Arc 56'7 : 1 Jam Sebelumnya di Le Vrai

W Back POV W



1 sampai 2 jam sebelum Chaos Army menyerang ke Romm. Anggota perempuan dari Divisi 5 terlihat di toko baju untuk membeli pakaian yang pas untuk mereka kenakan di Le Vrai.. tempat panas tepat tengah padang pasir.

Sima yang paling bersemangat dari semuanya karena akhirnya mempunyai teman yang hampir seumuran. Walau jarak mereka semua dari wanita itu adalah 10 tahunan.

"Pembimbing Sima, apa aku tak berlebihan?" tanya Putri mengenakan gaun putih susu tanpa bahu.

"Coba yang ini juga.." Sima menambahkan kain yang sama seperti kerudung untuk menutupi panas pada kepala dan lengan.
"Hmm~~! Itu sangat cocok untukmu!" senangnya.


Anggota baru seperti Lemon dan Nana juga ikut terseret ke dalam kegiatan Sima.

"Kak Sima, a-apa kita sudah selesai?" tanya Lemon dengan wajah biru.
"Lapar.." merengek Nana.

Sementara itu Edokey dan Reonerym baru saja keluar dari markas Divisi 5 yang berada di hotel bintang 2 atas nama Aoyuki, Iis Tak. Keduanya tidak memiliki hubungan apapun hanya saja markas mereka yang ada di hotel membuat pandangan orang luar 'sedikit berbeda'.

"Jadi hari ini?" Reonerym.

Angguk Edokey. "Ya. Leon kembali dari tengah Padang pasir untuk melaporkan aliansi dengan federasi.."

"Apa Leon beneran berhasil? Dari yang aku dengar federasi tak terlalu menghiraukan apapun yang terjadi di Wattpad kecuali Menara Kebenaran.."

"Aku juga sering mendengar soal mereka. Mungkin alasan mereka setuju kali ini karena Menara Kebenaran benar-benar butuh perlindungan sekarang. Kekuatan Chaos bertambah kuat setiap harinya membuat benda itu dapat dilenyapkan.."

"...... Ngomong-ngomong senior Edokey. Kita lagi bicara dengan Leon yang mana?" pertanyaan itu membuat lelaki berambut hitam ini berhenti.

"Reonerym, kau ini ya..."

Keduanya pergi ke ujung perbatasan padang pasir yang ada di Le Vrai. Tepat diluar kota pasir ini terdapat gurun yang dipenuhi badai sehingga sangat sulit untuk dilewati. Bukan hanya penglihatan yang diganggu tapi dibawah gurun ini tinggal berbagai makhluk berbahaya menghilangkan nyawa.

Chaos Army sempat menyerang ke tengah gurun untuk melenyapkan Inti Angin tapi mereka mengalami kesulitan, bahkan Aliansi Pemerintahan tidak sempat untuk ikut campur karena pasukan Dewa Kekacauan telah dikalahkan oleh badai pasir itu sendiri.

"Selamat Siang, kapten.."

"Siang juga, Edokey. Apa kau ingin menjemput temanmu hari ini? Aku dengar dia berhasil membuat aliansi dengan federasi. Jujur aku sangat terkejut.."

"Haha. Saya juga, kapten.."

Huuuuuussss....

"Nanti kalau dia kembali akan aku traktir minum malam..."

"Leon pasti senang nanti.."

Huuuuuuuuuus...!?

"?" Reonerym merasakan ada sesuatu yang mendekat. Indera gadis ini memang sedikit berbeda dari teman-temannya seolah ia bisa merasakan hal buruk yang bakal terjadi di masa depan.
"Senior.."

"Hmm?" Edokey akhirnya melihat ke arah kepala Reonerym memutar.

Huuuuuuzzz!!

Bayangan yang sangat besar terlihat di atas kota Le Vrai. Sosok itu menutupi setengah kota.

"A-apa itu... Naga??!" syok kapten Penjaga.

"Haoxer kah? Itu berarti Chaos Army.." gumam Edokey cukup terdengar. Ia menggunakan kristal sihir untuk memberitahukan kondisi darurat ini ke kelompok Sima yang asik berbelanja baju.

"Senior itu lebih besar dari yang pernah kita lawan.." beritahukan Reonerym.

"Ya. Kemungkinan mereka membuat besar Makhluk Kekacauan itu untuk serangan kali ini.."

"Edokey, apa Chaos Army beneran datang?" tanya Sima dari seberang saluran.

"Pembimbing bisa melihatnya sendiri ke langit.."

Sima dan lainnya cepat-cepat keluar dari toko. Bayangan Haoxer raksasa membuat tempat mereka menjadi gelap.

"Aaah! Padahal baru bersenang-senang. Chaos sialan!"

Anggota Divisi 5 berkumpul. Edokey mendadak seperti protagonis harem karena cuma dia sendirian.

"Apa ada perintah dari komandan Anka?" Sima.
"Tidak ada. Saya pikir komandan tidak akan dapat merasakan kehadiran Chaos Army karena saat ini berada di dalam Menara Kebenaran.."

"Komandan lagi apa di dalam sana?" tanya Nana dengan cara berbisik ke Lemon.
"Aku dengar komandan lagi latihan. Wakil Komandan juga.."

"Baiklah. Dengarkan. Kita akan menghadapi Chaos Army bersama penjaga di Le Vrai. Lemon, aku tugaskan kau ke tempat Komandan untuk memberitahukan kejadian ini. Nana, kau ikut bersama Lemon tapi sampai di depan menara saja. Kau adalah pertahanan terakhir disana.."

"E-eh?"
"Dimengerti. Ayo Nana.."
"Tung--" tangan Nana ditarik langsung oleh Lemon.

"Pembimbing bisa berkeliling dan cari dimana banyak orang berkumpul. Minta mereka untuk berlindung ditempat yang aman. Jika tidak mau paksa pakai Love.."

"Okay~~!"

Edokey membawa anggota yang tersisa untuk mengatasi Haoxer raksasa.

"Apa cuma kita berdua saja, senior?" datar Reonerym.

Keduanya menghadap ke atas memikirkan bagaimana cara untuk mengalahkan Haoxer tersebut tanpa membuatnya jatuh ke area perkotaan Le Vrai.

"Sepertinya mustahil keluar tanpa ada kerusakan.." Edokey mengangkat telapak menutup Hoaxer itu, ada auracome yang menyelimuti tangannya yang mengincar Mahkluk Kekacauan.

Reonerym hanya memperhatikan. Dia tak menyangka bila Edokey benar-benar akan menyerang Hoaxer saat ini juga.

Shine, shine..

Kristal komunikasi dikantungi Edokey menyala. Reonerym mengambilnya karena lelaki itu tengah sibuk.

"Aku merasakan ada beberapa tekanan aura di atas punggung Haoxer. Kemungkinan itu Pengacau.."

"Reito ya? Kau lagi dimana saat ini?" Edokey.

"Aku lagi makan siang. Kebetulan ada di atap. Sei juga ada.."

Tiba-tiba saja ada cermin yang memantulkan sosok pria berambut panjang.

"Edokey. Aku telah mengevakuasi semua penduduk dibawah Haoxer. Kau bisa menjatuhkan nya sekarang.." beritahu nya.

"Bagaimana dengan dampak kerusakannya?"

"Diga yang akan tanggung jawab. Toh orang juga punya perusahaan asuransi.."

"H-haha.."

Sima juga telah meminta ke warga sekitar untuk pergi ke ujung perbatasan kota dimana ada tempat evakuasi, bersama para penjaga Le Vrai mereka membuat kosong seisi kota.

"Edokey, warga sudah aman.." lapor Sima dengan kristal nya.

"Baiklah kalau begitu.."

Tekanan kekuatan milik nya mendadak naik pesat membuat aura Edokey terlihat begitu jelas.

Awakening Soul : Soul Smasher

Grip..!!

Edokey mencengkeram telapaknya sangat kuat, disaat bersamaan Haoxer meraung kesakitan dan pergerakannya terlihat begitu acak serta ketinggian Makhluk Kekacauan itu perlahan menurun.

Roooooaaaa---!

Di raungan kesakitan terakhir Haoxer terjatuh dengan begitu keras meratakan seluruh bangunan dibawahnya.

Dan dari punggung Makhluk Kekacauan itu bermunculan satu persatu anggota Chaos Army yang dipimpin oleh Delapan Kepala Em.

"Jangan lupakan tugas kalian.."
""Siap!""























































































































Preview Next Arc

A : Good moooooorrning! Ane up SPW lagi, Yeay!

All : YEAAAH!!

A : Sangat disayangkan Arc 56 harus diganti dengan Arc 57 yg berfokus ke Menara Kebenaran

Hicchan : Kenapa, A?

A : Kan udah dibilang penyerangan di Romm itu cuma pengalih perhatian doang

Raka : Ente ga ada bilang gitu 😑

A : Ente lupa kali 😊
    : Ok. Di Arc 57 ini akan berfokus di Divisi 5 yg mencoba melindungi Menara Kebenaran seorang diri bersama Federasi Padang Pasir yang ada disana

Edokey : Wait. Itu berarti ada karakter baru dong 🤨
             : Apa aku bakal dpt calon istri disini?

A : Ente bakal mati di SPW8

Reonerym : Si A mlah spoiler 😶

A : Sekian, terimakasih. Sampai ketemu di hari Rabu 👋

Reonereym, putriyuuki, Roman9Lemon, NanaHoshi8
Edo_Nurakami

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top