part 3
W Leonheart vs Souta W
Chaos menyelimuti langit-langit disekitar Leonheart, seperti bersiap menurunkan hujan di awan merah bercampur pink itu. Dan Chaos Rain pun terjadi. Pasir-pasir yang mengenai rintik hujan itu perlahan terhapus dari keadaan menjadi ketiadaan.
Leonheart juga sempat terkena sedikit tetesan yang membuat dirinya menjadi lemah sebentar ---tidak sebelum lelaki itu melindungi diri dengan auracome. Kekuatan aura bertambah kuat apabila ada seseorang satu arah dengan menara atau ditempat yang sama.
[Auracome Armory]
"Pada dasarnya memakai auracome bakal menguras sedikit tenagaku, tapi dikarenakan ada menara yang merupakan sumber utamanya maka aku tak terkuras sedikitpun.." pikir Leonheart, lalu..
"Pasti itu yang kau pikirkan.."
"?"
Cetus Souta. "Pelindung aura itu cuma hanya menetralisir tingkatan terendah dari seranganku. Bagaimana dengan Chaos tingkat tinggi, ha!?"
Ruang dimensi disamping Souta mendadak memunculkan lubang hitam yang merubah elemen itu menjadi semacam pedang lika-liku--kris.
Curse Weapon of the Monster Chaos
Hateber ini melepaskan para senjata itu ke atas Leonheart. Pemberontak satu itu dapat mengendalikan pasir sekarang ini berkat auranya bercampur bersama Scorpion, dia membuat dinding pasir yang sangat kasar sehingga mampu menghentikan hujan senjata musuh.
"Aku masih punya banyak nih!?"
Tuuursssst!!
"Ck. Dia benar. Auracome ku tidak akan bisa menahan semua senjata itu. Tapi..!"
Scor Step : Sand Wall
Leonheart secara mengejutkan meniadakan pelindung pasir barusan menggantinya menjadi dinding raksasa yang bergerak seperti selendang dikedua sisi Souta.
"?!" Hateber ini sempat terkejut melihat betapa nekatnya sang lawan, menghilangkan pertahanan demi bisa membalas serangannya.
Desert Death
Crush!!
Souta diremukkan oleh sepasang dinding tanah yang dapat terbang.
Tidak mau menyia-nyiakan peluang yang ada di depan mata, anggota Divisi 5 ini kemudian meloncat ke hadapan musuh bersiap dengan serangan selanjutnya.
"Leon Strik---?"
Edge Dead
Swooorrdss!?!
"!" Leonheart refleks menarik kepalanya ke samping menghindari kemunculan pedang tiba-tiba di depan mukanya.
Pedang-pedang yang lainnya juga ikut bermunculan ditempat berbeda, melubangi dinding pasirnya.
"Ini adalah milik level perusak yang dilawan Aisran!"
Leonheart mendarat selamat sambil bergaya backflip.
"Ini cuma tebakanku saja. Apa kau bisa memakai semua teknik Chaos Army?" Leonheart.
"Smile.." Souta hanya membalas dengan senyumannya.
Haila's Chain
Souta memunculkan rantai putih susu dari samping kulit lengannya, menusuk cepat ke celah perut Leonheart. Laki-laki itu cukup beruntung karena Souta belum terlalu mahir mengendalikan kekuatan Haila sang Ketua Level Perusak.
"Uih. Rantai ketua Haila memang susah sekali dipakai.. tetapi!"
"!?" Leonheart melihat ada perbedaan dari rantai itu. Senjata itu tiba-tiba saja berbelok arah ke punggungnya.
Chaos Mask
Srassst.?!
Goresan itu melukai bagian belakang Leonheart.
Souta baru saja membuat rantai Haila hidup dengan kekuatannya Lytasha.
Sihir Mawar Tingkat I : Tombak Mawar Merah
Souta tidak berhenti untuk menyerang. Sekarang tiga tombak terbang di depan Leonheart.
Duuaar....
Tempat pemberontak itu hancur dengan darah berceceran di atas tanah berpasir.
"Hmm? Kemana dia pergi??"
Leonheart memanfaatkan kesialan nya untuk bersembunyi sementara waktu sambil meredakan rasa sakit akibat Chaos yang menggores nya.
"Aku tidak diuntungkan jika harus menghadapi nya secara terbuka. Ruang luas memudahkan Hateber itu untuk memakai Kode Nama Chaos Army sesuka hati. Apa dia beneran bisa memakai seluruhnya..?" pikir Leonheart.
Auracome masih aktif untuk menahan Chaos di dalam lukanya.
"Scor. Apa kau bisa mendengar ku?" Leonheart mencoba berbicara dengan Makhluk Kode Nama yang menjalin kontrak dengan nya.
"Ssssssssz.."
"Aku punya rencana tapi itu akan membuatmu dalam bahaya. Tidak apa'kan?"
"Sszzz.."
"Haha. Iya-iya. Nanti aku traktir makanan.."
Scorpion adalah Makhluk Kode Nama milik Hashimoto. Mantan Ultimatum itu memutuskan kontrak nya dengan kalajengking yang mampu menggunakan auracome ini demi bisa memperkuat [Ultimatum Form] nya.
"......!"
Pada saat Leonheart dan Scorpion berpisah aura Souta langsung bisa merasakan tekanan aura mereka.
"Di dalam tanah!? Haha!" serangnya dengan tombak-tombak mawar.
Tanah memiliki banyak lubang akibat hujan tombak itu.
Drrssssst!
"Disana kah.."
Drrssssst!!?
"Ha?"
Kini ada 2 pergerakan pasir yang mendekati tempat Souta. Hateber ini mencoba menghentikan keduanya secara bersamaan tapi percuma saja. Itu seolah mereka menerima serangan Souta begitu saja.
"Tak ada pilihan lain..!"
Souta menunggu di detik-detik terakhir. Satu sisinya untuk menyerang, sisanya bertahan. Jika dia salah pilih maka dia akan dikalahkan.
"Hewan itu adalah kalajengking. Itu berarti dia lebih lambat..!" Souta memutuskan untuk menyerang ke kanan.
Collaboration Red : Unseen Embodied
Aura Chaos yang sangat besar menutupi tangan kanan Souta hingga membentuk bor raksasa.
Drill! THURST!?
Tusukan itu melubangi tanah dan melenyapkan pasir yang menutupi semuanya.
Cruaaaakk!??
"Kena!!" senangnya.
Serangan Souta berhasil mengenai Leonheart walau lelaki itu sempat menghindar atau berpindah. Sisi kiri pemberontak itu hancur berkeping-keping tak ada tangan lagi.
Ketika Souta siap menyerang dengan tangan kiri---mungkin karena terlalu senang ia melupakan keberadaan Scorpion.
CUK!!?
"URGH--?" Souta terkena tusukan ekor beracun itu dan langsung melumpuhkannya.
"H-haaaqq---!" di tempat Leonheart, kaki lelaki itu di angkat oleh tangan Scorpion agar bisa lebih dekat ke hadapan Souta.
"!!----"
Awakening Lion Heart : Golden King Strike
BAAASSSST..!
Tinju yang dipenuhi warna emas itu menghajar muka Souta dan mementalkan nya jauh dari medan pertempuran.
Itu tidak akan membunuh lawan tapi pasti akan melumpuhkannya.
"Ugh---"
Leonheart memegangi sisi kirinya yang sudah lenyap. Aura Chaos membuat rasa sakitnya semakin parah. Beruntung Scorpion membagi auracome nya untuk meringankan Leonheart.
"T-terimakasih, sobat.."
"Sssszzzz..!"
... Tap!
"?"
Bayangan seseorang terlihat berjalan di dalam debu pasir, mendekati tempat Leonheart.
"Yang..bener?"
Em sudah kembali ke Le Vrai.
"Souta sepertinya tidak bisa bergerak lagi. Kalian para pemberontak memang sangat menyebalkan..!"
"Ssssszzzz!!"
Em menciptakan bor aura raksasa yang sama seperti Souta perlihatkan tadi. Anggota Chaos Army tahu betul serangan yang paling mematikan pernah mereka lihat adalah milik Ketua Delapan Kepala Finn.
Collaboration Red : Unseen Embodied
Driillll!!
Bor itu berputar sangat cepat dan berhenti di depan mata Leonheart. Scorpion sudah siap untuk mengorbankan nyawa demi menolong partner barunya.
Sayangnya ini bukan hari Scorpion.
TRREESS!!?
"?"
Amnesty Flugelschild
Sayap malaikat ini tiba-tiba muncul dari belakang Leonheart dan melindunginya. Benda itu mengepak kuat dan memukul mundur Em.
Justme sudah sampai di Le Vrai.
"Ketua bilang Delapan Kepala hampir sekuat Dewa Kekacauan ketika masih menjadi Ultimatum.."
"Jadi dia salah satu dari Pilar Amnesty. Tekanan auranya setara Finn.." Em.
"Apa kau punya nomor urut, kawan?"
"Tidak ada nomor urut di Delapan Kepala. Aku adalah yang terkuat di antara semuanya!"
"Aku bingung kau ini Chaos Army atau Dosa Besar..." senyum Justme.
Preview Next Arc
A : Evening, semuanya. Ane up SPW satu hari sebelum Rabu 🥴
: Dan entah knp Wattpad ane belakangan ini eror sendiri. Kalian gimana?
A : Selanjutnya bakal menjadi chapter terakhir di Arc 57 ini. Bagaimana nasib Le Vrai dan Divisi 5 ke depannya?
Fister : A. Ente melupakan aku sama Anka kah
A : 🙃
Anka : Kebiasaan
A : Bye
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top