Arc Fluz Hori : Kepantasan
W Riza vs Shaker POV W
"... Haaaaaa! "
"!? "
Riza mendorong kuat tinju kirinya ke hadapan Shaker yang dilindungi perisai sihir hasil Kode Nama Almighty. Tato hitam huruf A yang membungkus sisi kiri Riza mengotori perisai tersebut dan membuatnya retak.
"Ini seperti milik kak Johnny?! " pikir Shaker sempat.
Riza berteriak keras tanda ia benar-benar ingin menghancurkan perisai Shaker di jarak 1 meter di antara keduanya. Dan benar saja sihir yang melindunginya hancur membuat tinju Riza terus maju sampai ke wajah--tap, akan tetapi Shaker bertingkah seakan itu bukan masalah besar untuknya.
Raja Synthoria ini mementalkan tinju kiri Riza ke samping kanannya, lututnya bergerak sangat cepat seperti di dorong angin dan siku kirinya mengenai Riza tepat di tengah dada.
Neutralize Shock
"Argh?! " Riza melayang di udara dan Awakening Mode nya seketika terhenti.
"D-dia menghentikan kekuatan Author begitu saja??! " batinnya terkejut.
Shaker kemudian memukul Riza dengan hantaman angin yang membuat pemuda itu terlempar ke arah lorong penjara.
Tempat keduanya bertarung berada di halaman luas ketika jam istirahat para tahanan.
"U-hh--!?? "
Daar!
Pasak tanah sebesar mobil tiba-tiba saja menusuk ke tempat Riza, orangnya pergi sebelum kena. Ketua tim Virus ini berlari berkeliling lorong penjara karena Shaker terus melancarkan pasak tanah dari tengah halaman.
Hingga pada saat Shaker memotong jalur lari di depan Riza dengan pedang raksasa yang tiba-tiba ia munculkan(entah darimana) Raja Synthoria ini mengepung lawannya diantara pedang dan hujan pasak tanah.
Undurability Earth Smash
...krek?
"Menyusahkan saja.. " sebal Shaker setelah melihat Riza keluar dari kepungan pasak tanahnya.
"Hah, hah. Dia tidak segan-segan menghancurkan tempat ini. Segitunya kah ia ingin membunuhku? "
"Membiarkanmu berjalan dengan kekuatan supernatural bukanlah keputusan yang bijak. Orang sepertimu dengan Kode Nama Author hanya akan membawa kehancuran. Tidak jauh berbeda dengan Cry! "
"Jangan samakan aku dengan orang itu. Dan juga bukan kau yang memutuskan seperti 'apa' dan 'bagaimana' semuanya berjalan.. "
"Tentu saja, itu harus aku. Sudah menjadi kewajiban bagiku untuk mengawasi dunia ini dan dunia satunya. Semuanya demi lebih baik.. "
"Lebih baik? " Riza terkekeh. "Tiada yang baik ketika seseorang dikorbankan! "
"Kau tidak berhak mengatakan itu.. "
"Itu mungkin benar. Walaupun begitu.. " Riza memunculkan dua buah katana ganggang hitam lewat kertas putih dengan garis hitam.
"Inilah yang akan kulakukan. Mengalahkanmu dan melindungi keduanya! "
"Cukup untuk semua keputusan egois yang membawa kesedihan itu. Aku akan mengalahkanmu, Riza.. "
Seperti telekinesis Shaker mengangkat tanah lalu membaginya jadi beberapa bagian bentuk, serta ia tembakan ke Riza. Lelaki dengan kacamata ini memperbaiki alatnya terlebih dulu maju meladeni. Riza memotong satu dinding tanah jadi empat bagian depan tebasan menyilang ke depannya, ia lalu berlari sambil menghindari bagian-bagian yang ingin mengenainya, memakai beberapa tumpukan tanah yang ada di depan untuk bisa mendekat ke Shaker. Raja Synthoria ini pun tidak memakai cara yang sama ia merubah dari tanah ke kaca agar dapat melukai Riza.
"Gawat! "
Ada kekuatan supernatural yang disebut auracome di Wattpad Pararel. Caranya mudah kau hanya perlu mengeluarkan kekuatan dari dalam tubuh. Auracome memiliki banyak kegunaan sesuai keinginan pemiliknya.
"Cry. Kuharap kau tidak berbohong.. "
Riza sontak saja menutup keduanya matanya, meningkatkan indera agar bisa ke tahap ke-enam. Dari ruangan gelap itu Riza bisa melihat banyaknya titik putih yang adalah kumpulan kaca.
CRASH!!?
"!?? " Shaker tersentak kaget karena Riza dapat bertahan di gelombang pertama hujan buatannya. Terlebih tanpa melihat.
"Apa itu tadi auracome? Cry sialan itu pasti mengajarkannya! "
Cry tidak mengajarkan apapun.
Slash, Slash... Dash!!
Jarak keduanya jadi sedikit setelah Riza mampu menghadapi gelombang kedua dari hujan kaca.
"Ck. Baiklah Riza... Kau yang memaksaku bermain curang. "
Aura ungu dan biru bercampur jadi satu di jari Shaker, pria itu membuat garis di udara yang mana menciptakan retakan dimensi.
Random Crack
"? "
... BAAM!
Retakan dimensi hadir di arah jarum jam 10 Riza, dari balik lubang itu tertembak bola meriam yang sedikit mementalkan Riza ke samping.
"K-kapal? "
Set, set, set!
Shaker membuat banyak garis yang menciptakan retakan dimensi yang dapat mengeluarkan berbagai macam serangan. Mulai dari bensin, kobaran api yang membakarnya hingga sambaran petir dari balik awan hitam semua itu Riza atasi walau harus terkena beberapa dari yang ada.
"I-ini kacau sekali. Walaupun aku tahu darimana datangnya tapi tidak dengan apa yang muncul.. " Riza menggerutu kuat karena jaraknya sama Shaker tidak terlalu jauh lagi.
"Waktunya untuk mengakhiri ini, Riza.. "
"!? "
Unpararel Powers : Random Bullshits Out
[Dimension Crackers]
Beberapa retakan lubang dimensi hadir dari segala arah, termasuk bawah dimana ada daratan. Riza terkepung oleh berbagai macam kemungkinan yang akan keluar dari balik dimensi.
"Author nya membutuhkan note untuk menulis. Di keadaan itu kau tidak akan bisa melakukan apapun. Ini adalahCheckmate. Kau sudah kalah Riza! "
".......... "
Riza hanya berdiri diam ditempatnya. Terlihat putus asa sebenarnya tidak, kedua tangan ia genggam sangat kuat, keringat keluar dari hasil memaksakan diri. Tato hitam huruf A menyebar dari sisi kirinya merambat ke katana hitam. Ini adalah ketiga kalinya Riza mengaktifkan Awakening Mode yang merupakan batasan pemakaian yang mampu ia lakukan tanpa harus kehilangan kendali.
"Masih belum! Aku masih belum boleh kalah! "
Riza menciptakan kertas merah darah dari tato hitamnya, kemudian ia hantaman bersama ganggang katana sehingga jadi dua mata pedang. Sementara itu berbagai macam serangan dan tranportasi keluar lewat lubang dimensi yang mengepung Ketua Team Virus ini.
Shiiineeee... DOOM!?!
Riza terhimpit oleh semua itu. "..... " bahkan untuk seorang Shaker pun setelah melihat ketetapan di mata Riza tidak membuatnya merasa menang saat ini.
Tidak lama bagi Shaker menunggu. Cahaya merah keunguan melenyapkan semua serangan yang keluar dari lubang dimensi hingga tak tersisa.
Authority Newcon : Chaos Staff
Tongkat merah darah dengan atribut Chaos di pegang tangan Riza sekarang. Orangnya sedikit merasa kesakitan akibat efek samping penggunaan Chaos namun bisa ditahan nya.
"D-darimana dia tahu Chaos? " kejut Shaker.
Raja Synthoria ini semakin tambah kesal terhadap Riza dan juga Cry yang menurutnya telah mengajarkan. Shaker menyembunyikan ekspresi marahnya dengan menutupinya dengan telapak sendiri.
"Lengan hitam itu dan juga Chaos. Beraninya kau menghina nyonya dengan memakai kedua kekuatan yang membunuh orang yang kuhormati. RIZA!?! "
"....... "
"Sekali lagi aku tidak tahu apa yang kau bicarakan. Seandainya semua ini bisa diselesaikan hanya dengan berbicara maka lebih mudah... Tetapi tidak bisa begitu.
Aku minta maaf bila aku membuatmu begitu membenciku. Namun aku juga tidak akan memaafkanmu karena telah mengincar Hanase dan Rrna."
Riza memasang kuda-kuda siap dengan kedua tangan memegang tongkat.
Di satu atap Diga menonton pertarungan keduanya. "Shaker yang selalu bisa menahan emosinya dan tenang ternyata bisa bersikap seperti itu bila menyangkut pemimpin Pedia yang telah meninggal itu.. " fokus Diga berpindah ke Riza.
"Riza, semua ini tergantung padamu. Apakah kau bisa menang melawan Shaker atau tidak. Aku ada untuk melihat itu! "
Ngomong-ngomong Nauta telah berkumpul kembali bersama Alfharizy.
Tatapan Shaker masih terlihat marah dan juga benci, kali ini tidak ia sembunyikan. Raja Synthoria ini mengelilingi seisi Lapas dengan lingkaran-lingkaran rune sihir yang hanya berfokus ke Rizani.
Magic Expansion : Rune Gun
Briar Blazing Rose
Tanah dibawahnya retak mengeluarkan akar bunga mawar yang diselimuti api neraka. Dan tepat di atas Shaker muncul tangan ksatria yang membawa dua buah pedang raksasa.
Knight's Sword
Riza tambah kesusahan pada saat Shaker mengumpulkan begitu banyak energi ditangannya. Itu adalah jurus yang menghancurkan halaman penjara dalam bentuk gelombang kejut dan menyeretnya ke tempat ini.
"Majulah, Riza.. "
"........! "
Riza menggenggam tongkatnya kuat sambil berlari sekencang-kencangnya. Lingkaran sihir mulai menembaki nya dari segala arah memaksa Riza bergerak seperti semut yang kebingungan ditambah tebasan pedang raksasa yang begitu cepat dan semburan api bila ia terlalu dekat dengan tempat Shaker. Riza beberapa kali dipukul mundur ketika hampir sampai.
"B-bila begini terus aku t-idak bisa mendek--uhh!? "
Almighty Force
Boooomm!
Tembakan gelombang kejut melesat lurus menghantam Riza, walau efeknya berkurang karena Chaos tetap saja itu menyeret Riza mundur. Dan bahkan pada saat Riza bisa mengendalikan gelombang kejut lawannya lingkaran sihir menembak di waktu bersamaan.
Aaa arghh!?
Ketua tim Virus ini terbanting kasar karena menerima begitu banyak tembakan.
Red Lesser
Dari jari kiri Shaker tertembak sinar laser merah, refleks Riza menjadikan tongkatnya sebagai perisai dan disaat yang sama lingkaran sihir sudah menembak juga.
"Ugh.! "
Lingkaran sihir terus menembaki Riza, efeknya tidak terlalu parah karena aura Chaos mengurangi dampak kehancuran yang ada akan tetapi laser merah Shaker belum sampai ke tempat. Dan bila diteruskan maka fokus Riza untuk menangkis serangan akan hilang.
Swing..!
Salah satu pedang raksasa juga terayun ke tempat Riza.
"Aku...!?"
"??? "
Riza tanpa sadar sudah berada di ruangan serba putih, seorang perempuan berambut hitam dengan kacamata dan blazer biru berdiri di hadapannya.
"Ini..dimana? Kau? "
"Selamat datang di alam bawah sadar Author Zone, Riza. Kurasa ini pertama kalinya kita bertemu. Aku adalah Rosa pemilik Author sebelummu di dunia ini.. "
"I-tu berarti kau adalah bosnya Cry sama Shaker.? "
"Dulunya. Sebelum Cry berkhianati dan membunuhku.. "
"Dia---APA!?? "
"Ya.. "
"P-pantas saja si Shaker begitu marah terhadapku, gara-gara Cry.. "
Rosa hanya bisa tertawa geli. "Mari kita bicarakan kenapa kau ada disini, Rizani.. "
"Apa aku..mati? Sama sepertimu? B-bila aku ada disini bersamamu berarti iya dong--"
"--kau belum mati. "
"Heh? "
"Author itu susah matinya.. "
"A-aku tidak mengerti.. "
"Biar aku beritahukan satu hal ini. Kau bisa menang menghadapi Shaker, itu pun harus hilang kendali. Tetapi bayarannya tidak baik. Kau tidak tahu apa yang terjadi setelah kau sadar nantinya. Apa yang kau lakukan dan bisa saja kau membunuh seseorang selain Shaker. Dan aku tidak ingin hal itu terjadi, bahkan terhadap Shaker.. "
"Aku mengerti karena kau pernah kenal Shaker tetapi saat ini aku terpaksa karena dia mengincar seseorang yang berharga bagiku.. "
"Kau belum tahu betapa menakutkannya Author ketika hilang kendali, Rizani. Kau bisa saja amembunuh orang berharga itu.. "
"?! "
"Kita bertemu bukan karena aku akan memberitahumu rahasia kekuatan ini atau hal lainnya. Kau tidak memerlukan itu. Author sudah 'sangat' kuat bahkan tanpa harus aku ikut campur tangan.. "
"Lalu untuk apa? "
"Untuk menceramahimu sekaligus curhat.."
"...... " Riza memasang wajah susah untuk Rosanti.
"Kau menulis sesuatu kemarin, bukan? Sebelum pertempuran ini. Apa yang kau tulis.. "
"Aku... Menulis kalau kami memenangkan pertarungan menghadapi Shaker. " jawab Riza.
"Itu adalah salah satu alasan aku tidak akan campur tangan.. "
"Tetapi itu--"
"--cuma iseng? Kutak yakin, Riza. Walau terlihat iseng kau memakai Awakening untuk menulis kalimat--tidak, menulis cerita itu. "
"Author adalah kekuatan untuk menciptakan kenyataan baru, tinggal menunggu waktu saja sampai apa yang kau tulis itu jadi nyata. Shaker akan kalah dan kalian memenangkan pertempurannya. Tapi apakah akan berakhir sampai di sana? Tidak. Setelah Shaker akan ada Wattpad Pararel dan Dimensi Kenyataan, itu adalah resiko yang kau ambil untuk melindungi orang-orang berharga bagimu.. "
"Walaupun begitu aku sudah memutuskannya!"
"Aku tahu.. " senyum Rosa, dan mengingat kembali masa hidupnya. "Dulu aku juga seperti itu. Sayangnya aku berjuang sendirian, aku tidak memiliki teman-teman yang bisa berdiri disampingku. Mungkin itulah yang membuat Shaker mengkhianatiku, " cerita Rosa dengan nada menyesal di akhir.
"Tetapi kau berbeda, Riza. Kau mempunyai teman yang bisa berdiri bersama denganmu. Yang kau lakukan cuma percaya dengan mereka.
Adriana mungkin adalah pemilik Author terhebat dan aku yang terkuat nya. Akan tetapi, Riza, kau yang dipilih oleh kekuatan ini. Kami yakin bila kau mampu melakukan apa yang tidak dapat kami berdua capai.. "
Aku percayakan nasib dunia ini kepadamu, master!
W NOW POV W
"Ha..!!? "
Riza sadar kembali ke kenyataan(?). Namun dia telat untuk bereaksi terhadap tembakan laser Shaker.
.... Slash!
Rey terjun dari atas langit dan membelah tembakan Shaker, tebasan nya sampai memotong beberapa helai rambut Raja Synthoria ini.
Mode Pedang Dimensi : Tebasan Pembelah Ruangan
"Rey? "
Shoot--shine!
Semua tembakan dari lingkaran sihir tertahan oleh dinding cahaya yang terdapat motif rune sihir yang tak jauh berbeda.
Magic Shield : Fortress the Midgard
"Aku juga ada kok.. "
"Gina?! " kaget Riza mendengar suara dibelakangnya.
"Apa? " Shaker.
Krang!?
Dua tangan ksatria tertangkap rantai besi yang sama besar dengan ukuran pedang raksasa itu. Lalu kembali ada reruntuhan atap gedung yang menjatuhkan kedua tangan itu ke atas tanah. 10 meteran dibelakang Shaker ada Hikari sama Mizu, Haruka masih pingsan.
"Raja Shaker, kita telah setuju bila Riza akan di tangkap hidup-hidup. Tindakan anda bahkan menghancurkan tempat sekitar dan bisa membahayakan orang-orang yang berlindung.. " seru Ayaka.
Anggita siap di sisinya.
Tap, tap..
Suara langkah kaki yang tak asing didengar Shaker, itu membuatnya menoleh.
"Kau dengar tuh, Shaker.. " tambah Cry tanpa topeng.
"Cry! "
"Rizani!"
"Kakak! "
"Nii-san?! "
Kelompok Alfharizy dan Team Virus juga datang, termasuk Hanase.
"Kenapa kalian datang? "
"Kau banyak bicara. Diam dan biarkan kami membantumu.. " balas Hanase dengan dinginnya.
"Rena akan menyembuhkan nii-san.. "
"Sekarang jangan. Nanti saja.. "
"Eh? "
Riza mencoba berdiri setelah di serang habis-habisan oleh Shaker, Alfharizy membantunya.
"Syukurlah kau baik-baik saja, Rizani. Kami segera ke sini setelah semuanya selesai.. " ucap Nauta di dekat Alfharizy.
"Itu berarti.. "
"Ya. Kita berhasil mengalahkan mereka semua.. " sahut Alfharizy, Riza dia tersenyum.
Diga yang menonton sedari tadi terlihat terkejut dengan perubahan keadaan, ia tersenyum.
"Mungkin ini tidak berakhir seperti yang aku kira.. " gumamnya sambil terkekeh.
Riza dan Shaker kembali bertatap mata.
"Shaker, bisakah kita bicara. Aku yakin semuanya bisa diselesaikan tanpa harus seperti ini.. "
"Aku juga mohon padamu.. " seru Hanase tiba-tiba. "Kami berdua juga akan ikut bersama Rizani! "
"Kurgh. Tidak ada yang dapat kita bahas. Kalian telah bersalah karena membuat kekacauan di awal. Cuma hukuman yang menunggu.. "
"Aku tahu Hanase dan Rena bersalah. Tapi setidaknya aku ingin mereka untuk bebas. Itu memang terdengar mustahil tapi kumohon, Shaker. Aku akan lakukan apapun! "
"Riza.. "
"Keinginanku terhadap kekuatanmu tidak ada, Riza. Selama kau yang menjadi pemiliknya kemungkinan kehidupan ini tetap berjalan normal itu tidak ada. Satu-satunya cara adalah kau lenyap dan Author aku ambil.. "
"Shaker.. " Riza.
"He. Sekarang siapa yang terdengar egois ya.. " tawa Rey. "Hei Al, "
"Hm? "
"Kau masih bertarung'kan? "
"Dengan siapa kau bicara.. " keduanya berdiri di depan Riza.
"Shaker, Rizani pantas hidup dan dipertahankan itu adalah keputusan Team Virus. Begitu juga dengan Hanase serta Rena.. "
"K-kami memang terdengar jelek tapi kami adakah virus yang baik.. " kata Yuki.
"Rizani lah yang mempersatukanku dengan teman-temanku sekarang. Kau yang bilang dia tak pantas atas Author membuatku muak. Kau yang tahu dari satu sisi tidak dari keduanya tidak akan mengerti.. " Nauta.
"Dia memang keras kepala dan juga mungkin bodoh. " ucap Hikari.
"Tapi kak Riza lah yang menolong kami! " tambah Mizu.
"Riza juga lah yang menghentikan kekacauan di Jakarta. Dia pantas mendapat kesempatan kedua untuk itu.. "
"..... " Anggita hanya diam ketika Ayaka ikut berucap.
"Rizani.. "
"Nii-san.. "
""Tidaklah pantas diperlakukan seperti ini?! ""
"Shaker, aku tahu hubungan kita tidaklah baik. Tapi membuatmu memandang Riza karena masa lalu kita tidaklah adil. Anak itu hanya membuat satu kesalahan walau besar tetapi bukan berarti dia harus jadi yang disalahkan. Bila kau menganggapnya seperti itu maka itu seolah kebaikan yang selama ini ia simpan seakan tidak pernah ada.
Kau adalah seseorang yang menjunjung tinggi kehidupan. Kau adalah timbangan dari segala Kode Nama. Kau harusnya tahu apa yang harus dilakukan. Janganlah melampiaskan kemarahanmu ke Riza karena dia tidak tahu apa-apa.. "
"Aku rela menaruh nyawaku atas namanya! "
".........."
""........ ""
"... Apapun yang kalian katakan keputusanku tidak akan berubah. Riza harus mati dan Author akan aman ditanganku! "
""!?? ""
"Aku sudah melihat masa depannya. Riza hanya akan membawa kesedihan di kehidupan dunia ini. Aku percaya dengan takdir tetapi aku tidak percaya bila takdir berada di pihak nya.. "
"Shaker, kau.. " panggil Cry lemah.
"Inilah keputusanku. Maafkan aku, Riza. Tetapi kau harus mati demi masa depan!"
Almighty Force
Gelombang kejut dewa menghantam ke segala arah dari tempat Shaker. Mereka bertahan dengan cara masing-masing.
"Riza, kau juga harus memutuskannya sekarang. Atau kau mati.. "
"Kakak! "
"Rena akan selalu bersama nii-san.. "
"..baiklah. Ini rencananya, aku harus sangat dekat untuk bisa menanamkan tongkat ini kepada Shaker! "
"Itu terdengar mudah.. " tawa pelan Rey.
"Anggita, saat ini kita harus menenangkan Raja Synthoria. Bisakah kau membekukan mawar yang mengelilingi tempatnya? "
"Bisa kucoba.. "
"A-aku juga. " cetus Haruka baru sadar. "I-izinkan aku untuk ikut membantu kalian! "
"Mizu, kau juga.. "
"Hai.. "
Pusaran angin mengelilingi tempat Shaker berfokus ke bola cahaya berbentuk kristal yang kini berada di atas tempatnya, Raja Synthoria itu mengabungkan jurus gelombang kejut nya ke dalam bola cahaya itu.
Selimut Angin Roh Alam
Selimut angin membungkus Alfharizy dan Rey saja karena Riza dikelilingi aura Chaos saat ini.
"Yuki, kita bantu mereka dari samping saja.. " ajak Hanase.
Sementara itu Nauta berdiri di dekat Riza. Bila keadaan darurat Nauta bisa menjadikan dirinya sebagai tameng, Riza sempat menolak tetapi kalah tekad dengan gadis itu ditambah ia memiliki kemampuan regenerasi yang hebat.
"Kalian siap?"
"Ayo kita lakukan bersama-sama! "
Run!!!
Alfharizy dan Rey yang berlari sangat kencang dibantu hembusan angin.
Mizu menurunkan hujan deras ditempat Shaker mencoba memadamkan api yang ada di akar-akar mawar, namun setiap kali hampir padam bunga mawar nya selalu mengeluarkan bakaran api.
"Butuh bantuan, Mizu? Teruskan saja.. "
"Rey.. "
Whiplash Blue Rain
Raungan Naga Air
Hujan Mizu membentuk cambuk dan menghantam dalam volume yang sangat banyak berhasil memadamkan hampir seluruhnya api bunga mawar. Walau pada terbakar nantinya lagi. Bahkan setelah dibantu Haruka pun masih belum bisa menghilangkan sepenuhnya.
Rey merubah mata pedangnya jadi hijau dengan motif rumput laut.
Mode Pedang Air : Pasang Surut Laut Tajam
Lesatan dari tebasan horizontal pedang air Rey akhirnya memadamkan api pada akar bunga mawar.
Sedikit percikan di sana membuat Anggita beraksi.
Frozen Zone
Cruuusssh!
Kedatangan angin beku itu berhasil membekukan akar mawar yang melindungi Shaker. Tanpa ada api yang membakar disana lagi.
"Apapun yang kalian lakukan itu percuma saja! " Shaker menggerakkan lingkaran sihirnya untuk menembak Riza.
Magic Shield
Reruntuhan Dalam Tanah
Gina dan Rena dengan kompak melindungi bagian belakang Riza, memudahkan pemuda itu untuk terus maju.
Ayaka mengincar lingkaran sihir dengan Kode Nama nya. Amukan iklim sekitar dan kobaran api hitam melenyapkan formasi sihir Shaker yang menyusahkan Riza bergerak dari tadi.
"Nauta, kau dan Riza maju setelah aku! " Alfharizy yang lebih dulu berlari kini akhirnya berhenti tidak jauh di depan Shaker. Awakening Darkness aktif.
Awakening Mode : Lord of Death
"Kutiru sihirmu!"
Alfharizy menciptakan lingkaran sihir yang hampir sama seperti Shaker tapi bentuknya seperti tali pinggang dan itu memutari sekitar.
"Itu clue untukmu.. " bisik Alfharizy, disaat bersamaan terdengar suara rantai besi.
Krink!
Hikari membuat rantai berbentuk halo yang berputar di dekat lingkaran sihir kegelapan nya Alfharizy, kemudian ia sambungkan dengan rantai ditangan nya agar bisa ditarik.
Rantai Kegelapan : Halo Kematian
Cincin hitam itu mengecil sampai mengurung bola cahaya yang sudah disiapkan untuk menyerang tadi.
"Akh. Singkirkan benda itu dari bola ku! "
"Ugh!"
"Argh?! "
Alfharizy serta Hikari harus menahan kekuatan besar yang ingin menghancurkan cincin halo kegelapan mereka.
"Haaaa Aaaaa!! " teriak Shaker sekuat tenaga.
... Drap!!
"!? "
Shaker dikejutkan dengan suara langkah Riza yang semakin mendekat di depannya. Ia mencoba menyerang atau menghambatnya dengan menembakkan laser dari telapak tangan tapi ditahan oleh Nauta. Dalam hitungan detik saja luka yang diterima gadis vampir ini langsung sembuh.
Jangan terlalu dekat denganku atau Kode Nama mu tidak bisa di aktifkan.
Nauta ingat sekali peringatan Riza terhadap aura Chaos yang saat ini dimilikinya.
"Eh. Bahkan dari sini pun aku merasa terganggu.. " gumamnya.
"Minggir kau, gadis bod--bruuuash!?? " kalimat Shaker terpotong oleh semburan air dari roh air milik Yuki, gadis muda itu berdiri lumayan dekat di sisi kiri Raja Synthoria ini.
"Kenapa? Kau? Dia? Dan semuanya? KENAPA??! "
Untuk terakhir kalinya Riza dan Shaker bertatapan sebelum klimaksnya.
"......! "
""? ""
Semuanya terdiam melihat Shaker meninggalkan bola cahaya dan berpindah untuk mengeluarkan gelombang kejut.
"Ini berbeda dari sebelumnya. Nauta, SEKARANG! " teriak Alfharizy.
Nauta telah berdiri di posisinya dengan kedua telapak tangan siap dijadikan tumpuan buat Riza ketika melompat nanti. Rena memindahkan kendali elemen tanahnya ke bawah kaki Nauta.
Masing-masing dari mereka yang lain bersiap untuk kedatangan gelombang kejut nya Shaker.
Awakening Almighty : God Forces
JRUUUUUAAAAK!!!!?
Tanah terbelah hebat dan hempasan angin mementalkan mereka semua.
".......... "
"......... "
Awan berwarna merah keunguan. Riza berhasil melompat di waktu yang tepat berkat bantuan Nauta dan kemunculan dinding tanah buatan Rena.
Riza mengangkat tinggi tongkat merah darahnya di tangan kiri.
"Kenapa? Lagi-lagi tidak berjalan seperti yang kuinginkan.. "
Chaosing Stampede
THROW!
Pukulan tongkat Riza mengenai langsung ke badan Shaker. Chaos seketika menutupi Raja Synthoria itu sepenuhnya.
Preview Special Arc
A : Selamat malam, all. Selamat datang di bagian terakhir dari spesial arc ini yuhuuu. Akhirnya ane bisa sampai di ujung cerita
Rena : Omedetou, A 🎊
A : Arigatou. Ok. Untuk chapter selanjutnya ada 'ending'. Sampai ketemu di hari Rabu
Alfharizy : Bye 👋
Nauta : 👋
NautaSoltari, MAlfharizy, codetwenty, Agatasya_Gina, anggita157, Ayaka_Natsumi, Aizuhime, Aizahikari, heartrashh, Yuki_Drowned, HeyRainShakers, DigaRW
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top