W Cici & Ride POV W
Kelompok teroris yang mengepung tempat parkiran lantai bawah dihentikan oleh Cici sama Ride, mereka berdua memberikan waktu untuk Luukie memakai Kode Nama Luck lelaki itu. Mencari keberuntungan dan berharap ada bala bantuan segera datang ke tempat tersebut.
"Ugh!? "
"B-bertahanlah sedikit lagi.. " pinta Ride juga sudah lelah.
"Ah, ha. R-Ride.. "
Haoxer yang terperangkap oleh suara tekanan kekuatannya Ride perlahan bangun, aura Chaos ia sebarkan dari tubuh logam itu agar bisa bergerak lebih bebas.
DUT! Drt..!
Tekanan gravitasi semakin besar dan menjatuhkan Haoxer kembali ke bawah lantai. Ride meningkatkan kekuatan Sound agar mampu menghentikan makhluk itu, disaat bersamaan Cici juga harus menyeimbangkan kekuatannya agar tetap seimbang dengan Ride.
"Ride. J-jika terus begini--"
"Aku tahu! Bertahanlah--? "
""...........! ""
Keheningan tercipta. Kedua kekuatan Cici dan Ride mendadak lenyap.. Dush, bersamaan dengan keheningan terjadi kedua tertembak oleh peluru angin yang kuat. Mereka terlempar ke belakang.
Argh!!?
Keduanya menabrak dinding beton yang ada dibelakang dengan kasar. Ride membungkus badan Cici dengan suara lembut sebelum benturan terjadi membuat gadis muda itu selamat.
"Ri-Ride.. " merangkak gadis itu ke posisi tak sadar Ride berada.
"... Pengguna Kekuatan yang mampu menghentikan Chaos.? Tidak heran disini lama sekali. " kata robot wanita rambut ungu dengan empat buah tangan.
"H-Hanafksh!? "
"Kalian cepat hancurkan sistem tempat ini.. " perintah robot itu.
Roooooar!
Hoaxer terbang cepat menyerang Luukie yang tidak memiliki perlindungan. Lelaki itu sempat menghindar walau aktivitasnya terpaksa berhenti.
"Hanya sampai ini kah? Kuharap ada yang datang.. " batinnya.
Huruf L yang ada dibelakang punggung Luukie berubah jadi tato bintang yang menyebar ke tangan serta kaki, kedua matanya dilewati garis emas yang berhenti di atas alis mata membentuk bintang kecil.
Awakening Mode : The Lucky Star Impact
Roooooar!?!
Raung Haoxer menyembur api yang sangat besar. Sampai menutupi tempat Luukie. Sosok lelaki itu terlihat melompat cepat melewati dinding api dan menghajar habis-habisan muka Makhluk Kode Nama ini.
Haoxer terjatuh di atas tanah dengan bagian muka ada yang bengkok.
"Naga logam, kau baru saja mencari lawan yang salah. Keberuntunganku tidak akan bisa dihilangkan hanya dengan kekacauan saja. Terlebih aku ini orangnya cukup beruntung.. "
Disaat Haoxer mau bangkit kembali, Luukie menyerangnya dan tidak memberikan kesempatan sama sekali ke makhluk satu ini.
"Pengguna Kekuatan disana terlihat akan merepotkan teroris. Aku mesti--!? " mata robot Hanafksh mendadak mendeteksi ada pergerakan.
Harry serta Ravel hadir di hadapan samping kiri dan kanan robot itu setelah angin 'tersapu' disana, di tangan mereka ada pedang laser sama pasir yang sangat tajam.
SLASH!!
Dua tebasan cepat itu memotong badan Hanafksh menjadi X.
Hanafksh menerima informasi bila mereka berdua hanyalah ilusi hasil ciptaan dari Kode Nama baru Harry, Fatamorgana. Keberadaan mereka yang asli masih belum diketahui.
"He. Kukira robot bisa masuk ke dunia ilusi, ternyata tidak.. " dengus Harry sedikit sebal.
.....kukira robot bisa masuk---
"! " Hanafksh mendengar suara Harry di mesinnya. Robot itu menembakkan laser dari telapak tangan yang terbuka dan melubangi dinding dimana Harry bersembunyi.
Keberadaan Harry kini telah ketahuan oleh Hanafksh, robot itu melayang dalam keadaan duduk seraya berbalik arah ke pemberontak ini.
"Tidak ada tempat bersembunyi lagi untukmu, pemberontak! "
"Ini cuma rencana awalnya..! "
"......... "
Raven tiba-tiba melompat tinggi dari belakang robot itu, ada banyak pasir ia kumpulkan ditangan. Punggung Hanafksh mendadak terbelah memperlihatkan banyak selongsong senjata api, mereka tertembak ke Raven yang melayang di udara tanpa bisa bergerak kemana-mana.
... Hush!
Gelombang angin tercipta di tempat Raven berada dan membelokkan arah peluru Hanafksh.
Penciptaan Perisai : Udara Kasar
Shuu, anggota baru dari Divisi 1 berada tidak jauh dibelakang Raven dan ia memakai Kode Nama Protective Dome untuk membuat semacam pelindung.
"Lakukan sekarang, senior! " seru Shuu.
Raven langsung saja menenggelamkan Hanafksh ke dalam badai pasir yang dapat menebas badan besi robot itu dengan kasar.
"Rencana awalnya adalah untuk mencari tahu apa kemampuan dari robot musuh. Setelah itu kita akan menggunakan rencana milik Shuu---"
DHUUUASSH!!?
Ketiga pemberontak ini terdiam melihat badai pasir langsung lenyap saat Hanafksh terlihat mengayunkan tangannya. Di sela tangan robot itu keluar banyak semacam serbuk besi.
"Mengunci target... "
Harry segera menghadirkan fatamorgana ditempat itu untuk mengelabui target Hanafksh. Lantai itu seketika dipenuhi kabut kecuali ditempat robot ini saja yang ada serbuk-serbuk besi.
"... Target terkunci. Menembak. "
Dor?! Srt!
Tembakan barusan itu melewati dua tempat kecuali Shuu yang dilindungi kekuatannya.
"Argh! Kenapa aku kena?? " Harry jatuh berlutut memegangi perutnya yang berdarah, di tempat berbeda ada Raven yang terkena di telapak. Beberapa jari kirinya putus.
Gara-gara kabut barusan Shuu tidak bisa melihat dengan jelas tempat kedua seniornya.
"Harry. Hei! " panggil Raven merasa khawatir.
"A-aku tidak apa.. "
"Kau yakin? "
"Ya... "
"Dengan kekuatan senior Harry mungkin dia bisa saja mengalahkan musuhnya dengan mudah. Tapi kita saat ini berada di ruang bawah tanah bila ditembakkan maka gedung pemerintah ini akan langsung meledak.."
"Itu bagus.. " pikir Shuu.
Merasa tidak ada pilihan lain, Shuu meminta kepada kedua seniornya untuk bergerak sesuai perintahnya. "Senior, aku akan memakai Libra! Kesempatan kita hanya satu kali. Bila gagal.. "
"Tidak hanya jari yang hilang.. " tatap Raven ke tangannya. "Baiklah, Shuu. Ayo kita lakukan rencanamu! "
"....... " Harry.
Kehadiran Rasi Libra
Dari belakang Shuu muncul gerbang emas yang mengeluarkan sebuah timbangan emas dengan wadah hijau, cahaya kuning untuk sekutu atau diri sendiri sedangkan hijau buat musuh.
"Apapun rencana kalian, semua itu tidak akan berguna kepada sistem ku. Fatamorgana, pasir dan terakhir itu. Akan ku lenyapkan! "
Dari celah-celah tangan robot Hanafksh keluar lebih banyak serbuk besi yang berkilauan mengelilinginya. Shuu sontak saja melangkah mundur untuk menjaga jarak.
"? Serbukku tidak mempengaruhi itu? " kebingungan Hanafksh.
"Jangkauan serbuk besimu tapi ada batasnya.. " Ravel.
"Sedangkan timbangan ku, tidak! Kode Nama ini hanya akan berfokus ke lawan saja! "
"Senior! "
Harry maupun Ravel segera berlari sangat cepat ke tempat Hanafksh, serbuk yang mengelilinginya perlahan jadi sedikit akibat efek kekuatan Kode Nama Libra yang Shuu turunkan sampai merugikan musuhnya.
"Kau terlihat kebingungan. Apa memorinya penuh!? " serang Harry dengan ledakan cahaya.
Ada tembakan yang jatuh dari langit(matahari) yang berbelok arah sampai ke tempat parkir lantai bawah dan berhenti tepat di tangan Harry. Pemberontak itu menghantamkan tembakan itu jadi ledakan yang menyeret Hanafksh ke belakang. Kerusakan di tangan kanan robot itu dapat dilihat setelah serangan Harry berhasil.
"! " Hanafksh mendeteksi satu pergerakan lagi, giliran Ravel yang disebelah kirinya. Pemuda rambut hitam ini mengumpulkan pasir dalam skala kecil di telapak tangan beradu kuat dengan serbuk besi yang dapat melenyapkan kekuatan supernatural.
"Tidak semudah itu.. " Shuu dengan cerdiknya memberatkan timbangan Hanafksh dengan tangannya sendiri, seketika itu juga serbuk besi robot ini menghilang.
"?? " Hanafksh hanya bisa terdiam melihat Ravel melemparkan kumpulan pasir yang berbentuk tombak.
Brainstorm : Sand Spearstorm
Krrrsshhh?!!
Hanafksh melindungi otaknya dengan mengorbankan tangan kirinya. Sekarang kedua tangan robot nya tidak bisa digunakan lagi.
"Haaa aaaa..! " teriak Ravel melempar wanita robot ini keluar gedung bersama badai pasirnya.
Shuu berlari ke bagian luar gedung, memerangkap Hanafksh ke dalam kubus transparan hasil dari beberapa perisai dimensi. Shuu membuat bagian atas kubus itu terbuka.
"Balasan dariku, robot sialan! "
Eclipse Form : Sun Cannon
Tembakan matahari langsung jatuh tepat di atas Hanafksh berada. Tempatnya langsung meledak dan Shuu mengurung efek ledakan di dalam perisainya agar tidak tersebar ke tempat yang lain. Langit kembali di penuhi awan setelah beberapa detik lalu terbelah hanya untuk menjatuhkan sinar matahari.
Harry segera bersandar di dinding terdekat, Ravel juga sama karena harus membalut tangannya yang putus jari.
"Senior.?! "
"Kau bantu penduduk HELL disana. K-kami akan baik saja.. "
"Kau dengar apa katanya.. " sibuk Ravel dengan tangan sendiri.
"Baik.. "
Shuu kembali ke dalam gedung. "..... " sesampainya disana pemberontak ini telah terlambat untuk membantu Luukie.
Haoxer telah dikalahkan dan lelaki dengan kacamata itu duduk di atas mayat Makhluk Kode Nama ini dengan beberapa luka bakar dan gores di badannya.
"Kau lambat.. " seru Luukie membersihkan kacamata yang kotor, dan juga retak.
"Heh----"
DRRRRTTTT!!
Terjadi gempa. Lampu yang ada di lantai bawah mati semua dan hanya ada lampu darurat menyala merah. Luukie dan Shuu yang tahu apa yang sebenarnya terjadi segera ke tempat sistem cadangan tersimpan milik pemerintah.
Shuu yang sampai duluan. Ia melumpuhkan beberapa teroris ketika berada disana, dan Luukie baru sampai melihat tempat yang mengendalikan sistem pelindung gedung dan energi cadangan telah dihancurkan pihak musuh.
"Kami terlambat.. "
"Benar sekali.. "
Sekarang gedung Pemerintahan Dunia telah kehilangan sistem mereka untuk beroperasi, para korban yang jatuh tifak bisa disembuhkan lewat mesin dan hanya bisa mengandalkan kemampuan setiap Pengguna Kekuatan yang memiliki kemampuan penyembuh. Mereka beruntung sudah banyak pihak musuh telah dikalahkan dan hanya menyisakan Chaos Army yang dipimpin Lullin berada di depan gedung.
Dan mereka masih bertarung sampai saat ini.
Preview Next Arc
A : Halo, all. Ane up SPW secara random. Dan memulihkan cerita secara pelan2 tapi pasti!
A : Ok. Gk kerasa arc 41 bentar lagi habis. Setelah pertarungan dengan Chaos Army tentunya. Dan ya, bakal ada yg masuk deadlist, hehe 😈
Riza : .....
Harry : Aku kena nerf gara2 bertarung dalam bangunan 😑
Shuu : Sekian untuk review disini, semuanya. Sampai berjumpa di arc berikutnya~
Ravel : Bye👋
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top