Part 1
Bermula dari mengenal dunia orange, ia mulai menyadari kalau bergaul itu perlu.
Abel sapaan biasanya mulai mencoba untuk memperluas kenalannya dengan cara masuk kedalam grup khusus pencinta aplikasi orange tersebut.
Rasa ragu sempat mempengaruhi otaknya, namun ia terus melanjutkan apa yang ia rasa benar.
Anda bergabung ke grup pencinta aplikasi orange
"Gua kan ga terbiasa sama orang-orang baru, gimana kalau nantinya gua cuma jadi penyimak?" Pikir Abel.
"Bismillah semoga aja ga kek gitu kan tinggal ngetik aja, hahaha iya bege amet gua," lanjutnya seraya tertawa.
Kini ia kembali fokus pada layar ponselnya. Banyak chat masuk disana.
Pencinta Aplikasi Orange
08*********3
Hi, selamat datang
Jgn lupa intro ya🥰
08*********5
Hi kak, salken
08*********0
Intro
08*********1
Hi, salken
Kurang lebih seperti itu sapaan dari para penghuni grup. Abel tersenyum kala membaca pesan itu. Lihatlah betapa antusiasnya mereka saat menyambut kedatangannya.
Hi, salken
Nama aku Abel
semoga bisa berteman
dengan baik ya😅
08*********7
Wih, saltoo
Jgn lupa sv no ku ya
Ouh ok
Namanya sp?
08*********7
Marsya
Ok siap
Setelah pengenalan hari itu ia mulai mengerti apa itu pertemanan. Bagaimana serunya mempunyai banyak teman.
Ia memang tengah sendiri, di tempat yang sunyi namun, senyuman selalu tercetak di bibirnya. Bukan karena gombalan dari pasangan melainkan karena kegilaan teman-temannya di grup.
"Ternyata seru juga punya banyak temen, ya walaupun cuma kata-kata. Tapi, seru," ungkap Abel sembari meletakkan ponselnya di atas nakas.
Ia berjalan menuju kamar mandi yang terletak disamping kamarnya. 10 menit ia kembali lagi ke kamarnya dan lanjut memainkan ponselnya.
"Abel!" panggil Ratih-ibunya.
"Iya ma, kenapa?" sahut Abel masih fokus pada ponselnya.
Ceklek...
"Kamu tuh ya kalau dipanggil langsung nyamperin mama gitu, ini malah makin asik main hp sambil senyam-senyum lagi," tegur Ratih.
"Jujur sama mama, kamu punya cowok kan?" tuduh Ratih.
"Sembarangan kalau ngomong, anak mama ini kan patuh sama agama. Pacaran itu kan udah dilarang jadi ga boleh pacaran," bela Abel.
"Hallah, sok-sokan. Yodah serah kamu yang penting sekarang kamu bantu mama ngepel."
"Hah? Ngepel?"
"Iya katanya patuh sama agama, ga ngelakuin apa yang orangtua suruh dosa kan?" Abel mengangguk pelan.
"Yodah kerjain," ucap Ratih lalu pergi dari kamar Abel.
"Ih, Mama!" rengek Abel.
🌜🌜🌜
Hari kini berganti malam, malam ini adalah malam Minggu. Malam yang paling dinanti oleh para remaja yang punya pasangan. Yang jomblo mending gosah luar rumah, entar liat yang uwwu-uwwu malah iri lagi, siapa yang bakalan tanggung jawab? Hayyo, mending di rumah aja, hahaha.
Contohlah Abel, saat malam Minggu tiba dia pasti ada di rumah. Ehm...ga harus malam Minggu sih tiap malem juga dia di rumah terus. Heran kok ga bosen ya...wkwk.
"Abel, makan malem dulu," teriak Ratih yang sudah bersiap-siap di meja makan.
"Iya Ma bentar," sahutnya didalam kamar.
"Ish, tuh anak ya kalau ga disamperin ke kamarnya ga bakalan keluar emang," omel Ratih.
"Kenapa sih ma, marah-marah mulu deh perasaan," tegur Hasan-ayah Abel.
"Ya habisnya anak kamu tuh, main hp terus ga ada abisnya, udah gitu senyam-senyum lagi."
"Udahlah biarin aja, yang penting dia kan ga macem-macem."
"Belain aja terus."
"Ada aja masalah tiap hari," keluh Hasan
"Abel!" teriak Ratih sekali lagi.
"Apa sih ma," sahut Abel sembari berjalan menuju meja makan.
"Apa sih-apa sih denger kan dari tadi dipanggil bukannya langsung dateng juga, kebiasaan banget."
"Iya-iya, maap."
"Udah-udah makan dulu debatnya nanti aja," nasehat Hasan.
✨✨✨
Matahari nampak bersinar terang di minggu pagi ini. Banyak orang yang sedang berlalu lalang di luar rumah sembari jalan-jalan santai.
Tapi, sayangnya Abel malah asik dengan dunia mimpinya. Ia masih tidur dibalut selimut berwarna biru itu.
"Astagfirullah, masih belum bangun juga," ucap Ratih saat melihat anaknya yang masih terbaring di tempat tidur.
"Abel, bangun ini udh siang ya Allah," ucap Ratih sembari mengguncang tubuh Abel.
"Apa sih ma? Orang masih pagi juga."
"Mangkanya bangun, liat baik-baik tuh jam."
"Entar aja ah."
"Bangun atau ga mama bakalan siram kamu pakek air comberan."
"Ah, mama ga asik mainnya ngancem ih," balas Abel sembari menegakkan tubuhnya malas.
"Bodoamet."
Setelah kepergian ibunya Abel langsung pergi ke kamar mandi. Kalau tidur lagi rasanya tak mungkin karena kalau ia sudah terbangun susah untuk memejamkan matanya kembali.
30 menit ia habiskan didalam kamar mandi. Entah apa yang ia lakukan sampai selama itu.
"Ish, mama ngapain coba bangunin jam segini. Udah tau hari libur pasti ga ada kerjaan apa-apa kan jadi bosen," keluhnya.
"Ngapain ya enaknya," lanjutnya sembari memandang langit-langit kamarnya.
Pencinta Aplikasi Orange
3.530 pesan belum dibaca
"Astaga, ditinggal semaleman pesannya udah sebanyak ini," ucapnya saat ia mengaktifkan jaringan data ponselnya.
"Apa ya, yang mereka bicarain sampek sebanyak itu," lanjutnya sembari membaca satu-persatu pesan itu. Ya kalik pesan sebanyak itu dibaca semua...🙂
"Abel!" panggil Ratih.
"Yah, mama baru aja mo santai-santai udah dipanggil lagi aja," keluhnya sembari membanting ponselnya ke kasur lalu bergegas keluar sebelum mamanya mengomelinya lagi.
"Apa lagi sih ma?" tanya Abel memandang malas mamanya yang kini tengah mencuci piring.
"Tumben langsung dateng, biasanya harus diteriakin berkali-kali baru muncul"
"Ish, mau mama gimana sih? Langsung dateng salah, lama juga salah. Serba salah jadinya."
"Udah-udah ga usah bahas itu mending sekarang kamu bantu mama beresin rumah."
"Iya."
"Baru aja mo have fun sama temen-temen online, udah disuruh aja," keluhnya dalam hati.
"Ga usah banyak ngeluh cepet sapu tuh lantai."
"Aish, mama cenayang ya? Kok bisa tau sih?" tuduh Abel.
"Ouh iya dong," sombong Ratih lalu pergi begitu saja. Sedangkan Abel hanya menatap punggung Ratih yang mulai menjauh.
"Punya enak gitu amet dah," keluh Abel.
"Heh, mama denger ya kamu ngomong apa!" teriak Ratih dari dapur.
"Ish."
Dengan amat sangat terpaksa Abel melakukan apa yang diperintah mamanya. Tak lupa mulutnya terus berkomat-kamit melantunkan kata-kata yang tidak bisa dimengerti.
Setah memastikan semua pekerjaan rumah selesai Abel langsung bergegas menuju kamarnya dan langsung mengunci pintu tersebut dari dalam.
Dengan sengaja ia menyetel lagu hingga volumenya full, alhasil ia tak bisa mendengar suara lain kecuali lantunan music yang berdentum di telinganya melalui headset yang ia kenakan.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top