Arc Monster ROAR : Ke Pelabuhan Malam Harinya

W Rey POV W






Tut... TUUUUUTT!!

Tidak ada tempat yang cocok untuk mafia bersembunyi selain pelabuhan. Selagi masih menunggu tanda-tanda munculnya para mafia aku berjaga di salah satu box besi trailer yang sudah tak terpakai lagi. Sendirian?

Raisa tadi kuminta mengalihkan perhatian beberapa satpam dengan menjadi 'orang tersesat' di depan pos masuk yang ada di gerbang. Aku melompati pagar setinggi hampir 7 meteran itu berkat berkah kekuatan supernatural yang meningkatkan kekuatan fisik. "...... " suara kapal menguasai pelabuhan pada jam 10 malam, aku tidak tahu mungkin telah menjadi kebiasaan kapal berdatangan pada jam segini.

"Ini mulai membosankan.. " komentarku seorang diri.

Merasa tidak ada kemajuan aku mencoba melakukan meditasi, bergabung dengan alam sekitar (walau diteriaki suara klakson kapal) menjadi tenang bersama-sama dan menyatu juga.

"........ "

Hening. Tenang. Dan penuh suara angin yang lewat---Tuuuuuuuut!!

"...... "
"Ini tidak terlalu buruk dan bisa dijadikan latihan untuk mencari keberadaan musuh di situasi berisik seperti ini... Tuuuuuuut?! "

Tenangkan dirimu. Menyatulah dengan pelabuhan walau ada bau amis ikannya. Aku adalah angin yang berada di sini, mencoba berteman dengan kawan-kawan baruku. "..... "































......... Ke sini. Cepat!

"!? "

Di meditasi anti-mainstream ini telingaku menangkap suara seseorang seperti memerintah, kakiku langsung kuperintahkan untuk bangun dan pergi ke asal suara (cuma menebak) dengan melompati beberapa trailer di sekitarku. Aku terus melompat serta mendarat sepelan mungkin agar tidak ada yang mendengarnya.

"........ " sesampainya di asal suara aku melihat ada kapal pesiar kecil berwarna hitam yang kondisinya benar-benar menyatu dengan suasana malam. Beberapa orang bekerja mengangkat kotak mulai dari kapal ke ujung kemudian orang yang ada di darat menerimanya lalu dimasukkan ke dalam mobil box

Barang pengiriman mereka begitu kecil tapi banyak. Apa itu uang palsunya?

"Cepat. Kalian tidak mau kita ketahuan kemudian di dengar bos'kan? "

"T-tidak, Leo-san.
Cepat. Cepat! "

"Lebih cepat.. ! " perintahnya... Dan mnurutku dia yang lebih berisik.

"....? "

Pada saat aku mau menyerang dari jarak jauh lelaki bernama Leo ini tiba-tiba saja berpaling ke arahku berada, menghadang ke atas dan menangkap sosokku.

"Dia menyadariku!? Nande?? "

"Hm. Ternyata ada tikus.. "

"Leo-san? "

"Kalian lanjutkan saja bekerjanya, aku.."

Aku segera pergi dari sana karena si Leo ini melihatku. Apa aku kabur dan melaporkan keadaan ini kepada ketua? Atau..

... Slash!!?

"??! "

Dodge!

Aku sontak melompat ke arah kanan menghindari ayunan pedang yang lurus ke bawah mengincar punggung itu.

"Yo~! " sapa Leo.

Dia cepat juga.

"Aku tidak menduga ada Pengguna Kekuatan di Dimensi Kenyataan sepertiku. Apa kita satu provinsi? " tanyanya.

"Kau suka berbincang ya? "

"Tidak.. "

"? "

"Aku suka bicara saja.. "

"Apa bedanya woi!? " mengabaikan guyonan di awal kutarik Dimension Blade dari sarungnya.

"Senjata Kode Nama, huii~~"

Kufokuskan tenaga di kedua kaki lalu melompat cepat ke hadapannya---Leo memasang sebuah topeng harimau... Sebelum dirinya menangkis dengan lihai pedangku. "!? "

Ketika kakiku menyentuh pijakan trailer segera kumundur untuk menyiapkan serangan selanjutnya, kali ini mungkin lebih cepat dan juga tepat..crash

Tring, trang!!?

Aku yang seorang atlit tahu betul... Kalau Leo tidak memiliki bakat berpedang namun caranya menangkis semua tebasan pedangku terbilang 'aneh'. Bagaimana dia begitu tepat menghalaunya padahal aku lebih cepat?

Slash!

"Ugh!? " bahkan counter nya juga tepat, andai aku tidak cepat mungkin kepalaku telah terpotong.
"Ha, hah, hah.." aku nampaknya menghabiskan banyak tenaga.

"Are? Kau sudah selesai? Kupikir tengah melawan sang ahli. Ternyata pedangmu hanyalah pajangan biar terlihat keren.." sindirnya.

Dan aku termakan sindiran itu.

"Baiklah. Kau yang memintanya..! "

Tebasan Pembelah Ruang

Aku tebaskan pedang miring membuat silangan. Aku telah menutup ruang untuknya menghindar, satu-satunya cara adalah menangkis tebasanku walaupun begitu dia hanya akan terpotong menjadi beberapa bagian.

... Move!

Musuh tiba-tiba saja menundukkan badan serendah celah persilangan X. Leo langsung saja melesat melewati bagian bawah tebasan menyilangku yang membentuk huruf X---

"TIDAK! Tidak. Bagaimana dia tahu!? " pikirku agak panik.

Tiger Instinct. Tiger Flash Move

"Urgh!? "

... SLASH!!?

Leo menebas cepat horizontal, aku sempat mengangkat pedang ke depan tapi tetap terkena di samping bahu kiri.

"Sial.. "

"Lumayan juga tapi kelihatan sekali kalau kau hanyalah seorang pemula.. "

CRRRZZ!?!

Luka di bahuku mendadak 'menjerit' dan mengeluarkan bau yang mengerikan. Itu racun?

Aku langsung ambruk dengan kepala pusing, rasa sakit yang menyengat tanpa henti yang memaksa kesadaranku menghitam.

Tap, tap..sreee

Rasanya seperti diseret.

"Sudah berakhir, kawan. Selamat malam.. "

Momen terakhir yang kuingat kalau sekujur tubuhku basah?







W Other POV W







Seorang gadis muda berdiri dibelakang dua orang satpam yang saat ini memborgol Raisa yang ketahuan menyamar.

"Sembunyikan dia lalu kunci di ruangan. Biarkan dia mati kelaparan.. "

"B-baik. S-siapa kira gadis ini adalah agen rahasia.. "
"I-iya. Untung tidak kita perbolehkan masuk.. "

"Iya.. "

Orang yang menangkap Raisa mendapat panggilan dari Leo. Lelaki bertopeng harimau itu memberitahukan jika dia juga menemukan satu penyusup juga.

"Aku telah membuangnya ke laut. Dengan itu sekali lagi pekerjaan ini aman.. "

"Malam ini sepertinya kita bakal lembur.. " sahut si gadis.

"Hahaha. Mungkin saja.. "





































"....... " Shiina cuma memperhatikan semuanya dari atas menara listrik yang ada di pelabuhan, gadis rubah ini mengusap pipinya untuk kesekian kali.
"Pekerjaan ini tidak baik buat kulitku.. " ia menghela lelah padahal belum bekerja, Shiina kemudian turun untuk menolong kedua bawahannya.




































































































Preview Next Arc

A : Selamat siang, ane menyempatkan diri buat Up SPW1 Arc Side nya Rey. Tinggal beberapa chapter lagi sebelum arc ini selesai

Raisa : Selanjutnya apa, A?

A : Selanjutnya kita akan melihat alasan knp mafia Jepang menyebarkan uang palsu diJapan

Raisa : Bukan itu 😬

A : Sekian dan terimakasih.sampai ketemu lagi, bye 👋

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top