Arc Side : Tim Virus vs Kelompok Preman

W Team Virus W





Ketua preman menghirup udara panjang, cahaya sedikit keluar dari mulutnya. Hembusan asap berbentuk pusaran kabut dihembuskannya, bersamaan dengan itu tembakan cahaya merah membakar pusaran kabut tersebut.

Nafas Api : Raungan Naga

Mode Pedang Pasir : Kekuasaan Pasir

Bats!

Dinding pasir muncul di jalur ketua preman, yang ingin dibukanya. Pertahanan pasir Rey langsung terbongkar akibat tak kuat menahan.

"........"

?!

Pundak kanan ketua preman tersayat tebasan kecil elemen air, dibalik pasir ada Rey bersama katana biru bermotif rumput laut di mata pedangnya.

Mode Pedang Air : Hujan Air Terjun

Nafas Api : Semburan Neraka

Daaar!

Dua elemen sama kuat beradu tapi dimenangkan oleh elemen air. Rey yang menjalakan rencana mengubah katana menjadi schimittar berelemenlan petir. Ia menciptakan tiga tebasan petir kuning, yang mana mengalir pada cipratan air yang masih mengambang di udara.

"Itu?!" panik ketua preman melihat petir kuning 'melompat-lompat' disetiap air.

Mode Pedang Petir : Sambaran Ular

Jdarr..!

""Ketua?!""

"Cemaskan diri kalian sendiri.!"

"Husrgh?!?"

Alfharizy menyerang kelompok preman dengan kegelapannya, mencabik-cabik meraka dalam kebingungan. Tidak sampai disitu, tangan kirinya memukul tanah dan menembakkan cahaya terang dari dalam, menyerang mereka semua tanpa ampun.

"Bonus.." seringai Alfharizy yang mana menggabungkan kedua elemen miliknya, Alfharizy mencampur--memutar kedua elemen itu menciptakan putaran gelombang laut.

"Al-san, kau berlebihan.." ingatkan Rena dengan panik.

"Percuma. Bila Al sudah seperti itu maka susah menyadarkannya kembali." beritahu Riza. Dia berlari ikut ke dalam pertempuran.

Authority Ability Gift : The Great Coverage

Tubuh Riza seketika bersinar cahaya biru. Riza memotong pertahanan kelompok preman, memecahkan mereka dari dalam(tengah).

"Yuki.!"

"Hai.." Yuki mengangkat tangan, golem pasir tiba-tiba menenggelamkan para preman sampai tak dapat bergerak.

Tap...

"H-hehehe. Kemana kalian mau pergi sekarang!?" seru Alfharizy yang menyeringai keji kepada semua preman yang terkubur.

"A-a-a--"

"A?"

""AMPUNI KAMI!"" teriak mereka semua kompak.

"Mati saja sana!" balas Alfharizy tak mau kalah.

"Ok, stop!"

"Argh?" Riza menarik celana boxer Alfharizy membuatnya hampir telanjang bulat.

"A-apa yang kau lakukan?!" pekiknya marah-marah, dengan sedikit malu.

"Aku menghentikanmu karena tidak mau sesuatu yang buruk terjadi pada kita.."

"Ha.?"

"Dan juga pertarungannya sudah selesai.."

Cry baru saja menggunakan kekuatan imajinasinya untuk menghilangkan beberapa permata dan menyumbat mulut anggota preman, dibantu Rena yang memadatkan pasir jadi lebih keras dan Yuki tentunya yang sangat berjasa kerana memanggil seekor naga dari mitos China.

"Bagaimana, Rey?"

"Aku mendapatkannya.." jawab Rey sembari membawa koper, disatu tangan lainnya ada ketua preman yang berhasil dikalahkan.

Riza mengambil koper itu dari Rey dan langsung membukanya, di dalam koper ada tumpukan uang 100 ribu rupiah yang sangat banyak.

"Mencurigakan~darimana kalian mendapat uang sebanyak ini?"

Rey menekan ketua preman dengan sebuah pedang besar. "Jawab!"

"Hah?! K-kenapa?"

"Hmm?"

"Kenapa i-isinya uang?!" kata ketua preman... Terkejut?

"Hah?! Kenapa malah tanya balik.?" pikir Riza.

"Jawab dengan benar atau kau suka disiksa?" ancam Alfharizy.

"A-aku tidak tahu! S-seharusnya b-bukan uang.."

"Hoo~lalu apa?" Cry ikut mengepung ketua preman. "Katakan saja. Mereka memang anak buahku tapi aku tidak bisa menahan mereka untuk tidak melukaimu,"

""Kami bukan anak buahmu, dasar pembimbing tak bertanggungjawab.!""

"A-akh.." Rey semakin menekankan pedangnya di atas dada. "Kami ubah pertanyaannya. Apa kau bekerja untuk seseorang?"

"I-itu.."





W Another POV W





Prang.!?

Pria yang memberi koper pada kelompok preman baru saja menendang guci sebesar setengah badannya hingga hancur berkeping-keping. Para pelayannya melihat dengan perasaan takut.

"Siapa yang berani mencuri kedua barangku yang berharga!?" kesalnya, kembali memecahkan guci. "Koper yang berisi narkoba dan uang dicuri diwaktu bersamaan. Tida ada yang bisa mencuri keduanya kecuali seorang Pengguna Kekuatan. Kemungkinan mereka berkelompok," pikirnya.

"Gahahaha, wajahmu jelek sekali, Voc. Itu menyenangkan.."

"Diam kau, naga brengsek. Aku sedang kesal sekarang.!" teriak pria tadi mengacak-ngacak rambutnya.

"Gahahah. Ini pemandangan yang bagus.."

Para pelayan juga takut dengan sosok naga setinggi 3 meter dengan badan penuh otot seperti batu, warna kulitnya biru gelap lumayan kusam, di dekatnya ada seorang gadis berambut pendek berwarna coklat gelap mengenakan pelindung zirah putih dan membawa sebuah pedang.

"Vurea, bisa kau buat dia diam. Atau aku terpaksa membunuhnya.." titah Voc-- pria tadi.

"Drago.."

"Gahahha. Baiklah, aku diam.."

"Sial!" Voc memukulkan tangannya ke meja bundar yang ada sebotol anggur.

"Bos, anda harus tenang. Bukankah malam ini adalah malam yang telah anda tunggu-tunggu?"

"Aku tahu! Tetapi para pencuri itu membuatku kesal.!"

"Masalah itu serahkan pada kami. Saya berjanji akan menyelesaikannya dengan cepat.."

"Gahaha. Ini bakal menyenangkan~!"

"Haaaah... Aku bergantung padamu, Vurea!"





W Normal POV W





Tim Virus berkumpul di satu cafe makan yang memiliki outdoor berupa atap yang dipenuhi taman dan meja-meja untuk para pelanggan. Mereka memesan paling ujung dekat pagar pembatas.

"Informasi yang kita dapat jika pria bernama Voc ini adalah suami dari target dari misi utama kita. Apa dia membantu istrinya dalam tindak kejahatannya.?"

"Mungkin saja, Riza. Cinta dapat melakukan apapun. Kenapa tidak tanya pembimbing?" sahut Rey.

"Masalahnya pembimbing 'ini' tiba-tiba menghilang entah kemana.." terdapat perempatan merah di kening Riza.

"Haaaah..." Rey hanya bisa menghela nafas.

"Oh ya, bagaimana dengan bocah tombak waktu itu?" tanya Riza sembari menatap Rena.
"Rena membawanya ke klinik terdekat pantai. Pukulan yang Rey-kun berikan lumayan memberi dampak buruk.."

"Rey.." Rey bersiul saat ditatap. "Salahnya sendiri ikut campur."

Riza mendesah melanjutkan Rey, Alfharizy datang bersama Yuki membawa pesanan. Waffle madu, lima gelas teh tarik, kentang goreng, ayam panggang berserta nasinya dan beberapa makanan penutup, cemilan tidak ketinggalan.

"Woah~darimana semua ini. Nii-san?"

"Aku mengambilnya dari Cry.." jawab Riza memperlihatkan isi dompet 'yang hampir' kosong. "Makan saja. Anggap saja ini adalah pemberian darinya karena pergi begitu saja. Selamat makan~"

"Dasar, nii-san. Selamat makan~"

""Selamat makan! ""

Riza langsung mencicipi kentang serta sambalnya, Yuki melahap ayam panggang yang mana tangannya hampir penuh akan nasi, dan yang aneh kedua pasangan rival ini memakan waffle yang ditambah madu.

"Nii-san, pembimbing CryVirus pergi. Lalu kita melakukan apa setelah ini?"

"Kita akan ke hotel.."

"B-berdua!?"

"Woi!"

"Kenapa kita ke hotel, Rizani?" bingung Alfharizy.

"Kata ketua preman pria bernama Voc ini akan melakukan pertemuan dengan orang-orang penting di hotel Nusa Dua Bali, kemungkinan istrinya juga bakalan ikut.."

"Maksudmu kita akan menyamar agar bisa masuk ke dalam hotel dan menangkap Siska Laksono, begitu.?"

"Tidak semudah itu, Rey.."

"Hmm?"

"Aku merasa ada yang ganjil dengan hubungan kedua orang ini.."

"".........""

"Sebelum kita mendapat jawaban yang pasti, aku minta pada kalian untuk tidak menangkap target.."

"Kau ketuanya, kawan.." cetus Alfharizy melakukan gigitan terakhir.

"Yuki akan berjuang untuk kita semua.."

"Rena ikut nii-san saja.."

"Kau adalah orang yang menyelamatkanku, Riza. Aku juga akan berjuang dan patuh dengan semua perkataanmu karena aku adalah 'pedangmu'.."

"Semuanya..." senang Riza. "Akhirnya aku bisa jadi ketua yang semestinya. Dan Rey, bisa kau cari kata-kata yang lain. Itu terdengar ambigu,"

"Heh?"














































































































Preview Next Arc

A : Malam all, ane up SPW lagi tpi yng 1 karena yg 2 lagi malas seperti biasa xD

A : Ane lagi mau selesain Arc Side Team Virus biar yg lain juga dpt kebagian cerita. Untuk SPW 2 mungkin lebih lama buat up nya deh, terlebih ane mau lanjutin 2 cerita lainnya

A : Untuk Arc depan Team Virus bakal masuk hotel dan menyamar. Bagi yg bisa nebak 'jadi' apa mereka di Arc depan nantinya ane bakal beri 3 spoiler untuk para R. Khusus seri SP aja. Oke.?

A : Jadi selamat berjuang di Arc depan~~

Cry : Bye '-'

A : #_#


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top