Arc 57 : Ancaman Di Menara Kebenaran
W Author POV W
Chaos Army mulai bermunculan dari punggung Haoxer yang baru saja terbunuh. Wajah-wajah baru itu tidak dikenali oleh Edokey maupun Reonerym. Kecuali Hai.
Waktu Pengacau : Kembali Ke Awalan
Lingkaran waktu kecil tercipta dikedua telapak perempuan ini sebelum membesar dan menciptakan lubang dimensi.
ROOOOAAR...
5 Haoxer keluar dari dalam portal. Ukurannya memang bukan masalah tapi jumlahnya itu, ditambah pemberontakan harus melawan prajurit Chaos Army tanpa tingkatan.
"Maju. Dan buat kekacauan UN Dewa mu!"
""Haaaarrrgh!""
"Reonerym, beri aku waktu.." pinta Edokey sembari mengangkat tangan ke depan.
Gadis bersurai pirang sebagai bagian ujungnya ada merah ini melesat ke depan. Para Chaos Army tertawa meremehkan melihat Reonerym.
Blood Lake : Unknowning Splash
Gadis ini melukai dirinya sendiri lalu mengeluarkan volume darah dalam skala yang gila hingga mampu membuat ombak. Bagi Reonerym itu adalah hal biasa karena dia tidak akan pernah bisa kehabisan darah.
"Ombak darah!? Darah ma---byuuurrr!?" semua prajurit Chaos Army yang berlari paling depan terpukul ombak darah Reonerym. Mereka terseret ke belakang menabrak kawan sendiri.
Persiapan Edokey sudah selesai sesaat serangan pembuka dari juniornya. Mata lelaki ini menyala memunculkan bola mata raksasa di atas langit.
"M-mata apa itu?" lihat Hai.
TamashiO : Kaminome
DUMP...!
Mereka yang melihat mata ciptaan Edokey itu mendadak tak sadarkan diri. Jiwa mereka seolah tertarik sebentar dari raga sebelum kembali lagi. Walaupun begitu mereka tetap pingsan. Bahkan seorang Pengacau seperti Hai juga ikut kena efek.
"Dia terkena semudah itu?" Zahrotul kaget.
"Senior Edokey, dia bertambah kuat.." senyum He Ning.
"..aku tak peduli. Zahrotul, bangunkan Hai. Jika dia tetap seperti itu bunuh saja. Aku tidak menginginkan orang tak berguna di misi ini."
"Siap.." Zahrotul memukul-mukul wajah Hai beberapa kali memaksa perempuan itu untuk sadar.
Sementara itu prajurit Chaos Army berusaha untuk bangkit melawan lincin nya darah.
Teleport!
"?"
Aditya datang bersama Fath.
"Aku melihat alarm Pedia disini menyala. Edokey, siapa yang menyerang kali ini?" tanya Fath.
Keduanya dengan kompak melirik Em yang berdiri sok kuat di atas punggung Haoxer raksasa. Well, orang itu memang kuat pasalnya dia ditunjuk Gaos sebagai Delapan Kepala yang baru.
Tentu Kode Nama nya juga berevolusi ke bentuk Chaos.
"Cuma kalian berdua saja?"
"Feint dan Lonely juga ada dibelakang sana. Aditya, kau bisa mengeluarkan mereka disini.."
"Hm! Dengan senang hati.."
Fath merobek satu halaman lalu melemparnya ke depan.
Krk, krk, krk!
Suara tulang-tulang mau patah terdengar jelas ketika pasukan tengkorak itu muncul entah darimana.
"Dari Underworld?" Edokey.
"Dari Underworld.." Aditya.
Pasukan tengkorak ini mulai menyerang prajurit Chaos Army yang telah mengembalikan keseimbangan mereka di lantai berdarah. Kebanyakan bergerak ke samping menjauhi darah yang dapat Reonerym kendalikan. Dan bagi mereka yang bersikeras menerima serangan dadakan dari gadis itu.
Blood Impact : Armadillo Tech
Jarum-jarum yang terbuat dari darah itu tertembak dari bekas serangan Reonerym....aaargh!
"A-apa ini? Darahnya masuk ke dalam tubuhku--ugu!?"
Blood Impact : The Suction
Reonerym membuat darahnya dan musuh menyatu kemudian menariknya keluar dari dalam tubuh. Itu memang termasuk dalam pembunuhan tapi ia tak terlalu peduli.
Semua darah itu berkumpul di atas kepala Chaos Army membentuk bola raksasa. Beberapa detik kemudian benda itu menembakkan puluhan jarum darah yang menusuk-nusuk tanpa ampun.
Aaaaarrrjj!!
"Dia terlihat menyebalkan.." Hai memunculkan lingkaran waktu tepat dibawah kaki, berniat untuk melenyapkan Kode Nama Reonerym sebentar saja.
"..?" anggota Divisi 5 ini melihat itu segera mengaktifkan auracome untuk melindunginya.
"Percuma saja. Pengguna Kekuatan selemah mu tidak akan mampu untu---"
"---...."
"?"
Reonerym menarik darah yang ada di depannya ke tangan kanan kemudian ia pukul ke depan menciptakan tombak merah panjang. Hai yang tak menduga itu tidak sempat untuk menghindari, beruntung Zahrotul menghancurkan serangan Reonerym.
"Kau terlalu meremehkan musuhmu. Ini terakhir kalinya aku membantumu.."
"T-terimakasih banyak.."
"Apa yang terjadi? Kenapa auracome nya mampu menangkal Chaos ku? Apa pemberontakan bertambah kuat. Padahal kami selalu membuat kekacauan...!"
"Em, apa kau menyadarinya?" tanya He Ning.
"Hmm.." Em juga memikirkan apa yang telah terjadi. Selama 1 tahun Pasukan Pemberontak bertambah lebih kuat dari pernah mereka bayangkan.
Delapan Kepala ini menatap Menara Kebenaran.
"Apa karena itu..?"
"?"
Kembali ke pertempuran. Pengacau Tingkat 6 Egiganteng terlihat jelas di lautan pasukan tengkorak yang dipanggil Fath. Badan besarnya membuat keberadaan pria itu tambah mencolok dan suara tawanya melebihi apapun disana.
Mode Kacau : Distorsi
Pengacau ini melepaskan aura Chaos nya ke segala arah. Tak peduli mengenai kawannya sendiri pun. Pasukan Fath terhapus dengan sangat rata selama pria ini melaju.
"Dia cepat juga.."
Agen Pedia ini membuka satu halaman di buku koleksinya yang memperlihatkan pedang emas.
Adaptasi Memori : Pedang Harta Babylonia
..Trung?!
"!"
"..." Egiganteng serta Fath ditemukan.
"Hai, kau cepat kalahkan pemberontak itu. Zahrotul, bantu dia biar lebih cepat.." titah Em untuk pertama kalinya. Orangnya masih santai duduk-duduk di punggung Haoxer.
Waktu Pengacau : Waktu Dihilangkan
Hai melingkari dirinya sendiri dengan kekuatan waktu membuat keberadaan perempuan ini seolah menghilang. Sementara itu Zahrotul melompat tinggi ke udara menarik perhatian Reonerym.
Hai bergerak di dimensi yang sangat berbeda. Tidak bisa disentuh maupun menyentuh. Tapi kemampuan ini membuatnya dapat bergerak bebas, mendekati Reonerym yang saat ini berfokus ke level perusak.
Chaos berkumpul di tinju level perusak ke-2 ini seperti auracome.
Tinju Bintang Kacau
Perempuan ini menjatuhkan dirinya bersama pukulan Chaos yang mampu melenyapkan subjek yang abadi sekalipun..... Cruak!!
Tangan Reonerym yang beradu dengan pukulan Zahrotul seketika meledak menjadi kumpulan darah. "?" Zahrotul kagum karena lawannya tidak langsung mati.
Anggota Divisi 5 ini mengendalikan darahnya sendiri untuk menyerang musuh, walaupun tangannya telah hancur ekspresi Reonerym yang datar tak berubah sedikitpun. Sementara itu Zahrotul melakukan penghindaran selama di udara dan itu terlihat begitu cantik. Melihat serangan balasan gagal Reonerym membentuk tangannya kembali ke semula.
"Apa kau benar-benar manusia?"
"Salah satu cara untuk membedakan manusia dan zombie adalah mereka menyahut pertanyaanmu.."
"Jawaban macam apa itu. Kau anak dokter ya.."
Blood Spear
Zahrotul menghindari kembali tusukan cepat yang tiba-tiba saja tercipta dari kuku-kuku Reonerym.
Hai masih di dalam dimensinya, bergerak begitu lambat ke belakang Reonerym sementara rekannya menyibukkan.
Zahrotul merasa dia bisa mengalahkan Reonerym dengan kekuatan penuh tapi ia menyimpan itu untuk menghadapi lawan yang lebih kuat.
Waktu Pengacau
Aura Chaos tiba-tiba muncul tepat di 1 meter belakang Reonerym. Sesaat gadis ini menyadari kedatangan Hai, tangan musuh sudah hampir menyentuh punggungnya. Dan apabila itu tersentuh maka Hai dapat menanamkan efek waktu kekacauan di tubuh Reonerym dan melenyapkan Kode Nama gadis itu untuk sementara waktu.
Touch..!
Ishiisekai : Shi-kimasu
"....." Sosok Edokey tiba-tiba juga berada dibelakang Hai. Satu detik setelah Hai menyentuh punggungnya Reonerym.
"!?"
Soru man no Kogeki : Reijoushi
Punch!!
"Akh---?"
Edokey memukul keras Hai dari belakang dan langsung membunuhnya. Sekuat apapun pemilik Chaos jika dia tidak melindungi dirinya dengan kekuatan tersebut, Hai sama saja dengan Pengguna Kekuatan yang lainnya.
Zahrotul hanya berdiri sendirian ditempatnya. Memandangi tubuh Hai yang perlahan menjadi aura Chaos.
Edokey bisa merasakan tekanan aura milik Em yang terasa tak senang melihat kematian Hai.
"Padahal kekuatan waktunya sangat dibutuhkan. Tuan Em pasti sangat kesal sekarang ini.." gumam Zahrotul.
"Haaa. Tuan Em bakal mengubah kekesalannya sekarang padaku.."
"....."
"...."
Sima tengah disibukkan dengan membawa banyak warga ke tempat yang aman bersama para ksatria Le Vrai, yang menjaga mereka.
Nana baru saja sampai di depan Menara Kebenaran kemudian langsung berjaga disana sedangkan Putri masuk lewat pintu depan mencari Komando dan Wakil Komandan mereka. Kondisi pertempuran di Le Vrai saat ini Pasukan Pemberontak kalah jumlah walaupun Edokey dan Reonerym berhasil menahan Chaos Army dengan tingkatan di tempat mereka datang tetapi prajurit-prajurit biasa mereka berhasil masuk ke perkotaan Le Vrai dan menghancurkan banyak bangunan.
Semua kekacauan itu diserap oleh He Ning untuk diberikannya kepada Em nanti ketika Reito sudah sampai di lokasi.
Awal pertempuran ini akan mempertemukan mantan Ultimatum dan seorang Delapan Kepala yang baru.
"Em. Dia datang..!"
"...."
Kelompok Reito cuma berisi Nami, Sei.
"Sei, kau bantu Edokey dengan Kode Nama mu. Jika bisa jangan sampai Chaos Army masuk ke dalam kota. Kita percaya kan yang sudah lewat sama ksatria Le Vrai.
Nami, kau siap?"
"Hai. Saya berlatih selama 1 tahun demi mengalahkan Dewa Kekacauan dan mengembalikan saudara saya..."
"Jangan mati, Sei.."
"Heh? Bukannya itu kalimat untuk Nami?"
Reito mengeluarkan auracome dalam tubuhnya dalam jumlah yang sangat besar sampai-sampai tersebar seluas 5 meteran.
Punish Zone
Chaos yang dimiliki prajurit musuh mendadak tidak dapat dikendalikan dan menyakiti diri mereka sendiri.
"A-apa yang terjadi!?"
"Aaargh!"
"Sakit! Siapa yang melakukan ini kepadaku!?"
Anggota Chaos Army yang dilewati oleh Reito dan terkena auracome nya mendadak kesakitan akibat kekuatan Chaos mereka sendiri.
Copyright. Adalah Kode Nama milik Reito yang dapat menghukum siapapun yang memiliki kekuatan sama dengan pengguna pertama. Reito dapat memberikan rasa sakit kepada mereka semua kecuali si pemilik yang asli.
"T-tuan Em. T-tolong kami.!"
Em tiba-tiba saja berdiri setelah duduk lama.
"Tuan Em?"
Delapan Kepala baru ini merentangkan tangannya ke depan bersamaan dengan itu ada suara nyaring di udara.
Wind Controversy's Bullet
DAAAAZZZ...?!!
""?""
Anggota Chaos Army yang berdiri di depan Em mereka terbunuh dalam keadaan tubuh meledak akibat hantaman gelombang angin yang begitu cepat. "?" Reito yang melihat serangan Em masih nampak tenang. Malahan pria itu mampu membalas serangan musuhnya.
Rule Number 1 : Flash Injury
Reito mendorong pelan gelombang angin itu kembali ke Em..splash, tangan kanan yang mengeluarkan serangan itu seketika tersayat puluhan pisau angin.
"Berani sekali kau menggunakan Kode Nama orang lain di hadapanku, Delapan Kepala.."
"....."
Reito sampai di 5 meter depan Em.
"He Ning.."
"Ya?"
"Kau lawan yang terbang itu.."
Tepat di atas mereka melayang Nami dengan sayap malaikat.
"Dengan senang hati.."
Character Taker : Tinkerbell Invisible Wing
Character Powers Ado : Titan Factor
Kunang-kunang cahaya bermunculan dari punggung Pengacau tingkat 5, yang awalnya cuma sayap kecil setelah uap panas itu hadir membuat sayap malaikat kecil itu menjadi besar.
"Apa kau baru saja memanjangkan rambutmu, 'kawan'?" tanya Nami.
"Cuma sedikit.." seringai kecil He Ning.
Preview Next Arc
A : Malam, semua. Ane up SPW sesuai up jadwal. Ane yg akhirnya kalian kenal udah KEMBALI
A : I AM BACK!!
Riza : Nanti Hiatus lagi. Liat aja nanti 😑
A : Hehe
Edokey : Arc 57 akan berfokus ke Divisi 5 yg mempertahankan Le Vrai. Dan A..
A : Hm?
Edokey : Apa di Le Vrai cuma kami aja?
A : .....
Sima : Kwbiasa A 😑
A : Sampai ketemu di hari Rabu seperti biasa
Fister : Bye 🗿👋
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top