[O4] changlix

Pagi Changbin hari ini disambut oleh kicauan burung saat ia membuka jendela kamarnya.

Cukup sejuk udara hari ini sehingga ia berencana untuk lari pagi keliling komplek rumahnya.

Changbin membasuh sedikit wajahnya agar tampak sedikit lebih segar. Ia mengambil selembar kaos tipis dan juga celana training.

Lelaki berperawakan tak terlalu tinggi namun kekar itu segera meninggalkan kamarnya untuk keluar rumah dan mulai lari pagi.

Dia hanya lari-lari kecil sambil menyapa balik orang-orang yang menyapanya terlebih dahulu. Iya walau wajahnya terlihat seperti penjahat di film-film action, namun siapa sangka Changbin memiliki kepribadian yang sangat ramah dan murah senyum.

Setelah lari beberapa ratus meter dari rumahnya, ada seseorang yang duduk di bangku taman yang menarik perhatiannya.

Dia terlihat bingung, seperti mencari-cari sesuatu, karena tangannya meraba-raba sekitar tempat ia duduk.

Changbin perlahan mendekati lelaki manis itu.

"Hei? Kamu sedang mencari sesuatu? Mau ku bantu?"

Lelaki manis itu hanya menatap lurus kedepan mengabaikan tatapan Changbin yang diarahkan padanya.

"Kamu siapa?"

Changbin tersenyum gemas melihat lelaki yang ada dihadapannya ini. Ia berbicara sambil memiringkan kepalanya.

"Ah, aku Changbin, kalau kamu?"

"Hai, Changbin! Aku Felix!"

Melihat senyum Felix yang terlihat sangat riang itu membuat senyum Changbin kian melebar.

Tapi aneh, sedari tadi lelaki dihadapannya ini tidak menatap kearahnya.

"Apa Felix sedang mencari sesuatu? Mau kubantu?"

"Ah, aku mencari tongkatku, aku membutuhkannya. Apa kamu melihat tongkatku?"

Berjarak 5 meter dari tempat Felix duduk, Changbin melihat sebuah tongkat yang biasa dipakai oleh orang-orang yang memiliki kekurangan dalam penglihatannya.

Sekarang Changbin mengerti mengapa Felix sedari tadi tidak menatap kearahnya.

Dia berjalan untuk mengambil tongkat itu.

"Iya, aku melihatnya"

"Ah, bisa tolong kamu ambilkan? Aku sangat membutuhkannya, aku harus segera pulang kalau tidak ibuku akan marah"

Tapi, bukan memberi tongkat yang dilakukan Changbin, ia malah mengulurkan tangannya kearah Felix lalu menggenggam tangan kiri Felix.

Felix agak tersentak.

"Felix, do you believe in love at first sight? 'Cause i think i've fallen for you. Let me be your eyes? Can i?"

Entah perasaan aneh apa yang dirasakan Felix, Changbin adalah orang baru, namun entah kenapa Felix percaya kepada Changbin.

Felix mengangguk, dan akhirnya ia pulang ke rumah bersama orang yang baru dikenalnya 5 menit yang lalu sambil bergandengan tangan.

Ah, Felix rasa ia juga telah jatuh kepada orang yang sedang menggenggam tangannya itu. Hangat, Felix suka.

-end-

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top