Pada Gurat Pena

Jemari lentik itu menari-nari di atas keybord komputer. Sinar lampu meja belajar yang temaram hanya memantulkan cahaya dari atas keybord itu. Tidak ada alunan lagu, tidak ada denging serangga dan tidak ada deru angin. Hanya ada suara dari keyboard komputer yang bersentuhan dengan jari-jari dan menimbulkan alunan pengiring imajinasi.

Aku menadah di bawah degup hati

Dengan genggam doa yang sama.

Menumpu harap akan hati yang meluruh.

Aku terduduk pada ujung jurang

Dengan kesiur rasa yang siap menerjang.

Berpijak pada keajaiban tentangmu.

Aku menggurat di lembar doa

Dengan tinta asa.

Sebagai nyeri pengisi waktu untuk mengharapmu.

Dan pada akhirnya aku tahu.

Kau tak akan menjadi doa yang tersemogakan.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top