chapter 1
Namaku [full name], dan sekarang aku sedang memakai sepatu olahragaku. Hari ini kakakku bilang dia akan bermain bola basket bersamaku. Jujur saja aku sungguh senang mengingat kegiatan kakakku yang sangat padat.
Hari kelulusan SMA ku sudah lewat. Ini seminggu setelah kelulusan. Entah kenapa aku yang lompat kelas bisa mendapatkan nilai bagus.
Aku berjalan ke lapangan yang disana ada kakakku. Mata [eyes color] yang mirip denganku mulai Melempar bolanya kearahku yang segera aku tangkap. Walau aku memiliki tubuh pendek dan Kecil aku ini cukup lincah.
"Ayo! Kau yang mulai terlebih dahulu!!" Katanya. Aku memulai permainan basket dengan seru.
3-5
Tentu saja kakakku lebih lincah dariku karena dia tinggi? Entahlah. Dia ini kan pemain basket terkenal tentu saja menangan dia. Aku mulai duduk di kursi sambil meminum air.
"[Name] awas!!"
"Ap--!?"
Dan sejak saat itu pandanganku memburam hingga akhirnya menggelap. Aku pingsan karena kepalaku terkena bola.
💤💤💤
Aku membuka mataku secara perlahan. Rambut coklat? Putih? Ungu?? Eh!? Apa!!?
Aku langsung segera duduk.
Anjir mereka dari chara BSD!! Keliatan asli banget euy
"Syukurlah kau sudah sadar [name]" kata yosano. Kenapa aku tahu? Karena aku termasuk fans BSD walau bukan fanatik.
Tapi! Tapi apa mereka nyecosplay?
Tanpa pikir panjang aku menarik rambut atsushi.
"Ittetete"
Oh asli....
Asli ya...
Kok bisa....
Mustahil...
.....
....
....
....
WHAT THE HELL!! BAGAIMANA BISA AKU DISINI!?
Kalau dari FF yang aku baca, orang itu akan masuk lewat lebtop. Dan kenapa aku dengan terkena bola basket?
Gak elite banget
Apa aku harus pura-pura amnesia??
Kurasa harus?
Harus kah?
"[Name], kurasa kau terkena amnesia" kata yosano. Yes! Ada kesempatan.
"Begitu kah? Dan... Ummm... Siapa kalian? Dimana ini?"
"Kau berada di agensi, dan aku adalah yosano, kau biasanya memanggilku yosa-chan"
Eh? Apa aku pernah memanggil orang semanis itu?? Kurasa tidak. Aku terlalu tomboy untuk itu. Well, aku setengah tomboy setengah feminime.
Ada yang begitu? Tentu ada
"Yosano-sensei~ jangan berbohong~ [name]-chan biasanya hanya memanggilmu yosano lo~"
Aku hanya diam
Tidak tahu harus apa dalam kondisi ini
"[Name], Mau jalan-jalan bersama?" Ajak kyouka. Oh ya ampun~ dia sangat imut. Aku hanya mengangguk.
Kyouka menarik tanganku dan berjalan keluar. Atsushi hanya menatap bingung kita berdua. Ranpo hanya melihat sementara yosano dan dazai sedang berdebat.
"[Name], kalau kau mau aku bisa memberitahu tentang masa lalumu" kata kyouka. Walau begitu tatapannya tetap datar.
"Tentu saja aku mau"
Jawabku. Kyouka menarikku ke tempat duduk jalanan. Dia terlebih dahulu duduk lalu aku yang duduk disamping nya.
"Kau [full name], anak dari pembunuh bayaran dan pelacur"
"Eh?" Kaget? Tentu saja. Orang tuaku sebegitunya ya? Tidak seperti dunia ku yang asli. Begitu damai dan menyenangkan.
"Sedari Kecil kita selalu bersama, kau selalu mengasuhku walau kau masih terbilang anak Kecil... K-kau selalu menuruti apa kemauanku termasuk ketika aku meminta kita masuk mafia"
"Kyou... Ka?" Aku cukup terkejut. Bagaimana tidak? Kyouka menundukkan kepalanya dengan tangan dikepalkan. Aku yakin kyouka akan menangis.
Namun setelah aku memanggil namanya dia menatapky dengan mata berkaca-kaca. Senyuman, untuk pertama kali aku melihat kyouka tersenyum.
Tanpa aba-aba kyouka langsung menerjangku yang membuat aku yang sedang duduk terjatuh di tanah dengan kyouka di atas.
"Gomen! Gomennasai! S-seharusnya aku... Aku tidak memintamu masuk mafia sepertiku... Aku egois... Benar-benar egois...!" Aku hanya tersenyum kecil. Aku membalas pelukannya.
Jadi, hubunganku dengan kyouka itu bagaikan adik kakak ya?
"Kyouka... Ingat, jangan terlalu terjebak ke masa lalu, tetaplah jadi diri kyouka yang sekarang... Aku yakin kyouka melakukan itu--"
"Iie!!*"
"Ada apa?"
"Mulai Sekarang aku yang akan melindungi [name]! Bukan [name] yang melindungiku!" Katanya yang aku balas dengan senyuman. Kyouka berdiri dan aku juga ikut berdiri.
Aku menatap langit dengan senyuman di wajahku. "Hey kyouka kau temani aku jalan-jalan?"
"Ya"
Waw perubahannya cepat sekali. Padahal tadi kyouka menangis bagaikan anak kecil yang menginginkan permen namun Sekarang dia baik-baik saja bagaikan tidak terjadi hal apapun.
"Tidak~ [name]-chan akan berjalan-jalan denganku~"
"Eh!?"
Aku kaget! Dazai tiba-tiba muncul di belakangku. Sementara kyouka hanya berwajah datar seperti biasa.
"M-memang mau kemana... Dazai-san??"
"Fufu~ [name]-chan bisa memanggilku sesukamu~ tidak perlu ragu~" dazai menarik tanganku menjauhi kyouka. Kyouka hanya melambaikan tangan. Rasanya bagaikan mimpi dipegang husbu. Well, husbuku di BSD ada banyak. Aku tau aku maruk.
"[Name]-chan Mau ingatanmu kembali?"
"Tentu saja aku mau" balasku. Dazai tersenyum lembut.
"Jadi ya~ dulu itu kau pacarku~!"
"H-hah!?" Aku Memerah padam. Buset, demi kerang ajaibnya Doraemon. Sejak kapan aku yang jeleq ini memacari lelaki gila tampan ini!?
"D-dazai-san apa kau herbohong?"
"Tidak~"
Oke seperti nya sebentar lagi aku akan pingsan. Dazai mengelus rambutku sementara aku menunduk malu.
"Demo, uso desu yo*"
💢💢💢
Aku langsung menendang tulang kering dazai yang membuatnya jatuh terduduk. Aku hanya menatapnya datar dan dingin.
Gila! Untung saja aku! Kalau Perempuan lain kau harus dikasih tanggung jawab karena telah membaperkan Perempuan!
Kalau Perempuan normal di bercandain tetapi si Laki-laki cuma betcanda aku yakin Perempuan normal itu akan menangis.
"Ittetetete yo [name]!"
"Gak peduli!!"
Dazai terkekeh. Apa dia masokis? Aku tahu dia hobinya bundir tapi kan katanya di BSD S3 dia membenci kesakitan.
Aku bingung
Maumu apaan mz?
"Walau kau amnesia, sifatku tidak berubah ya"
Dazai mulai berdiri. Aku mengalihkan pandangan. Bodo amat aku ngambek lah.
"Atau kau benar-benar Ingin jadi pacarku~?"
"Ogah"
Aku berjalan mendahului dazai. Dan dazai mengikutiku dari belakang.
"Jangan ikuti aku!"
"Kalau aku tidak mengikutimu kau akan tersesat"
Aku terdiam
Benar juga katanya
Aku hanya mendecih lalu berjalan lagi yang diikuti oleh dazai. Dazai cukup menjengkelkan. Pantas daja chuuya tidak menyukai dazai.
"Kau tau rumahku dimana?"
"Emm~ ralat kah? Maksudmu apartemen?"
"Oh jadi aku Tinggal di apartemen?" Tanyaku balik. Dazai mengangguk.
"Yup! Jadi?? Mau ke apartemen?"
"Nanti" jawabku. Uh, aku lapar.
"Kau mau makan?"
"Kok kamu peka?"
"Dazai Gitu lo~"
Sekali lagi aku menendang tulang kering nya dazai. Aku harap dia tidak akan pincang karena kesalahanku.
Kan kalau dia pincang aku bisa gawat
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top