Arc 42 : Penghancur Diri Sendiri
W Past POV W
Shuro memasuki ruang aula tempat biasanya Ultimatum Members Code berkumpul, disanalah pertama kalinya Ultimatum terbentuk. Jumlahnya ada 25 dan tidak ada tingkatan sama sekali.
"Aku mengerti kenapa 'sosok' itu memanggil kita sebagai yang terkuat dari yang paling kuat.. " kata GAIN memulai topik pembicaraan para Ultimatum.
Shaker terlihat bersandar di dekat tembok bersama Miza yang mengenalnya.
"Hai~" sapa Em mencoba mendekati mereka.
"Berhenti.. "
"Hmm? "
"Kau pikir aku tidak tahu apa yang ingin kau lakukan? "
"A-aku tidak mengerti.. " masam Em terhadap Shaker atas sifat dingin Raja Synthoria itu.
Miza menjelaskan ke Em karena lelaki itu tetap bertingkah bodoh. "Siapapun pasti tahu kau ingin melakukan sesuatu. Kami bisa melihat tanganmu itu berselimutkan 'kekuatan'mu.. "
"H-hahaha.. " tawa lemah Em, menurunkan tangan.
"Ultima bilang kita adalah yang terkuat, bukan? "
""!? "" mereka sontak saja menatap pria dengan rambut besar coklat itu---John.
"Tapi kita akan banyak. Aku tidak tahu siapa yang paling kuat, mungkin saja dia atau wanita disana... Atau bisa saja aku."
"Kau ingin mengukur kekuatan? Cari saja turnamen dan semacamnya.. " balas Winnie dengan dingin.
"Ah ayolah. Aku hanya penasaran, wanita.. " mendekat John ke Winnie.
"Aku tidak menyukaimu.. "
"Blak-blakan sekali.. "
Mereka semua keduanya akan bertarung sampai World mengetengahkan mereka. Sebagai anggota tetap(terlama) World memiliki tanggungjawab tertentu.
"Kita semua yang ada disini berada di satu kubu. Jangan buat permusuhan.
Tetapi aku setuju soal tingkatan yang dikatakan tadi. Kita membutuhkan 'kesadaran' disini dengan mengetahui siapa yang hebatnya? Mungkin kita bisa saling hormat nanti. Bagaimana? "
""......... ""
"..tidak ada salahnya mencoba. " cetus Shuro.
Shuro mengingat kembali kenangan nya selama berada di Ultimatum sebelum dikalahkan. Pria ini menatap lurus ke John yang memulai semua kursi-kursi yang disebutkan para Ultimatum.
"Winnie benar. Aku tidak menyukaimu.. "
"Hmm?? "
Shuro berbicara dengan cara berbisik ke Akira. "Selalu waspada. Kode Nama nya bisa muncul dari mana saja.. "
"? "
"Sudah cukup berdiam dirinya. Mari kita mulai saja~"
""...... ""
... Krk?!
Disaat keduanya menunggu apa yang disiasat kan John, udara di dekat keduanya mendadak pecah seperti kaca..thurst, bersamaan dengan itu ada tombak hitam yang menusuk. Akira maupun Shuro menghindar cepat dari serangan yang mirip jebakan itu.
Sabit Orang Mati
Angin yang berwarna biru kehijauan berkumpul ditangan Akira dan memunculkan sebuah sabit dengan mata tajam hitam.
Penarik Jiwa : Titik Buta Dunia Roh
Badan Akira jadi semacam asap, kehadiran tiba-tiba saja datang dari tiupan angin di samping belakang kiri dari John.
"Kesempatanku!? " Shuro.
Trang!!?
Ayunan cepat ke belakang itu tertahan oleh kemunculan tangan besi di John. Ultimatum ini memutar arah tangan besi jadi terbalik agar bisa menangkap Akira, Kebajikan ini kembali berubah jadi asap namun tidak dapat mengelabuhi auracome nya John. Mengandalkan kemampuan satu Ultimatum Kursi ke-6 ini berhasil menangkap kaki kiri Akira dan membatalkan perubahannya jadi asap itu.
"Nggh!? "
"Kau masih terlalu muda untuk menghadapiku, bocah..! " pedang cahaya hadir di tangan kiri John dan ia tusukan ke arah Akira---
!!
Kemampuan deteksi John merasakan kedatangan Shuro.
Rule Break;Playful : Power Copy
Dari tangan Shuro hadir juga pedang cahaya yang sama dengan John, pria ini langsung saja mengarahkan pedangnya ke jantung John.
"Ck! " John berdecak kesal. Ia menduplikasi tangan kirinya jadi 2 buah, satu menyerang Akira dan satunya menghalau tusukan Shuro.
Trang?!
Masing-masing besi ketiganya bersentuhan menangkis satu sama lain.
"........." John dan Shuro saling berhadapan.
Teknik Berpedang Lette : Lompat Lalu Kelinci
Shuro yang ditangkis ke belakang tusukannya kembali menerjang ke depan gerakan cepat satu itu menembus tangan-tangan besi John yang melindunginya selama pertarungan.
Rule Thing : Time Becom Slow
Suara getaran terdengar gerakan John mendadak jadi lambat dan Shuro jadi tambah cepat. Tebasan itu hampir melukai wajah andaikan tangan kiri(2) John tidak mengayunkan pedangnya diwaktu yang tepat, di waktu melambat itu.
Burn...!
Bara api menyala di tangan kanan John. "Aku juga tidak menyukaimu..! "
"Hah, hah.. " Shuro nampak kelelahan setelah duel antar Ultimatum untuk menentukan pemilik kursi ke-12.
"Kau baik saja? " tanya Miza sedikit khawatir ke Shuro yang kena serangan darinya.
"Y-ya.. " Shuro menerima uluran tangan dari Miza.
Diwaktu yang sama duel John juga selesai. Pria itu kalah melawan World.
"Hahaha. Dia terlalu percaya diri tadi.. " tertawa Sota, di dekatnya ada anak SD yang sedang mengerjakan PR nya(Canidi).
"U-ugh.. " berdarah John di hidung.
Sebenarnya duel mereka mirip seperti latih tanding biasanya, namun versi Ultimatum. Dan itu bisa dibayangkan.
"Orang itu kuat tapi sombong.. "
"Ya.. " sahut Shuro. "Tadi aku melihat temanmu dari Synthoria di tantang nya tapi ditolak, "
"Shaker tidak menyukai orang sepertinya.. "
Ngomong-ngomong Em jadi kursi buat Canidi duduk setelah dikalahkan anak SD itu. "Kak, aku tidak ngerti yang ini.. "
"Mana? "
Dan Sota ikutan duduk di atas Em.
Gaos sudah duduk di kursinya sendiri karena tidak ada yang berani menantangnya. Tidak ada Ultimatum yang mampu membuat Dewa Kekacauan itu serius. Bagaimana dengan Winnie? Wanita itu..
"! "
""! ""
Tidak hanya Miza saja yang terkejut melihatnya, tetapi yang lain juga yang tahu seberapa menakutkan kekuatan Shaker. Raja Synthoria ini jatuh berlutut dan Winnie berdiri dibelakangnya dengan bibir sedikit mengeluarkan darah.
"Kau membuat bibirku robek. Yang benar saja.. " gerutu Winnie berhasil mengalahkan Shaker.
Pria rambut pirang ini tangannya terlihat sedikit gemeteran bersama tatapan tak percaya atau takut(?). Mungkin ini yang membuat Shaker trauma setiap kali bertemu Winnie.
Raja Synthoria tersebut dikalahkan Demon Heir dari Underworld. Dengan berakhir duel itu menentukan kursi masing-masing Ultimatum.
Kenapa harus kursi? Itu karena mereka lelah setelah duel dan semuanya butuh tempat untuk duduk.
W Normal POV W
"Ha aaa--rgh!? "
Cruak!
Mata sabit Akira tiba-tiba saja tertancap di pundak kiri John sesaat Ultimatum itu ingin menyerang Shuro dengan apinya.
"A-apa?! " John melihat ada rantai berisi lentera terhubung dengan sabit yang dilempar oleh Akira.
Sabit Orang Mati : Penarikan Nyawa
Tarikan kasar dari rantai dan sabit itu menghisap atau mengambil setengah kekuatan dari yang John punya. Orang nya tentu saja berteriak kesakitan. Shuro memanfaatkan hal itu untuk menyerang, beberapa ayunan pedang cahayanya menebas di depan tubuh John dan diakhiri dengan pukulan ke wajah yang melempar jatuh Ultimatum satu ini ke jalanan.
Aa Aaaaa... DAAR!
John jatuh dengan keras.
"Belum selesai. Kita harus mengalahkannya selama dia masih menahan kekuatan dan meremehkan kita berdua?! "
"Hmm."
Akira sama Shuro dengan cepat turun ke bawah jalanan dari daratan tinggi tengah kota, memakai atap-atap rumah penduduk untuk sampai ke tempat John.
Rule Break;Playful : Enchanter of God
Pedang cahaya di tangan kiri Shuro berubah besi, lalu langit malam menjatuhkan sinar matahari yang terhisap ke mata pedang itu. Shuro menciptakan tebasan besar yang hanya dapat mengenai di tempat John saja.
Sun God Slash
Elimination Vanish Life
"Tahap ketiga, segel pertama, terbuka..! "
Sabit dan lentera Akira menyatu jadi senjata baru yaitu tombak mata satu. Aura biru yang sangat kuat bercampur dengan kekuatan supernatural yang warnanya hijau ditangan Akira. Kebajikan ini juga memakai kemampuan 'Tekun' untuk memperkuat kekuatan pada tombak.
Awakening Reaperss : Spear Version, Punish World
Urat-urat dan otot bermunculan di lengan kanan tersebut. Tanpa buang waktu kembali Akira melempar tombaknya dan meledakkan tempat John berada. Serangannya dan teknik dari Shuro bercampur menghasilkan gelombang kejut yang membentuk menara menembus langit malam.
Tap! Tap..
Keduanya mendarat penuh waspada di kawah hitam yang baru saja tercipta akibat dua serangan besar. Mereka tidak dapat merasakan aura John sama sekali. Apa Ultimatum itu mati atau bersembunyi?
"Aku tidak suka---b-bukan? "
""!? "
"Aku itu benci! "
Bagh! Buagh!?
Belum sempat keduanya berbalik dalam posisi siap, dua buah tangan besi besar menghantam mereka dan hampir saja terjatuh ke dalam lubang hitam yang ada disana. Keduanya langsung saja segera menggerakkan badan agar tetap mampu berdiri.
"Dia tangguh sekali..! " Akira.
"Walaupun begitu kita sudah mengurangkan kekuatannya sampai setenga---"
Indirect Calm : Adding Iron Claws
... CRUAK!?
Bagian tajam pada tangan besi besar milik John tiba-tiba saja lenyap dan berpindah ke tubuh Akira dan Shuro. Semua cakar itu mencuat keluar dari badan keduanya melukai mereka dari dalam tubuh.
Argh--!?
"Kalian pikir..dengan menjadikanku lemah kalian bisa mengalahkanku? "
""....... ""
"Asal kalian ingat saja aku adalah Ultimatum Kursi ke-6! Adalah suatu yang mustahil untuk melakukannya! "
John menatap tak suka ke Shuro. "Aku membencimu... Kalian semua. Sama seperti kalian yang tidak menyukai ku di Ultimatum!"
"Bagaimana tidak kau'kan... Teroris di dunia ini? " sahut Shuro.
"Aku pikir kita semua bisa akrab tetapi aku salah. Kau tahu aku tidak bisa mundur setelah semua pengorbanan yang kulakukan. Inilah aku..."
Sabit dan lentera Akira kembali ditangannya, Shuro meniru kemampuan rekan Ultimatum nya ini dengan Kode Nama Rule Breaker.
"Kau seharusnya sudah tahu aku dan yang lain ada tidak suka dengan orang sepertimu.. "
"Aku tidak jauh berbeda seperti pemberontakan. Aku menjunjung kebebasan di Dimensi Kenyataan! "
"Tugas Ultimatum adalah melindungi, bukan merubahnya! Aku sebagai mantan Ultimatum pun masih setuju dengan keputusan yang lain. Kalian ada untuk mengawasi dan memberikan perlindungan.. "
"Kalau terus begitu maka Bumi akan hancur suatu harinya?! "
"Jika harus begitu maka biarlah. Itu sudah jadi takdir Bumi.. " kata Shuro sangat datar.
"Kau yang tidak memiliki orang berharga mana mungkin berpikir sepertiku.. "
"....!"
"Aku tahu sepanjang hidupmu untuk mengembalikan apa yang telah hilang dari hidupmu. Orang yang sudah mati tidak bisa hidup kembali.. "
"Itu bukan urusanmu.. "
"Hahaha, lihat. Kau tidak jauh sepertiku.. "
"Ck! Sialan.. "
Rule Break;Playful : Teleport Action
Lentera Dimensi Kehidupan
Lentera Akira menembakkan cahaya yang menyilaukan, hal itu dimanfaatkan Shuro menyerang ia berpindah beberapa kali setiap langkahnya. Serangan teleportasi yang berpindah-pindah dari Shuro tidak menyulitkan John sama sekali karena tangan besinya selalu muncul di titik serang yang datang.
"Kau sudah kehilangan fokus, Shuro.. "
Punch!
John mengayunkan tangan nya ke arah muncul Shuro disaat yang sama tangan besi Ultimatum itu hadir juga dan mementalkan Kebajikan ini jauh.
"Tahap kedua, segel pertama, terbuka! "
Pedang Penebas Jiwa
Lentera dan sabit Akira menjadi sebuah pedang ootachi yang sangat panjang, auracome segera merubah pedang itu jadi mekanik dikelilingi aura biru kehijauan yang besar.
Indirect Calm : Bone Cave Come Outside
Jraaaak!
Beberapa tulang putih mencuat keluar dari bawah tanah menghalangi jalur di depan Akira. Ultimatum Baru ini tidak memperdulikannya.
Awakening Reaperss : Blade Version, Deathling Lines
Jalur biru sampai ke tempat John berada bisa dilihat di matanya. Akira melesat sangat cepat ke depan menebas semua tulang yang menghalangi jalurnya sampai ke John.
Teknik Berpedang Lette : Orca Penggeretak
Akira membelah 2 tulang yang berkumpul di hadapannya melenyapkan benda itu dari targetnya yaitu John. Lelaki ini mendarat cepat di bawah dan menyerang cepat dengan ayunan ke samping badan, mata panjang pedang ootachi melesat cepat ke John.
Krssssgfire..!
Sabetan cepat mengincar kepala itu tertahan oleh jari besi yang tiba-tiba keluar dari punggung John. Akira dengan cepat merubah kembali ootachi menjadi sabit dan melakukan serangan yang berbeda..GRAP, namun di tangkap oleh tangan besi yang menyatu dengan John.
"Kurgh?! "
"Keputusan yang cepat dan reaksi yang bagus. Mungkin aku dapat memperkerjakanmu di organisasi.. "
"Apa kau sudah lupa? Aku adalah Pemilik Kebajikan! "
"Setelah kau kehilangan gelar tersebut.." senyum merendahkan John.
"Aku tidak ada rencana untuk itu! "
Akira merubah sabit jadi tombak dan menyerang lewat tusukan, tangan kiri John dengan cepat menghalau nya Ultimatum ini maju pelan ke depan dalam kuda-kuda siap memukul. Akira yang melayang di udara tidak bisa menghindari itu.
Kolaborasi And : Penghancur Tulang
Auracome terlihat merasuki tinju kanan John dan pria tua ini langsung memukulkan nya ke Akira. Gelombang kejut yang sangat kuat mematahkan tulang Akira yang terkena pukulan, ia terhenyak ke belakang dan menghantam tanah.
Rule Thing : Minus One
Seet!
Shuro berteleport ke belakang John dan mencekik lehernya menggunakan dua tangan.
"Argj-k-kau ini tidak tahu kapan w-waktunya menyerah--! "
THURST!!
Besi tajam menembus badan Shuro dan ia langsung muntah darah. Benda itu keluar begitu saja dari tubuh John--
Krrrrr!!?
"? " John terkejut merasakan cekikikan di lehernya bertambah kuat.
"A-AKIRA! " teriak Shuro membuat telinga John kesakitan.
Sosok Akira dengan anak panah serta busur terlihat ditempat terjatuhnya tadi. Walau berdarah di mulut dan mengalami patah tulang tidak membuat Ultimatum Baru ini berhenti bergerak.
The Power of Righteous
"Akh--!? " Akira sedikit memekik sakit ketika tekanan aura ia tambahkan, Kebajikan ini menahannya untuk melakukan serangan terakhir.
"Lakukan, Akira! Jangan pikirkan aku. Mati demi menghentikan penjahat ini lebih baik! "
"Shuro! Sialan kau! "
"Tahap ke empat, segel pertama, hadir! "
Busur Pembunuh Keabadian
Awakening Reaperss : Bow Version, Anti-Eternity
Busur dengan bentuk kepala naga di pembidik nya itu menyatu dengan anak panah menjadikan tembakan raungan naga aura. Sosok naga ini bergerak secepat ular dan menusuk layaknya tombak.
DRRTTT RTTT!!!??!
Akira dan John terseret oleh lesatan anak panah yang membuat kerusakan besar di Dragon Kingdom. Bahkan dari istana pun itu terlihat seperti garis pembatas yang sangat panjang.
Uhaargh!?!
Akira segera jatuh karena tidak kuat lagi menahan badan. Sedikit susah untuk melihat Ultimatum Baru ini mencoba melihat hasil akhir.
......... Hah, hah!
"? "
Shuro tergeletak di atas yang sama dengan John, keadaan tubuhnya tidak bisa dikatakan baik karena ada lubang besar disana. Sedangkan John... Ultimatum itu hanya kehilangan sisi kirinya saja.
"A-aku t-tidak menyangka Ultimatum sepertinya dan pecundang ini dapat membuatku seperti i-ini--arhh?!" John seketika jatuh berlutut dengan satu tangan tersisa.
Ia melihat Akira mencoba untuk melanjutkan pertarungan tapi terlihat sangat kesulitan untuk berdiri.
"Kau mulai menjengkelkan, bocah.! "
-----THURST!!
"!??"
Udara di atas Akira retak serta menjatuhkan tombak hitam ke badannya. Darah merah keluar banyak dari hasil tusukan itu dan membuat Akira tak bergerak lagi.
"Tidur saja untuk selamanya!"
""......... "" tidak ada yang menyahuti perkataan John lagi, kedua lawan Ultimatum ini sudah ia kalahkan dengan susah payah.
Pria ini pergi meninggalkan badan mereka berdua tertimpa bangunan rumah yang jatuh. Pergi dari medan pertempuran Kerajaan Naga.
Ultimatum Members Code Kursi ke-6 [Self Destruction] John. Kode Nama adalah Investo, kemampuan untuk memunculkan kekuatan unik atau elemen alam dimana saja dan kapan saja.
Preview Next Arc
A : Good morning
Riza : Malam ~~
A : Oke. Untuk arc 42 selanjutnya masih berada di Dragon Kingdom. Pertempuran belum berakhir dan masih banyak yg masuk deadlist, huahahahaha 😈😈😈😈
Justin : 😑
A : Oke karena ane gk mau spoiler tunggu aja update chapter selanjutnya. Bye👋
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top