Arc 42'3 : Tahap Terakhir dari Gaos

W Author POV W






"Ah, hah, ah.. "

Sira terjatuh ke atas tanah dengan kepala mengeluarkan darah setelah habis bertarung dengan Scarlet. Ghufron terlihat tergeletak tidak jauh dari tempatnya, tangan kirinya terus mengeluarkan darah tanpa henti. Sepertinya pertarungan mereka melawan Scarlet baru saja selesai.

"A-aku tidak menyangka melawannya.. " Sira melihat Ghufron yang tidak bergerak sama sekali. "H-ei. Kau masih hidup? "

"......... "

"Apa ini tandanya aku bakal jadi satu-satunya pemimpin di Dragon Kingdom? "

"J-ja---jangan..mengatakan hal..membuatku terpaksa sadar kembali! " kata Ghufron mendadak bangun.

Sira sedikit tersenyum mendengar balasan dari suami barunya itu. Seperti yang mereka duga, keduanya memang susah untuk mati.

Chaos Army yang menyerang Dragon Kingdom telah mundur, Scarlet membawa mereka. Tujuan Delapan Kepala itu untuk tetap 'ada' tanpa mesti membunuh Karin pun telah tercapai. Kerajaan ini mengalami kerusakan yang besar di ibukota mereka, bahkan Hutan Or pun hangus di bagian depan.

Ksatria Istana dan Naga segera berkumpul ke istana kerajaan mengamankan Raja serta Ratu mereka dari kondisi kritis, Solcode Intrement diminta untuk berjaga bila serangan tiba-tiba kembali. Kerusakan di Dragon Kingdom ini menuai kewaspadaan terhadap kerajaan-kerajaan yang lain atas Chaos Army.

Beberapa hari kemudian Chaos Army kembali menyerang di se penjuru tempat Wattpad Pararel yang ada kerajaannya. Hampir semua kerajaan yang terdaftar di Pemerintahan Dunia kena target mereka tersisa Soul Kingdom saja yang belum diserang Chaos Army karena kerajaan itu masuk ke dalam perlindungan Pedia's Soul.










































Dewa Kekacauan yang duduk di singgasananya menerima kekuatan dari semua kekacauan yang dibuat anak buahnya, terutama Delapan Kepala yang melenyapkan banyak nyawa dan menciptakan kesedihan serta putus asa di dunia.

"Aku bisa merasakannya! Tinggal sedikit lagi... Sedikit lagi aku dapat mengevolusikan Kode Nama ini! "
"Dengan ini Ixran dapat aku kalahkan. Tidak dia saja tapi Author juga. Akan ku lenyapkan semua pelindung di dunia ini dan menjadi penguasa satu-satunya!"

Ketua dari Delapan Kepala--Finn memasuki aula milik Gaos itu, kedatangannya ke sana menunjukkan bila rencana Dewa Kekacauan telah mencapai tahap terakhir.

"Gaos. Aku menemukannya.. "

Dewa Kekacauan tiba-tiba saja menyeringai. "Hahahahaha! " lalu tertawa tanpa alasan lebih jelas.

"Kita dapat menyerang kapanpun.. "

"Aku sedikit kasihan karena harus meninggalkan Ash tapi tidak apa. Waktu itu lebih berharga dari harta apapun.. " Gaos bangkit dari singgasananya berjalan keluar dari aula satu itu diikuti Finn.

Keduanya berkumpul ke hadapan anggota Delapan Kepala yang dapat hadir saat ini seperti Scarlet dan Niken.

"Anda yakin kita saja cukup, dewa ku? " tanya Niken.

"Jika tidak maka aku tidak pantas untuk menguasai dunia ini. Dia adalah tantangan terakhir untuk diriku dapat melakukannya.. "

"Dimengerti.. " hormat Niken.

"Hihihi. Padahal Ash ingin sekali ikut ke pertempuran ini. Maaf ya karena aku ambil posisimu.. " terkekeh Scarlet.

Tap. Tap. TaP!?!

Tiga Chaos Army lagi berkumpul di hadapan Dewa Kekacauan, mereka hormat terlebih dulu untuk menyapa sebelum berbaris di belakang para Delapan Kepala.

"Saya senang sekali dapat terpilih ke dalam tahap terakhir yang selalu anda agungkan, dewa ku~" cetus Ayane ingin sekali bersujud tapi ia tahan.

Pengacau Chaos Army tingkat 3.

Niken melirik ke wanita yang lainnya dengan rambut seputih kertas itu. "Bagaimana denganmu Haila? Kau senang? "

"Aku..tidak peduli. Dunia ini tidak adil kepada anakku. Bila Dewa Kekacauan dapat merubahnya lebih baik untuk seseorang sepertiku dan Mia maka aku akan bertaruh dalamnya! "

"Senang mendengar itu.. "

Chaos Army level perusak ke-7. Haila Zerocha.

"Hehehe.. "

"? " Scarlet menatap sosok besar yang menahan tawa sedari tadi, tingginya yang paling besar dari mereka semua bahkan melebihi Finn serta Gaos. "Apa yang lucu? " bingung Scarlet.

"Maafkan diriku ini, nona muda. Hanya saja aku tidak sabar dengan apa yang akan aku temui nantinya. Sama seperti mereka berdua aku juga punya alasan. Hehehe.. "

"? "

Kelompok terakhir dari Chaos Army, terkuat kedua setelah Delapan Kepala, yaitu Para Pembenci.

Alfarid urutan no. 2 Hateber dari Chaos Army.

Masing-masing dari ketiganya adalah ketua dari tiga kelompok terkuat Chaos Army.

Finn menciptakan distorsi lubang hitam dengan kekuatan Chaos nya membukakan pintu ke suatu tempat.

"Mari kita datangi dia yang selalu melihat sambil duduk santai ditempatnya. Menentukan atas keputusan sepihak saja.
Waktunya penghakiman dariku! " seru Gaos berjalan masuk terlebih dulu dan terakhir berada pada Finn yang membuka lubang hitam.

Ruangan serba putih yang lantainya memantulkan Bumi, Gaos dan Chaos Army sampai ke tempat itu. Sebuah bola biru dan merah melayang di hadapan mereka semua... Serta ada seseorang yang duduk di bawah bola tersebut.

"Ternyata kau benaran datang... Gaos! "

"Hei Ultima, senang akhirnya bisa bertamu ke tempatmu..! "
















































































































































































































































































































































Preview Next Arc

A : Pagi semuanya. Sedikit perubahan di last chapter ane mau mempercepat penyelesaian di Buku ke-5 ini

Riza : 🤔

A : Buat arc ke depannya kita bakal melihat sosok Ultima Si Bola yg sering berbicara dengan Ultimatum. Sekaligus tahap terakhir yang dibicarakan oleh Gaos.

Ash : Tersisa 3-4 arc lagi buat SPW5 TAMAT. Dan siapa pun yg mendapat spoiler dari A pasti tahu bagaimana endingnya nanti 😂

A : Uhem *berlagak sombong*

Riza : Nih anak gk bisa ditolong lagi 😑
Riza : Sekian untuk review kali ini sampai ketemu di pertarungan Ultima.

Ash : Bye👋

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top