Arc 57 : Divisi 5 Bertambah Kuat?

W Near Tower W






Ksatria-ksatria Le Vrai bertarung sekuat tenaga mempertahankan garis terakhir mereka dari Chaos Army yang ingin menyerang penduduk yang berada di area evakuasi. Dibantu Sima yang melemahkan musuh, walau cuma sebentar saja karena Chaos langsung melenyapkan kekuatan cintanya.

Di dekat Menara Kebenaran juga ada ksatria Le Vrai. Mereka dibantu Nana.

"Ha, ha. Capenya!? Kenapa Putri-senpai lama sekali!?" gadis penyihir ini terbang di atas kepala semua orang, menyerang musuh lewat udara dengan sihirnya.

Nana melihat ada beberapa ksatria yang terkepung langsung dia bantu. Tongkat ia alihkan ke kanan memunculkan bola-bola sihir.

Sihir Mana Tingkat IV : Rentetan Bola Sihir

Shooot, shoot!

Aaaarrrgh!

"T-terimakasih banyak.."

Nana kembali mengelilingi Menara Kebenaran sambil membantu sebisa dia. Gadis ini tanpa sengaja bertemu dengan Ephra.

"Dia'kan.."

Sihir Mawar Tingkat I : Tombak Mawar Merah

Bunga-bunga mawar berkumpul di depan tombak Pengacau ini sebelum terlepas dengan cepat ke hadapan target. Nana langsung terbang ke samping buat menghindar.

"Waaah!? Aku tak percaya itu cepat sekali.."

"Kemana kau melihat?"

Thurrsst!?
Dodge!

Tombak mawar kembali menyerang Nana.

Gadis itu melayang di atas kepala Ephra bersusah payah menghindari serangan lawan yang tambah cepat seiring waktu.

"Ugh!"
"Argh.."

Ksatria-ksatria Le Vrai yang kalah kualitas akibat kekuatan Chaos yang bertambah kuat akibat kekacauan, tidak mendapat bantuan sekarang ini dari Nana karena anggota Divisi 5 itu disibukkan oleh Ephra.

Sima juga sibuk melindungi area evakuasi membuat pertempuran disana hampir dimenangkan oleh Chaos Army.

"Lemon, kau pergilah bantu Nana.."

"Tapi, pembimbing. Bagaimana dengan disini?"

"Aku akan baik saja. Mungkn.."


Lemon sempat bimbang untuk pergi tapi setelah melihat ksatria Le Vrai kesulitan membuatnya membulatkan keputusan.

Sweet!

Dari ujung jari gadis ini keluar benang yang sangat tipis tapi sekuat tali. Itu menempel di badan satu prajurit Chaos Army.

"Harg!" Chaos Army ini menyerukan auranya sehingga mampu melenyapkan benang Lemon.

"Sudah kuduga. Chaos Army bakal lebih sulit.." batin Lemon tenang.

"Percuma saja. Disini kekacauan telah berkuasa maka kami semua bertambah sekuat seiring waktu.."

"Seperti Dewa Perang aja.."

Lemon mengeluarkan lima buah benang sekaligus di jari-jari kanannya lalu tangan kanannya menyimpang ke tengah membuat garis kotak-kotak pada motif benang. Lemon melempar benang itu ke udara dan membuatnya lebih tepat sehingga dapat dilihat mudah.

"Hahaha! Apa yang dia lakukan? Percuma saja Chaos baka---?"

[Auracome Steelsee]

Benang Lemon seketika menjadi mekanik.

"Gawa---CRUSH!!"

Spider Web

Prajurit Chaos Army yang sudah percaya diri dapat melenyapkan kekuatan Lemon kini terbenam ke dalam tanah akibat kerasnya benang mekanik anggota Divisi 5 satu ini.

Tring, tring. Slash..

Di depan pintu masuk Menara Kebenaran ksatria Le Vrai telah semua dikalahkan.

"Hancurkan dari dalam. Kita buktikan kepada Dewa Kekacauan bila yang berguna bukan hanya Chaos Army yang punya tingkatan.."

""Ya!"" sorak semua prajurit.

Mendengar itu Ephra cengengesan. Gadis itu setuju bila mereka dapat menghancurkan menara tapi resikonya mereka bisa terbunuh. Menara Kebenaran adalah objek yang dapat menetralkan kekuatan apapun bahkan Author sekalipun. Itulah kenapa Adriana dapat terbunuh disana 100 tahun lalu.

Tentu informasi ini hanya Chaos Army dengan tingkatan cahaya yang mengetahuinya.
































Khidmat Kegelapan : Sayap Sabit Kegelapan

""Uhaaaargh!?"" beberapa prajurit musuh terpental dari depan pintu masuk setelah gelombang kejut yang berwarna hitam memukul mereka.

Miasma hitam tiba-tiba saja menutupi lokasi membuat musuh jadi sakit kepala.

Khidmat Kegelapan : Lambaian Jubah Dewi Kegelapan

"A-apa ini miasma Chaos?"
"Bodoh! Dari warnanya saja bisa dijawab, urgh!?"

"Siapa dia?" Ephra.

Nana mengambil kesempatan yang ada di depannya untuk menyerang, bola-bola sihir berjatuhan di tempat Pengacau tingkat 13 ini.

"Nani?" gadis penyihir ini terkejut melihat diri Ephra dilindungi kumpulan orang merah.

Sihir Mawar Tingkat II : Prajurit Merah

Lemon sudah sampai ditempat gadis kecil berambut pirang pendek mengenakan kemeja putih yang dilapisi serafuku hitam, rok lebar sepanjang bawah lutut dan stocking merah terang.

"Rumia-san, mana Putri-san?"

"Putri?"

Gadis bersurai hitam panjang dengan gaun putih keluar dari pintu gerbang yang sama.

"Tuh.."

"Komandan dan Wakil Komandan akan datang sebentar lagi...... Jadi bertahanlah!" serunya cukup keras.

"Komandan Pemberontakan?"
"U-ugh.."

Ksatria-ksatria Le Vrai yang tadinya sudah mau menyerah kini tidak jadi lagi. Moral semuanya juga didukung oleh Kode Nama Love Sima sehingga semangat mereka kembali pulih.

"Yang disana itu Pengacau dengan tingkatan?" tanya Rumia ke Lemon menunjuk Ephra yang kembali berfokus menghadapi Nana di udara.

"Benar. Gara-gara dia kami kalah tadi.."

"Kalau begitu mari kita kalahkan dia lebih dulu.." seringai Rumia agak lebar.

Shoot! Shot!

Nana masih menghindari tombak-tombak Ephra yang ingin menjatuhkan. Seperti Pengacau itu tidak bermain-main lagi terbukti dari kecepatan tombak yang begitu berbeda.

"Jika kena telak aku mati!"

"Hmph~!" senyum Pengacau ini.

"?" Nana yang tak mengerti kenapa lawann tersenyum tidak menyadari kalau sedari tadi yang Ephra lakukan adalah sesuai rencana nya.

Fenomena Kacau

Huusss!

Ledakan aura Chaos yang ada di atas langit mengagetkan Nana. Pasalnya tombak-tombak mawar yang dilepaskan oleh Ephra selama pertarungan mereka kini menguasai langit Le Vrai.

"Nana!?" teriak Sima sangat khawatir.

"Jatuh... Dan matilah!"

Sihir Mawar Tingkat IV : Hujan Mawar Merah

RAAAAAINN.!!

Nana terhujani jarum-jarum mawar yang begitu banyak. Gadis itu sekuat tenaga untuk bisa bertahan dan itu tidak akan lama lagi karena Ephra telah menyiapkan serangan berikutnya.

Tombak mawar dibuat Pengacau ini selama Nana sibuk bertahan.

"Jat---??"

Ephra tidak bisa menggerakkan tangan nya entah kenapa..srikk, ternyata ada benang tipis milik Lemon yang menghentikan Ephra.

"Aku terlalu ingin membunuhnya.." kesal Ephra sudah siap mengaktifkan Chaos nya untuk melenyapkan benang Lemon.

"... Kau tidak akan sempat~!"

"!"

Rumia tiba-tiba saja sudah ada dibelakang Pengacau itu. Ujung kukunya menyentuh punggung lawan.

Khidmat Iblis : Cakar Siluman Harimau

THUUREST!!?

Tubuh Ephra terangkat ke atas sesaat kuku-kuku tajam itu menembus dadanya.

Rumia menciptakan api kegelapan dari tangannya itu dan membakar lawan hidup-hidup.

Sekarang Nana bisa membantu ksatria lagi dari atas.

"Nana-san, berkeliling lah. Kau sudah aman.."

"U-ugh.."

Yah. Walau harus dipaksa.

















Secara mengejutkan Kuuhaku sudah berada di dalam Menara Kebenaran, merusak tempat itu secara perlahan dari dalam.

"Seperti yang Dewa katakan, menara ini memang luarbiasa. Berapa lama waktu yang kubutuhkan untuk melenyapkannya?"

Tap..

"?"

Tap, tap..tap!

"Apa kau masuk setelah Rumia keluar?" suara Anka.
"Bukannya dia yang waktu itu?"

"Hah. Aku kira siapa. Ternyata kalian.."

Kuuhaku menghentikan pekerjaannya kemudian berbalik badan untuk melawan Anka serta Fister. Dari ekspresi Hateber ini lelaki ini seperti meremehkan lawannya.

"Itu sudah 2 tahun. Kami telah bertambah kuat.."

"Masa~?"

"Lebih tepatnya hampir tapi ya 1 tahun lebih bisa dikatakan benar juga.." tambahkan Anka.

"Mereka berdua bicara apa?" batin Kuuhaku kebingungan.

"Biar aku yang pertama.."

"....."

God Speed

Aura angin mengelilingi Fister. Pria berambut hitam ini melesat cepat bersama elemennya mengangkat tinju.

Cancel

Bisik Kuuhaku melenyapkan kekuatan angin musuhnya. "!" tapi itu tidak menghentikan Fister.

Wind Guard Fist

"Begitu. Dia menggunakan kekuatan kecil untuk aku lenyapkan pertama kali lalu memakai kekuatan selanjutnya yang lebih besar.." pikir Kuuhaku sempatnya.

Fiisst!

Tinju itu dihindari oleh Kuuhaku ke samping, Fister mengejutkan lawannya dengan tendangan sabit tiba-tiba berelemenkan angin. Walau tidak terlalu kuat tapi cukup menggeser Kuuhaku di atas lantai.

"Tidak terlalu kuat tapi jika diteruskan aku akan benar-benar cedera parah.."

"Bagaimana? Kau bisa?" Anka terlihat santai.

"Menyebalkan tapi dia begitu kuat.."

"Baiklah.."

"Dia benar-benar bertambah kuat. Dan jika mereka mrlawanku sekaligus maka itu akan sangat menyusahkan.
Pemberontak suka sekali main keroyokan ya.."

"Well. Tugas melanggar peraturan itu adalah kami.." cetus Fister.
"Itu cuma kau.." tambah Anka.

"...."
""....""
























































































































Preview Next Arc
A : Good night, everyone. Ane up SPW hari ini karena Rabu mau off dulu, hehe

Fister : Tumben ada peringatan nya. Biasanya mendadak hilan--

A : *menyekap Fister*
A : Arc selanjutnya bakal ada rematch antara Kuuhaku melawan Komandan dan Wakil Divisi 5. Dan bakal ada sedikit kejutan di arc itu juga. So nantikan aja up SPW 7 di hari Rabu selanjutnya

Anka : See ya

A : See ya 👋

NanaHoshi8, Roman9Lemon, EnvyArtOfficial, FisterWae, RumiaMiyu

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top