EPILOG
Setahun sudah Alice terakhir kali mengunjungi pohon rorenix, dan selama itu pula ia tidak pernah lagi melihat Leonhart. Menurut pesan yang dikirimkan pria itu, ada pekerjaan yang harus dilakukannya di ibukota. Di bawah langit kota Luxi, Alice berjalan santai menyusuri trotoar. Salah satu tangannya menjinjing kotak berisi mille-feuile stroberi.
Hari itu menjadi hari ulang tahun Alice, dan ia memutuskan untuk merayakannya dengan jalan-jalan. Sudah beberapa toko buku dihampiri untuk mencari novel keluaran terbaru atau melihat-lihat perabotan dari keramik. Setelah itu, ia mampir sejenak ke resto cepat saji dan kembali menyusuri trotoar sambil bersenandung kecil.
Kaki Alice berhenti tepat di depan Taman Rorenix Selatan, mata birunya memperhatikan pohon paling magis yang ada. Sejenak, ia teringat kembali akan Rorenix Tree Spirit dan keinginannya yang mustahil untuk terwujud. Walau begitu, ia merasa bahagia. Perjalanan hidupnya masih panjang, dan Alice punya daftar keinginan yang mesti diwujudkan.
Alice mengembuskan napas pelan sebelum kembali melanjutkan perjalanannya. Hingga akhirnya ia melewati jembatan. Dari sana, ia bisa melihat pemandangan indah Taman Rorenix Selatan di sebelah kiri dan sebuah bangunan bersejarah di kanan. Di jembatan itu, Alice bisa melihat air sungai yang memantulkan refleksi dirinya sendiri.
Angin bertiup, membawa kelopak bunga dan dedaunan dari pohon rorenix. Membuat perempuan itu mendongak. Alangkah terkejutnya ia melihat sesosok bayangan di atasnya, persis seperti ia melihat Rorenix Tree Spirit saat itu. Semakin lama Alice memperhatikan bayangan yang melayang di atasnya, baru disadari jika bayangan itu jadi tiga.
Salah satu dari bayangan itu melambai, dan sosoknya semakin jelas. Reene Petrova tersenyum padanya sebelum wujudnya menghilang. Di sampingnya, Rayvis juga memudar setelah melambai sebagai tanda perpisahan.
Tangan Alice terangkat ke udara, seolah mengapai sosok terakhir yang melayang. Sosok yang paling ia rindukan selama ini, Gilbert. Namun, ia tak bisa menggapainya.
Jadi, Alice menyerah. Perempuan itu lebih memilih tersenyum dan berkata, "Aku akan merindukanmu. Sampai jumpa."
Gilbert mulai memudar, dan sekali lagi angin berembus seolah-olah membawanya pergi. Selepas bayangan itu menghilang, senyum Alice luntur. Tatapannya memperhatikan kembali pantulan dirinya di sungai.
"Suatu hari nanti, kita pasti bertemu lagi."
~o0o~
Akhirnya, Stay With Me sampai di sini. Eits, masih ada Extra Bab. Silakan dilanjut (~‾▿‾)~
28 Juli 2022
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top