1 - {Redamancy} Mysterious Disappearance (The Madness Has Just Begun).
Starly 2nd Project : Redamancy |TauHali × BlIce|. © Hammy_Vanilla_02
BoBoiBoy/BoBoiBoy Galaxy. © Animonsta Studio/Monsta.
Starly 2nd Project : Redamancy + Cover + Prompt/Theme. © @Starly_galaxy13
Pairings : TauHali (BoBoiBoy Angin (Wind)/Taufan (Cyclone)/Beliung × BoBoiBoy Petir (Lightning)/Halilintar (Thunderstorm)/Voltra).
BlIce (BoBoiBoy Api (Fire)/Blaze/Nova × BoBoiBoy Air (Water)/Ais (Ice)/Blizzard).
Rate : T.
Length : Multi-Chapters Story.
Genres : High School + Genderbend!AU,Straight,Romance (Dark Romance),Fluff,Humor,Gore,Action,Etc.
Warnings : Straight (Boy × Girl),Male + Female Original Characters (Male + Female OCs),Female(s)!Genderbend(s)/Gender Switch(es)!Halilintar/Ais (Ice),Out of Characters (OOCs),Standard + Non-Standard Language (Bahasa Baku + Non-Baku),Typo(s) Everywhere, If Ya Like My (Our) Story,Please Give Me (Us) Your Votes and Comments,If Ya Don't Like,Please Press the "Back" Button and Exit Well From This Story,I Don't Take Any Profits/Materials From This Story,I (We) Do Not Accept Gossipers/Haters and Plagiarists/Copy Paste (or Later,I (Icy) Will Take Care of You All Directly!!),Etc.
I (We) Have Warned You All,Baby~~!! <3
I (We) Hope Ya Like and Enjoy My (Our) Story~~!! ^^
Happy Reading,Min'na~san~~!! ^^
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
'1 - {Redamancy} Mysterious Disappereance (The Madness Has Just Begun).'
______~♡~______
Tap! Tap! Tap!
Langkah kaki yang tengah berlari melintasi sebuah Gang kecil yang sepi terdengar sangat jelas,begitu cepat dan terburu-buru.
Hosh! Hosh! Hosh!
Setiap tarikan nafas agar oksigen dan karbondioksida dapat bertukar pun tak luput menemaninya.
Tes! Tes! Tes!
Bulir-bulir cairan asin yang bisa disebut juga dengan keringat menetes tanpa henti dari tubuh mungil cantik tersebut.
Srak! Srak! Srak!
Agak jauh di belakang,suara seretan benda logam tajam mengkilat yang lumayan panjang terdengar.
"PE-PERGILAH,DASAR MONSTER!!J-JANGAN MENGEJARKU!!"
Sang pengejar hanya menyeringai tajam,manik merah kejinggaan pudar pucat itu bersinar dalam kegelapan.
Pudar pucat,hampir menjerumus putih.
"Eeh~~ tidak seru dong nanti~~" Sang pengejar mengerucutkan bibirnya,tentu dengan kerlingan jahil yang mengerikan.
Lagi,suara kekehan kecil yang menyeramkan turut serta keluar dari bibir sang pengejar.
Sepasang manik mata indigo sang gadis mulai melihat cahaya disebrang Gang,membuat korban pengejaran tersebut mengeluarkan senyum indah.
Beberapa langkah lagi,sebelum ...
Fwooshh~~
Tak!
Brugh!
Sang gadis jatuh tersungkur,padahal hanya tinggal beberapa langkah lagi.
"KE-KENAPA KAKIKU M-MATI RASA-?!" jerit sang gadis panik.
Kekehan kembali terdengar.Namun,kali ini bukan dari si pelaku pengejaran.
Dari balik tiang listrik dengan sebuah lampu yang berkedip-kedip,keluarlah pemuda lain yang memegang alat yang seperti benda untuk ditiup.
Sang gadis melihat apa yang menancap di betis kirinya.
Suntikan tiup pelumpuh saraf.
Warna pucat menghiasi wajah cantik sang gadis,pupus sudah harapannya untuk selamat.
"Bagus sekali!!" Sang pemilik manik merah kejinggaan pudar pucat itu berseru semangat,seperti telah dibelikan mainan baru.
Si penyuntik hanya mendengus,manik biru pudar pucatnya menatap bosan sang gadis yang ketakutan.
"... Mau langsung di sini??atau di tempat rahasia kita saja??ah,atau kau mau "bermain" sedikit dan "mencicipi"-nya??apa ... langsung kita jual saja dia??"
"Cih!!mana mau aku dengan Iblis Berwajah Malaikat ini??aku setia dengan My Little Snowflake kesayanganku~~"
"Ya,ya,ya.Aku sedang malas untuk mengeluarkan organ gadis ini,jual saja ke si "Wajah Dua" itu.Aku mau cepat-cepat pulang dan bermanja-manja dengan kekasihku."
"Hm~~ baiklah,kita bius dulu."
Sapu tangan putih yang diberi obat bius langsung membekap mulut dan hidung sang gadis,membuat yang dibekap meronta-ronta minta dilepaskan.
Namun,sayang beribu kali sayang,kedua tangannya telah dicekal oleh si manik merah kejinggaan pudar pucat.Pergerakan pun semakin melemah,hingga akhirnya berhenti total.
Pingsan akibat obat bius.
Menyeringai,kedua orang itu segera berdiri.Sang manik biru pudar pucat menggendong sang gadis ala bridal style,lalu berbalik kearah sebaliknya dan pergi.
Angin berhembus pelan,menerbangkan beberapa helaian rambut keduanya orang yang diidentifikasi berjenis kelamin laki-laki tersebut.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Cklek!
Pintu salah satu apartment terbuka,menampilkan seorang pemuda tinggi berpakaian armless serba merah cerah-hitam-kuning-jingga dengan topi yang menghadap ke depan agak terangkat keatas dikepala berhelai hitam kecoklatan dengan sejumput helai putih diponi kanannya.
Baru saja akan membuka mulut,sebuah suara dingin langsung menerpa.
"Darimana saja kau??"
Dari balik dinding,muncullah seorang gadis cantik dengan wajah dinginnya.
"Ehehehe~~ keasyikan nonton dirumah teman-"
Tatapan selidik dari manik blue cerulean cerah itu kian menusuk,membuat si pemilik manik red-orange vermillion cerah itu menggaruk tengkuk belakangnya yang tidak gatal.
"... Ya,sudah.Sana mandi." Dengan gestur malas,sang gadis menunjuk ke arah kamar mandi.
Sang pemuda membuat gestur hormat ala prajurit. "SIAP,MY SWEETY ICY~~"
Sang gadis sedikit memerah. "NAMAKU ICE,BLAZE!!ICE!!"ICY" TERLALU FEMINIM!!" Sekuat tenaga,sang gadis yang bernama Ice itu memukul lawan bicaranya dengan kuat menggunakan boneka paus kesayangannya.
Orang yang dipanggil "Blaze" itu terkekeh,puas membuat pipi berisi itu kini menggembung dengan wajah memerah -- karena marah -- yang lucu.
Blaze : "Iya-iya.Oke,aku mau mandi dulu~~"
Segera,tubuh yang lebih besar dan tinggi itu naik dan menghilang dari pandangan,membuat Ice yang di bawah menghela napas.
Ice : "Terkadang,orang yang blak-blakan sepertimu itu sulit untuk ditebak,Blaze ...."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Meanwhile ...
"Pwuah-!!segar sekali~~"
Seorang pemuda tinggi berpakaian serba biru tua-putih itu baru saja selesai mandi,kedua tangannya sibuk untuk mengeringkan rambut hitam kecoklatan dengan sejumput helai rambut putih di poni kanannya dengan handuk kecil.Topi biru tua-putih-kuning yang biasanya selalu ia pakai dalam posisi miring ke kanan tak ia pakai saat ini.
Ia berjalan menuju ruang TV,di mana tepat di atas sebuah sofa panjang di depan TV,terduduklah seorang gadis cantik yang lebih pendek darinya tengah menunggu,seraya tangan kanannya memegang sebuah hair dryer.
Ekspresi datar yang terpasang apik di wajah cantik dan manisnya,menambah kesan tersendiri bagi si empunya,ditambah dengan pipi tembam layaknya bakpau dan marshmallows.
"Duduk." kata sang gadis.
Yang disuruh hanya mengangguk seraya duduk di bawah sofa,dengan kedua kaki si gadis disisi kanan-kirinya.Kedua tangan yang lebih kecil itu mulai menyalakan hair dryer dan mengeringkan rambut sang kekasih,lalu menyisir dan merapikan serta sesekali memainkan dan memelintir helaian lembut itu dengan menggunakan satu tangan.
"Makanya jangan pulang kemalaman,untung saja kau hanya kebasahan sedikit karena hujan." Sang gadis mulai mengomeli sang pemuda.
"Iya,Lili-chan,iya~~ maafkanlah pangeranmu ini~~" Dengan nada bercanda,sang pemuda meminta maaf.
Dan seperti dugaannya,gadis kesayangannya itu menggeplak kepalanya "DON'T CALL ME 'LILI~CHAN' OR 'LILI'!!JUST CALL ME 'HALILINTAR' OR 'HALI'!!dan lagi,YOU'RE NOT MY PRINCE,ANGIN MUSON!!"
Sang pemuda meringis,kedua jari telunjuk dan tengah tangan kanannya langsung membuat tanda peace. "Just kidding,Honey~~"
Gadis bernama lengkap Halilintar itu menggembungkan pipinya. "Humpth!!tidak lucu sama sekali,Taufan!!"
Yang dipanggil "Taufan" menyeringai usil,enaknya punya kekasih tsundere itu,ya ... enak buat diusilin.
Halilintar : "Oke,sudah selesai.Sekarang,kau makanlah dulu.Aku sudah memasak dan menghidangkannya di meja makan,karena aku tahu kau pasti hanya ngemil-ngemil saja di sana,'kan??"
Taufan : "Hehehe~~ aduh~~ calon "istri"-ku perhatian banget deh sama calon "suami"-nya sendiri~~ unch!!memang idaman banget kamu itu~~ dan sudah jadi hak patennya Taufan~~"
Kembali,wajah sang gadis memerah padam.
PLAK!
"Ma-Makan saja sana!!" Setelah mengatakan itu,Halilintar berjalan menuju kamarnya,dengan kaki yang dihentak-hentak.
Diselingi ringisan seraya mengusap kepalanya yang jadi korban penggeplakan sang kekasih,Taufan pun terkikik. "Hihihi~~ thanks,Lin~~"
Ia berdiri,lalu beranjak dari sana,menuju ke dapur merangkap ruang makan untuk memakan masakan kekasih imutnya itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Di sisi lain,Halilintar yang baru saja masuk ke kamarnya berusaha untuk mengontrol detak jantungnya yang menggila seperti akan keluar dari sarangnya,serta menormalkan warna rona wajahnya,dan menarik nafas lalu menghembuskannya perlahan.
Halilintar : "Menyenangkan ... tapi,disaat yang bersamaan ... kau juga begitu misterius ... Taufan ...."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"UwU eh- ada apa,ya,ramai-ramai di depan mading Sekolah??" tanya seorang gadis penyuka tanaman,Duri.
Terlihat sekumpulan siswa dan siswi yang mengerumuni mading sekolah.
"Sepertinya ada pengumuman penting-" Gadis di sebelah kanannya,Ice,menjawab pelan pertanyaan temannya itu.
Taufan melirik ke arah kekasihnya,lalu bertanya, "Mau melihatnya??"
Yang ditanya mengangguk perlahan. "Aku penasaran-"
Mereka pun segera saja mendekati papan pemberitahuan tersebut.Setelah berdesak-desakan agar bisa melihat,barulah mereka bisa menarik nafas lega setelah bisa menyaksikan pengumuman tersebut.
Ah- pengumuman orang hilang rupanya-
Meski pun bukan dari sekolah ini,tetap saja yang membaca pengumuman di masing tersebut dibuat merinding hebat.
Mereka harus pandai menjaga diri setelah ini.
Ice : "Setelah kupikir-pikir lagi ... ini sudah yang kelima kalinya dalam sebulan."
Solar,pemuda yang dimakan rasa penasaran yang besar itu pun berkata, "Dan polisi masih belum menemukan siapa pelakunya,itu masih misteri."
Kekasih Ice,Blaze,melihat jam tangan yang terpasang di lengan kanannya. "Eh,sudah-sudah.Lebih baik kita masuk,bel akan berbunyi sebentar lagi."
Baru saja keenam pemuda-pemudi itu akan beranjak,bahu kanan Halilintar ditabrak dengan sengaja oleh salah satu dari gerombolan gadis yang berjalan berlawanan arah.
"Duh!!kalau jalan,perhatikan dong!!punya mata tidak,sih?!kalau kulitku menyentuh lantai nanti,kau mau ganti rugi?!" Sang pelaku penabrakan dengan sombongnya menepuk-nepuk pakaiannya,seakan-akan pakaian yang ia kenakan hari ini telah dinodai.
Mendengar hal tersebut,tatapan tajam Halilintar arahkan ke arah sang pelaku.
Uh,oh- dan rupanya Halilintar kenal gadis pelaku penyenggolan sengaja ini.
Amythya Shah,gadis yang diberi julukan "Ratu Idola Sekolah" yang sangat digilai oleh lawan jenis karena kecantikan paras wajah,keseksian,kemolekan tubuh,dan suara merdunya.
Sayangnya,sifat dan kepribadian buruknya merupakan nilai minus dimata beberapa orang.
Amythya : "Hih!!si Gledek Merah rupanya- siapa suruh tidak beri jalan ke Idola cantik sepertiku ini??sudah merasa sok terkenal sekarang??"
"Heh,Mulut Ember!!bisa tolong ngaca dulu,gak?!yang sok-sokan itu anda.Ini lorong Sekolah,bukan tanah Nenek Moyangmu." Tak terima temannya dihina,Ice langsung mengeluarkan uneg-uneg kekesalannya pada Amythya.
Amythya mendengus kasar. "Berisik kau,Polar Bear.Suka-suka akulah!!kenapa??kau iri,ya??sudah,tuh.Aku sudah berkaca,dan aku cantik!!"
Sebelum mulai merambat kemana-mana,Taufan dan Blaze langsung menarik kedua kekasih mereka untuk pergi.Begitu pula Solar,setelah ia melihat ancang-ancang Duri untuk ikut menimpali perkataan Amythya.
Amythya : "Humpth!!pengecut!!"
Amythya dan rombongannya pun turut pergi,tanpa menyadari ada dua pasang mata pudar pucat yang mengawasi setiap gerak-gerik dari "Sang Ratu Idola Sekolah" itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Gadis sombong dan berperilaku buruk harus dihukum~~"
-
-
-
-
-
'Starly 2nd Project : Redamancy [S2ndP:R].'
'To Be Continued (TBC).'
______~♡~______
Tuesday.February of 8th,2022.
Depok,West Java,Indonesia.
10 : 10 A.M..
{REVISION/EDITED = Wednesday.February 1st,2023. 13 : 25 P.M..}
Sign,
1.) Hammy Intan Nur Permatasari (Hammy/My/Amy).
2.) Vanilla Putri Nabilla Azhari (Vanilla/Vani/Nilla/Illa).
3.) Icy Rahmawati Chandra Purnamasari (Icy/Cy/Cycy).
Hammy_Vanilla_02
Words : 1.461 Words.
Next chapter :
'2 - {Redamancy} The Bloody Mirror Tragedy.'
Sang gadis mendengus kasar. "Kalian ini malah mulai tanpa diriku,ya??" ucapnya seraya mengerucutkan bibir.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top