part 2
Jalanan kota Banjarmasin saat ini telah berantakan tak terurus. Tidak ada polisi maupun pihak berwenang bertugas disana untuk memperbaiki. Tidak ada yang berani terlihat dengan puluhan naga besi beterbangan di udara dan para T-rex 'jalan-jalan'.
Dor, dor!
Polisi mencoba membunuh kedua makhluk itu akan tetapi senjata mereka tidak berguna sama sekali..blast, Adna pun mencoba untuk membantu tapi hasilnya tak banyak.
"Rez, apa kau bisa menjatuhkan semua naga besi ini?"
"Bisa saja tapi jarak mereka sudah terlalu dekat.." Reza melihat Haoxer mengelilingi tempat evakuasi.
Tujuan sebenarnya Chaos Army adalah lokasi TNI yang saat ini bermarkas di stadion sepakbola dengan tempat evakuasi lebih besar.
"Reza, kau dengar?" panggil Aerain.
"Ada apa, kak?"
"Aku baru saja melihat masa depan. Kita beruntung dan juga tidak.."
"?"
"Chaos Army hanya akan melewati kita, PDAM akan tidak akan runtuh tapi.."
"Stadion yang akan runtuh?" Reza.
"Ya.."
"Oh. Kalau begitu... Kita biarkan saja."
"??"
"Tentara negara manapun lebih mementingkan jumlah yang lebih banyak ketimbang kita yang kurang dari 50.."
"Kita ada 53, Rez.." beritahu Hanha sembari tersenyum.
"-_+" Reza.
"T-tapi kita tidak bisa membiarkan mereka menyerang stadion juga..!"
"Apa aku terlihat seperti komandan atau Dewa, ha!?" teriak Reza.
"!?"
"Tenangkan dirimu, Rez. Begini saja. Kita kalahkan sebanyak kita bisa sampai tidak bisa lagi. Gubernur bakal mengerti nanti.." saran Hanha.
Reza mendengus pendek. "Baiklah.
Eimi, kau dengar?"
"Aku selalu mendengarmu~~"
"Kami akan mengumpulkan para besi terbang ini ke jarum jam 9 PDAM. Setelah itu kau bantai mereka.."
"Dimengerti.."
Roaaaar!
Sekelompok T-rex berbadan ungu terlihat sudah mendekati barisan mobil yang diparkir....dor, dor!
Dan sesuai arahan dari Hanha para polisi menembaki dinosaurus itu untuk mendapatkan perhatian. Mereka membawa makhluk-makhluk itu ke pertigaan lampu merah. Samping kanan asal pasukan musuh, bagian bawah dimana PDAM berada.
T-rex teralihkan ke bagian kiri sedikit menjauh dari PDAM dimana sesuai keinginan Reza, yaitu disamping menara PDAM. "....." dan tepat di atas bangunan itu sudah berdiri Eimi menunggu dinosaurus-dinosaurus itu ditempat yang tepat.
Roooar!
Satu T-rex meraung dengan sangat keras menarik perhatian semua orang.
"H-hei lihat!? Ada seseorang di atas dinosaurus itu..!"
""?""
T-rex tersebut pun seketika berlari ke salah satu polisi dan menginjak nya hingga remuk tak berbentuk lagi.
"Benar. Dialah orangnya yang meledekmu.." ucapnya pelan.
Sialan. Kenapa kalian para dinosaurus tidak tetap mati saja!?
"! Disana. Dia meledekmu juga..!" tunjuk nya ke korban selanjutnya.
"Ha!?" polisi yang ditunjuk terkejut bukan main karena kata hatinya dibaca seseorang.
Crak!?
Dan dalam hitungan detik polisi tersebut digeprek oleh kaki T-rex.
Nicholas Revi. Salah satu dari Penjaras yang begitu ditakuti karena kemampuannya membaca isi hati seseorang, Twos Heart. Lelaki itu bisa membaca isi semua hati makhluk hidup itulah kenapa T-rex dapat mengerti ucapannya.
"..?"
Blast!
T-rex yang membunuh barusan tiba-tiba mendapatkan lubang tepat di kepala. Penembak adalah Adna.
"Hup.." Revi mendarat sontak setelah tunggangan nya dibunuh.
"Dia tertawa dalam hatinya tadi.."
"Eh?" bingung Adna karena tiba-tiba saja difitnah.
Twos Heart aktif dalam jangkauan luas sehingga semua T-rex berbadan ungu lainnya bisa mendengar ucapan Revi. Suara tawa manusia bisa didengar makhluk peradaban kuno itu, terutama suara ketawa dari Adna.
"?" sementara gadis itu terlihat masih kebingungan.
Inilah yang begitu menakutkan dari Twos Heart milik Revi. Hanya dialah yang dapat 'berbicara'. Selain membaca isi hati seseorang Revi juga mampu meniru suara batin seseorang yang telah dia dengar. Dan selama pertempuran Revi telah mendengarkan banyak suara agar bisa ia tiru.
Nicholas Revi dikategorikan sebagai Penjahat Rank S karena siasat liciknya yang tanpa henti.
Amukan T-rex semakin menjadi-jadi berkat adu domba dari Revi. Adna mencoba menghentikan lelaki itu--
"Adna, tunggu dulu.." bersuara Hanha.
"Kak?" Gadis pistol air ini sontak melirik ke samping dimana Hanha sibuk menghentikan pergerakan T-rex.
Jump!
"Eh?"
Telat orangnya menyadari kalau itu adalah siasat milik Revi yang menggunakan suara hati Hanha. Penjaras ini mengangkat pukulannya tinggi ke atas seperti palu..buagh, lalu ia hantamkan ke kepala Adna hingga orangnya kehilangan kesadaran.
"Adna!?" Hanha yang melihat itu langsung panik karena gadis itu sangat dekat dengan T-rex.
"Malam dia.." perintah Revi.
Hanha mencoba menghentikan pergerakan tersebut tapi diganggu.
"!"
... Kick!!?
"....."
Reza mendaratkan tendangan super kuat dari atas menara PDAM, mematahkan rahang dinosau pemakan daging itu hingga benar-benar suara patah disana. T-rex terjatuh tidak jauh dari Revi memunculkan debu disekitar mereka berdua.
"Wah~wah~. Bukankah ini Potensi Perang? Kita sering banget ketemu ya~?"
Grap..?
Reza menarik pakaian Adna kemudian ia lempar ke Hanha hanya menggunakan satu tangan.
"Kak, jangan biarkan ada yang mendekati kami.."
"Berhati-hatilah.."
Reza kemudian menyentuh jalanan aspal dibawahnya, menciptakan getaran cukup kuat sehingga mirip gempa..jrakk, beberapa detik kemudian keluar dinding lingkaran hitam yang mengurung Revi maupun Reza sendiri.
"Dengan begini aku hanya berfokus kepada mu.."
"Ha. Dasar bocah sok kuat.." seringai ia. Lelaki dengan blazer biru tua ini tiba-tiba berlari kencang ke depan lawannya, lengan kirinya terayun ke samping mengeluarkan pisau yang ia sembunyikan.
Thuuursst!
Revi kemudian mengangkat cepat pisau itu ke hadapan muka.
"Serangan biasa? Apa maunya---!"
Reza, TOLONG!?!
"? Eimi?! Tidak in----tsuuuk??!"
"Urgh!" pipi Reza robek seketika karena lambat menghindari. Remaja ini cukup beruntung pisau Revi tidak membelah wajahnya.
Akan tetapi rasa perih yang dimunculkan sanggup menganggu fokus Reza.
"Kau meniru suara Eimi lalu mengirim nya ke otakku. Ditambah tadi itu nyaring (kencang) sekali. Dasar bajingan licik!?"
"Hahah! Kau baru tahu~~?"
"Orang-orang sering meremehkanku bahkan setelah aku mendapat Kode Nama, mereka masih menatapku rendah hanya karena kekuatan supernatural ku cuma bisa membaca isi hati dan meniru suara batin seseorang.."
"10 Potensi Perang Reza Nugraha. Kau akan menjadi korban ku yang selanjutnya..!"
"......"
Hanha telah membawa Adna ke ruangan perawatan. Setelahnya wanita muda ini menuju ke ruang cctv.
"Aerain, bagaimana dengan Harry sama Satria? Kapan mereka datang?"
"....."
"Ae!"
Gadis berambut hitam panjang ini tetap menghadap layar tv cctv tanpa menoleh ke belakang.
"Aku tidak melihat kedatangan mereka berdua dalam 5 menit ke depan.."
"Ha--?"
"--tapi ada tank yang mendekat."
"T-tank? Apa dari TNI??"
"..bukan."
... DUAR!!
Rooooaar---
Satu T-rex yang masih diam di pertigaan lampu merah tiba-tiba saja menerima tembakan dari arah belakang. Makhluk itu sontak saja langsung hangus seperti daging yang dibakar.
"Darimana tank itu berasal?" bingung Revi melihat tank lapis baja yang berwarna hitam pekat memiliki garis merah di atas rodanya. Bendera merah-putih terpasang disamping badan.
"Tes. Tes. Apa kami terlambat?"
"Suara ini, kak Satria??" Reza.
"Hei, Za. Kau terlihat kesusahan. Maaf. Tadi macet di jalan.."
Lalu kemudian Harry beranjak keluar dari dalam tank, pemuda berambut hitam dengan ekspresi datar ini berdiri tepat dibawah bulan dan bintang.
Dirinya tiba-tiba saja terbang ke atas langit, membelakangi bulan yang dikelilingi beberapa bintang malam.
Rasi Sagitarius : Anak Panah Dunia Lain
Tangan kirinya menciptakan garis cahaya setengah lingkaran ke depan lalu ia pegang dibagian tengah, cahaya bintang yang ada di atas langit mendadak bersinar sangat terang dan muncul secara tiba-tiba ditantang kanan Harry sebagai anak panah. Ia segera membidik Haoxer yang mengacau di sekitaran PDAM.
Eimi yang ada di atap menatap tak suka.
"Beraninya dia ikut campur. Itu tugasku. Kau membuatku tidak akan dipuji Reza.!!"
Shoot!
Harry memanah beberapa Haoxer dengan kekuatan bintang yang telah menjadi anak panah. Kerasnya kulit baja Makhluk Kode Nama satu itu tidak dapat menahan hebatnya kekuatan cahaya dari luar angkasa.
"Kalian, hancurkan benda itu.." perintah Revi ke para T-rex.
Kelompok polisi yang tadinya bertugas sebagai umpan mendadak panik merasa kalau rencana mereka gagal. T-rex yang tersisa 6 ini perlahan mendekati tank.
"Harry, jaga tanganmu. Jangan remehkan sifat tank ini.." seru seorang pria berambut putih.
"....." Harry yang siap memanah tadi tidak jadi.
Tank membidik tepat ke tengah-tengah ke-6 yang berlari ke tempatnya.
Revi tidak tahu bila tank hitam satu ini berbeda dari milik TNI.
"Ganti selonsong tembakan.." bagian selonsong tank ini tiba-tiba saja terbuka memperlihatkan lapisan pertama nya yang berwarna putih, memiliki banyak lubang dimana terpancarkan energi kinetik.
"Energy Cannon. Tembak!"
Buuuuresst!!?
"---!"
Keenam T-rex itu terhantam energi ledakan yang berwarna merah darah, melenyapkan tubuh mereka hingga menjadi abu hitam.
Akibat tembakan ini juga jalanan pun juga hancur hingga sampai 100 meter ke depan.
"Hahah! Akhirnya aku bisa memakai senjata ini!" tawa pria di dalam tank---
"---Ayah!"
"O-oh Lisya. Kau sudah sampai ternyata.."
Tepat di atas Harry ada pesawat seputih awan, memiliki bentuk seperti burung dengan cakar depannya adalah peluncur roket, bagian kaki adalah roket pendorong atau booster dan kedua sayapnya memiliki lubang roket dimana energi keluarga.
"Aerain, apa kau melihat ke atas langit?" tanya Hanha datar.
"..tidak. Aku terlalu fokus ke jalanan hingga lupa melihat semua kejadian masa depan yang ada di atas."
"Yah. Kau juga manusia. Kau juga bisa panik sedikit.."
"....."
"Lisya, i-ini tidak seperti yang kau lihat. Aku terpaksa menembak nya.."
"Tidak terlihat seperti 'terpaksa' bagiku tadi.."
"U-ugh.."
Lisya terdengar menghela nafasnya lelah.
"Harry, aku serahkan dibawah kepadamu dan lainnya. Biar kami yang melawan pesawat musuh.."
"Dimengerti.."
"Ikram, bawa kita mendekat.." titahnya.
"Dengan senang hati.."
Pesawat Putih Awam ini disebut dengan Wali Raja. Milik Solcode Orsinil cabang Indonesia. Setelah peperangan 1 tahun lalu di Wattpad Pararel Ayaka membuat keputusan untuk mundur dari jabatannya dan kembali ke Jepang karena Chaos Army juga menyerang ke sana. Sehingga posisi kepala cabang di Indonesia sekarang adalah punya Lisya, yang merupakan Pengguna Kekuatan paling kuat saat ini dimiliki Negara.
Sebutan Lisya di Dimensi Kenyataan adalah 10 Potensi Perang. Sama seperti Reza dan lainnya.
Preview Next Arc
A : Good morning, semua. Dan selamat siang
Ikram : 😶
A : Knp ane telat update? Ya karena masih liburan lah
Raka : Bilang aja malas
A : *menatap tak senang*,
*menendang Raka dari obrolan karakter*
A : Baiklah. Arc 58 akan mendekati akhir sebelum berpindah ke Jawa
Diga : WHUT?? Setelah ini di Jawa??
Ikram : Whut? 🤔
A : Jadi tunggu aja up selanjutnya di Hari Rabu
Raka : *menatap tak yakin*🤨
A : Bye 👋
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top