part 2
W Past POV W
Nami mengikuti ujian juga yang ada di dalam Menara Kebenaran. Sebenarnya dirinya telah sekuat tenaga berlatih seorang diri akan tetapi Chaos Army masih mempunyai kekuatan tersembunyi. Ketika dia mengira telah mengalahkan Pengacau lalu muncul level perusak, Hateber hingga Delapan Kepala.
Perasaan frustasi itulah yang memaksa gadis ini untuk mengambil jalan pintas menjadi kuat. Yaitu meminjam kekuatan Amnesty. Untuk bisa mendapatkannya ia mesti melewati ujian yang diberikan Penjaga Menara.
Penjaga ini adalah seorang gadis yang sama, pernah ditemui oleh Rizani ketika mendapatkan Author kembali.
"Amnesty, setelah ini apakah aku dapat mengalahkan level perusak dan Delapan Kepala?" tanya Nami sebelum memulai ujiannya.
"Semuanya tergantung tekadmu. Bila kau bersungguh-sungguh Menara Kebenaran akan menjawab keinginan nya. Tapi jika tidak.."
"Jika tidak?"
"Kau hanya mendapatkan atribut ku.."
Huuzzzs!
Mereka berdua membelah angin di tinggi langitnya. Saling balas main kejar-kejaran sekarang adalah giliran He Ning.
Anime Spirit : The World
Aura emas menyelimuti Pengacau itu tiba-tiba ada bayangan makhluk tinggi berarmor emas juga.
"!" Nami yang mengenali karakter anime satu itu menambah kecepatannya.
"The World!!" seru He Ning sambil berteriak.
Dunianya mendadak kehilangan warna dan Nami berhenti bergerak. He Ning mampu menghentikan waktu cuma 12 detik saja. Pengacau ini terbang cepat menyusul Nami.
Pengacau ini berhasil dan langsung merubah rambutnya dari pink ke putih kapur.
Plagiator : Kutukan Kelinci Bulan
Shoot, shoot..
He Ning menembak jarum-jarum tajam lewat rambutnya, yang menghujani deras badan Nami..move, waktu kembali bergerak dan seluruh tubuh Nami memiliki lubang dalam hitungan 1 detik saja.
Cut!
Tidak berhenti sampai disana He Ning memenggal Nami.
"Aku tahu kalian tidak mudah menyerah, pemberontak----jzzzzz!? Ap?"
Nami tiba-tiba saja menjadi debu dan menghilang dari pandangan He Ning.
Gol Liten Ogslem : Spill Dua
Seutas tangan keluar paksa dari balik background awan. Nami bukan bersembunyi dibalik awan melainkan background dunia.
"Bagaimana bisa? Seharusnya Kode Nama mu tidak mampu melanggar hukum dunia. Valkyrie Saint tercipta oleh dunia, tidak mampu mempengaruhi nya..!" syok He Ning.
"!" Pengacau ini sedikit melihat ada aura putih susu yang keluar dari badan musuhnya.
"Amnesty..?"
Cahaya putih di telapak kiri Nami membentuk tombak mata dua macam garpu. "....."
Spear!!
"Wku---" He Ning tertusuk tombak garpu itu.
Geirdrifulrang : Gudskaster
Nami kemudian menyusul He Ning yang terpental ke bawah. Aura api terlihat membakar sisi dari kirinya. He Ning yang seharusnya dapat bergerak karena Chaos kini membatu berkat Amnesty yang menetralkan kekuatan Pengacau satu ini.
Awakening Valkyrie Saint : Hellish Drive
Punch...!!?
Tinju kiri Nami memukul cepat badan He Ning hingga robek asli. Tubuh Pengacau itu perlahan menjadi arang.
Di akhir kematian nya Nami menjelaskan kenapa Kode Nama nya dapat mempengaruhi dunia.
"Berkat ujian yang aku terima di Menara Kebenaran Kode Nama ku memiliki atribut Amnesty sekarang, sehingga kekuatan ku sekarang ini dapat 'mengabaikan" aturan dunia. Mirip seperti Chaos yang dapat melenyapkan apapun, Amnesty memiliki sifat menghindari.."
"Dalam kondisi ini aku menjadi seorang Madlerd sementara waktu.."
"Nam---"
He Ning menjadi arang sepenuhnya. Pengacau itu tidak mati seutuhnya, dia akan hidup kembali. Tapi setelah ini menunjukkan bila level Nami telah berada di atas He Ning untuk saat ini.
Anggota Divisi 5 ini segera turun ke bawah. Ia agak terkejut melihat Reito terkapar penuh luka. Lelaki itu masih bernafas tapi tak bisa bergerak lagi.
"Ini Nami. Reito baru saja dikalahkan.." lapornya.
"Kau bukannya yang paling kuat di Divisi kita. Kenapa kau yang pertama dikalahkan sih?!"
Nami merapalkan sihir penyembuhan ke Reito. Berharap lelaki ini sadar kembali.
Fokus berpindah ke Em..
Delapan Kepala ini dihadang oleh Fath. Jujur Fath merasa tak cukup kuat untuk melawan Em walau dia adalah seorang mantan Komandan Divisi.
"Satu serangan saja cukup. Dan berharap itu berhasil.." pikirnya ingin melakukan hal sama kepada Em apa yang diterima oleh Egiganteng.
Distorsi Kekacauan : Dimensi Acak
"Heh---?"
Pada saat Fath sudah siap untuk menyerang, aura Chaos mengepungnya dari segala arah dan memakan lelaki ini. Dia langsung lenyap dari sana.
....shine?!
Dari kejauhan ada kilauan cahaya emas. Em sempat mendengus sebal sebelum menghindari tembakan--atau tusukan itu.
"Bukankah kalian memiliki tugas masing-masing? Kenapa harus melawan seseorang yang bukan level kalian, ha??"
"Kami ini pemberontak. Melawan tugas adalah tugas kami.."
"Dasar kumpulan aneh!"
Awakening Mode : Future Reflectioner
Beberapa cermin hadir mengelilingi Sei. Ia juga dapat berbagi pandangan dengan Edokey serta Nami.
"Bentuk ini cuma bisa bertahan maksimal nya 4 menitan kurang. Setelah itu kalian harus bertahan sendirian tanpa pandangan masa depanku.."
"Itu sudah sangat cukup.." sahut Nami melihat beberapa kilas masa depan dimana ia dibunuh oleh Em.
Keringat Edokey berjatuhan karena dia yang paling banyak terbunuh.
"Aku tidak yakin bisa karena cuma berdua aja.."
"Sabar, senpai.." semangati Nami.
Chaos Em membentuk sepasang tangan raksasa, ia kendalikan untuk menghantam musuh. Keduanya bisa menghindar lebih cepat berkat pandangan masa depan.
"Aku tidak cuma diam saja, tahu.!" Serang Sei. Ia memecah satu cermin untuk ditembakkan menjadi pasak-pasak kaca.
Tentu itu tak berpengaruh sama sekali karena Em terlindungi Chaos. Tapi itu cukup untuk mengalihkan perhatian pria itu walau tidak sampai 5 detik.
Nami terlihat terbang mengelilingi Em. Ia meninggalkan beberapa serbuk emas yang mana menciptakan halusinasi dan ilusi.
Gol Liten Ogslem
Geirdrifulrang : Gudskaster
Dari belakang ilusi ini Nami menyerang dengan lemparan tombak-tombak nya. Beberapa hampir mengenai Em tapi Amnesty nya kurang kuat....tap, selama Nami mengalihkan perhatian Em Edokey maju sedekat dia bisa.
Ia tidak mesti mengalahkannya. Ada satu cara untuk menang yaitu memindahkan Em ke suatu tempat yang sangat jauh.
Pengacau Masa Depan
Em memakai Chaos untuk meretakkan ruang dimensi yang mana di retakan itu menampilkan masa depan juga. Berkat itu ia mengetahui rencana dari Edokey.
"Dasar krocco!!"
Chaoser Force
Blaassst!?
"U-ugh.."
"Senpai!?"
Edokey terhantam gelombang kejut bercampur Chaos. Ia terpukul mundur beberapa meter tapi tidak hanya itu saja, Chaos kini melengket di badan nya.
"Sial. Aku ceroboh.."
"Senpai.."
"Aku tak apa. Aku masih bisa bertahan. Menara Kebenaran dekat juga Chaos ini akan hilang sesaat aku melangkahkan kaki ke dalam. Yang lebih penting adalah melawannya..!"
Edokey berada dibelakang Em sementara Nami di depan.
"Apa boleh buat..."
"? Edokey, apa yang kau lakukan? Jika kau memaksakan melihat masa depan terus menerus maka jedanya akan berhenti!"
"Hanya ini satu-satunya cara kita menang, Sei! Dengan mempertaruhkan masa depan itu.."
"Edokey. Cih. Sialan kau..!"
"?"
Sei menerbangkan banyak cermin ke atas Em berada.
"Biar kubantu.."
"Nami, apa kau dengar?" panggil Sei dengan cara berbisik lewat earspeaker.
"?"
"Kau alihkan perhatiannya ketika dia melihat masa depan kita.."
"Hai.."
"Aku tidak punya waktu untuk kalian kroco-kroco lemah... HAAAA!" Em meledakkan aura Chaos nya ke segala arah dan melenyapkan cermin Sei.
Krk,krk..
Akan tetapi cermin itu langsung bermunculan lagi lewat aura yang dihabiskan oleh Sei.
"Cih. Menyebalka---?"
Dash..!
Edokey sudah memulai pergerakan nya.
Ishiisekai : Midori no Moumoku
Ia menutupi dirinya dengan kabut transparan, merubah latar belakang seolah telah malam. Em juga melihat tempatnya seperti di dalam hutan berkabut.
"Percuma saja apabila masa depanmu terli---shoot!??" Em menghindari refleks tusukan tombak cahaya yang dapat memanjang dari Nami.
Anggota Divisi 5 ini membuat tombak nya lebih bersinar sebelum menyebarkannya ke udara menjadi titik-titik cahaya.
Skyting Stjerner
Shoot..shine, shine!?
Peluru-peluru cahaya terlepas dari titik-titik itu, menghujani Em dari depan memaksa fokus pria ini terbagi. Ia tidak bisa lagi untuk berfokus ke Edokey.
"Kenapa serangannya bisa sekuat ini??" bingung nya, lalu melihat ada aura putih susu pada Nami. "Amnesty kah..?"
Em merubah aksinya ke tahap bertahan, aura Chaos melindungi sekitar sementara dirinya tengah membuat bola energi dikedua telapak tangan. Cahaya jingga itu kemudian menjadi emas sebelum terbakar oleh api.
"!" Nami yang merasa familiar dengan bola energi sihir itu.
Norse Warfield Impact
Deuuuassssh!??
Ledakan aura emas bercampur elemen api itu menghancurkan semuanya hingga membakar bagian terdalam tanah. Nami melindungi diri dengan lingkaran sihir setelah memanggil tongkat nya.
"Kenapa aku bisa lupa jika Kode Nama originalnya bertambah kuat apabila kekuatan yang dia pelajari berada di tempat yang sama!?" Nami.
... Rush!!
Edokey sudah sampai dibelakang Em, penuh luka bakar.
"Cih. Aku sudah menduga ini karena kalian begitu gil---"
"--fist!"
"Urgh--!" Em kena hajar tepat di wajahnya.
Soru Man no Kogeki : Reijoushi
DegDEG!
Jiwa Em mendadak bergetar selama beberapa detik. Kesadarannya perlahan hilang. Bagi Pengguna Kekuatan biasa mereka akan langsung mati ketika menerima jurus Edokey satu ini tetapi tidak bila mereka sekuat komandan ataupun Delapan Kepala. Jurus ini hanya bisa membuat pingsan lawan.
Namun itu sudah cukup buat Edokey untuk memindahkan Em ke suatu tempat....yang sangat jauh.
... OPEN!?!
"?"
Mata Em terbuka lebar. Tekanan auranya tiba-tiba saja meledak kuat melenyapkan efek serangan Edokey barusan.
Chaos Sword
"Aghhh?!"
Em menciptakan pedang aura di tangannya tepat disamping badan Edokey sehingga ia tidak perlu lagi untuk mendorongnya lagi---
"---AAAAASRRGHHH!!!" teriak Edokey sekuat tenaga.
????
Ruang dimensi baru muncul mengelilingi Delapan Kepala ini, menghimpit nya ke dalam ruangan sempit dan terus mengecil.
"Pemberontak..sialan---"
Vaniiisssh!!!
Edokey menggunakan sisa kekuatannya mengirim Em ke alam roh.
Nami segera terbang cepat membawa seniornya itu ke dalam Menara Kebenaran. Berharap ia tak terlambat.
Lenyapnya Em dari medan pertempuran dapat dirasakan oleh seluruh Chaos Army, sama seperti Reito barusan. Moral musuh goyang.
"Apa pemimpin kami baru saja dikalahkan? Tidak. Dia dipindahkan mungkin.." gumam Souta.
"Hahaha! Itu baru pemberontak. Aku juga tidak mau kalah.."
"Oi! Oi! Jangan tiba-tiba semangat tanpa aku minta.." berkeringat Souta.
"Tekanan aura Edokey jadi lemah tapi tekanan musuh juga mendadak menghilang. Apa dia berhasil mengalahkan nya?" Sima.
"Sima, fokuslah dengan disini. Pekerjaan kita belum selesai.." tegur Aditya.
"Hah, ha, ha. K-kepalaku mulai pusing. Sudah b-berapa lama aku terbang..?" Nana nampak menurunkan kecepatan terbangnya karena telah memutari Menara Kebenaran sampai puluhan kali lipat.
Carsword
Dua buah kartu berbentuk raksasa baru saja terbang di hadapan Nana. Orangnya terkejut lalu perhatian beralih ke Leonheart dan Souta.
Hateber ini menyerang anggota pemberontak dengan berbagai macam kekuatan beratribut Chaos. Leonheart mulai kebingungan karena melihat betapa banyaknya kemampuan yang dimiliki Souta.
"Chaos mu ada berapa? Ini terlalu banyak!"
"Aku baru menggunakan setidaknya 3 lebih. Atau ini terlalu banyak untukmu, pemberontak?"
"Heh. Kau tahu sendiri bagaimana cara nya meningkatkan semangat lawan.." Leonheart meningkatkan kekuatan auranya.
Scorpion yang tadinya bersama Iem. Makhluk Kode Nama itu berubah menjadi sulur aura yang masuk ke dalam tubuh Leonheart. Kini ada 2 aura di tubuh nya.
Scor Step : Desert City
Tanah disekitar Leonheart tenggelam secara perlahan ke dalam menjadi pasir hisap.
"Kau tahu kan aku punya kekuatan untuk terbang?"
"Ya. Kenapa kau tidak terbang?"
"....." Souta menyeringai pendek dan menerima tantangan lawan nya.
Langit dikuasai oleh kekacauan sedangkan tanah dipenuhi pasir.
Preview Next Arc
A : Sore, all. Maaf ane terlambat 1 hari up SPW. Entah knp Wattpad ane erorr.
A : Wattpad ente error juga?
Nami : Pertarungan ku singkat amat, A
He Ning : *cemberut*
Fath : *terlupakan*
Leonheart : Chapter selanjutnya giliran ane. Haha! Waktunya memperlihatkan kekuatan baru
Raka : °_°
A : Ente masih lama lagi. Silahkan untuk HIATUS
Raka : -_-
Souta : Sampai ketemu di Minggu depan. Bye 👋
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top