Arc 43 : Melindungi Paling Depan
W Author POV W
Hanu serta Miza yang pergi memakai mobil BMW hitam tebal, Ratu Soul Kingdom mendadak berhenti tepat ketika Hanu membukakan pintu untuknya.
"Ratu? " bingung Hanu. Lelaki ini mengikuti tatapan mata Miza melihat tepat di seberang anak tangga istana dan seberang mobil berdiri seorang wanita bersurai kuning jeruk dengan pakaian gaun penuh motif dan jubah bangsawan yang elegan.
"Sejak kapan!? " batin Hanu kaget, tidak mengetahui.
Ada beberapa penjaga halaman istana terkapar di dekat anggota Chaos Army ini dan pandangannya sangat fokus ke Miza.
"Ratu Soul Kingdom, aku beri kau 2 pilihan sederhana. Pergi dan meninggalkanku bersama benda ini.. " katanya mengeluarkan alat pemicu bom. "Chaos Army telah menanamkan bom di beberapa tempat, bila kau pergi maka bom ku ledakkan, "
"Pilihan keduamu yaitu tetap disini dan lawanlah aku agar tidak menekannya.. "
"Apapun pilihanmu kau tetap menekan tombol itu.. " lesu Hanu sedikit tak ingin percaya.
"Pergilah.. "
"Ratu?? "
"Aku akan tinggal di sini. Kau bantu adik dan kakakmu.. "
".... " Hanu cuma diam dan menatap disana, Miza mengulangi kata-kata untuk memastikan penasehat nya ini mendengar dengan jelas.
"Saya akan menyelesaikan semua ini dengan cepat dan kembali membawa bantuan.. " Hanu langsung tancap gas membawa BMW hitam itu pergi dari halaman istana.
Tap, tap. Tap..
Miza mulai melangkah ke depan bersama lawannya yang sama-sama juga maju. Keduanya berhenti tepat di depan garis putih yang ada di jalan bagian istana itu.
"Cepatlah mulai..! " tantang Miza tenang.
"Ya.. "
Sesuatu keluar dari badan Pengacau Lytasha tingkat 9 Chaos Army ini.
Tring..swimg!
Hana menghalau beberapa ayunan senjata tajam dari lawannya, ia mengayun cepat tongkat bendera itu agar jarak tercipta di antara mereka semua dan sesudah jarak cukup jauh untuk menyerang Hana menghantamkan tongkatnya keras ke beberapa anggota badan hingga mereka terkapar. Sedangkan Naruchan tidak mempunyai kemampuan untuk beladiri tetapi sebagai gantinya ia lumayan lincah dalam menghindari tiap ancaman yang datang.
System Call > String Creation = Hard Touch
Agen Pedia itu berguling ke depan melompat sabetan dua axe dari dua musuh sekaligus, benang sihir keluar dari kedua tangannya kemudian jatuh menghimpit kedua penyerang ke tanah.
Sementara itu Imoeta masih disibukkan cara memarkir kereta dengan aman. Pesawat tempur Solcode Darkside terus menembaki Pedia Wross tanpa henti sampai... Benar-benar jatuh alias terparkir kan di depan gedung Pedia.
Melihat jatuhnya kereta tersebut membuat fokus dari Naruchan teralihkan dan dimanfaatkan musuh untuk menyerang. Beruntung Hana menggunakan bendera nya untuk memukul wajah penyerang itu agar tidak mengenai Naruchan.
Kemudian Pejuang Hati itu turun dari kuda nya.
"Mereka selalu bangkit setiap kali dikalahkan.. " Hana dan Naruchan menghadap Nericlt.
"Apa itu ada hubungannya dengan Kode Nama solcode disana.?"
"Soul Dealer. Kemampuan untuk mengendalikan jiwa seseorang. Mungkin dia yang membuat semua yang ada disini terus bergerak walau mereka sedang pingsan(kita hajar).. "
"Aku tahu apa yang kalian pikirkan. Dan itu benar, Soul Dealer ku yang mengendalikan semua ini tapi itu cuma salah satunya.. "
""..... ""
Nericlt membangkitkan tahap kedua dari Kode Nama nya, setiap Solcode yang dikendalikan badan mereka semua mengeluarkan semacam asap hitam dengan mata menyala ungu.
Soul Direct II : Powerness Rea
"Asap..apa itu--"
DASH!?
Salah satu dari mereka bergerak sangat cepat hingga tiba-tiba saja sudah ada di hadapan Hana. Pejuang Hati ini memutar refleks badannya menghindari tinjuan lawan tongkat ia ayunkan untuk dipukulkan sebagai serangan balik..duagh, pukulan Hana hanya menggerakkan sedikit musuhnya.
"?? "
"Aaaa argh! " raungnya mencoba menyerang lagi.
Naruchan dikepung sekali banyak, agen ini menembakkan sihirnya dalam skala sedang. Seharusnya itu cukup untuk menjatuhkan lawannya tetapi dengan kekuatan yang bertambah berkat Soul Dealer Nericlt membuat teknik-teknik yang pernah dilakukan. Sekarang tidak mempan lagi.
"! "
Dalam hitungan beberapa detik saja Nericlt berhasil membuat keadaan bertambah tidak baik bagi keduanya.
"Kami harus melakukan sesuatu.. "
"Bila terus begini, kami yang akan kalah! "
Para anggota Solcode terus menyerang keduanya hingga benar-benar terperangkap ditengah-tengah disaat itulah Nericlt mulai mengaktifkan kemampuan lain dari Kode Nama nya.
Soul Crusher II : Black Ops
Asap hitam yang membungkus tiap badan anggota yang dikendalikan Nericlt mendadak berpisah dari mereka, dan langsung tak sadar. Kumpulan asap itu membentuk dinding hitam dengan cakaran tangan di bagian atas.
"! "
"Kami terperangkap. Apakah aku harus meningkatkan kekuatan nya? Tapi bila aku pakai lagi maka agen Pedia ini benar-benar akan kelelahan nantinya.! "
Huusssh..!
"Sepertinya harus deh.. "
"Apanya?? " bingung Naruchan.
Dom, dom, tap... Taptaptaptap!
Pada saat Hana mau menghentakkan tongkat bendera nya bersamaan dengan itu juga terdengar suara drum dan beberapa pukulan tangan yang begitu cepat. Energi mendadak keluar dari tubuh keduanya, merasakan perbedaan pada dirinya membuat Naruchan tambah percaya diri lagi setelah sebelum kekuatan dari Hana meningkatkan kekuatannya. Yang satu ini... Kecepatan.
Flash... Doom!
Sebelum dinding asap hitam meremukkan mereka berdua, tepat di detik-detik terakhir Hana maupun Naruchan melompat cepat ke bagian atas.
"Apa??! " kaget Nericlt melihat betapa cepatnya pergerakan mereka.
Bruuuum!
??---- RUAK!
Tiba-tiba saja ada mobil BMW menabrak Nericlt dan mementalkannya jauh dari lokasi pertarungan. Hanu melangkah keluar dari dalam mobil.
"Hana-nee, kau baik saja? "
"Hanu? "
"Aku juga ada kok, ane.! " seru pemuda berambut hitam tampang berandalan, ia memakai kaos tank top hitam di lehernya terikat kain abu-abu orange di bagian ujung, tepat dibelakangnya ada semacam gendang atau drum dewa biasanya bentuk mereka.
"Kalau kalian ada disini berarti keduanya juga ada? "
"Tidak. Aku cuma kebetulan ketemu nih anak di jalan lagi ngamen.. " beritahu Hanu dengan ekpresi cuek ke saudranya.
"Enak saja. Aku lagi bantu penjaga kota.. "
Hana hanya senyum-senyum sendiri melihat kedua adik laki-lakinya, di samping berdiri Naruchan seperti obat nyamuk--bukan lebih tepatnya rerumputan.
"Mereka berdua ini adalah adikku. Hanu dan Hano.. " perkenalkan Hana.
"Mereka kembar? "
"Sedikit benar. Seperti itulah.. "
"Siapa? Gebetan baru, ane? "
"A-aku tidak punya yang kayak gituan kau ini! " malu Hana.
"Hah. Perempuan tipe Hana-nee itu suka pilih-pili---tuk! " Hana memukul kepala Hanu sebelum selesai berucap.
"Hanu, tberbohong itu tidak baik~"
"Hahahha! " tawa Hano melihat itu.
"... Urgh! "
""!! "" mereka semua terkejut mndengar suara geraman dari arah Nericlt terpental. Anggota Solcode itu berjalan patah-patah ke arah mereka karena kakinya memang patah.
"Beraninya cuma menyerang dari belakang, orang-orang sialan ! " marahnya.
"Aku menye buto sebagai strategi.. "
"Kita harus mengalahkannya dengan cepat sebelum dia menggunakan teknik yang tadi untuk mengendalikan orang-orang?! " Naruchan.
"Ya! "
"Yosh. Aku bantu. Ane dan gebetannya maju.. "
"Sudah kubilang bukan, aaaah.. " hela lelah Hana. "Terserah saja. Dengan adanya Hanu disini kita memiliki kesempatan sebelum dia memakai kemampuan yang lain! "
"Aku tidak tahu apa Kode Nama musuh ini tapi bisa ku tebak. Hana-nee, aku akan menggunakan kekuatanku untuk melipatgandakan kemampuanmu setelah itu Hano tingkatkan kecepatan agen Pedia ini.. " seru Hanu.
"Majulah. Kami akan melindungimu apapun yang terjadi... " berbisik Hana ke Naruchan.
Agen Pedia ini menunjukkan kepercayaannya ke tiga saudara ini dengan berlari kencang ke tempat Nericlt.
"K-kau tidak akan bisa mendekatiku, Pedia!? " Nericlt segera mengeluarkan asap-asap hitam dari badan teman-temannya yang pingsan. Mereka seketika saja bangkit kembali.
"Mereka sudah bangun lagi. Tapi tidak banyak. Aku mempunyai kesempatan untuk terus maju!"
Smoke of Energy
Hanu menghembuskan asap rokok yang baru saja ia hisap kepada Hana, saudari perempuannya ini menghisap kumpulan awan tersebut dan aura lavender kemerahan langsung terpancar dari tubuh.
"Hano, Mari kita lakukan bersama-sama... "
"Oke, ane! "
Tup. Tuptuptuptup, taktrtaktrak..!
Hano memukulkan gendang yang ada dibelakang badannya seperti seorang pro, memainkan dengan penuh kesenangan. Pergerakan yang dilakukan pemuda ini seakan mirip seorang beladiri yang sedang berlatih mandiri. Sementara itu Hana mengibarkan bendera memantulkan gelombang cahaya sampai ke Naruchan yang terus bergerak ke tempat lawan mereka.
Star Speed Soundlike
Flag Spirit : Action Pullovered
Seketika saja seluruh tubuh Naruchan meledak dari dalam dan bergabung dengan aura milik adik kakak itu.
"Aku bisa merasakan sesuatu yang besar lagi di dalam tubuhku. Inikah kekuatanku? Ini hebat sekali! "
DASH!
Naruchan melesat seperti peluru yang ditembakkan shotgun, gelombang angin yang terseret selama agen ini bergerak ke depan menghantam para anggota Solcode Darkside yang menghalangi jalan. Naruchan berhenti tepat 2 meter di hadapan Nericlt. "!? "
System Call > Fire Element (Martial Art)
= Fire Fist
... Buuurn!!
Nericlt disembur oleh ledakan api yang tiba-tiba muncul dari pukulan tinju Naruchan. Solcode itu terpental kembali dari lokasi pertarungan dan membentur kasar badan kereta api yang jatuh beberapa lalu.
Keempatnya lalu berkumpul ke dinding tanah yang dimunculkan Naruchan agar para solcode tidak masuk lagi. Agen Pedia ini menciptakan pintu masuk untuk mereka.
"Aku akan tinggal.. "
"Eh? " pekik Hana.
"Tugasku melindungi pintu ini. Kalian saja yang masuk dan membantu teman-temanku.. "
"Kalau begitu aku juga tinggal. Mungkin saja ada Pengguna Kekuatan yang lain mempunyai kemampuan sama seperti ta--"
"--tidak. Hana, kau dan saudaramu memiliki Senjata Kode yang sangat dibutuhkan orang-orang di dalam sana. Ketimbang digunakan untukku seorang lebih baik kalian gunakan itu kepada mereka yang diserang agar mampu melawan balik. Tenang saja aku tidak akan kalah dengan mudah, dan juga bila aku dikalahkan pun dinding ini tidak akan menghilang.. "
Hanu mengisyaratkan ke Hano untuk masuk lebih dulu bersamanya, lelaki berambut ungu ini menarik kain yang ada di leher Hano karena pemuda itu mau melihat lebih lama percakapan Hana bersama Naruchan.
"A-aku tidak bisa meninggalkanmu sendiri disini. Alasanku menerima benda ini adalah untuk mendukung sekaligus melindungi mereka yang ada di dekatku bila aku meninggalkanmu disini itu sama saja dengan melupakan alasanku bertarung selama ini... "
"Hana. Kau adalah Pejuang Hati Kerajaan Jiwa. Kau telah melakukan tugasmu dengan baik dengan melindungiku di pertarungan barusan. Dan juga kau tidak meninggalkanku... "
"Tenang saja. Aku yang akan melindungimu di depan sini... "
Naruchan memberikan senyuman kecilnya yang mampu membuat rona merah muncul di pipi Hana.
""......... "" Hanu sama Hano ternyata bersembunyi di balik pintu tanah yang dibuat tadi, kedua adik laki-laki Hana ini cuma bisa tersenyum untuk kakak perempuan mereka.
W SKIP POV W
Hah, hah, hah..!
Sad'dam nampaknya berhasil mempertahankan garis pertama dari pertahanan Pedia di dalam gedung. Anak tangga besar yang menjadi satu-satunya jalan untuk ke lantai atas setelah lift ia rusak terdapat banyak anggota Chaos Army dan Solcode Darkside berserakan.
Eksekutif ini meringis kesal melihat tangannya yang buntung harus mengeluarkan darah di bagian yang terpotong.
"Apa yang membuat kalian sangat lama disini, ah? "
Tap, tap..
Darker Solcode Darkside bernama Mia Zerocha mendatangi tempat anak tangga dimana Sad'dam berjaga.
"Yang benar saja. Aku masih cedera dan seseorang yang kuat baru saja datang. Haaah, seharusnya aku membiarkan Chimout untuk menyembuhkan tangan ini.." gerutunya.
"M-maaf nyonya Mia t-tapi lawan kami adalah seorang Eksekutif Pedia.. "
"Dia hanyalah pria dengan satu tangan. Betapa sulitnya itu bagi kalian, ah!? "
"D-dia masih terlalu kuat... "
"Diam... Crush!! " Mia membunuh orang itu dengan sabitnya karena terlalu banyak bicara. Sontak saja membuat ketakutan antar anggota.
Saat ini Mia lah yang berhadapan dengan Sad'dam melihat ke atas tapi tatapan wanita ini tetap merendahkan siapapun lawannya.
"K-kau pasti Darker yang menyulitkan Riza di HELL--"
"--Jangan sebut nama orang itu. Aku membencinya karena telah mempermalukan diriku! "
"Seharusnya kau yang dibenci oleh tuan muda Riza. Kau hanya beruntung saja dia tidak memiliki sikap kejam dari tuan pemimpin. Bila iya, maka kau sudah jadi mayat saat itu.. "
"Diam! "
Mia menyerang pertama, tebasan gelap dari sabit nya melesat cepat ke Sad'dam. Eksekutif mementalkan teknik itu tanpa kendala sama sekali, Mia melompat cepat ke sisi dimana tangan eksekutif ini tidak ada.
"Tcih.." Sad'dam menciptakan barrier cahaya dari telapak tangan yang terbuka.
Sabit Kematian : Tiga Penjuru Pencabut Nyawa
Mia mengayunkan 2 kali sabit nya ke samping menciptakan tebasan terbang yang mampu berbelok arah.
"Ap--??! " sontak saja Sad'dam menangkis kedua serangan itu dengan menghilang barrier nya karena terbang sangat cepat.
Dan Mia yang melayang tepat di depan eksekutif ini mengayunkan sabit besarnya cepat menyerang Sad'dam yang sudah mari langkah.
"Gawa---- "
Hanya tinggal 1 detik saja hingga mata tajam itu menusuk Sad'dam.
"......... "
Sesosok bayangan yang diselimuti aura cahaya melakukan akrobat berputar sambil melompat di udara tepat di atas keduanya, rambut merahnya dan pakaian yang agak ketat itu memperkenalkan diri bila dia sama seperti Sad'dam. Seorang eksekutif.
Flip Kick : Speed Moon
Tendangan yang memotong angin dari Kuroakane berhenti tepat di hadapan muka Mia.
Darker ini dikirim Kuroakane jatuh ke bawah lantai dengan tendangannya.
Berapa kali pun Sad'dam melihat teknik bertarung dari rekannya ini ia selalu terpukau akan keindahan seni yang dibuat perempuan satu ini.
"Wow. Itu tadi... Indah, akane."
"Kau ketinggalan 'Kuro' nya, Sad'dam..."
"Oh..?"
"Sad'dam, k-kau baik saja? " seorang gadis muda berambut biru navy mendekati eksekutif ini.
"Nona muda Reika!?"
"Reika memberikanku kekuatannya agar bisa bergerak di minus beberapa detik. Dia lah alasan kenapa aku bisa menyelamatkanmu tepat waktu.. " jelaskan Kuroakane.
"S-saya tidak tahu harus berkata apa. Selain terimakasih banyak, tuan puteri.!"
"Sama-sama. Kau selalu membantuku untuk mengendalikan Kode Nama ku.. "
"Tuan Puteri.. "
"Hmmm.. "
"".......... "" mereka berdua langsung tatap.
"Maaf menganggu tapi kau harus pergi Sad'dam.. "
"Hmm? "
"Darker itu sepertinya marah besar. Bila diharuskan bertarung penuh kau akan jadi beban untuk saat ini.. "
Tentu saja Mia marah setelah kena tendang. TEPAT di muka.
"Ugh. Kata-katamu lebih menyakitkan ketimbang serangan musuh yang kuterima.. " tangis imajiner eksekutif ini.
"Ayo, Sad'dam. Chimout mungkin lelah menunggumu di lantai atas.. " Reika membantu pria itu untuk menaiki anak tangga.
Drap, drap!
Hana dan kedua adik laki-laki sampai ditempat di waktu yang tepat pula. Hanu langsung saja memeriksa keadaan, ia memberitahukan untuk menyerahkan Mia kepada Kuroakane karena mereka saja mungkin bukan tandingan melawan Darker.
"Sebagai gantinya kita mesti membantu eksekutif Pedia ini dengan mengalahkan beberapa keroco disini.. " kata Hanu seraya melipat kimono bagian tangan, ia mau berhadapan dari tangan ke tangan.
"Seperti biasa aku jadi support saja... " Hano.
"Mari...! " ketiga saudara ini menyerang grup Solcode Darkside dari arah belakang mereka.
Mia nampak tidak menghiraukan suara ribut yang ada dibelakangnya karena amarah menguasai Darker ini.
"Kalian ternyata sama saja seperti dia(Riza). Buat aku MARAH! AA AAAAA!! "
Kuroakane hanya menatap datar merasa itu tidak lah terlalu penting baginya. Eksekutif ini merenggangkan pergelangan kakinya sebelum masuk ke zona pertarungan.
"Kau lebay sekali.. " ucap Kuroakane.
"... AH!?? "
Dan pertarungan habis-habisan pun dimulai.
Preview Next Arc
A : Selamat... Pagi!
Kuroakane : Ohayou
Diga : Tumben lain Riza yg nyahutin pertama 🤔
Riza : Whut?
A : Untuk arc berikutnya ane bakal memperlihatkan pertarungan Kuroakane yaitu salah satu eksekutif nya Rizani. Yg di garang-garang dulunya mereka dpt seimbang melawan Shaker sebelum pemberontakan muncul
A : So mari nantikan saja update di minggu depannya. Bye 👋
Sad'dam : Bye 👋
Reika : 👋
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top