part 2

W Zakuro vs Rika POV W







Dirinya berlari sangat kencang memasuki barisan zombie yang mampu mengigit nya kapan saja, namun dikarenakan reaksi makhluk itu begitu lambat alhasil tidak ada yang berhasil.

"!" Zakuro refleks melompat melewati tempat perempuan mengenakan jaket merah yang menutupi wajahnya itu karena melihat ada satu zombie yang tak biasa menunggunya.

Zombie itu tiba-tiba saja muncul entah darimana seperti berkamuflase.

"Rrrraaaaa..."

"Kakimu lumayan cepat.." puji Rika.

"Apa kau punya Kode Nama selain Zombie?"

"Tidak? Dia adalah Bunlon zombie yang bermutasi dengan hewan kadal.."

Break!?

Tanah di dekat kakinya mendadak retak memunculkan kepala zombie yang mirip bola.

"Ini Gave. Aku memasukkan tikus tanah dan Armadillo agar dia dapat bermutasi sempurna.."

"Berapa banyak lagi zombie khusus yang dipunya nya?"

"Eh.." seringai Rika. "Gave, attack!"

Zombie itu merusak jalanan agar dapat keluar dari dalam tanah, penampilannya membuat Zakuro merinding karena mirip seperti manusia tikus yang besar hanya saja ada sisik-sisik keras di punggungnya.

Zakuro mengumpulkan angin disisi kanan sebelum dihempaskan ke depan Gave, zombie itu terpental beberapa meter(cuma 2 meter saja)..kram, kram,

Zakuro melihat sesuatu yang lebih menjijikkan dari muntah orang yang berwarna kuning. Itu adalah tulang-tulang Have yang bermunculan disekujur badannya agar terlihat mirip seekor Armadillo..swing, zombie ini berputar sangat cepat seperti armada sebenarnya melesat cepat dan berbelok akurat berkat kaki serta tangan yang tak menutup seperti bola.

Gadis bersurai biru ini memutuskan untuk terbang ke atas menjauh dari Gave yang mengamuk bolak-balik dalam bentuk bolanya.

... Jump!!

"...?" Zakuro merasa ada yang mendekat namun dia tidak bisa melihat siapapun.

Bunlon menonaktifkan mode kamuflasenya membuat Zakuro terkejut bukan main, pasalnya mulut zombie itu membesar seperti ikan paus dan mempunyai lebih dari 3 lidah.

"Hiiih!!"

Di sisi berbeda Rena tengah menuju ke teman tim Zakuro berada. Ia dicegat oleh satu tebasan api yang membakar tanah memaksa nya untuk berhenti. "?"

"Kau tadi... Menjatuhkan Haruka. Kenapa?" seorang pemuda berambut putih dengan jaket hitam ada selandang menyembunyikan bagian mulutnya hadir dari samping, ia membawa sebuah katana merah.

"Haruka?"

"Gadis berambut biru yang bicara denganmu.."

"Jadi kau dari ROAR juga..?"

"Kenapa kau melakukan hal itu? Kau... Di kubu sama'kan?"

"......" Rena tak menjawab.

Namun tanpa dijawab pun---Yuto tahu apa yang akan dikatakan oleh Rena. Pedang diangkatnya ke depan merubah bentuk matanya menjadi dua buah dengan bagian tengah terpotong/diberi celah sepanjang 50cm ganggangnya berwarna hitam pekat dengan motif garis-garis putih.

"Kau datang bukan untuk membantu.."

"....!"

Dalam slow motion itu Rena bergerak secepat dia mampu, begitu juga lawannya. Tanah tiba-tiba saja mencuat dari dalam menyatu ke tangan kiri gadis ini membentuk sarung tinju. Sedangkan Yuto mengangkat pedangnya secara terbalik seperti siap menahan.

Bruuuusssss!!!

Pukulan Rena tertahan oleh dinding tak terlihat yang terbuat dari kumpulan angin padat sehingga berwarna hitam.

Mode Angin Hampa : Gelombang Hitam

Yuto memaksa Rena untuk ke belakang dengan dinding anginnya setelah itu ia angkat pedang dalam gaya menusuk mengumpulkan angin ke satu tempat dan ditembakkan nya jadi gelombang.

Rena terpental cukup jauh dan hampir kembali ke tempat awalnya andai ia tidak membelokkan diri dengan angin sendiri.

"Ha, ha.."

"Hebat. Kau masih bisa tenang di keadaan seperti itu. Hiroki memang hebat.."

Pujian dari lawan tidak membuat Rena senang. Malahan itu mengingatkan ia akan kejahatan yang orang tua nya buat sampai-sampai nama keluarga mereka jadi terkenal di Pengguna Kekuatan.


































Kembali ke pertarungan Zakuro vs Rika.
Bunlon sudah siap memakan bagian atas tubuh gadis ini, api tiba-tiba saja meledak di salah satu kakinya menaikkan lutut ke atas serta menghantamkannya ke bawah tenggorakan zombie itu.

"Rrraaaaa!!?"

"Mada. Mada!"

Zakuro menciptakan api di kedua telapak tangannya yang digerakkan secara bergantian menghajar Bunlon.

"Hyaaaaaa!"

"CK.. " Rika berdecik melihat zombie khususnya dibakar begitu saja hingga gosong kepala.

Zakuro belum selesai. Dibantu dorongan dari angin dirinya jatuh dan mendarat sangat keras di atas badan Gave yang mau kabur ke dalam tanah.

Kaseno Ken

Cuuuuut!

Dipotongnya leher dari zombie ini dan membunuhnya untuk selama-lamanya.

"Gerombolan zombie itu tidak akan melindungimu selamanya. Maju dan lawan aku sendirian!" tantang Zakuro, saking semangatnya gadis ini menciptakan dua elemen kuat di masing-masing tangan.

"Melawanmu? Tidak. Itu tidak ada di dalam rumusku...!"

Rrraaaaa!?

".....?"

Para zombie menyatu satu demi satu membentuk gumpalan aneh dipenuhi tangan dan juga kepala mereka.

Pasukan Kematian

"Sejujurnya aku tidak mau memakai ini karena mereka sangat menjijikan, bahkan untukku sekalipun.."

Rika memerintahkan gumpalan zombie untuk maju menyerang, anehnya mereka bergerak sangat cepat. Mungkin karena banyaknya tangan ataupun kaki yang menyatu ke segala arah. Zakuro berusaha untuk membakar dan memotong mete dengan elemen angin tapi tak berhasil.

Begitu banyaknya yang harus dibunuh.

"Za-chan lagi kesusahan.." Asia yang mengkhawatirkan teman barunya itu sedari tadi mencoba untuk percaya tapi tidak berhasil. Itu begitu ketakutan bila apa-apa terjadi pada Zakuro.

"Hyaaaatt!?" Hana melempar beberapa shuriken kecil ke kepala beberapa zombie yang mencoba menangkap dirinya (?).

Di dekat gadis kecil itu ada makhluk tanaman yang dipanggil oleh Yuki agar terus memberikan bunga gratis kepada Hana. Sementara dirinya dilindungi 2 buah golem batu dengan tinggi badan hampir 3 meteran.

"Itu bagus. Jangan biarkan satupun mendekat.." perintah Yuki dengan nada ramahnya.

HUUSH, HUUSH!

"Hmm?" Yuki mendengar ada suara angin tertiup dengan kencang dari arah seberang taman. "Apa tuh?"

"....!"

"...."

Rena masih berusaha lolos dari penjagaan Yuuto yang menghentikan niat nya untuk membantu tim Zakuro saat ini. Pedang yang dipakai pemuda itu adalah Senjata Kode. Itulah kenapa mereka dipanggil sebagai Pengguna Senjata Mistik.

Mode Pedang Kesakitan : Tebasan Api Penyiksa

Jalur api merah keunguan janda itu melesat ke hadapan Rena. Refleks ia ke samping. Rena terkejut Yuuto mengeluarkan serangan yang lumayan besar hingga menyebabkan pohon terbakar. "!"

"Kau terkejut aku tidak menahan diri?"

"?"

"Kau juga boleh. Saat ini tidak ada yang menganggu kita. Wilayah di sekitar sini telah dirubah oleh ketua Shiina agar tidak siapapun dapat mendekatinya, kecuali Pengguna Kekuatan saja.."

"Itu... Benar?"

"Jika kau tidak percaya aku dapat memperlihatkan satu jurus lagi.."

Bentuk pedangnya kembali berubah bentuk kali ini berwarna hitam dan apalagi terkena pantulan sinar matahari maka akan memerah.

Mode Kekuatan Kuno : Matahari Terkutuk

Kekuatan yang sangat besar berkumpul di pedang Yuuto, di angkat nya atas----BURST! Dan tiba-tiba saja ada matahari kecil di atas kepala semua orang.

"Eeeeeeh? Nanda kore!?!" histeris Yuki.

Yuuto tersenyum untuk pertama kalinya di depan Rena, sementara gadis itu gugup dan juga bingung bagaimana caranya menahan jurus Yuuto yang itu. Sampai..

"----bzzsst. Riko, Yuuto!" suara seorang lelaki.

""!?""

"Aku perintahkan untuk mundur..."

"??"

"Apa maksud anda, ketua Hyaku?" tanya Yuuto terdengar tak suka.

"Ini untuk kebaikan kalian sendiri. Alfharizy mendekat ke tempat kalian.."

"Alfharizy? Yang itu!?" panik Rika.

"Cih. Ganggu saja..."

Rena heran melihat Yuuto membatalkan jurusnya. "......" dan tanpa sepatah kata pun pergi dari hadapan Rena.

Rena masih keheranan apa yang tengah terjadi. Beberapa detik kemudian pikirannya memaksa untuk sadar dan membantu tim Zakuro, ia memanggil banyak burung disekitar untuk menganggu para zombie-zombie yang ditinggalkan oleh Rika.







W SKIP W







Singkat cerita. Mereka ditolong 2 Pengguna Kekuatan yang kebetulan memasuki wilayah Shiina. Dan hanya berdua saja mereka membun---mengalahkan semua zombie yang waktu itu masih berjumlah 30an.

Rata-rata dihabisi pemuda berambut kayak uban yang saat ini sedang bernyanyi bersama Hana dan Yuki.

"Hai. Aku baik saja. Kuro-nii juga jangan lama-lama.
Bagaimana dengan Ichi-nii?"

"......."

"Begitu? Kuharap Ichi-nii baik-baik saja.." setelah menelpon kakak laki-laki Zakuro kembali ke ruangan karaoke.

Kuroko meminta kepada adiknya untuk menunggu sampai ia datang ke Indonesia. Zakuro sempat melihat Rena mengajak pemuda satunya bernama Rizani untuk keluar, sepertinya mereka ingin membicarakan sesuatu.

"Zaku, apa kau melihat Riza?"

"Zaku? Rizani-san tadi sama Rena ke sana. Gak tau kenapa.."

"Ok. Thanks ya~!"

Anak-anak muda ini tidak mengetahui nya bila mereka akan menjalankan malam yang sangat panjang.









































































































































Preview End

A : Sore, semua. Ane kembali dari error HP

Riza : Kebanyakan file jadinya error terus

A : Hmm🤔

Haruka : Selanjutnya ada Arc Side dari milikku

Riza : Benar juga. Ren, kau kirim Haruka kemana?

Rena : R-Rena juga gak tau, nii.

Haruka : Eh? 🙂

A : Sekian buat review end chapter Arc Meets. Sampai ketemu di Arc Side lainnya 👋

heartrashh, Yuuto_

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top