Arc 47 : Bangun

W Em vs Entitas POV W






Pemegang Dosa Lust, Keiko dan Elit Ent Kata 'Kejam', Takeru keduanya melihat pertarungan yang seimbang dari dua mantan Ultimatum. Suara hasil pertarungan begitu kencang dan juga keras, beruntung Juwita telah mengeluarkan sihir untuk mengheningkan.

Ssssrrrsfire!

Kilat cahaya orange muncul disamping Em bersama percikan nyala api membentuk sebuah anak panah.

Fire Arrow

Pria berambut pink ini melempar jurusnya hampir sama seperti Alfharizy dengan tombaknya.

Entitas menepuk dua telapaknya cepat memperlihatkan gelombang biru berelemenkan air. Uap panas tercipta ketika anak panah api Em menghantam pangeran Underworld ini..dash, Entitas berlari tiba-tiba keluar dari kabut asap tersebut membuat lawannya terkejut.

"Kenapa dia maju? Bukannya Kode nya memerlukan kekuatan lawan untuk aktif lebih dul--"

"--dia pasti kebingungan, hehe! " batin Entitas menyeringai.

Bila api tiba-tiba tercipta di kanan tangannya kemudian menyebar hingga ke siku.

Sihir Api Iblis : Tangan Siluman Api

"!?" Em terlambat menyadari siasat lawannya.

Pria ini terkena ledakan telak dari tangan api hasil sihir Entitas, bukan Kode Nama. Em terseret ke belakang mendapat luka hangus di dekat leher dan kedua tangannya menghitam.

"Heh. Jika kau pikir aku cuman mengandalkan kekuatan Kode Nama maka kau telah keliru. Aku ini iblis yang bisa sihir juga.. "

Em berpikir. "Entitas mungkin menungguku memakai kekuatan penyembuh lalu dia memakai kekuatan untuk menyerang sesaat Kode kuaktifkan.. "
"Sepertinya tidak ada pilihan selain bertarung di keadaan seperti ini..! "

Em berdiri diam selama beberapa detik---

Beberapa detik ke depan sosoknya mendadak sudah tiada ada di hadapan lawan. "? " Entitas kebingungan.

JUUSEZT!!?

Em tiba-tiba saja sudah ada di belakang Pangeran Underworld ini.

Punch!!

Tinju yang berselimutkan kekuatan cahaya itu berhasil mengenai wajah Entitas sehingga terlihat retak disana.

"Apa dia baru saja.. " gumam Juwita menyadari sesuatu.

"A-apa tadi itu akselerasi? Tapi kenapa begitu mirip dengan kemampuan pangeran beberapa saat lalu? "

"Jangan-jangan dia mempelajarinya?! " tak percaya Takeru.

Acceleration Looks

Em benar-benar menggunakan kemampuan yang sama seperti Entitas perlihatkan.

"Apa kau terkejut? Terkejut karena aku juga bisa menggunakan kemampuan yang sama? "

"T-idak juga.. " sahutnya seraya memegangi bagian wajah yang retak. "Untuk seseorang sepintar dirimu mencari tahu apa inti, sumber dan cara memakai suatu kekuatan adalah sesuatu yang mudah. Itulah alasan kau memiliki Kode Nama itu, "
"Aku lengah. Siapa kira dia bisa secepat itu mempelajarinya.. "

Entitas mencoba mengembalikan kulit di mukanya tapi nampaknya percuma. Muka perlahan terkikis memperlihatkan kulit sebenarnya dari wujud Iblisnya, cuma bagian pipi saja.

Ras iblis terlihat seperti manusia karena mereka menggunakan mana sekitar Underworld untuk membuat kulit baru untuk menutupi penampilan 'iblis' yang dipunya. Alasannya mungkin cuma satu yaitu mereka tidak mau ketahuan ketika berada di luar Underworld.

"Pangeran, apa harus saya sembuhkan? " tanya Juwita.

"Tidak perlu. Melawan seseorang sekuat Em sambil menahan diri cuma akan membawa kekalahan untukku.. "

"Dimengerti.. "

Entitas mendengus dengan kesalnya. Pikirannya tertuju ke rencana terburuk untuk menghadapi Em.

"Keiko! Takeru. Kalian lindungilah pintu itu bersama Juwita. Jika misalnya aku tidak sempat melindungi kalian yang lindungi sebagai gantinya..! "

Keduanya segera ke tempat Juwita, bersama-sama melindungi pintu kamar milik Winnie.

Great Magic Shield. Transfer Power Magic. Slow Down. Phoenix Cloak. Anti-magic Barrier. Nufilty. Gate of Aegis.

Juwita merapal kan beberapa mantera nya hanya untuk melindungi pintu tersebut.

"Keiko, Takeru. Apapun yang terjadi kita mesti melindungi pintu ini. Jangan sampai hancur walau nyawa kalian menjadi bayarannya.. "

"Eeeeh.. ? "

"....... "

"Kalian terlihat putus asa melindungi pintu.. " sindir Em.

"Kau yang memaksa kami. Tapi dengan ini aku tidak perlu menahan diri lagi.. "

"Akhirnya jadi serius juga.. " Em memunculkan cahaya penyembuh di kedua tangan yang terbakar oleh ledakan di awal tadi.

Kekuatan sihir Entitas meningkat drastis bersamaan dengan munculnya kedua sayap iblis pria ini, sebuah buku tiba-tiba saja hadir dari api hitam di telapak tangan. Entitas bersama bayangan seorang gadis berhoodie kucing bersiap menghadapi Em.

"Ayo kita hajar dia, Laras..! "

Bayangan seorang gadis itu terhisap ke dalam buku sihir memunculkan warna hitam dan merah di cover dengan logo naga di bagian depan.

Pertama, Entitas memanggil kumpulan kelelawar untuk membatasi penglihatan serta menganggu Em untuk berpikir. Kedua, api sebesar bola sepak dimunculkan Entitas dan ketika diangkat besarnya seperti mobil.

Fiiiireesss!

Entitas melempar bola apinya. Em memang dapat menghadapinya dengan mudah tapi siasat Entitas pasti tidak hanya sebuah pengalihan. Selagi berpikir Em mencoba menebak-nebak apa rencana musuhnya hingga bola api sampai di hadapan.

Light Longsword

Sebuah pedang cahaya menusuk bola api sampai terbelah dua.

"...... " sosok Entitas tidak terlihat dimana-mana.

"Mana dia? "

Acceleration Looks

Em memakai jurus slow motion nya Entitas, memperlambat waktu sementara ia berpikir dengan cepat. Pria rambut pink ini menyebarkan auracome mencari keberadaan lawan yang susah dilacak.

"??! Dia tidak bergerak?! " kejut pikirannya.

Em melihat lagi ke tempat Entitas. Tidak ada seorang pun disana.















































"Dia... Tidak melihatku? Bagus. Ternyata kemampuan 'kata' ini lebih berguna dari yang kukira! "

Entitas tidak bisa dilihat berkat Kata Buruk 'Penakut' dengan kemampuan menghilangkan sosok. Lawan hanya bisa merasakan keberadaannya saja.

Entitas memancing Em di langkah ketiga, ia memunculkan bola-bola api berukuran kecil tepat dibelakang. Musuhnya sontak saja mengalihkan perhatian ke sana.

Acceleration Looks

Slow motion hasil kata 'Pengecut' diaktifkannya membuat Entitas bergerak lebih lama(cepat) di waktu nyata. Pangeran ini mengabungkan kemampuan Kata Buruk itu dengan sihir apinya, serangan Entitas bergerak sangat cepat di waktu asli sehingga Em tidak dapat memperkirakan hal itu.

Pengecut yang Curang

Sihir Api Iblis : Pedang Api

Sihir Kombinasi Iblis : Pedang Iblis Kehilangan

Garis merah api menembus CEPAT Em yang mengalihkan pandangannya---THURST!?!

"... Pengalihanmu hebat, Ent! "

"!??"

Waktu Dipekerjakan : Mutilasi Jarum

Lingkaran jarum jam memotong sosok Em sampai-sampai tempat ia berdiri tergeser dari posisi awal dimana serangan Entitas mengenai.

"Itu Kode Nama nya... World! "
"...? "

Entitas melihat Em sudah mempersiapkan serangan baliknya.

Sihir Gelap Iblis : Tengkorak Pelindungan

Tangan-tangan tulang bermunculan dari dalam tanah, para tengkorak ini merangkak ke tubuh Entitas sebelum mengambang di depannya membentuk perisai tulang.

"?" lama Entitas bersiap untuk serangan balasan dari Em..smirk, namun ketika ia melihat senyuman di bibir lawan itu membuat Entitas syok.

"JUWITA?! " teriak Entitas tiba-tiba.

"!? "

"Sudah lama aku tidak menggabungkan kekuatan sampai empat buah.. "

Space-space luar angkasa terhisap ke satu titik dimana ada cahaya putih Em membentuk semacam tombak kegelapan nya Alfharizy yang berselimutkan aura putih.

Awakening Fast Learn :
Combine Codes ; Four Ultimatum Spear

Em melempar tombak itu ke dalam lingkaran waktu dimana setelah melewatinya pergerakannya menjadi kacau seperti mau ke kanan atau kiri.

Benang Iblis : Perangkap Laba-laba Pembunuh

Gerbang Dunia Lain

Keiko dan Takeru bekerjasama menghentikan tombak tersebut. Benang iblisnya putus tanpa bisa menahan dan mulut gua yang dihadirkan Keiko berlubang yang mana seharusnya mengirim suatu objek ke tempat berbeda.

Great Magic Shield

Terakhir ada Juwita... Yang mencoba. Perisai sihirnya retak dengan cepat, sementara itu Entitas mencoba sampai tepat waktu.

Prang!

Juwita gagal menghentikan tombak Em. Serangannya terus berlanjut menghancurkan satu persatu sihir yang Juwita tepatkan ke dalam pintu.

......... Krk?!! DHUUUAAAR!







W Dream W







Pantulan bintang jatuh terlihat di mata merah muda seindah bunga sakura itu, surai abu-abu keputihan yang ia miliki terseret angin malam. Gadis ini berdiri di ujung bukit dimana hanya ada kegelapan menunggu di depannya, jurang yang gelap tanpa batas.

Ia berjalan ke samping mencoba mengitari ujung tebing ini mencari ujungnya. Dan di sebuah batu matanya melihat seseorang duduk seakan menunggu.

"Apakah itu kau, Winnie? "

Gadis ini mencoba mendekat melihat lebih jelas dan pada akhirnya cahaya bulan memperlihatkan tampang orang tersebut.

"Paman.. "

Seorang pria yang nampak awet muda berambut putih salju dengan manik coklat cerah. Seseorang yang disebut Winnie 'paman' itu memberi isyarat ke ia untuk duduk di dekatnya.

"Kau sudah besar. Aku kaget.. "

Winnie cuma diam memandangi terangnya cahaya bulan di malam abadi Underworld.

"Kapan.. "

"? "

"Kapan kau kembali? Dan bersama kami lagi?"

"Kupikir, tanpa adanya aku kalian bisa melakukannya sendiri. Kau, Die, Entitas dan Marina telah dewasa. Kalian tidak membutuhkan bimbingan ku lagi.. "

"Paman tahu? Aku setiap malam menunggu. Berharap kau kembali bersama kami lagi. Kenapa kau tidak kembali waktu itu? Kemana kau pergi?? "

"Winnie, berapa umurmu sekarang? "

"20an? "

"Kamu sudah dewasa. Kau bukan anak kecil yang membutuhkan bimbingan seperti dulu... "

"Aku... Sangat merindukanmu! "

"Aku tahu.. "

"Entitas di segel lalu dibuang ke Dimensi Kenyataan. Marina juga tiba-tiba menghilang entah kemana.. "

"Ya.. "

"Tersisa aku dan Die saja. Setiap hari malam kami mencoba untuk bertahan hidup. Kami tidak bisa tidur.. "

"Aku juga tahu itu.. "

"Tidak ada yang berubah. Aku tetap sendirian. Die juga takut terhadapku. Semuanya takut. Aku sendirian, dijauhi, ditakuti.. "

"Hmph~" pria itu entah kenapa malah terkekeh lucu.

"Winnie. Ini mungkin terdengar kurang ajar dariku, tapi aku senang kau menjadi sosok yang ditakuti oleh semua orang.
Dunia sekarang tidaklah sama sekali. Underworld membutuhkan sosok yang dapat mereka percayai. Gunakanlah ketakutan itu untuk Underworld, lindungi dia maka ia akan membalasmu dengan hal yang lebih baik.. "

"Kita ini iblis. Kapan kita bergerak disana ketakutan tercipta. Sudah saatnya kau berjalan di jalan takdirmu, Winnie. Underworld membutuhkanmu. Semuanya membutuhkanmu!"







W Normal POV W








Semuanya mendadak hening terutama kelompok Entitas.

"Pergilah dari sana. Jangan sampai dia melihatmu! " Titah Finn.

"Ya..! "

Em segera pergi dari lokasi menggunakan Flash.

Tap, tap!

Suara langkah kaki terdengar dibalik pintu yang dihancurkan Em. Juwita dan lainnya segera mendekati Entitas.

"Apa yang akan terjadi? Apa kami gagal? "

... Tap!?!

Sosok seorang gadis bersurai abu-abu keputihan dengan dress putih berjalan melewati pintu. Winnie sadar dengan kedua matanya berwarna bunga.

"Apa yang kalian lakukan disana? Apa kita diserang lagi?? " tanyanya.

"...ha." Entitas langsung bernafas lega.
"Kau sudah bangun? "

"Hm. Baru saja tapi tiba-tiba saja pintunya hancur.. "

"Kami selamat di detik-detik terakhir ternyata.. " pikir Entitas.

"Jadi, kita beneran diserang? "

"Ya. Dari Chaos Army.. "

"Dewa Kekacauan.. " ekspresi Winnie menjadi kesal(?). "Aku mau berpakaian. Tunggulah diluar!"

Winnie masuk kembali ke dalam kamarnya.

"Takeru, kau berjaga di dekatnya. Aku mau melaporkan kalau Winnie sudah 'bangun'.. "

"B-baik.. "

Keiko yang bingung memutuskan tinggal bersama Takeru sedangkan Juwita mengekor dibelakang Entitas.

"Kita selamat.. "

"Ya. Anggap saja dunia berada di pihak kita saat ini. Dengan Winnie ada di medan pertempuran kemenangan telah datang ke tangan Underworld.. "






































Ditengah semuanya tengah bertempur suara Entitas tiba-tiba saja dapat di dengar, ia memakai sihir Juwita yang mampu mengeraskan suara.

"Winnie sudah bangun! "

""!!?"" mereka dengan kompak mengerti apa maksud dari pesan yang disampaikan.

"Kalian tidak perlu mengkhawatirkan apapun lagi. Bertarung lah dengan sekuat tenaga! "

"Yeay! Ketua bangun! " sorak Prilly begitu senang.

"Hei elit, berkonsentrasi lah dengan musuh di depan.. " tegur rekan sesama kubu.

"Ayolah. Kau juga harus senang, Gen.. "

"Aku akan senang jika musuh telah kukalahkan.. "

"Kau tak mengasikkan. Buu! "





































Medan pertarungan dua Bencana beda kubu ini dikelilingi api dan juga kehancuran. Ivan dengan kekuatan kubik nya berhasil menyusahkan Saphira yang seharusnya diuntungkan berada di Underworld dimana kekuatan apinya bertambah kuat.

"Target sudah bangun? " berpikirnya.

"Jadi tujuan kalian adalah Winnie? Gila juga..!"

"...? Sekilas aku mendengar suaramu seakan bergetar. Kenapa? "

"Winnie itu saking begitu kuatnya dia sangat menakutkan. Namun ketakutan yang diciptakannya lah menyatukan Underworld sekarang ini. Aku bersyukur karena itu.. "

"Aneh ketika seorang iblis mengatakannya.. "

"Setuju.. "









































Winnie telah selesai berpakaian, dress putih yang ia kenakan ketika tidur terlapisi kemeja hitam serta belt di atas perut sampai pinggang itu, disamping ada jaket hitam diluar, putih di dalam, dekat lengannya ada celah di bagian tengah serta di ujung pergelangan tangan sengaja di potong agar terlihat, mudah digerakkan.

"Apa ketua mu selalu berpakaian seperti itu? "

"Tidak. Tapi aku pernah melihatnya bertarung dengan jaket lebih besar.. "

"? "

"Anggap saja dia bisa menyembunyikan sesuatu di balik pakaian tebal itu.
Ketua, apa anda sudah siap? " tanya Takeru di akhir.

"Aku siap. Bawa aku ke medan perang.. "

















































































































































































































































Preview Next Arc

A : Selamat malam, para R. Selamat mendekati beberapa chapter sebelum berakhir arc 47 ini

A : Tersisa pertarungan kelompok yg berada di dekat Menara

Rey : Kami gimana?

A : Oh ya aku lupa

Rey : 😶??

A : Arc selanjutnya bakal berfokus ke kelompok Naru

Rey : Setelah itu kami muncul!

Gendon & ShiroKuro : ✌✌

A : Bye 👋

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top