Arc 47 : Pengkhianat Gen?

W Gen POV W






Triiiing..!

Percikan dari bunga-bunga api ini mengingatkanku akan kejadian yang kualami. Dulunya aku adalah Pengguna Kekuatan yang begitu dihormati dengan julukan Pedang Keadilan Raja bagi rakyat Synthoria. Namun semua itu lenyap seperti debu yang ku singkirkan.

Waktu itu aku di kirim oleh Penanggungjawab Ao untuk menghadapi Riza Si Author. Kemudian aku kalah. Riza mengirimku ke Underworld dan tidak membiarkanku bisa pergi dari tempat itu.

Aku tidak tahu jurus apa yang dia berikan sehingga aku terjebak di tempat ini.

Gen. Anda tuan Gen mantan pedang'kan?

Suatu hari aku bertemu dengan seseorang yang mengaku dari Synthoria. Tebak apa yang dia katakan ketika bertemu, dia bilang bila aku adalah pengkhianat.

Mana mungkin aku seorang PENGKHIANAT? K-kenapa aku jadi dicap seperti ini!?

S-saya juga tidak percaya, tuan Gen. Tapi itu yang saya dengar dari Grand Omega Ash.

Ash. Dia berada dalam ruangan dan bekerja langsung untuk Komandan Utama. Untuk seseorang dalam posisi itu mana mungkin Ash mendapat informasi palsu.

Apa karena aku meninggalkan posisiku dan tidak kembali lagi di Pedang?

"Ini tidak mungkin..! "







W Author POV W







"... Gen, awas! "

"?? "

Elit Ent Form ini menghindari sabetan di kepala dari greatsword milik Gloria Pengacau tingkat 18.

Teknik Berpedang Lette : Mantulan Hebat

Gloria tiba-tiba saja menghantamkan mata pedangnya ke tanah karena gagal mengenai Gen tadi, besi itu terpantul dari bebatuan melawan hukum fisika kembali mengarah ke bawah leher.

Gen Summoning : Eagles

Akkkkkrg!

Seekor burung elang terbang cepat mempertemukan cakar tajam yang makhluk itu punya dengan greatsword Gloria. Serangan cepat Pengacau ini digagalkan oleh seekor elang. "! " disaat yang sama datang elang ke-2 menyerang wajah Pengacau namun karena efek dari Kode Nama Chaos Gloria terhindar dari cakaran yang seharusnya mencogkel bola matanya.

Pengacau ini memutuskan untuk mundur sejenak karena mulai kalah jumlah.

"Pergilah.. " perintah Gen, dan kedua elang langsung lenyap.

"Hei. Plak!? " Prilly datang lalu memukul punggung Elit Ent anggota baru ini.
"Kau memang baru tapi bukan berarti kau bisa menyerang begitu saja. Apa di kelompok terdulu begitu juga, hm? "

"Tidak.. " sahut Gen cepat. "Ini mungkin karena Kata Buruk yang kudapatkan, "

"Eh. Sekarang kau mau menyalahkan Pangeran ya.. "

"Tidak. Aku minta maaf jika kalimatku terdengar seperti itu.. " Gen menatap telapaknya lagi. "Namun setelah aku menerima kata itu sifatku juga berubah, "

"Well. Aku tidak bisa seluruhnya membenarkan pangeran. Terkadang ada penerima yang sifatnya berubah sepertimu. Itu menandakan bila Kata Buruk yang diterima begitu kuat.. "

"Kuat? "

"Karena kau junior ku maka akan kujelaskan. Kau tahu kan Senjata Kode berbentuk buku milik Pangeran? Itu adalah tanda dirinya menjadi Ultimatum, dan dari sana lah semua Kata Buruk termasuk Dosa Besar disimpan. Ada dua tipe penerima, 1 mereka yang memanfaatkan kekuatan yang diberikan untuk menjadi lebih kuat. 2 kau yang sifatnya berubah akibat Kata Buruk dan itu juga bakal mempengaruhi Kode Nama aslimu.
True Book, Gruimore adalah buku yang menyimpan seluruh sihir.. "

"Kau tahu banyak.. "

"Tentu. Dan panggil aku 'senior' Prilly lain kali.. "

"Thanks, Prilly.. "

Gloria yang ada diseberang hanya menatap tanpa ekspresi. "Kenapa aku membiarkan mereka bicara?"

Kedua Elit Ent ini mulai serius menghadapi situasi.

"Jadi, apa kamu punya rencana mengalahkan Pengacau ini? "

"Belum tahu. Dari awal pertarungan dia selalu bisa menghindar ataupun selamat.. "

"Aku dengar bila seorang pemberontak berhasil mengalahkannya. Tidak dijelaskan bagaimana.. "

Tatap Gen. "Itu sudah cukup membuatku yakin mengalahkannya! "

"Aku bantu~~" Prilly mencabut pedang ganggang berbentuk pisang itu di mana mata pedangnya seperti coklat yang meleleh.

Tebasan Coklat Tajam

Prilly menebas cepat ke depan menyerang Gloria.

"??! " Pengacau ini membelalakkan mata karena merasa kekuatan Kode nya tidak bisa diaktifkan. Ia dengan mengandalkan refleks berguling ke samping, dimana sudah menunggu tikus tanah dibawah.

Gen mensummon hewan itu di saat yang sama ketika Gloria berguling, tikus tanah itu mengikis tempat berdirinya sehingga longsor ke dalam. Pengacau ini tidak bisa merasakan apapun dibawahnya.

Seorang Pengguna Kekuatan dapat merasakan serangan lawan secara insting walau tidak sempat menangkis. Dalam kasus ini Gen mensummon makhluk asli yang tidak memiliki aura spesial apapun.

"...... " Gloria sempat menancapkan pedangnya ke dinding tanah sebelum jatuh ke dasar jurang.

"... Hai~! "

"! "

Prilly tiba-tiba sudah berada di atas Pengacau itu. Pedang rasa coklat ia tancapkan ke dalam tanah memunculkan banjir kecoklatan yang menjatuhkan Gloria ke bawah.

"Kenapa Kode Nama ku tidak bisa diaktifkan!?! " Gloria terjatuh.

Gen mendekat disaat itu.

"Ini berhasil.. " kaget Prilly. Sebelum ia menyerang, sesaat itu Gen membisikkan rencananya.

"Aku cuma menebak. Jika kekuatannya dapat membuat Pengacau ini terhindar dari segala serangan, cukup beri dia serangan yang bukan 'serangan'.. "

"Pedang coklat ku tidak diperuntukkan untuk menyakiti dan sebenarnya ini cuma Alat Kode pembuat manisan. Walau bentuknya seperti ini ia dibuat bukan untuk melukai, bahkan mata pedangnya selembut sutra.. "

"Akan tetapi kau bisa membuat banjir coklat yang membuatnya jatuh ke bawah. Dengan ini dia sudah tidak bisa kemana-mana lagi.. "

Sementara itu Gloria seperti mau tenggelam karena gumpalan coklat begitu kental dan juga basah. Sensasi enak sekaligus lengket menganggu konsentrasinya buat naik ke atas..tssssk, pedang yang ditancapkan Pengacau ini berhasil berada di dinding akan tetapi coklat membuat pegangannya menjadi licin sehingga Gloria melepaskan pedangnya tanpa sengaja.

"Hhhhhppppp! "

"Dia kenapa? "

"Ayo.. " seru Gen mau pergi.

"Sayang sekali. Andai saja kita diperintahkan untuk tidak membunuh aku mau mencoba Kata Buruk ke Pengacau in---Gen, kenapa kau tinggalkan seniormu!?? "






W Gatefront POV W






Pasukan Lev mendapat bala bantuan dari Pasukan Wraprate mereka berhasil memperhatikan baris terdepan dari Underworld. Beberapa dari para iblis ada yang terpaksa membunuh karena tidak mau dibunuh. Itu membuat Chaos Army bertambah kuat akan kekacauan yang ada di medan tempur, ditambah mereka bisa hidup kembali dan berperang lagi.

"Mereka tidak ada habisnya! " kesal Wraprate.

"Apa Naru dan lainnya masih lama? "

Di dekat Menara Kekacauan..Gen serta Prilly telah berkumpul dengan kelompoknya kembali dimana yang lain juga sudah sampai seperti Luusii maupun Radit.

Gen men enchant sayap elang agar bisa digunakan untuk terbang ke langit, Elit Ent itu menyerang kumpulan musuh yang berbaris rapi.

Flashlight Speed : Light Lines

Gen meleset dengan kecepatan cahaya memutari Menara Kekacauan menyerang mereka yang ada di jalur terbang ia.

Kageito yang disulitkan oleh Chaos Army karena mesti melawan Hateber kini bisa berpikir lebih jernih berkat bantuan dari Radit dan Prilly.

"Kalian datang tepat waktu..! " lalu pria ini maju menyerang menggunakan gumpalan daging tangan iblis berlapis aura ungu garis merah muda, lawannya hanya menahan tangan daging itu menggunakan pisau dapur. Mungkin tidak.

Kraassh!?

"? " mata Kageito terkejut karena tangannya meledak dengan sendirinya.

Hateber yang dilawannya berasa di urutan no. 9. Pembunuh orangtuanya Aoyuki, yaitu Kanna.

"Kutusuk! "

... Cuk!??

Pisau Kanna tertancap di badan seekor kumbang tanduk besar yang dijadikan lengan Irfan sebagai perisai pelindung. Elit Ent ini mencoba menyerang dengan tangan belakang sembah tapi Kanna melompat ke belakang lebih dulu.

Kedua anggota serangga itu kemudian membusuk tidak dapat digunakan lagi.

"Apa aku mengganggu? " tanyanya.

"Jika kita tidak tergesa-gesa akan kujawab ya.."

"Jadi kau butuh bantuanku? " tanyanya.

"Hm. Lebih cepat lebih baik.. " Kageito menumbuhkan bagian tangannya yang lenyap dengan Gluttony.

Irfan mulai mengeluarkan banyak serangga dari balik celah pakaiannya. "Kau kurang beruntung karena harus menjadi salah satu eksperimenku.. "

"Hihihi.. "

"Dasar gila.." hina Kageito juga bersiap.
























































































































































































Preview Next Arc
A : Pagi menuju siang. Tinggal beberapa chapter lagi Arc 47 berakhir

Entitas : Dan tentu saja ane yg bak---

A : ---Winnie lah penyebabnya

Entitas : 🙂
Juwita : 😬

Irfan : Selanjutnya... Aku!

Kageito : See ya next time, all. Bye 👋

kageito, GenHailing

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top