Arc Fluz Hori : Bala Bantuan?
W Rey vs Trash POV W
Tidak ada kemajuan dari Rey yang saat ini bertarung melawan Trash, sebaliknya ia malah tertekan semakin dalam semakin terpojok saja. Setiap langkah terlihat sangat hati-hati dan setiap serangan tidak dapat dilakukan secara penuh, karena Decay Trash mampu membuat mata pedang Rey rusak secepat ia mau. Ditambah ketika Trash memutuskan untuk bertarung ketimbang bicara.
Mode Pedang Es : Gundukan Biru Tajam
Pecahan elemen es menerjang tempat Trash, serangan barusan tadi itu seketika retak kemudian lenyap pada saat Trash mengangkat salah satu tangannya ke depan. Pria itu mengaktifkan Kode Nama nya agar pembusukan berpusat ke depan.
"Sial.. " maki Rey kesal. Ia mengganti elemen pedang jadi tanah. Sebuah boardsword besar berwarna coklat bergaris kuning tua menghantam masuk ke dalam tanah, jalanan terbelah akibatnya membuat keseimbangan mereka jadi gawat.
Trash terpaksa menghentikan pembusukan agar mampu berpegangan pada ujung jalanan yang masih utuh.
"Tangannya tidak membusuk lagi? Ini kesempatanku?! "
Dengan nekat Rey melompat menyeberangi jalanan yang terbelah itu, ia mengangkat pedangnya tinggi-tinggi seraya kedua pundak menahan kuat.
Mode Pedang Tanah : Belahan Dunia
Slash!!
Jalanan kembali terbelah berkat tebasan kasar barusan. Trash telah tidak ada lagi, ia melompat menyeberangi jalanan dan saat ini berada di belakang Rey.
"....! "
One Point : Rough-hole
Pusaran debu berwarna hitam menusuk punggung Rey. Orang nya langsung muntah dan terkapar di seberang jalan.
"Aa argh!!? A-apa ini? Sakit sekali rasanya!" batin Rey berteriak.
"Berhentilah sejenak. Aku baru saja melumpuhkan tulang punggungmu, dengan membusukkan nya dari dalam membuat retakan cepat pada tubuhmu.. "
"AAAAA argh?!?! " teriak Rey kesakitan.
"Sekarang kita bisa bicara. Aku hanya mau letak dimana dua Hiroki bersembunyi. Setelah ketemu aku janji akan menyembuhkan luka itu.. "
"Hah!"
"? "
"Hah... Hah, hah. " Rey mengambil pedang nya yang sempat terlepas tadi, Trash memperlihatkan keterkejutan nya melihat Rey yang perlahan bangun.
"Bagaimana..bisa kau bangun? "
"Rasa sakit di punggungmu itu pasti, sangat. Darimana kau mendapatkan kekuatan sehingga bisa bangun?? "
"I-inilah k-kekuatan..ku. A-aku tidak mendapatkan nya d-darimana pun, tapi i-ini sudah a-ada sejak..a-awal! "
"Apa segitunya dia bertindak demi teman-teman nya? Mengabaikan rasa sakit yang tak terkira untuk bisa bertahan walau cuma sedikit.." batin Trash.
"Hah..hah..hah. G-gawat. Kesadaranku mulai hilang. S-ial. Aku masih b-belum boleh berakhir.. "
"Aku... "
"Healing..! "
"?? " pancaran cahaya tiba-tiba saja mengelilingi Rey. "A-apa? Rasa sakitnya menghilang?? "
"Rey.. "
"?! " suara panggilan yang familiar ditangkap telinganya, Rey menghadap ke asal suara dimana ada Gina.
"Gina..? "
"...... " Gina hanya memperlihatkan senyuman nya ke Rey. "Kau butuh bantuan? Aku lihat kau butuh. "
Sekarang keduanya berdiri di tempat yang sama. "Terimakasih atas bantuannya.. " senyum Rey, kembali semangat.
"Aku belum pernah melihat gadis berambut merah muda ini sebelum nya. Dia pasti rekannya.. " Trash.
"Maaf ya. Kurasa waktunya ronde dua.. "
Akashi masih kesulitan menghadapi puluhan mafia bersenjatakan api dan juga ada beberapa Pengguna Kekuatan di antaranya. Ia terpaksa memakai kekuatan apinya walau tahu itu bakal mengakibatkan kebakaran di sekitar tapi ia tidak bisa membuat dirinya kalah begitu saja.
"Jika diteruskan bakal gawat. Aku benar-benar... Butuh... Bantuan! "
"AL!!----"
"----Diam!"
Black Flame Carnaval
Hanase memunculkan dinding api hitam yang melindungi Akashi dari serbuan tembakan para mafia. Gadis ini menatap tak suka Akashi karena terlalu berisik.
"Arigatou~"
"Koitse.. " berdecik Hanase.
Di sisi berbeda ada Rena yang berlari cepat ke samping kanan Rolita, tinju yang disertai angin itu memukul pelayan dengan gaun ini ke samping, Alfharizy sudah menunggu nya ia melempar tombak hitam yang mana berhasil dihindari. Tombak kegelapan barusan memunculkan lubang hitam yang menelan apapun yang terhisap disana.
"Apa dia mau membunuhku? Atau tidak. Aku merasakan ada yang lain dibalik tombak barusan.." pikir Rolita.
"Heh.. " tersenyum Alfharizy, ia mengangkat kegelapan yang ada di tangan kanan seperti menarik pada saat yang sama lubang hitam dibelakang Rolita tadi itu melompat ke tempatnya jadi jarum.
Rolita refleks menurunkan benang dari atas langit mengendalikan bahu Alfharizy agar bergerak mundur, hasilnya jarum hitam dibelakang Rolita sedikit melenceng dari target awal.
"Meleset.. " Alfharizy memotong benang Rolita menggunakan pedang cahaya.
"Benangnya benar-benar buat repot, Al-san.. "
"Ya. Kita tidak tahu dan kurang cepat ketika benda itu datang.. " Alfharizy.
"Ini lebih merepotkan ketimbang yang aku kira.. " berpikir Rolita.
Kembali ke Rey..
Gina membungkus mata pedang Rey dengan aura sihirnya, sementara itu Rey merubah elemen tanah ke petir.
"Thanks, Gina.! "
Mode Pedang Petir : Jalur Kilat
Rey melompat jauh ke seberang dimana ada Trash, pedang Rey bergerak dari kiri ke depan menebas horizontal. Trash mengangkat satu tangannya dan melenyapkan efek pada pedang Rey. "?? " Tapi hanya satu saja yang lenyap.
"Hhaaaa! "
"!? "
Slash!
Tebasan petir yang menyetrum menggores tangan Trash hingga mengeluarkan darah.
"Dia memanfaatkan dua efek Kode Nama.. " batin Trash lumayan terkejut.
"Aku mulai bertanya-tanya apa Kode Nama memiliki kelemahan? " pikir Rey. "Ketika ia melenyapkan efek sihir Gina disaat itu aku mengetahuinya. Kode Nama nya hanya bisa melenyapkan sebanyak 1 kali saja!"
"Gina, one more! "
"Hai!"
Mana-zone, Blade Edge
Aura emas menyelimuti pedang Rey dan kekuatan nya meledak-ledak disana.
Mode Pedang Petir : Ular Beracun
Rey melompat tinggi ke atas langit, percikan petir berubah bentuk jadi kepala ular dengan tatapan ganas.
"Kalah kau!"
"........ "
Two Point : Sharp Spear
Debu-debu hitam berputar sangat cepat dikedua tangan Trash, ia mengibaskan nya melempar aura pelenyap ke tempat Rey. Seketika efek sihir dan elemen pada pedang Rey menghilang.
"Tcih! Hhaaaaa!! "
"??! "
Slash!
Tebasan cepat menancap di pundak kiri Trash dan tidak bisa di lepas. Pedang Rey terhenti karena terperangkap sela-sela tulang di dalam sana.
"U-ugh.. "
Tap.!!
Trash menyentuh mata pedang Rey... Dan pedang itu langsung hancur.
Ada rantai emas yang menarik Rey ke belakang, yang berasal dari Gina. Sementara itu Trash jatuh berlutut, luka di pundaknya lebih dalam dari yang keduanya kira. Batu Besar OMEGA ini seketika jatuh pingsan.
"Kau berhasil, Rey! " seru Gina memeluk Rey.
"T-terimakasih. A-aku baik-baik saja, Gina.. "
"Hihi.. "
"...... "
"Ada apa? "
"Gina, apa kau bisa menyembuhkan dia? "
"Eh? Tapi kenapa? "
"Entah. Tapi jika dibiarkan maka dia akan mati. Bisakah kau menyembuhkan nya? Tapi aku ingin kau juga menyerap tenaganya agar tidak bisa bertarung lagi.. "
"....... " cukup lama Gina menatap Rey, sampai akhirnya ia menyetujui usulan Rey.
"Baiklah.. "
"Thanks.. "
W Other POV W
"! " Salsa merasakan hawa keberadaan Trash melemah.
"Trash..? "
Hikari yang melihat lawannya tidak fokus, memutuskan menyerang. Rantai besi ia cambukkan ke bawah yang mana alurnya terus melaju sampai ke depan berniat menghantam. Salsa sontak saja menutupi bagian depan nya dengan tekanan gravitasi, dan serangan dadakan Hikari gagal.
"Tidak apa. Sekarang!" seru Hikari.
"?? "
Haruka berhenti berlari di jarum jam setengah 3 Salsa. Aura biru berkumpul bersama bola air raksasa dibelakang nya.
Raungan Naga Air Suci
ROAR...!
Lemparan bola air Haruka meletus jadi terjangan seekor naga terbuat dari air. Salsa memindahkan tekanan gravitasi ke sana menjatuhkan naga air Haruka ke bawah, akibatnya air terciprat ke kaki.
"Gawa---!?? " sebelum Salsa sempat bereaksi Haruka sudah bergerak lebih dulu, ia membuat keseimbangan Salsa hilang dimana perempuan itu jatuh ke arah depan dimana ia terkena tekanan gravitasi nya sendiri.
"Ugh?! "
"Mizu... Giliranmu! "
Steel Rain's Trap Curr
Hujan besi berbentuk huruf U terbalik mengunci Salsa dari tengah karena ukurannya yang lumayan sebesar perut, ditambah tekanan gravitasi yang membuat nya lebih menancap ke dalam.
"K-kita berhasil, Hika--?? "
"--Masih belum! " Hikari mengangkat tinggi dua rantai raksasa ke langit.
"Kurasa itu agak berlebihan.. " komen Haruka berkeringat.
"Haaaaaa!! "
HUSH!!!
Awakening Gravity : A Gravition
""... ""
".......... "
Rantai raksasa yang Hikari pegang tadi mendadak jadi ringan, dan badan nya jadi sangat berat. Itu juga berlaku kepada Haruka serta Mizu, tempat mereka langsung hancur menciptakan retakan seukuran manusia.
"A-apa ini?? " Haruka.
Besi U yang menahan badan Salsa terangkat ringan di udara dan tekanan gravitasi menghilang disana. Salsa bangkit dan perlahan mengeluarkan tekanan kekuatan nya yang sebenarnya.
"Kalian mulai menyebalkan, ternyata...! "
"Gawat!? " panik Hikari.
Salsa menghadap ke mereka bertiga yang kebetulan ada di arah depan 90°. "Kalianlah yang memaksaku.. "
Gravition Zone : Hard Impact
DRRRTTTT!!!!?
Jalanan hancur setelah dihantam gelombang gravitasi Salsa, Haruka, Hikari dan Mizu terpental ke belakang dimana ada jurang.
Hikari merantai dirinya sendiri, satu rantai tertancap di ujung jurang, dua buah rantai Hikari lempar ke arah Haruka serta Mizu yang jatuh bersamaan dengan dirinya. Rantainya berhasil menangkap mereka berdua namun benturan kuat di bagian belakang Hikari ketika ia menabrak dinding tanah membuat lelaki ini seketika tak sadarkan diri.
"Hikari!? "
"Hika-nii! "
Hikari tidak bisa menyahut karena orang nya pingsan. Salsa pergi dari tempat itu ke arah dimana ada Trash.
W Goten-sik vs Nauta POV W
Goten-sik menyingkirkan bercak darah yang mengotori jubahnya hanya dengan mengibaskan benda itu. "Darahmu mengotori pakaianku.. " katanya.
Nauta beregenerasi kembali setelah terkena serangan Goten-sik lagi. "Sial. Aku bisa saja terus seperti ini, tapi tadi itu sakit sekali..! "
"Aku harus mencari cara baru.. "
"? "
Darah membanjiri mata pedang Nauta hingga berjatuhan ke tanah. Nauta menggerakkan nya seperti ombak yang bisa di atur.
Merah Darah Penghancuran
Kibasan cepat itu menciptakan beberapa tebasan yang memotong jalanan, Goten-sik berlindung dibalik jubahnya karena percaya dengan ketahanan Kode Nama itu. "...... " ia menatap Nauta dari balik perlindungan nya.
"..... ---!??? "
CRUAK!!?!
Jubah Goten-sik memanjang hingga menusuk badan Nauta, jubah hitam itu mengangkat tinggi Nauta ke atas membuat hujan darah.
"A-a-aaargh---"
"Sekarang bagaimana kau beregenerasi jika kondisi tetap pada keadaan terluka, vampire.. " seru Goten-sik berjalan santai.
"U-ugh hhh...! "
"Mungkin dengan kepalanya aku penggal dia akan berhenti.. "
"G-gawat. Jika dia benaran memiliki perak maka aku bakalan mati..! " Nauta berusaha lepas dari jubah yang menusuk badannya itu.
Pada saat Goten-sik mengeluarkan pistol dengan peluru perak nya, disaat bersamaan ada kumpulan pasak es yang membeku di hadapan nya. Pemimpin Jas Hitam ini refleks membebaskan Nauta karena tidak mau jubahnya ikutan membeku. Di tempat jatuh Nauta sudah menunggu Diga yang mengorbankan setelan nya terkena bocoran darah Nauta.
"Aku menangkapmu, [Vampire Girl].. "
"S-siapa? "
"Tenang saja. Aku bukan musuh, dan juga kawan.. " Diga membantu Nauta untuk duduk dengan benar di dekatnya. Istirahat.
Nauta melirik ke medan tempur dimana ada dua Pengguna Kekuatan yang hadir melawan Goten-sik.
"Siapa mereka? "
"Kau mungkin tidak tahu tetapi mereka terkenal di Wattpad Pararel, lebih tepatnya sisi beda dari Indonesia. Yang rambut biru adalah calon Presiden Indonesia di Wattpad Pararel yaitu Ingronesia bernama Ayaka. Dan satunya.. "
"Maaf ya, Anggita. Kau harus membantuku.. "
"Tidak masalah kok.. " balas gadis rambut hijau itu.
Lanjut Diga. "Dia dulu juga dicalonkan sebagai presiden tapi tidak jadi karena seluruh anggota keluarganya meninggal akibat kecelakaan. Bila kau tahu soal Turnamen Wattpad maka kau mengenal Anggita dan Ayaka dari Team Hearth.. "
Preview Next Arc
A : Hola2~~~
Riza : Hola~~~
Diga : Kalian pada ngapain?
Riza : Mau jadi cringe~~
A : Cringe~~
Diga : Do not Understand ???
Ayaka : Ok. Senang berada disini, biar saya jelaskan. Untuk arc Fluz Hori selanjutnya mungkin akan menjadi chapter terakhir atau bisa saja TIDAK JADI. Karena..
A : Ane lagi bimbang sekaligus pusing.
Riza : Alias malas
Ayaka : Intinya arc selanjutnya bakal 'panjang'. So nantikan saja up Arc Fluz Hori berikutnya. Bye^^
A : ??
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top