Hari ini merupakan kencan kedua kalian di musim dingin. Kau mengerutkan dahi begitu disodori sebuah kantong polos yang entah apa isinya.

"Hadiah kecil dariku untuk date kita kali ini. Terserah padamu mau kau buka sekarang atau setelah sampai di rumah nanti," kata pemuda itu singkat begitu kau menatapnya dengan pandangan penuh tanda tanya.

"Ah, berarti tidak masalah kalau kubuka sekarang?" Kau bertanya dengan nada penuh harap. Penasaran dengan hadiah yang diberikan pacarmu untukmu.

"Terserah padamu."

Dengan senyuman terpampang di wajah, kau mengeluarkan isi kantong tersebut perlahan. Barang yang keluar kemudian cukup untuk membuatmu menganga.

"Hanae! Ini! Bukannya?" Saking tidak dapat berkata-katanya, kau menggantungkan setiap kalimat yang memaksa untuk dikeluarkan dari mulut.

Hanae tersenyum tipis. "Ya, jaket branded incaranmu akhir-akhir ini. Kau bilang kau terlalu sibuk untuk membelinya bukan? Jadi aku belikan jaket itu untukmu."

Kau membelalakkan mata tidak percaya sambil mengangkat jaket tersebut dan membaliknya berkali-kali untuk memastikan bahwa ini semua bukanlah mimpi belaka.

Sebuah telapak tangan mendarat di atas kepalamu dan mengelus rambutmu perlahan membuatmu kembali ke keadaan sekarang. Saat kau menoleh, kau menemukan Hanae sedang tersenyum menatapmu intens.

"Aku harap kau menyukai hadiahnya."

"Hanae, kau serius? Tentu saja aku menyukai hadiahnya! Terima kasih banyak!"

Pemuda itu mendengkus kecil sebelum kembali mengelus rambutmu gemas.

"Sama-sama. Senang melihatmu puas dengan hadiahnya."