Arc Monster ROAR : Tora Datang
W Author POV W
Pemuda bernama Tora cuma diam di kursi belakang mobil van putih kebiruan sementara anggota SWAT versi Indonesia keluar satu demi satu. Sepertinya Tora yang memimpin disana.
"Kau jaga di pintu masuk. Kalian masuk dari samping sisanya ikut aku mengamankan barang bukti.. "
"" Baik..! ""
2-3 polisi berompi hitam sambil memakai masker menyergap cepat kedua satpam yang berjaga di pintu masuk. Tora dan kelompoknya langsung saja masuk ke area pelabuhan, berpisah jadi tiga tim dengan tim utamanya berjalan ditengah sebagai pengalih perhatian.
Dua mafia yang bersembunyi di salah satu box dengan panik menghubungi Leo.
"L-Leo-san.. "
"Ada apa? Kalau bukan hal yang serius aku bunuh kau! "
"A-a---ada polisi!? "
"APA??! "
Suara pekikan dari Leo tanpa sengaja itu dapat di dengar walau belum jelas, dari kejauhan kelompok Tora mendekati lokasi dimana Leo melakukan transaksi.
"... Leo, ada yang mendekat!? " beritahu rekannya.
"Fajar, Fajri, kalian serang dari sisi kanan lindungi aku. Sisca tetap dibelakang dan bidik dari kejauhan..! "
2 polisi berompi hitam berlari ke sisi kanan dari Tora yang terlihat berjalan ke hadapan Leo dan rekan perempuannya. Pemuda berambut coklat itu memunculkan satu pedang mekanik yang canggih dari celah jubahnya. Ajaib sekali.
"Orang itu sepertinya sama sepertimu.. " Leo segera berjalan ke depan Tora menghadapinya.
"Kau polisi, bukan? " tanya Leo terlebih dulu.
"Bukan.." jawab Tora membuat Leo agak kaget.
"Ya pastinya. Polisi mana yang menggunakan pedang sebagai senjatanya.. "
"Aku belum pernah melihatmu. Orang baru..? "
"Maksudm---!?! " Leo tiba-tiba saja dilempar pedang oleh Tora sebelum menjawab pertanyaannya, refleks lelaki dengan topeng harimau itu sempat menghindar.
"Meleset.. " Tora.
"Leo. Kau terlalu banyak bicaranya. Kerjalah! "
"Iya-iya. Kau ini, Infa.. ! "
Fajar dan Fajri yang sudah sampai di posisi langsung saja membidik gadis berkerudung merah dengan surai rambut seperti cream, rekannya Leo. Keduanya menembaki gadis ini tanpa pandang bulu....drrrtt
Cressssh!?!
Dan hal gila terlihat, kerudung merah yang dikenakan Infa mendadak melebar seperti jubah dan melindunginya.
""!?? "" tentu melihat itu para polisi terkejut dibuat. Memang benar ini adalah misi pertama bagi keduanya melawan Pengguna Kekuatan secara langsung namun sesuatu yang tak logis seperti saat ini masih belum bisa dibiasakan.
"Tetap siaga. Jaga jarak kalian dan bertindaklah seperti biasa. Pengguna Kekuatan tetaplah seorang manusia. Mereka mampu dikalahkan juga.! "
"B-baik.. "
"Eh. Mudah diucapkan.! " Infa membuat jubah merahnya seakan membesar dan menutupi bulan, efeknya membuat Fajar serta Fajri panik.
"Kuso. Sisca, kau mulailah menembak.. "
"Baik! Drrrttttt! " satu-satunya anggota perempuan disana menyerang Infa yang otomatis dilindungi kerudung yang telah menjadi jubah, aksi dari Sisca menyadarkan kedua rekannya dari kepanikan walau tidak sepenuhnya.
Leo tiba-tiba saja telah berada di dekat Tora, pedang lelaki itu terayun tinggi di udara kemudian jatuh dengan cepat ke badan lawan. Tora melompat kecil ke belakang menghindarinya.
"Fokuslah menghadapi lawanmu, pemula..! "
"Smirk. Yang pemula itu kau..!? "
"?"
Thuuuurssst..?!
Secara mendadak sebuah pedang terbang menusuk Leo dari belakang lelaki itu, pedang ini kemudian di tangkap oleh tangannya Tora.
"Ugh!? "
Triiing!
Sontak terjadi aduan tebasan yang menghasilkan percikan api.
"! "
Musuh terkejut dengan pergerakan pedang milik Tora yang bisa terbang itu.
"Kurgh!? A-aku ternyata m-meremehkanmu. Infa benar kau sama s-sepertiku Pengguna Senjata Mistis! "
"Telat, pemula! " Tora mendorong kuat pedangnya mengalahkan Leo yang tengah terluka.
"Perbanyak dirimu seperti 'badai'! " titah Tora, bersamaan dengan itu ada cahaya yang terbang dari mata besi pedangnya menciptakan 3 buah pedang mekanik yang sama.
"A-apa!? "
Leo langsung mundur sembari menghindari 3 pedang ini, ia begitu kesusahan dengan luka di pinggang yang mencapai ke tengah punggung. "Aaargj?! " ia terpental jatuh ke belakang karena menahan 1 tusukan pedang terbang Tora.
"Leo, kita mundur untuk sekarang. Nanti biar aku yang jelaskan ke bos.. "
"Ugh! Kuso ga! "
Drrreett!!
Jubah merah Infa melebar menutupi pandangan semua orang, benda itu menarik Leo ke dalamnya bersamaan dengan kondisi badan dari gadis kerudung merah ini menjadi syal. Mereka berhasil kabur mengandalkan hembusan angin yang sangat kuat.
Tora mencoba menjatuhkan mereka namun jangkauan pedangnya hanya sepanjang 10 meter saja.
"Targetnya kabur.. "
"M-maafkan kami.. " datang Fajar dan Fajri.
"Bukan salah kalian. Kuberi tugas yang lain, periksa pelabuhan ini cari uang palsu ini dan ambil sebagai barang bukti.. "
"" Baik! ""
Tora perlahan berjalan ke ujung pelabuhan menatap ke dalam air yang memantulkan bayangan bulan malam.
"Kayaknya kita tak bertemu lagi, Rey.. "
W Rey POV W
Aku duduk berlutut di atas lantai memperhatikan paman dan seorang gadis berambut merah sedang berlatih kendo---olahraga pedang kayu.
Entah kenapa lingkunganku kuat kesannya akan Negeri Jepang, tidak itu saja namun keluarga ku juga memiliki darah Jepang nya. Itulah kenapa paman memiliki dojo yang merupakan bukan hal wajar di Indonesia.
Rey, giliranmu!
Paman memanggilku setelah ia selesai melatih Gina. Pacarku.
Tujuan paman melatihku untuk mengirimku ke Jepang dan mengikuti lomba kendo disana. Target keluarga ini menjadi juara di negara orang. Mungkin nanti aku bisa ganti negara karenanya.
Apa yang kau tunggu, Rey?
"Paman........aku? "
"........ "
Pandanganku menghadap ke langit-langit ruangan. Sensasi sepi seperti ini pernah ku rasakan sebelumnya. Ini di hotel?
"Kau sudah bangun? "
"Ketua? Kenapa aku bis---!??! " terkejut bukan main, saat ini aku telanjang pakai selimut.
"Aaaah~~aku sudah kenyang. Tidak..bisa..makan... Lagi. Zzzzz! "
Di dekatku Raisa juga mengalami kondisi yang sama. Seingatku tenggelam sendirian..?
"Kenapa kau melepaskan pakaian ku? " tanyaku tajam.
"Kau tenggelam seperti bocah SD. Di tambah kena racun, sedangkan Raisa ia dikurung dalam ruangan es. Tubuh kalian membutuhkan kehangatan.. "
"Tapi bukannya Ketua bisa saja pakai Kode Nama.? "
"Aku tidak seboros Rii. Pakailah logika.. "
"Itu tadi logika.. "
"...... "
"......"
"..lupakan saja. Disaat aku menolong kalian berdua aku tanpa sengaja melihat kelompok mafia ke sebuah kapal. "
"Itu!? "
"Ya. Ada kemungkinan disanalah markas dan bos mafia ini berada.. "
"Bangunkan Raisa. Kutunggu kalian di pelabuhan kita akan menyerang para mafia Jepang ini.! " kata Ketua membuat dirinya transparan dan membuka pintu kamar hotel.
Aku tidak suka situasi ini. Raisa adalah orang yang suka kejahilan. Semoga saja dia tidak salah paham. "Aaaaah. Ini benar-benar malam yang merepotkan untukku?! "
Preview Next Arc
A : Malam, semua. Harinya hujan ya ☔
R : .....
A : Ok. Tinggal 2-3 chapter Arc ini tamat lalu kita berpindah ke karakter lainnya
Raisa : Siapa?
A : R-a-h-a-s-i-a 😘
Rey : 😐
A : Sampai ketemu lagi. Bye👋
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top