Arc 45'6 : Kemampuan Kode Nama
W Division 6 POV W
Kelompok Nana dan Divisi 6 bersusah payah menghadapi Chaos Army yang menghalangi jalan mereka semua tuk keluar dari kepungan. Dibantu Darksinia mereka terus maju bersama Dark Legion yang menyerang ke arah berbeda, kedua kelompok itu berpencar.
Dinding-dinding Kematian
Jraaaak..!
Dari dalam tanah mencuat keluar benda hitam yang dipenuhi kepala tengkorak. Dinding itu berdiri tepat dibelakang Divisi 6 membantu mereka pergi secepat mungkin. Beberapa musuh yang mencoba mengejar langsung tercengang skeleton yang tiba-tiba keluar dan bahkan ada sampai tertusuk tulang.
"Aku serahkan mereka padamu.. "
"Baik. " sahut Darksinia.
"Baiklah. Sekarang sudah tidak ada yang perlu dilindungi lagi. Waktunya mengamuk.. " ucap Dinan dengan datarnya.
Berpindah ke duo pasangan baru ini, Line dan juga Sky.
"Sky! "
"Aku bisa melihatnya, Wakil Komandan dan lainnya telah pergi. Waktunya untuk bekerja, Line..! "
"Hei, ada dua yang tertinggal!? "
"Hahahah. Mereka pasti mengorbankan kalian. Menyedihkan sekali.. "
"" Hauaaahahaha! "" tawa musuh.
Line terlihat tidak suka ketika ada yang mengejek orang yang terkasihnya. Beruntung Sky dengan cepat mengalihkan perhatian kekasihnya itu dengan kata-kata yang lembut... Atau tidak.
"Biarkan saja. Mereka bakal mati juga.. " Line tersenyum atas ucapan Sky. "Line, kita aktifkan kekuatanmu! " serunya menggunakan kedua pistol hitam-putih.
"Hai! "
Pusaran angin kecil terlihat di telapak Line menciptakan lingkaran kecil yang mana akan membesar.
"Habisi mereka! " titah satu Chaos Army.
"" Oooooooaaaaryh!?! ""
Zona Normal
Huuuusssssh....
Angin melewati cepat semua orang walaupun begitu musuh terus maju tanpa peduli.
"Apa yang bisa kalian lakukan hanya dengan berdua saja, ha? Kau dan wanita itu akan mat---DOR?! "
Sky mengheadshot kepala Chaos Army yang menitah tadi. Tembakan itu berhasil membuat lubang cukup besar.
Bruuk!?
Ia lantas saja terjatuh masih dalam ekspresi berbicara. Tidak ada Chaos ataupun roh yang keluar setelah dirinya mati. Orang itu, dia benar-benar 'telah' mati.
"Setelah melihat Verrel aku jadi tahu apa kelemahan dari Chaos dan kumpulan orang seperti kalian. Kekuatan itu memang sangatlah kuat tetapi juga mengerikan ketika kau kehilangannya. Keabadian yang punya itu akan lenyap dalam sekejap mata apabila Chaos direnggut dari kalian.. "
"A-apa ini? D-dia mati? K-kenap--? "
Dor!
Sky menembak satu lagi musuh sampai mati.
"Berterimakasih kepadaku karena aku kalian tidak perlu sengsara dengan kehidupan abadi ini.. "
"J-jangan bicara omong kosong kau!? "
"Heh. Hahahahah!"
"? "
""? ""
"Kenapa dia... Tertawa?? " ketakutan musuh.
"Hahahah. Kalian masih belum sadar kenapa aku tertawa? Ironi sekali. Seorang penjahat seperti kalian tertawa melukai mereka yang lemah.. "
""......... ""
"Aku akan menggantikan para korban yang kalian lukai itu.. "
"Kurgh! "
"Sialan Kau--- dor! "
Dor! Dor! Dor! Dor!
Cekk??
Sky menembaki mereka sampai kedua pistol nya kehabisan peluru. Anggota baru Divisi 6 ini pun langsung mengganti senjata ke pedang hitam besar yang ada di punggung. Melihat pedang itu musuh seketika tambah takut karena tebasan pedang tidak akan membunuhmu langsung berbeda dengan tembakan di kepala.
"Jaga dirimu disini, sayang.. " ucap Sky siap-siap.
"Tidak perlu mengkhawatirkan ku. Mengamuklah sesukamu.. "
"He. Itulah kenapa aku jatuh cinta padamu, Line..! "
Dash!
Sky melakukan terjangan cepat ke depan, target pertama kedua tangannya terpotong karena mencoba memakai kekuatannya.
"K-kenapa? "
Sky langsung membunuh orang itu karena tidak mau rahasia dibalik Kode Nama Line terungkap. Lelaki ini melanjutkan aksi pembantaian nya ke anggota Chaos Army yang telah kehilangan keabadian mereka akibat Kode Nama Line.
Returne to Normal. Kekuatan supernatural tipe nerf, gelombang angin yang dimunculkan Line mampu meniadakan efek dari Kode Nama manapun. Termasuk Chaos. Kerugiannya? Kekuatan itu tidak memandang teman maupun lawan. Itulah kenapa sedari tadi Sky hanya menggunakan senjatanya.
"Aku harus menghabisi mereka sebelum ada yang mengetahuinya.. "
Slash! Slash...!
Sky bekerja sekeras dia bisa walau tanpa Kode Nama. Kemampuan yang dilatih tidak hanya kekuatan supernatural, itu adalah kemampuan untuk bertahan hidup..dor, ada momen ketika Sky tidak sempat bereaksi Line menolong kekasihnya ini dengan menembak musuh yang menyerang secara diam-diam.
"Wanita itu sepertinya mudah dikalahkan. Kita targetkan saja dia...? "
Sky seketika hadir dibelakang orang itu dan menusuk lehernya dari belakang sebelum mencabut kepala dari badan.
"Jangan berani-berani kalian menyentuh dia! "
""!?? ""
Slash!!
Sky mengayunkan cepat pedang nya memutari badan, membelah badan semua musuh yang mengepung jadi setengah. Lalu kemudian berkumpul kembali bersama Line.
"Jumlah mereka masih banyak. Sky, jika diteruskan stamina mu yang akan habis lebih dulu.. " cemas Line.
"S-sepertinya tidak ada pilihan lain. Hilangkan efek Kode Nama mu.. "
"Batalkan! " kata Line seraya menghisap gelombang angin yang ia pancarkan beberapa saat lalu.
"He? "
""?? ""
"K-kekuatanku kembali?? "
"Dengan ini kita b-bisa menang..! " pikir mereka.
Namun selama mereka berpikir Sky sudah menyiapkan serangannya. Kartu dengan huruf V masuk ke dalam pedangnya memunculkan api aura yang sangat kuat.
"Ku pinjam sebentar kekuatanmu, Riza.. "
Kartu Yang Berkonstan : Aura Kemenangan Megah
Tcap!!!
Sky menancapkan pedangnya ke dalam tanah, beberapa dari musuh memutuskan untuk menyerang tanpa tahu tujuan Sky menancap pedang.
"Habis kau! "
"Tidak akan kumaafkan karena telah membunuh teman-teman kami! "
"... Heh. Lucu sekali. " kekeh Sky.
Cahaya putih meretakkan tanah. Chaos Army beberapa ada yang terdiam dan juga terus menyerang.
Ledakan cahaya mementalkan mereka ke udara dan lenyap tanpa jejak setelah terlahap oleh silaunya cahaya tersebut. Kini tidak ada satu orang pun berdiri di hadapan Sky.
"Huuuh. Jurus Riza mengerikan juga jadi merinding aku.. "
Line mendekat. "Kau baik saja? "
"Ya. Aku tidak ap--!? " Sky sontak berdiri begitu saja di depan Line, melindunginya.
Api Kekacauan
Chaos dalam bentuk api menyembur tempat keduanya. "Ku!? " Sky mengalami luka bakar.
"Sayang??! "
Tak....bip, bip.
Diosa melempar sesuatu yang berbunyi layaknya bom tepat di tengah-tengah dirinya dan juga Sky.
"Bom? "
"Ya itu adalah sebuah bom.. " jawab Diosa memperlihatkan remote peledak ditangan.
"Buat apa---? "
"Kh!!? " ringis Sky tiba-tiba, di luka bakar yang ia terima menyerang Chaos.
Disease of Chaos Phase One ; Destruction Vassal telah aktif pada Sky.
"Kau terluka oleh Chaos. Biar aku hilangkan?! "
"JANGAN! " teriak keras Sky.
"?? "
"B-biarkan..saja."
"K-kenapa?? "
"Ya. Kenapa? Apa kau mau mati, Sky? " fetus Diosa memainkan peledak nya.
"!? " Line langsung mengerti.
Bila dia menghilangkan kekuatan ke tahap normal maka mereka tidak akan bisa menggunakan Kode Nama dan itu menguntungkan Diosa dalam membunuh keduanya, memakai bom. Dan apabila dibiarkan Chaos bakal membunuh Sky secara perlahan-lahan.
Mereka tidak mempunyai banyak waktu.
"Pilihan mana yang akan kalian ambil? Kedua-duanya hanya akan berakhir dengan kematian.. "
"Kematianmu.. " balas Sky.
"Hmmm~"
Berbisik Sky. "Dengarkan aku, Line. Lukaku ini tidak terlalu parah dengan kata lain Chaos akan bekerja dengan lambat. Aku masih memiliki banyak wak---"
"---.... "
Di sela Sky berbicara, Diosa menekan tombol peledak di tangannya.
Shiiiiiineeeee!!!!?
""!??? ""
"........ "
DHUUUUUUUARRR!
Line dan Sky yang terkejut hanya bisa melihat api melahap mereka, sedangkan Diosa Pengacau itu dilindungi oleh Chaos.
"Berakhir sudah~" batin Diosa.
"Ku?!! "
"Sayang!? "
Ekspresi Line terlihat sangat cemas, Sky mengalami luka bakar di tangannya yang memegang pedang.
"? " akan tetapi entah kenapa Diosa terlihat begitu bingung.
"... Apa? "
Kumpulan asap hitam perlahan ditiup angin, salah satu tangan Sky terdapat Chaos yang ingin membunuhmya secara perlahan.
"Biar aku hilangkan.. "
"Jangan! "
"? " ekpresi bingung menguasai raut Pengacau satu ini.
"Kenapa? " tanya Diosa kebingungan. "Apa yang terjadi? Ada apa dengan diriku? Apa ini?? "
"Dengarkan aku, Line. Lukaku tidak terlalu besar dengan kata lain Chaos akan berefek lambat terhadapku jadi aku masih mempunyai banyak wa---"
"Apa tadi itu penglihatan masa depan? Kalau begitu.. "
Clek..!
""!??! ""
Diosa menekan peledak nya membuat bom yang ada di hadapan Line serta Sky aktif dan membakar keduanya.
"Eh. Ternyata benar. Dengan ini berakhir sud---"
"---ku??"
"????? "
Asap hitam yang menutupi tempat Sky akhirnya hilang memperlihatkan kondisi lelaki rambut putih itu yang mengalami luka bakar di tangan.
"APA-APAAN INI???! " batin Diosa terdengar histeris.
"Sky, kau terluka oleh Chaos. Biar aku hilangkan... "
"Jangan! "
Bip, bip..
"Ini sama kayak tadi. Apa yang sebenarnya terjadi?!!"
"Hei kau! Apa yang telah kau lakukan!!? " tanya Diosa emosi.
Tatapan Sky terlihat datar, kemudian ia berbisik di dekat Line. "Dengarkan aku, Line.. "
"?!! "
"Lukaku tidak besar. Aku masih mempunyai banyak wak---"
"---jawab pertanyaanku!"
Clek!?
"Sial. Aku menekannya tanpa sadar.. "
Dhuuuuaaar!?!
Ledakan kembali terjadi di depan Diosa. Asap hitam yang tadinya berkumpul kini ditiup angin memperlihatkan Sky yang baik-baik saja.
"Ku??! "
"Sayang?! "
"............ "
Diosa terdiam akan kebingungan yang ia alami. "Kenapa? "
"Kenapa? Kenapa?? KENAPA???! "
"Dengarkan aku, Line--"
Clek! DHUUUAR!
"... Ku??! "
"Apa yang terjadi? "
"Sayang?! "
"Kenapa terulang??! "
"Biar aku hilangkan.. "
"Jangan! "
"Sial! Sial! Berhentilah!!! "
"Dengarkan aku, Line.. "
DHUUUUAAAR...!
Setelah beberapa kali mengulangi hal yang sama. Diosa akhirnya melakukan hal yang berbeda dari yang 'seharusnya' terjadi. Ia membakar bom nya sendiri lalu menyerang Line serta Sky tanpa berpikir.
"Dia menyerang??! " sontak saja Line menodongkan handgun nya.
"?? Kenapa dia maju? Gerakannya penuh celah... "
Dor!
"Ah...."
Tembakan Line mengenai tepat ke dahi Diosa dan itu langsung membunuhmya. Walau Pengacau itu bakal hidup lagi, namun dia terbebas dari kejadian yang terulang beberapa kali. Menurutnya itu adalah hal yang bagus.
Sedangkan Line nampak sangat keheranan karena mampu mengalahkan Pengacau semudah ini. "Dia..kalah."
"Ugh.. " Sky akhirnya bangun, pedang yang ia tancapkan dicabutnya. "Akhirnya berakhir juga, " hela Sky merasa lelah(?).
"Kau baik? "
"Ya? Tadi itu melelahkan.. "
"Benarkah?? " Sky tersenyum ke kekasihnya itu seakan tahu suatu rahasia.
"Ada apa?" bingung Line.
"Tidak ada.. "
Keduanya lalu pergi dari sana dibantu Dinan. Ksatria Terkutuk itu menonton aksi yang dibuat Sky melawan Diosa.
Looping, suatu Kemampuan Kode Nama. Kekuatan baru yang diciptakan Rizani atas permintaan dari Sky. Kekuatan itu akan memerangkap musuh ke dalam ilusi yang terkesan sangat nyata, membuat musuh mengulangi tindakannya sebanyak Sky mau sampai orang itu membuat keputusan yang berbeda. Dan disana persentase kemenangan Sky mendadak jadi tambah besar, Looping tidak hanya membuat musuh frustasi namun juga memberikan kekuatan atau bisa dikatakan jalur takdir ke Sky. Sesaat musuh membuat keputusan yang berbeda disanalah datang 'tindakan absolut' dimana pertarungan akan berakhir, dan tentunya dimenangkan pihak Sky.
Hal ini hanya diketahui oleh Sky saja. Dan Rizani yang menciptakan Kemampuan Kode Nama ini untuk Sky.
Preview Next Arc
A : Good evening, every one. Bagaimana chapter satu ini. Ada yang bingung? 🤣
Sky : *angkat tangan*
A : Itu kemampuanmu masa bingung!? 💣
Line : 🤔
A : Baiklah. Selanjutnya kita akan berpindah ke Riisycho dan Snythoria Barat yg mana mungkin akan menjadi akhir pertarungan di halaman istana
A : Itu aja yg bisa ane sampaikan. Bila ada yg mau ditanyakn komen aja
A : Mimpi indah, all. Bye👋
Line : Sampai ketemu lagi di arc selanjutnya 👋
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top