Arc Lord of Darkness : Penguasa Gelap

W Alfharizy vs Riisycho POV W








Keduanya saling berlari ke hadapan masing-masing, ditelapaknya keluar asap putih dan cahaya jingga sementara itu pasak hitam dibuat oleh Alfharizy ditangan kanan. Mereka sama-sama berhenti secara mendadak hanya untuk memberikan serangan yang dibuat....boom, ledakan tercipta tepat di depan muka masing-masing. Sayatan hitam hampir saja melubangi wajah Riisycho andai ia tidak menghindar akan tetapi hal itulah yang membuat pemuda ini berhasil mementalkan Alfharizy ke belakang dengan ledakannya.

Kau siapkan bagian disana. Bagaimana pun caranya. Aku akan melindungimu dari apapun kekuatan musuhmu!

Jump!!

Pemuda berambut jingga ini kemudian lanjut melompat ke udara. "!?"  Alfharizy yang tak menduga kalau lawannya bisa secepatnya itu tidak sempat menangkis bakaran api yang dimunculkan kedua tangannya.

Buuuuurrrnmm....

Sosoknya terseret mundur seraya dikelilingi asap hitam dan luka bakar yang ringan.

"He. Cepat juga kau menghindarinya.." kagum Riisycho.

Alfharizy merasa dia sudah kalah dalam hal bertarung. Riisycho lebih lama ketimbang dirinya ketika menjadi Pengguna Kekuatan dengan kata lain Kode Nama Blaze telah dikuasai atau beradaptasi dengan Riisycho sendiri. Sedangkan Alfharizy, dia baru 1 bulan mendapatkan Kode Nama. Kekuatan cahaya satunya tidak bisa ia pakai entah kenapa bersamaan dengan debut serangan kekuatanmya ketika keduanya pertama kali bertemu. Alhasil Alfharizy hanya mampu menggunakan Darkness selama 1 bulan lebih belakangan ini.

"Apa aku bisa menang hanya dengan Darkness saja? Apakah aku benar-benar bisa??"

Di kejauhan dan tak dapat dilihat oleh siapapun ShiroKuro mengamati dari balik tiang besi.

"World-san bilang Al baru mendapatkan kekuatannya 1 bulan lalu tapi bagiku itu seperti 1 tahun perlatihan serius. Caranya memakai Darkness seperti Riisycho dengan Blaze berkekuatan penuh. Inilah yang disebut bakat dan kecocokan. Al, kau harus sadar bila kekuatanmu itu adalah satu dari elemen utama. Dengan kata lain itu adalah kekuatan yang paling kuat..!"

"..hah,hah."

"Ada apa? Sudah penat? Mungkin aku harus berterimakasih kepada Kuro karena telah membuatmu kelelahan, hahaha!"

"A-aku..tidak bisa berpikir jelas. Tidak ada rencana yang bisa kususun. Sial!"

"Jika kau tidak mau menyerah maka akan kupaksa biar kau MENYERAH!" Riisycho menerjang ke depan, kedua tangannya terbakar oleh api, menekan elemen itu ke satu titik hingga menciptakan lingkaran solar tembus pandang.

Api Mahkota

"Apa satu-satunya cara mengalahkannya adalah bertarung sekuat tenaga tanpa adanya rencana..?"

DOOOOOOOM!!!?








W Other POV W








Diluar gedung World baru saja memindahkan Orange berpisah dengan Riisycho serta ShiroKuro. Pria bersurai salju ini langsung saja menendang ke wajah si kakek tua tapi ditahan mata pedang ksatria tua satu ini. Mereka sama-sama menjaga jarak setelah tendangan tadi.

"Tuan World. Siapa sangka saya bertemu anda disini.." sapa Orange.

"Aku juga, Orange--maksudku kakek Orange. Apa kakek masih menjadi pedangnya Shaker?"

"Haruskah saya jawab?"

"Huhu.." World terkekeh.

Orange mendekatkan pedangnya ke sarung tapi tidak ia masukkan. "Saya tidak yakin dapat menang dari anda yang seorang Ultimatum, tuan World. Walaupun begitu saya tetap akan menjalankan tugas ini dengan taruhan nyawa.."

"Aku juga tak mau membunuh kakek Orange. Kakek adalah orang baik tapi bukan berarti aku tidak akan melawan kakek.."

"Hehe. Kalau begitu sudah ditetapkan.." Orange memasang kuda-kuda siap.
"... Bolehkah saya bertanya, tuan World? Kenapa anda melakukan ini?"

"Untuk masa depan dan generasi selanjutnya. Aku telah melihat masa depan dimana Shaker dan Chaos Army berperang membuat Wattpad Pararel menjadi kacau.
Dan Shaker menang melawan Dewa Kekacauan tapi dunia hancur.."

"Untuk itu aku membuka jalur alternatif ketiga. Aku yakin Alfharizy dan teman-temannya dapat menyelamatkan Wattpad Pararel dan Dimensi Kenyataan... Serta hidup berdampingan dengan penduduk yang Shaker lindungi!"

"Oooh~~. Itu masa depan yang indah. Sayang sekali saya terlalu tua untuk dapat melihatnya.."

"Aku juga, kakek.." senyum mereka.






























DOOOOOM!!

Riisycho terpental oleh efek ledakannya sendiri karena saking kuatnya. Pemuda ini begitu kegirangan melihat serangan api yang dimilikinya lebih besar dari yang pernah ia ciptakan.

Huuzzss...

Akan tetapi itu tidak cukup untuk mengalahkan Alfharizy. Darkness secara otomatis melindungi pemuda dengan rambut putih itu dari serangan musuh, meningkatkan kekuatan yang dimilikinya serta menciptakan jubah hitam bersama setelan bergaris putih.

Awakening Mode : Lord of Darkness

Matanya begitu putih seperti orang buta da ekspresi Alfharizy seperti orang kesal yang telah terusik.

"Apa... Itu?" kaget Riisycho.

"Wolf.." jubah hitam Alfharizy tiba-saja berubah jadi asap hitam dan membentuk dua serigala berkulit kegelapan.

"Aku tidak tahu apa yang terjadi tapi rasanya ringan sekali. Seakan.. seakan aku bisa melakukan apapun yang kumau!"

Tongkat hitam muncul ditangan kanannya dan Alfharizy memegang nya dari tengah....set, bayangan Alfharizy mendadak menyatu dengan lantai dan muncul tepat untuk dibelakang Riisycho. Pemuda itu tidak tahu kalau lawannya ada dibelakang dan hanya mengandalkan instingnya (?) Riisycho menciptakan ledakan di kaki serta menghindar ke udara.

Druuuassh!

Ayunan tongkat ke bawah itu menghancurkan lantai dengan tekanan gravitasi hitam milik Alfharizy.

"Apa maksudnya ini? Dia juga punya manipulasi massa, kendali terhadap gravitasi juga??!" batin Riisycho berpikir keras. Saking kerasnya membuat pemuda ini marah karena tidak tahu apa-apa.

"Siaalaan!!"

Api Emosi : Pembakar Tulang

"Aaaauffh!!?" dua serigala yang dikeluarkan tadi tiba-tiba saja melompat ke depan apinya Riisycho, mengorbankan diri mereka untuk melindungi sang majikan.

Alfharizy memanfaatkan kesempatan yang ada dirinya menerjang Riisycho dan tiba-tiba saja sudah ada di 1 meter tepat di hadapan.

Staff of Darklord : Pressure Reader

Tongkat hitam nya menghantam kuat tepat ke wajah lawan. Riisycho terhenyak ke samping melubangi gedung bekas dan membuat pertarungan berpindah tempat.

"Argh---" Riisycho seketika batuk darah. Ia mau bangkit tapi rasa pusing yang dirasakannya membuat ia tidak sanggup.

Jump!

Sosok Alfharizy terlihat sudah keluar pemuda ini tanpa sungkan menyerang Riisycho lagi.

Trannk!!

Beruntung Orange datang dan menahan ayunan.

Nafas Jeruk : Karma

Curaak!!?

Tubuh Alfharizy tiba-tiba saja tersayat banyak serangan tak terlihat. Sontak saja itu mengharuskan Alfharizy mundur untuk lebih tahu apa kekuatan lawan barunya.

Disaat yang sama pula World hadir ditempat Alfharizy melangkah mundur, menahan pundak pemuda itu agar tidak maju.

"Kurasa itu sudah cukup.."

"?"

"Kakek Orange! Argh--a-aku masih bisa--"

"Tidak, tuan muda. Anda harus mundur sementara waktu ini.."

"Aku mana sudi! Aku... Masih... Bisa!!"

..buagh!?

Orange memukul samping muka dari Riisycho membuatnya piangsan. Kakek tua itu menggendong badannya dibelakang punggung.

"Kalian boleh membebaskan anggota ROAR yang membelot. Anggap saja sebagai bayaran untuk membiarkan kami lolos.."

"Itu---"

"---kau baik sekali. Terimakasih~" sahut World cepat, Alfharizy terdiam.

"Kalian yang bersembunyi disana!" panggil Orange ke Hikari dan Mizu. "Kita kembali. Raja menginginkan kekuatan yang kalian punya. Jadi jangan membuat sesuatu yang tak perlu," beritahunya yang seperti mengancam itu.

"Ck!" Hikari terlihat berdecik kesal, Mizu hanya bisa mengikuti kembaran nya.

Orange kemudian mengambil kristal teleportasi memindahkan mereka dari TKP.

"Begitu saja? Ini beneran selesai begitu saja..?"





















































Carlo dan kedua temannya baru sadar setelah pertarungan selesai.

"A-pa yang terjadi?" Carlo.

"Aku gagal mengalahkannya.." jawab Alfharizy dengan murung.

"Jangan bilang begitu. Kau hampir mengalahkannya andai musuh tidak kabur.."

"Lah? Kan kamu yang biarin mereka kabur!?"

"Hahaha.." tawa World. Pria itu melempar botol minum untuk Alfharizy dan lainnya.

"Thanks.." minum Alfharizy.

"Apa yang bakal kalian lakukan setelah ini?"

"Maksudnya?" bingung Laila.

"Riisycho merelakan kalian. Bebas artinya.."

"Bebas?" bisik Yukia. Mata gadis ini berkaca-kaca.

"Kami beneran bebas?!" tanya Laila tak percaya.

"Hmm. Kurasa sama aja kalau kalian kembali tertangkap lagi.."

"A-aku tidak mau..!" pekik Yuki menjerit.

"Pilihan kalian ada dua. Berlindung dibalik nama pemerintah atau sendiri. Jujur tidak banyak yang mampu bertahan seorang diri kalian akan menjadi musuh pemerintah juga kalau tidak mau menjalani peraturan dari mereka..."

"Kau pasti bercanda.."
"Apa.. tidak ada pilihan lain?" tanya Carlo serius.

"... Ada."

"ADA!??!" pekik Alfharizy.

"Aku jujur.."

"Apa itu?"

"Dengan melenyapkan Kode Nama serta ingatan yang kalian miliki. Hal ini membuat kalian bukan menjadi siapa-siapa.."

"Kau dapat melakukannya?"

"Ya.."

Yukia yang mendengar itu segera bangkit.
"Kumohon lenyapkan Kode Nama ku..!"

"Aku juga.." bangun Carlo.

Tersisa Laila yang hanya duduk diam.

"Laila, kau tunggu apa? Ini satu-satunya cara kita untuk bebas yang seutuhnya.."

"C-Carlo-kun benar. Laila-chan..!"

Laila diam nampak berpikir.
"Aku tidak.."

"Eh?"

"K-kau bilang apa?"

"Aku tidak. Kalian berdua saja.."

"Tapi kenapa??" heran Carlo.

"Jika kita bertiga melupakan kejadian ini kita tidak tahu apa yang terjadi ke depannya nanti. Bisa saja ROAR kembali menculik kita dan memaksa menjadi Pengguna Kekuatan lagi.
Maka dari itu aku akan tinggal sendirian dan memastikan kalian berdua tidak.."

"Laila, kau... Bodoh sekali!"

Laila tersenyum untuk kedua temannya.







W SKIP W







Laila hanya berdiri diam menunggu seseorang melihat tubuh Carlo dan Yukia ditemukan di dalam gang. Ingatan keduanya telah dihapus oleh kemampuan waktunya World, lokasi mereka juga dipisah agar tidak menarik perhatian. Alfharizy dan Laila mengamati Carlo sedangkan World bersama Yukia.

"3 bulan lalu aku bertemu mereka berdua di studi campuran tiga negara di Jakarta. Masing-masing dari kami membangkitkan Kode Nama setelah menyentuh kertas kosong yang sengaja disebarkan oleh ROAR. Mulai saat itu kami saling kenal dan berada di kelompok yang sama.
Ketua Roar sebelumnya adalah wanita yang sangat baik. Dia berjanji akan membebaskan semua pemula mereka bisa mengontrol kekuatan supernatural.."

"Lalu? Kenapa ketua sebelumnya?"

"Ketua sebelumnya tiba-tiba saja menghilang dan Riisycho menggantikannya. Dari situ ROAR tidaklah sama lagi dibawah kepimpinan ketiga ketua baru. Aku dan mereka bertekad bertahan sampai ketua Tinta kembali.. kemudian kau datang!"

"Hmm. Aku seperti Hero ya.."

"Kau sama pengacau nya kayak Riisycho.."

"Ugh.."

"Tapi lebih baik. Al, makasih telah menyelamatkan Carlo sama Yuki, dan aku juga..!"

"Sama-sama.."

"Berhati-hatilah. Perjalananmu bukanlah sesuatu yang berjalan mulus bila berhubungan dengan ROAR.."

"Akan kuingat itu.."

Keduanya berpisah setelah Carlo ditemukannya pamadam kebakaran serta dibawa ke rumah sakit.

ShiroKuro telah menunggu Alfharizy berbicara dengan Laila. Lelaki itu bersantai di dekat jembatan sambil makan bakso.

"Paman, aku pesan satu juga.."

"Pedas?"

"👌"

Sluuurrpp!??

"Jadi? Apa kelanjutan kalimatmu sebelumnya?"

"Sabar.." ShiroKuro lagi sibuk menikmati kuah pada baksonya.
"Haaaah.."
"... Aku ingin kau membantuku dalam mengatasi ROAR."

"Kapan?"

"Aku juga tidak tahu.."

"?"

ShiroKuro memberikan kristal sihir kepada Alfharizy. "Pakai itu untuk menghubungiku dan timku. Pastikan kau menghubungi kami ketika kau menyerang habis-habisan.."

"Maksudnya?"

"Seandainya saja kau bersama Pengguna Kekuatan lain mencoba menjatuhkan ROAR maka aku dan timku siap membantumu.."

"Ini baksonya, nak.." kata paman bakso.

"Makasih, paman.
Tapi asal kau tahu saja.." lanjut nya ke ShiroKuro. "Aku itu tipe solo terlebih Kode Nama ku lumayan berbahaya untuk orang lain. Mungkin hanya World saja yang dapat berada disampingku.."

Mendengar itu ShiroKuro tertawa pelan.

"Apa yang lucu?"

"Dirimu, Al. Kau tidak tahu dunia ini seperti apa. Mungkin ada seseorang yang bisa berteman dengan kekuatan 'mengerikanmu' itu.."

"Benarkah? Sluurrrp.."

"Mah. Hubungi aku ketika kau siap menjatuhkan ROAR.."

"Ok.."



















































































































































Preview Next

A : Selamat hari Minggu, all. Selamat siang!

Alfharizy : Siang!

A : Selanjutnya siapa ya? Jadi bingung

Diga : Selesain yg ada aja dulu, A. Nanti hilang lagi data nya

A : Urgh! Jangan diingatkan juga 😑

A : Ok. Selanjutnya masih ada Arc Side dari karakter di SPW1. So nantikan aja siapa yg selanjutnya

Alfharizy : Sekian dan thanks. Bubay(bye) 👋

MAlfharizy, ShiroKuro92

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top