebih baik aku bolos aja lah~” kataku santai. Miyako hanya sweatdrop.

“kok sifatnya kayak kenal ya?” katanya tiba-tiba. Waktu itu juga! Kata Asano juga begitu! Memang ada apa denganku? Apa aku punya kembaran? Amin lah kalau punya.

“kau tidak masuk? Dilihat-lihat kamu orang yang disiplin” kataku. Tapi, ingat! Don't look books in the cover, atau apalah itu. Aku tidak terlalu bisa bahasa Inggris. Tapi, kok fasih bahasa Jepang, ya?

“iya.. apa tidak apa ditinggal sendiri?” tanyanya. Aku menatapnya malas.

“aku ingin sendiri” kataku. Ya, sisi burukku muncul lagi. Ingat, aku pernah memberitahu bahwa aku punya kepribadian ganda. Dia langsung mengangguk dan meninggalkanku. Aku memenjatkan pohon layaknya monyet. Aku menatap datar depanku.

“lagi-lagi” ya, aku melihat pembullyan lagi. Bisa dilihat dari jendela. Aku mematahkan batang pohon. Yang kecil tentunya. Aku mematahkannya menjadi dua. Aku turun dengan wajah datar. Hah... Kalau sisi burukku muncul akan susah sisi baikku muncul. Tapi, belum tentu ini akan susah. Aku diam-diam melihat kelas E dengan datar. Tapi, ada 2 perhatian yang membuatku menyeringai. Ya, gurita itu dan rambut merah.

hisashiburi

Oni-chan” kataku tidak lupa dengan menyeringai. Akhirnya setelah 5 tahun tidak bertemu. Aku bertemu lagi. Sebuah kebetulan yang menakjubkan. Dan tanpa pikiran panjang. Aku Labuang lompat dari jendela. Dan langsung berlari ke Surai merah.

aitakatta Yo oni-chan!” kataku di pelukannya. Bah! Dia terlalu tinggi. Semua kaget. Aku sudah menduga itu.

“e-eeeeh!?”

“hee~? apa yang kalian lakukan disini~?” ternyata masih sama seperti dulu. Aku melepas pelukannya.

“kau tambah tinggi” tambahku yang sudah lepas dari pelukannya.

“tapi, bukannya kamu kelas A?” tanya karma. Aku menatapnya datar.

“disana bosan~ tidak ada yang membuatku menarik! Bahkan nilaiku selalu bagus~! Dan para perempuan disana benar-benar membuatku muak! Kau tau? Kelas A banyak membully. Ugh~ disana orangnya pada serius~” kataku panjang. Karma hanya terkekeh. Kami terus berbicara layaknya ini adalah dunia kami sendiri.

“oh ya! Bukannya ini jam pelajaran!” kata karma.

“malaz~ nilaiku bagus semua~ jadi, aku bolos aja deh~”

Normal POV

'alasan macam apa itu!?' batin semua kecuali koro-sensei, karma, kamu.

“jadi, siapa gurita ini?” saking asiknya kamu dan karma. Walau yang lain juga kaget karena kamu datang tiba-tiba.

“ummm... Ano ...”

“etto...”

“eeeer” dan begitulah. Kau menyuruh kakakmu—karma—berdiri. Dan karma tau-tau nya malah mau. Dan secepat kilat kau langsung duduk. Padahal pinter, tapi, kalau sama adek pinter di bohongin.

“hee!? Kenapa kau duduk!?” kaget karma.

“aku cape berdiri Mulu tau!” keluhmu.

“berdiri!” kata karma sambil nunjuk lantai.

“nggak mau! Kalau aku bilang nggak mau ya nggak mau elah!” katamu langsung melipat tangan di dada.

(Eh!? Ini kan ucapan author kalau lagi ngambek atau marah)
Ok abaikan saja perkataan ini.

“berdiri!” kata karma sekali lagi.

“nggak! Baru nyampe dimarahin! Ngajak berantem?!” kau mendelik.

“ayo!!” katanya. Kau kaget. Langsung menyeringai. Kurasa kalau deket-deket karma sisi burukmu akan keseringan muncul. Mattaku, kebanyakan dosa kali karma.

“hee~? Yakin~?” katamu sambil menatapnya remeh. Suasana langsung menjadi panas.

“yakin~” katanya. Kau mulai berdiri.

nyunya! Sesama saudara tidak boleh berantem!!” kata koro-sensei. Kau menatap karma.




Apa kalian akan beneran berantem?

Dan mengapa semenjak ada reader kebanyakan reader yang muncul?

Yaomi juga tidak tau

Apa besok yaomi akan up? :V

Apa besok libur?

Apa rea-stop! Kebanyakan nanya

Ok! Jangan lupa vote dan komen ya~

Jaa ne~

By karma little sister

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top