Arc 40 : Kehancuran Arena Di Babak 5

W Past POV W






10 tahun yang lalu, di suatu mansion yang terletak di wilayah perbatasan Underworld tinggal satu keluarga bangsawan sihir. Mereka sangat terkenal, dalam hal kejahatan. Riko van Andreas, Pengguna Kekuatan yang dulunya dijuluki sebagai Raja Sihir yang Jahat pernah menguasai kawasan Underworld akan tetapi tidak lagi setelah Rosanti dan Pedia mengalahkan pasukannya. Dan sekarang bangsawan ini hidup tenang bersama keluarganya seperti bangsawan kebanyakan di cerita Wattpad, ditambah Riko memiliki seorang putera yang memiliki keahlian yang hampir sama seperti dirinya. Yaitu melakukan sihir.

"Ayah. Kejahatan besar apa sih yang membuat kita dibenci di Underworld? " tanya Raka muda dengan ekspresi datar seperti anak kecil yang polos. Dia memang kecil diwaktu ini.

"Anggap saja aku hampir menghancurkan Underworld.. "

"Kenapa? Aku lihat kekuatan sihir ayah tidak besar-besar terlalu.? "

"Aku sudah kehilangan kekuatanku ketika pertempuran melawan Pedia 20 tahun lalu. Aku hanya penyihir biasa yang bisa ditemukan dimana, tapi lebih kuat.
Yang lebih penting, apa kau sudah selesai belajarnya? "

"Sudah. Semuanya mulai membosankan. Dan juga aku tidak diperbolehkan ibu untuk keluar.. "

"Hahaha. Pastinya. Atau kau bakal di buru para iblis Underworld karenaku, hahahha! "

"Itu tidak lucu, yah.. " sweatdrop Raka.

Kehidupan keluarga Raka tidak mengalami kesusahan walau banyak pihak yang membenci mereka. Hingga suatu hari kedua orangtua Raka tiba-tiba saja menghilang entah kemana dan hanya meninggalkan Raka seorang diri menjadi yatim piatu. Raka muda memutuskan untuk keluar dari wilayah kekuasaan ayahnya dengan merubahnya yang dikenal sebagai 'Trafagar' sekarang.



































Banyak pasang mata menatap ke tempat keduanya pada saat mereka tiba-tiba saja muncul di suatu arena yang dikenal. Sebuah tempat gladiator suatu kota kecil di zaman pertengahan yang memiliki pengetahuan sihir, memiliki lantai 2 yang di ruangan terbuka mengelilingi arena tempat Dicky serta Raka berada sekarang. Dibatasi pagar besi dan mengelilingi arena tersebut.

Berfokus ke MC. "Sedikit informasi untuk kita semua, yaitu kalian. Tempat bertarung keduanya saat ini berada di salah satu cerita buatan pemerintah. Kami menyetel sedikit pengaturan ke dalam sistem menghasilkan subjek dapat dipindahkan ke dalam cerita. Dengan kata lain kedua Pengguna Kekuatan yang saat ini di babak 5 bakal bertarung di dalam cerita tersebut.!
Tentu mereka tidak tahu, heh."

"Itu tidak baik.. "
"Wuah!? " kaget Alfharizy melihat Karoko tiba-tiba saja hadir di sampingnya seperti hantu. Gadis kecil ini menggunakan Invisible untuk tidak ketahuan sedari tadi dan bergabung bersama anggota terpilih di ruangan VIP.

"K-Karoko, apa maksudmu? " tanya Mizu.

"Tempat itu adalah dunia cerita. Kekuatan Dicky berasal dari Dewa yang di percaya berada dalam banyaknya cerita di Dimensi Kenyataan, memungkinkan Kode Nama kedua lelaki itu jadi tambah kuat..! " beritahunya.

"Raka tidak akan kalah hanya dengan itu.. " potong Diga yang sibuk membuat kopi. "Ditambah keduanya pernah bertarung sekali dulu. Dan itu menghancurkan markasku, "

Jdaar...!

Dari telapak Dicky menyambar halilintar yang menyetrum keamanan kota sekitar yang mau masuk ke dalam arena, lelaki itu lalu kemudian melapisi setiap pagar besi yang ada disana dengan kekuatannya.

"Apa tidak berlebihan? " Raka.

"Aku menyelamatkan mereka dari kita berdua.. "

"Ha. Kau benar. Biar kubantu.. " Raka menciptakan dinding mana sihir yang berwarna biru yang naik tinggi ke atas langit.

"..... "

"Tenang saja. Pelindung ini tidak akan hilang kecuali aku tak sadarkan diri.
Kita dapat bertarung tanpa beban sekarang! "

Bzzzzzt...!

Dua sambaran halilintar tercipta keluar dari tangan Dicky, pada saat matanya menyala anggota tim King ini melesat jadi partikel alam dan menghampiri Raka. Top Agent sekaligus Ultimatum ini mengumpulkan banyak tulisan rune di tengah kedua tangan yang di dekatkan, lingkaran sihir yang tercipta di akhir itu memunculkan kepala seekor naga yang menerkam cepat ke hadapan lawan. Dicky melakukan roll ke atas menghindari counter lawannya dan memindahkan halilintar berfokus di tangan kiri. Begitu juga Raka yang menciptakan pedang sihir di tangan kanan.

Fist. Slash!

Ledakan aura halilintar yang bercampur dengan warna biru menyelimuti tempat mereka. Dicky mendorong tangan kanan ke leher Raka tapi lelaki itu merendahkan badannya dan mencengkram jaket Dicky dan siap membanting nya ke tanah andaikan Dicky tidak menyetrum tangan Raka. Ultimatum ini terpental ke belakang karena gelombang kejut hasil kekuatan Dicky, Raka sedikit merasa keram di kedua tangannya.

"Apa dia berencana untuk melumpuhkan tanganku? Ya kurasa. Hanya tangan yang bisa kugunakan untuk membuat sihir.. " Raka.

"Kurang kah? Kalau begitu.."

Aura hitam membungkus Dicky dengan cepat merubah halilintar jadi petir hitam keemasan tanda Black God aktif.

Black God Thunder : Hydra Nine-head

Sembilan sambaran petir hitam menghantam  Raka dari hadapannya. Ultimatum itu memunculkan satu kepala naga untuk memakan 2 kepala, 2 lagi yang datang ia potong menggunakan pedang sihir. Namun akibat dari terpotongnya kepala naga petir Dicky menciptakan random attack dari petir hitam yang mengejar Raka dalam perjalanannya ke tempat Dicky. Lelaki itu terus maju memotong setiap kepala naga petir hitam yang mau menghentikannya, sebagai gantinya random attack semakin banyak berkumpul dibelakang Raka.

Dicky yang mengerti cara berpikir Raka meladeninya. Ia menghentikan serangan pertama dan membuat serangan kedua dengan maju ke depan Raka, tangan kanan dari Dicky dimakan kepala naga petir hitam merubah tangan itu menjadi bentuk berbeda penuh tato petir.

Thunder God : Black Scarpser

Blue Edge Auro Seacross : Trial Blues

Pedang sihir yang berwarna biru itu berubah jadi semakin tajam dengan aura sihir menyelimuti mata tajamnya dalam jumlah sangat besar. Sementara itu random attack dari serangan pertama Dicky tetap mengejar Raka dari belakangnya.

"" HAAAAA aa/ha!! ""

Raka melompat ke kiri sembari mengayunkan pedangnya cepat ke badan serta Dicky yang melepaskan energi petir ketika jarak keduanya dekat. Ketika kedua serangan hampir bertemu, random attack datang dalam kecepatan tepat juga.

"Mendekatlah. Biar kuhisap kalian ke Soul Magic?! " batin Raka.

"Kak Raka pasti merencanakan untuk menyerap kekuatan lawannya untuk meningkatkan serangan sihir sendiri?! " semangat Luna.

"Nekat sekali orang itu... " komen Liliana.

Random attack menyerang cepat ke arah Raka yang sudah siap menerima sambaran. Namun satu hal yang dilupakan oleh Ultimatum ini. Pemerintahan dunia memiliki informasi apapun yang terkait dengan Pengguna Kekuatan, termasuk cara bertarung mereka. Walau itu yang terbaru.

"Aku sudah membaca data tentangmu, Raka. Apakah kau lupa? Aku juga ada disana waktu mantan ketua mu diculik. Dengan kata lain aku mengetahui caramu itu..! "

"??? "

Raka syok ketika sambaran petir malah berubah arah dan terhisap ke tangan kiri Dicky, dan serangan energi di sisi kanan mendadak lenyap digantikan silaunya percikan petir hitam keemasan ditangan kiri.

Tsaacaps...!?

Ayunan pedang Raka tadi itu melukai tangan kanan Dicky yang sengaja terkena agar senjata itu tertancap di dagingnya. Ugh.

Raka terdiam walau cuma 2 detik saja. Namun sambaran petir itu bisa cepat melebihi 1 detik.

Black God Thunder : Hydra Nine-head

Di jarak sedekat 2 meter itu, 9 sambaran petir dari Dicky itu menghanguskan Raka dan melemparnya menabrak tiang batu sekitar sampai hancur. Percikan petir masih bisa terlihat di tubuh yang mendapatkan luka bakar.

"Argh--!? " batuk darah Raka.

"Raka!?! "

Sementara itu Dicky mencoba menutupi darahnya yang terus keluar akibat tebasan pedang menggunakan jaketnya. Ia juga membakar lukanya sendiri agar pendarahan berhenti.

"Mereka berdua sama-sama nekat.. " cetus Iyn.

"Bodoh.. " ucap Allyn pelan.

"Ha, hah.. "

"Urgh..! " Raka mencoba bangkit, ia merapal mantera penyembuh walau tidak terlalu berefek akibat rasa sakit diterimanya secara tiba-tiba. Top Agent ini melepaskan jaket musim dinginnya dan membuat kekuatan sihirnya bertambah besar. Sebenarnya jaket itu adalah penahan kekuatan sihir berfungsi untuk menyimpan.

"Menang melawan Ultimatum itu mustahil. Yang bisa kulakukan adalah bertahan.. "

"Argh. Sambaran petir itu lebih parah dari dugaanku. Aku bisa merasakan ada bagian dalamku terbakar, dan itu SANGAT sakit!? "

"Kan kulakukan lagi! Kita lihat... Siapa yang bertahan lebih dulu! "

"Dia pasti tidak akan melakukan hal yang sama lagi. Mengorbankan tangan tadi itu sangat diperlukan untuk memberikan luka parah ini. Rencana selanjutnya pasti juga nekad..! " pikir Raka.

Perasaan tak terpuruk dan di saat bersamaan merasakan hal yang sama juga mengingatkan Dicky ketika pertama kali ia mendapatkan Kode Nama nya. Alasan dirinya mengambil keputusan di masa lalu yang mana membawanya ke masalah supernatural.

"Aku tidak memiliki tujuan mulia sama sekali. Aku juga bukanlah orang yang baik, buruk juga. Tapi ada saatnya dimana aku harus memilih tidak peduli aku berada di pihak mana. Yang kulakukan mencerminkan orang-orang yang tersingkirkan dari masalah utama.. "

"? "

"Aku adalah contoh orang-orang yang terseret masalah yang dibuat oleh kalian semua dan dipaksa berjuang di dalamnya. Ini juga bukan keinginanku tapi aku harus tetap memilih bertarung. Ada sesuatu yang harus ku lindungi, dan kekalahan bukanlah opsinya! "

Ddddddrrrtttt!!!!!

Tekanan aura Dicky mencapai---bahkan melebihi 70% kekuatan dari Raka. "Dia tambah kuat!? " kaget Raka.

Kekuatan Dicky saat ini ibaratkan Bencana Pararel yang mampu mengendalikan kekuatan penuh mereka.

"Aaaaaaaarrrgh!!!?! " raungan dari anggota tim King ini meledakkan udara dan meratakan benda apapun yang ada di sekitar mereka.

Beruntung masih ada pelindung sihir Raka yang membatasi zona berbahaya.

"Menyimpan bukanlah keputusan yang baik di pertarungan ini.. ! " Raka juga memutuskan untuk melakukan hal yang sama, kekuatan mereka berdua seperti mau menghancurkan seisi kota tersebut.

Aaaa AAAAArrrghh!!!!

"Wow! Wow?! N-nona Iyn, a-apa sistem teleportasi nya bisa menahan kekuatan mereka??! " mulai panik MC.

Iyn terkekeh geli. "Tidak.. "

"Kalau begitu lakukan sesuatu atau serangan keduanya bisa terpindah ke tempat ini?! "

"Kau tidak usah khawatir. Banyak Pengguna Kekuatan yang mampu menahan dampaknya ditempatmu sekarang. Jadi tenang saja.. "

"Mudah nona bilang!
Oh tidak. Ini dia!!? "

JDR!!!

Sambaran petir barusan menghilangkan sosok Dicky yang tiba-tiba saja bisa ada di atas langit. Awan hitam berkumpul ditempatnya menciptakan lubang dimensi dimana Dicky melayang saat ini, percikan energi berkumpul di tangan kanan yang terangkat ke atas itu.

Awakening Lightning : Sky Wrath

Sihir Rune Kuno Tingkat Spesial : Tataan Dunia

Lingkaran sihir raksasa tercipta tepat dibawah kaki Raka kemudian mengecil naik ke kaki, badan lalu berhenti di tangan kanan yang membentuk cara menembak itu. Benang-benang sihir mengelilingi tangan Raka yang siap menembakkan energi sihir terbesarnya yang pernah ia simpan.

Awakening Rune Magic : Apocalypse Sign

"Semuanya, persiapkan diri kalian semua ketika serangan terjadi. Jangan ada kesalahan atau ada yang mati! " titah Aisran yang berdiri di depan Shaker.

"Aisran, aku--"
"--tidak melindungi anda, raja. Saya melindungi diri sendiri. " potong Aisran dengan masamnya.

"Kalian juga. Jangan biarkan ketua terluka gara-gara kita.. " seru Solcode Intrement.
"Eh? Eh? A-aku bisa jaga diri sendiri.. " kata Momoa gelagapan.

"Presiden, mundurlah sedikit.. "
"Tentu, Ikram~"

"Kak Driver, lindungi aku dong.. "
"Minta sama anggotamu sana! "

"Sudah dimulai! " bisik Allyn.

"B-bagaimana dengan orang-orang itu..yang hidup di cerita? " takut Mizu.

"....... " Diga cuma diam.

Anifa yang duduk di tempat duduknya terlihat panik juga, tapi bukan karena dampak yang bakal datang melainkan. "Tuanku mana? "

"Ada apa, kak? " bingung Aif.
"Tuan Riza tidak ada di tempatnya! "
"" Eeh?? ""






















































Sosok Riza terlihat di pusat kota dalam cerita atau tempat Dicky dan Raka saat ini bertarung, bersama kedua partnernya di Ultimatum.

"Mereka terlalu berlebihan. Ini memang hanyalah cerita tetapi 'ada' karakter yang hidup di dalamnya.. "

"Apa kau mau melindungi mereka, Riza? " tanya Nara--wanita berambut coklat yang memiliki sayap enam pedang dibelakang punggung, ia membawa sebuah boardsword yang sangat besar.

"Grrrrr! Dasar pemula..! " marah sosok naga partner Ultimatum Riza.

"Ya. Kita akan menahan dampak kehancuran mereka berdua hasilkan.. "

Dicky serta Raka yang merasakan kehadiran Riza di tempat yang sama, merasa senang. Sekarang mereka benar-benar bisa mengeluarkan seluruh kekuatan.

"Awas terbakar, Raka.. " seru Dicky melempar hujan petir raksasa ke bawahnya.

"Hahaha. Itu kalimatmu. Kau bisa saja mati, tahu.. "

DDRRRTT! THRUST!!

Sambaran halilintar raksasa dari langit itu beradu sengit dengan hantaman cepat dari tusukan energi sihir yang sangat tajam dari tempat Raka. Angin seketika langsung mengamuk dan petir menyambar segalanya yang ada.

Dampaknya sampai melewati batas dimensi arena keluar dari dunia cerita, semua orang yang sudah bersiap di dalam ruangan dengan sigap melindungi tempat mereka sendiri dari serangan Dicky dan Raka yang terlihat seperti random attack itu.






























































W SKIP POV W






Saat ini kedua Pengguna Kekuatan yang bertanding di babak 5 Masing-masing berada di ruang perawatan mereka. Pihak staff sedang memperbaiki arena yang hancur atau lebih tepatnya meledak karena melewati kapasitas penahanan kekuatan supernatural. Terlihat Luna menggenggam erat tangan Raka yang bisa dikatakan terluka parah akibat bakaran halilintar nya Dicky.

"Skor telah didapatkan. Sementara dengan poin 3-2... Tim tamu memimpin turnamen! Kita akan bertemu lagi setelah perbaikan di arena selesai, dan tentu saja kita akan lanjut ke babak selanjutnya...!"

Namun Raka berhasil memenangkan babak 5.

"Jujur aku lebih mengkhawatirkan hasil akhir tadi ketimbang keadaanmu tetapi aku senang kau baik-baik saja.. " senang Diga.

"M-makasih, bos.. "

"Jangan meminta naik gajih.. "

"H-haha.. " tawa Raka.

"Ini mungkin bukan waktu yang tepat. Raka, selamat atas kemenangannya.!! " kata Mizu tersenyum lebar.

"Ya... "

"Dengan ini kita memimpin pertadingan. Hmmm.. " senyum-senyum sendiri Alfharizy.

Ngomong-ngomong Karoko menghilang atau pergi entah kemana. Atau dia ada di dalam ruangan yang sama. Tidak ada yang tahu ditambah badannya yang kecil seperti itu.

"Sebaiknya kita berikan waktu bagi Raka istirahat. Dia sudah bersusah payah menang menghadapi lawannya.. " kata Rei mau keluar.

"Kurasa tidak perlu diingatkan lagi. Istirahatlah, kawan.. " tambah Alfharizy.

"Kami pergi dulu, Raka. Bye~"

"Kak Raka sekarang sudah memiliki banyak teman. Kedua orangtua kakak pasti senang.. " Luna.

"Ya. Kuharap aku tahu kemana mereka pergi.. " perlahan Raka tertidur, ditemani Luna yang setia menemaninya.

Sementara itu di ruang VIP kubu pemerintahan. Suasana mereka tidak berubah banyak, cuma Allyn yang mulai banyak minum sekarang ditemani stalker nya dulu.

"Allyn, bukankah kau terlalu banyak minum..nya? " cemas pria rambut putih ini.

"Terserah aku mau apa. Kau diam saja.. "

"....... " ia diam ketika diminta.

"Sekarang bagaimana? " lihatnya ke Iyn. "Tim lawan hanya menyisakan yang kuat-kuat saja. Di kubu kita yang memiliki persentase 100% menang cuma aku dan kau saja, "

"Itulah kenapa aku memakai Kode Nama ku tadi... Untuk melihat ke masa depan siapa yang bakal bertanding di babak 6." senyum Iyn.

"Licik seperti biasa.. '

" Aku menyebutnya memanfaatkan keunggulan. " itulah yang dilakukan Iyn sedari tadi, ia bukan memerintahkan staf untuk berada di pihak mereka melainkan Pemimpin Pemerintahan Dunia ini memakai Kode Nama nya, Devastation.

Kekuatan supernatural yang membuat pemakainya dapat mengakses kekuatan semua dewa yang ada di dunia mana pun.

"Untuk Babak 6... Tinta. Giliranmu! "

Wanita bersurai pirang dengan gaun putih dan satu dress ungu dibagian depan itu menutup kipasnya, ia perlahan tersenyum senang karena sekarang adalah gilirannya. Ia mengambil sebuah payung yang bersandar di dekat kursinya duduk.

"Sudah waktunya ya? Aku tidak sabar bertarung dengan muridku sendiri, hm~"






































































































































































Preview Next Arc

A : Pagi semua 😶

Riza : Masih malam '_'

A : Biar. Untuk arc 40 selanjutnya ada babak 6

Riza : Semuanya juga tahu itu

A : °_°

A : Ok. Kalian bisa menebak siapa yg akan bertarung di babak 6 nantinya. Clue nya sudah ane beri

Riza : Glue(lem)?

A : Clue! *lempar 💣ke Riza*

Riza : Aaaa arghh💥

Karoko : Sampai ketemu di hari Rabu. Bye 👋

Riza : Muncul disini 😶

Luna : Bye, semuanya 👋

RakaTrafagar, BigFath, DigaRW, Aizuhime, allynscarleta

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top