Final Arc : Riza Ingin Menyerang Cepat

W Pedia Wross POV W






Kereta lintas dimensi milik Pedia bergerak cepat di atas langit Le Vrai dalam mode tak terlihat. Di setiap lorong kereta sudah bersiap banyak agen keluar.

"Aku baru saja mendapat panggilan dari Komandan Nanaisme bila Divisi 1 dan 5 bakal membantu.. " beritahu Aerin.

Riza yang bersiap membuka pintu selama kereta masih di langit Le Vrai. "Kapan mereka datang? " tanyanya sembari membuka pintu. Kereta Pedia mulai nampak karena Riza membuka pintu barusan, walaupun begitu jarak tanah dan langit 'sangat' tinggi.

"Tidak tahu.. "

"Kita tidak akan menunggu mereka. Masing-masing dari kita akan mengalahkan sebanyak mungkin Chaos Army, 'habisi' mereka dengan cepat agar kekacauan 'tidak ada'.. "

"Serangan kejutan kah.. " gumam Sad'dam. 2 Eksekutif ikut ke Pedia Wross setelah insiden di Brittany.

"Kekacauan tercipta karena pertempuran. Bila kita bisa menyelesaikannya dengan cepat pula maka kekacauan tidak bakal ada.. "

"Ada rencana lainnya? "

"Tidak ada. Ini adalah serangan kejutan dengan penyelesaian cepat.. " Riza mengaktifkan speaker kecil di dekat lehernya. "Adit, turunkan aku di depan menara! " nada Riza terdengar memerintah.

""....... "" yang lain cuma diam, mereka belum terbiasa dengan perubahan sifat lelaki itu.

"R-Riza. Apa ini tidak apa? Langsung menyerang? " mendekat Anggita.

"Tidak, Anggita.. "

"....... " Anggita jadi diam juga karena mendapat penolakan.

"Kalian lihat disana? Menara Kebenaran perlahan menghilang akibat distorsi aura Chaos yang menyelimuti kota. Bila Menara Kebenaran lenyap maka pembatas antar dua dunia juga bakal menghilang.
Aku tidak mengerti kenapa Dewa Kekacauan ingin melenyapkan menara karena tempat itu adalah satu-satunya dimana Author bisa mati! "

"Aku tidak memiliki waktu lagi untuk memikirkan rencana lainnya. Kalian adalah para agen Pedia sekarang dan ini perintahku. Habisi musuh secepat mungkin! "

Tuan pemimpin, tujuan anda sudah dekat

"Baiklah.. "

Riza menoleh ke belakang, ia melihat tidak ada seorang pun yang mengikutinya kali ini. Ia mendengus pelan.

"Pilih lokasi yang menurut kalian dapat menguntungkan kita. Semoga beruntung! "

"Riz--"

--jump!?!

Riza melompat dari kereta, ia mengabaikan panggilan tunggu dari kekasihnya sendiri.

"Riza.. " ini pertama kali Anggita merasa diabaikan oleh lelaki itu.

"Ha! Sesukanya! Dia pikir cuma dia saja yang marah.. " gerutu Hikari.

"Kami juga marah karena Chaos Army. Ayo Hika-nii! "

"Nifa, kau ikut aku. Bantu aku bersama nii-sama.. "

"Hmm.. "

Aoyuki dan gadis berambut pirang itu melompat yang ke-2, disusul kelompok Hikari namun Mizu terpisah dengan mereka.

"Baiklah, semuanya. Seperti yang pemimpin bilang, tidak ada rencana khusus kali ini. Berjuanglah dengan keinginan masing-masing.." cetus Adriana kemudian melompat seorang diri.

"Hei? Tunggu aku! "

Jump! Jump! Jump..!

Riza mendarat tepat di depan Chaos World Tower yang muncul dibadan suatu gedung sementara yang lainnya ada di kota..shine, kilatan cahaya muncul di samping tempat Riza dimana sosok Aoyuki, Nifa hadir.

"Aoyu.. "

"NII-sama! "

"?! " Riza terkejut karena Aoyuki tiba-tiba teriak di depannya.

"Aoyu tidak akan memaafkan nii-sama bila pergi sendiri. Aoyu adalah adik perempuanmu. Aoyu ikut..! "

"Kau... Bisa mati--"

"--Nii-sama juga. Menara Kebenaran belum benar-benar lenyap itu artinya nii-sama sama bisa saja mati.. "

"Tapi aku perlu ada disana.. "

"Nii-sama.. "

"... Baiklah. Kau boleh membantu kakak tirimu ini. "

"Apa kami boleh ikut? " Afina juga muncul tiba-tiba bersama Mizu yang kebingungan kenapa bisa ada disana.

Riza tanpa menyahut ia masuk ke dalam gedung menuju ke dekat menara kekacauan yang  berada di tengah-tengah.









































Pukulan Air Lautan

Bruuash!

Chaos Army terhantam oleh gelombang laut yang Haruka buat dari auranya sendiri. Musuh terseret menjauh dari Menara Kebenaran. Dibelakangnya ada Aerin sama Anna bekerjasama mengevakuasi penduduk yang masih terjebak.

"Disini mereka ada banyak sekali. Hikari, kurasa kita salah pilih tempat.. " teriak Aerin lumayan kewalahan.

Doooom!

"! Tidak. 'Aku' sudah pilih tempat yang benar.. " seringai nya tiba-tiba.

Doom, doom!

Guncangan di atas tanah itu dibuat oleh sosok besar yang ditarik oleh seorang pria bertopeng hitam dengan banyak motif mata ketiga di depannya.

"A-apa itu? Gajah? Eh, kuda?? "

"Ini adalah Menara Kebenaran. Bila musuh memang ingin melenyapkannya cepat sebelum Riza menghentikan, mereka pasti mengirim Chaos Army dengan tingkatan tinggi.. "

"Pengganggu. Darimana kalian datang? " tanya Hateber ini.

"Kau bertanya? Bodoh.. "

"Pedia.. "

Hateber itu memunculkan aura Chaos nya yang sangat kuat beradu berimbang melawan Hikari, yang telah kehilangan title Ultimatum.

"Ini akan menarik..! " ucap Hikari seperti menikmatinya.

"Tugasku adalah melenyapkan Menara Kebenaran. Kau menghalangi tugasku, pengganggu.. "

"Come on. Apa asiknya game tanpa level kesulitan, mm?"

"Ini kenyataan. Bodoh.. "
"Injak, Gae! "

Hrrrururr!?!

"?? "

Makhluk campuran itu memekik mengeluarkan suara kuda kemudian menghentakkan telapak kaki layaknya seekor gajah.

The Destroyer Wave

Gelombang kejut yang sangat cepat melesat cepat menyerang, efeknya mengangkat tanah ke udara dan menghancurkan jalanan.

Rantai Kekejaman : Penjara Putaran Hitam Bertubi-tubi

Rantai berwarna hitam pekat terputar seperti gergaji mesin membentuk bola besar melindungi bagian depan Hikari..slash, gelombang kejut seakan terpotong sesaat melewati teknik Hikari membuat ketiga gadis yang ada dibelakang lelaki itu tidak terkena efek gelombang.

Krank!

Rantai seketika hancur.

"Sekali serangan saja rantai ku hancur.. "

"Kau benar-benar merepotkan dan seorang pengganggu! "

"Haha. Rasain. Biasanya aku yang melawan musuh tipe seperti itu. Jadi begini rasanya membuat repot lawan yang kuat? Tidak buruk~~"

"Kau harus segera dilenyapkan.. "?

"Cobalah, Chaos Army! "

"Aku memiliki nama.. "

"Benarkah? Ngomong-ngomong aku Hikari.. "

"Edberg. Hateber urutan no. 4! "
























































































































































Preview Next Arc

A : Selamat sore. Welcome di Final Arc 🎉🍻🎈

All : 🎉🍻🎈

Haruka : Tumben Hikari dpt action di awal biasa di pertengahan atau akhiran

A : Ya, karena setelah ini Hikari bakal--

Hikari : --Aku mati?

A :....
A : Fi arc ini bakal ada 'beberapa' karakter utama yg ane matiim alias masuk deadlist

Hikari : Pasti aku itu

Mizu : Are? Biasanya pada gak nerima. Hikari-nii hen

Hikari : 🙂

A : Ok. Awal Final Arc bakal dibuka pertarungan Hikari. See you next time, all

Aerin : B-bye 👋

Aizahikari, Aizuhime, Aerin_zoe, heartrashh, anggita157, Aoyuki_Ohayashi

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top