[14] - It's Me


Assalamualaikum, wr, wb.

Emm hi..

Maaf saya agak gugup kali ini. Di sini saya ingin membahas mengenai diri saya. Ya sebenernya dari kemarin-kemarin juga isi dari lapak ini mengenai diri saya. Tapi kali ini akan saya bahas lebih detail, dan tidak seperti part-part yang lalu.

Seperti judulnya It's Me. Ya, ini aku.

Sebelum saya menjelaskan, saya ingin bertanya terlebih dahulu.

Apa yang kalian tahu tentang saya?
Seberapa dekat anda dengan saya?
Berapa lama anda mengenal saya?
Sudah tahukah sifat, sikap buruk saya?
Bisakah anda menerima itu?
Dan adakah sifat, sikap baik dari diri saya?
Tahukah anda mengenai kekurangan dan kelemahan saya?
Tahukah anda kelebihan saya?

Silahkan jika mengetahuinya koment saja. Saya ingin tahu seberapa jauh anda mengenal saya dan mengetahui diri saya. Baik di dunia nyata atau di dunia maya.

"Kenali saya dari diri saya, jangan kenali saya dari perkataan orang lain. Karena perkataan mereka tentang saya belum tentu benar adanya."

"Saya merperlakukan orang lain sebagaimana saya ingin diperlakukan."

"Semua orang memiliki sisi lain dalam dirinya. Begitupun dengan saya dan anda sekalian."

"Saya bisa melakukan apapun yang saya inginkan, baik, buruk, sabar, cuek, egois, kejam, jahat, atau lebih dari itu."

"Kamu baik terhadap saya, maka saya bisa lebih baik dari kamu."

"Kamu jahat terhadap saya, maka saya bisa lebih jahat kepada kamu."

Maaf jika terdengar mengerikan. Tapi ini kenyataannya.

"Saya tidak suka berbohong, karena saya tidak suka dibohongi."

"Seorang yang suka berbohong sekalinya dia jujur tidak akan ada orang yang mempercayainya."

Tapi ...

"Seorang yang selalu bersikap jujur sekalinya dia berbohong pasti akan ketahuan."

Karena apa?

"Karena seorang yang jujur tidak akan mampu berbohong. Pasti akan terlihat sangat jelas kejanggalan pada dirinya."

"Saya seorang yang jarang marah, ya hampir tidak pernah."

Marah dalam artian, sangat-sangat marah ya. Bukan hal-hal kecil sekedar membentak. Atau bicara dengan nada tinggi.
Tapi..

"Sekalinya saya marah, akan sangat-sangat mengerikan. Seperti boom yang meledak dengan dahsyatnya, bahkan bisa membuat banyak orang terluka."

"Tidak banyak kata atau kalimat yang keluar dari mulut saya saat marah"

Tapi,

"Satu kata, atau satu kalimat bisa membuat hati terluka sedalam-dalamnya. Sehancur-hancurnya."

Bahkan,

"Mungkin seoarang yang membuat saya marah akan sangat menyesal, dan tidak ingin mengenal saya lagi. Bahkan membenci saya. Ya jika seorang itu tidak bisa menerima saya. Tapi jika seorang itu bisa menerima sisi itu maka dia akan bertahan sampai kapanpun di dekat saya."

"Saya sadar, sesadar-sadarnya bahwa banyak orang diluar sana yang tidak menyukai saya. Entah apapun itu alasannya."

Tapi,

"Satu hal yang pasti. Mereka tidak akan bisa jauh dari diri saya."

Terkesan sangat percaya diri sekali saya ya? Tapi ini faktanya. Pengalaman tak akan bisa dibohongi.

Banyak orang yang tidak menyukai saya, tapi mereka selalu datang kembali dan mendekat, bahkan seolah lupa diri atas masa-masa sebelumnya. Tanpa ada rasa malu mereka bertanya dan meminta tolong.

Di saat saya memiliki segalanya mereka ada, dan di saat saya kehilangan segalanya, mereka pergi entah kemana.

Hanya satu, dua, bisa di hitung jari seorang yang tulus salalu menemani saya dikala suka duka, sakit, jatuh, terpuruk, bahkan disaat saya rapuh-serapuh rapuhnya hampir tak bisa bangkit lagi.

"Jangan hadir jika hanya memberi luka dan pergi begitu saja sembari tertawa."

"Bersikap jujur, dan tulus apa adanya itu lebih baik, dari pada bersikap sempurna tapi nyatanya tak punya apa-apa."

"Jangan takut dibilang aneh karena berbeda, berbeda tak selamanya aneh, tapi berbeda bisa berarti istimewa."

"Pelajaran bisa di dapat dari pengalaman orang lain atau hal lain tanpa harus kita yang mengalaminya."

"Tak perlu kita berpetualang mencari cinta untuk mendapat cinta yang sempurna. Atau bahkan berpacaran pada setiap wanita atau pria. Cukup dengan mendengar, membaca, melihat, mengamati, mempelajari pengalaman dari seorang yang lebih berpengalaman dari kita itu juga bisa."

Ini juga tidak terpaku hanya pada cinta ya. Tapi bisa juga terhadap cerita kita. Jangan sampai kita seorang penulis atau pembaca membuat kesalahan terlebih dahulu baru menyadarinya. Tapi kita juga bisa belajar dan mengambil hikmah dari apa yang kita baca. Contohnya story of my life ini. Kalian bisa mengambil pelajaran agar tidak mengalami hal bodoh, buruk atau menyesal pada nantinya seperti saya.

Gaes, terlepas dari beberapa chapter awal-awal yang sudah saya bahas di lapak ini. Sadarkah kalian bahwa ini bukan cuma penggalan kisah saya yang saya bagikan begitu saja? Ini semua lebih dari itu.

Di chapter sebelumnya banyak hal yang buruk pernah saya lakukan. Itu lebih banyak membahas sisi negatif saya. Dan saya memang sengaja membahas hal yang buruk dulu dalam diri saya.

Karena apa?

Karena saya ingin mengetahui apa kalian yang membaca lapak ini atau siapapun bisa menerima keburukkan dan kekurangan saya?

Jika iya, berarti kalian juga pasti bisa menerima hal baik yang saya miliki.

Dan kalau seperti itu saya tidak perlu menjelaskan betapa baiknya saya. Itu juga menurut saya tidak perlu di umbar. Biarlah kalian sendiri yang menilai kebaikan saya. Dan kalian sendiri yang mengetahui tulus atau tidaknya saya.

Kecewa itu levelnya dia atas marah

"Saat saya kecewa jangan harap saya akan kembali bersikap seperti semula."

"Tidak mudah mengobati hati yang terluka karena kecewa. Terlebih dia seorang yang saya percaya sebelumnya."

"Di kala saya kecewa, saat bertatap muka sekalipun saya tidak akan melihat atau bahkan menganggapnya ada. Padahal dia melintas di depan mata."

Waw. Bahkan saya sendiri merasa ini berlebihan, terkesan pendendam. Tapi ini faktanya, it's me.

"Saya bukan seorang yang pendendam, bahkan saya slalu memafkan orang yang belum meminta maaf kepada saya. Tapi tetap saja jikalau sudah kecewa rasa akan berbeda. Tidak akan sama seperti pada awalnya dia atau saya saling mengenal."

"Saya tidak pernah memandang orang lain dari segi materi, harta, ketenaran, atau sebagainya. Tapi saya memandang mereka dari hati, kejujuran dan ketulusan yang mereka miliki."

"Saya berteman dengan siapa saja, tidak memandang kasta, siapapun bisa saya terima asalkan dia tidak berniat buruk akan diri saya."

"Tua, muda, sama saja, bagi saya selama dia baik, dan tidak berniat mencelakai saya, saya siap berteman bahkan lebih dari teman juga tak apa, saya terima."

"Jauh dekat, bukan masalah bagi saya. Justru jadi anugrah. Teman tidak memandang jarak, tapi tergantung sikap bijak dari kedua sisi menyikapinya."

Ini fakta, bukan omong kosong semata. Kalian tahu pengalaman tak bisa dibohongi.

Bukan satu dua teman saya dapat selama ini. Tapi cukup banyak dengan berbagai karakter yang berbeda-beda pula. Tidak hanya dekat tapi jaraknya jauh dan tersebar di berbagai tempat.

Tapi ini tidak membuat saya berhenti berteman dengan mereka. Saya tetap menjalin silaturahmi.

And than..

Kenapa saya bilang ini anugrah?

Karena pengalaman tak pernah bisa dibohongi.

Di kala saya pergi ke suatu tempat, atau wilayah saya tidak takut atau khawatir karena saya memiliki teman di sana. Dan bukankah itu menjadi anugrah. Dan ada hikmahnya.

Ini juga berlaku di dunia wattpad. Saya memang belum lama, bahkan bisa dibilang saya masih pendatang baru dan belum memiliki kk atau ktp disini. Hehe.

Tapi.. ini tidak menutup kemungkinan saya memiliki atau mengenal kalian semua dan para senior terdahulu.

Saya hanya ingin berpesan, janganlah menilai seorang hanya dari satu sisi saja. Karena semua orang memiliki sisi berbeda, bahkan memiliki banyak sisi.

Mungkin kamu sekalian pernah dan masih menilai seorang dari satu sisi. Contohnya, dari gaya kepenulisan dia di dalam sebuah cerita. Dari bahasa yang mereka pakai. Tapi tanpa kamu ketahui di sisi lain dia seorang yang berbeda. Bahkan bisa jadi kebalikan dari sisi yang kamu lihat.

So,

Kembali ke atas seperti yang saya bilang.

"Kenali dia dari dirinya. Jangan mengenali seseorang itu dari perkataan orang lain. Karena belum tentu perkataan orang lain sesuai dengan faktanya."

Emmm...

Jadi bagaimana?
Sudah bisa mengenali diri saya dan seperti apa saya?

Jangan terlalu dipikirkan. Tapi ini jujur asli real diri saya. Kalo diluaran sana atau akun sosmed lainnya. Mungkin berbeda-beda. Atau di dunia nyata. Saya yang slalu tersenyum seolah tak punya dosa, beban, atau masalah lainnya. Itu hanya topeng. Itu hanya sisi lain dari diri saya. Tapi tidak sepenuhnya topeng juga.

Jika saya bilang saya seorang yang pecicilan, bawel, cerewet, egois, cuek, agak gila, kuat, hebat, pintar, terlihat cerdas, rapi.

Itu benar. Tapi adakalanya saya di titik yang berbeda dan mengalami sisi lain dari diri saya.

Yang ngikutin dari awal dan baca pasti tau. Ada part dimna saya menangis, berdiam seorang diri, kesepian dan yang lainnya.

Intinya seorang yang terlihat di depan kita belum tentu sama dengan dirinya di belakang kita.

Sebenernya masih banyak kekurangan saya yang belum dibahas disini. Tapi seiring berjalannya waktu pasti tahu kok, terlebih dalam dunia kepenulisan. Bagi para pembaca setia saya pasti sudah tahu kekurangan saya yang sangat-sangat kentara. Dari typo, EBI, bahkan bahasa asing, itu saya akui sagat lemah di bidang itu. Saya masih mempelajarinya agar bisa lebih baik.

Itu aja.

Udah ahk.

Tadinya saya mau bahas soal meet up kemarin sama salah satu author watpad juga. Tapi saya pending dulu. Saya rasa harus up it's me. Sebelum up tentang meet up. Biar enggak ada salah paham dan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Terus...?

Apa?

Ya gimana?

Gimana setelah mengetahui semuanya.?

Masih mau berteman dengan saya? Masih mau menjadi pembaca cerita saya?

What ever.

See you

Bye
Maya ameliani. /maya amelia. /amelia mayha / queen typo.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top