Arc 40 : Babak 6 Di Bawah Hujan
W VIP POV W
Mizu terlihat menenangkan dirinya dari kegugupan yang melanda. Pasalnya Diga menunjuk agen baru Pedia ini untuk bertanding di babak 6 secara tiba-tiba.
"Tenang. Huu~ok. Itu sedikit bekerja.. "
"Hei.. "
"Kyaaaah?!"
".....? " Rei dia melihat pekikan yang dibuat Mizu barusan.
"Kau baik saja? " tanyanya.
"Jangan ngagetin dong.. " lemas Mizu langsung.
"Gomen. Aku hanya ingin mencoba memberimu semangat, tapi malah sebaliknya.. "
"Rei. Perasaanmu bagaimana ketika dipercayakan di garis depan selama pemberontakan? Kau tahu aku baru saja dipercaya baru-baru ini jadi kurasa aku tidak terlalu tahu bagaimana rasanya.. "
"Menurutku kau yang lebih hebat dariku, Mizu.. "
"Eh? "
"Ikuti saja kata hatimu. Itulah yang selalu kau lakukan selama ini. Semoga beruntung di dalam pertandingannya.. " seru Rei meninggalkan Mizu yang ada di pojokan.
Lalu kemudian Alfharizy ikut-ikutan ke pojok ruangan. "Kau tahu, Mizu, ini mengingatkanku ketika dulu kita belum--"
"--Makasih, Al-san. Sekarang aku sudah siap! "
"Heh? "
W SKIP POV W
"Selamat datang kembali ke arena turnamen 10 babak yang mana sekarang kita memasuki bagian keenam dari kesepuluh inti pertandingan. Sama seperti para tamu sekalian saya juga tidak sabar untuk melihat pertandingan yang selanjutnya. Sebelum itu saya mau memberikan informasi perihal perbaikan arena, yang mana sistem teleport telah diperkuat sehingga kerusakan seperti babak 5 dapat dihindari... Dan YA, kedua Pengguna Kekuatan bisa mengeluarkan seluruh kekuatannya tanpa takut merusak arena sekarang!
Saya mewakili Pemerintahan Dunia mengucapkan banyak terimakasih kepada Pewaris Pedia yang ikut membantu mengamankan tempat ini beberapa saat lalu.. "
Riza cuma diam ditempatnya tanpa menoleh kemanapun. Bisa dikatakan ia gugup sekaligus bingung karena namanya diucap mendadak.
"BAIKLAH! MARI KITA KE BABAK 6!! "
"" YAAAAAAA!! ""
"Saya telah mendapat dua nama yang akan bertanding di babak 6 ini. Dari kubu Tamu mari kita sambut ia..!
Hadir dari berita menggemparkan dari Dimensi Kenyataan, membuat resah warga Wattpad akan tindakannya dulu disana. Tetapi bukan karena keinginannya sendiri tetapi dipaksa bersama kembarannya. 2 tahun kemudian ia menjadi anggota pemberontakan yang berhasil mengalahkan OMEGA di perang mereka sendiiri dan sekarang berada disini mewakili Pedia dan teman-temannya yang tidak bisa hadir hari ini.
Mari kita sambut mantan 3 Monster dari ROAR. [Amai Ame] Mizu! "
"" Yeee aaaahhh! "" kerumunan dari agen Pedia bersorak keras ketika nama Mizu disebutkan, mungkin mereka adalah fans dari Mizu sendiri.
Hikari hanya berlipat kaki menatap kesal mereka yang meributkan nama Mizu.
"Haha. Mizu terkenal di Pedia.. " terkekeh Haruka.
Fath menyambung. "Well. Aku tidak terkejut Mizu terpilih, toh dia adiknya Hikari.. "
"Ha? Apa maksudnya itu?? " kesal Hikari tiba-tiba.
"Apa kakak marah karena tidak terpilih? " tanya Anna polos.
"Ugh. Aku tidak cemburu karena Mizu yang dipilih.. "
"Terus kenapa kau menatap ke arahku dengan tajam? " batin Riza ketakutan.
Fath melirik ke tempat Divisi 6 berada di wilayah Pasukan Pemberontak. "Bagaimana kursi disana, komandan~? " panggil Fath dengan nada menggoda.
"K-kau berisik sekali.. " sahut Verrel.
"Senior Fath tenang. Bakal kupastikan Komandan Verrel mengerjakan tugasnya dengan benar.. " seru Nana tersenyum ramah.
"A-aku merasakan sesuatu yang mengerikan dari senyuman itu.. " gumam Verrel.
"Aku cuma tersenyum dengan biasa kok~"
Pemuda berambut jingga yang memakai kacamata itu memperhatikan Mizu dengan serius lalu bertanya ke kakak tirinya.
"Komandan, senior Mizu itu orangnya seperti apa? " tanya Oraios.
"Bagaimana mengatakannya ya? Bisa dikatakan dia tidak buruk dan hebat juga. Sifat perhatiannya terhadap lawan yang menahan potensinya. Di dalam pertandingan ini mungkin saja Mizu akan melakukan hal yang sama.. "
"Kamu jahat sekali, komandan. Mizu adalah teman kita.. " bisik Nana dengan ekpresi menakutkan.
"Urgh.! "
Sementara itu di perbatasan laut Pemerintahan Dunia ada anggota Divisi 6 lainnya yang ikut berpatroli disana jaga-jaga untuk musuh tidak menyerang mereka.
"Hei, katanya Mizu yang bertanding di babak 6.." seru Vela senang.
"Sudah sejauh itu? Sepertinya semua ini akan berjalan dengan cepat. Kau juga setuju'kan, tombak? " tanya Kaze ke Dwi, yang mendekat ke Vela untuk melihat streaming turnamen.
Agen Pedia bernama Lonely mendekat dan mengingatkan mereka bila sekarang mereka sedang bertugas, tentu dengan keramahan 'perusahaan'. "S-semuanya, kurasa lebih baik kita fokus ke pekerjaan.." kecutnya.
"Anda tenang saja. Ini cuma sebentar.. " Dwi dan Vela menonton babak 6 lewat smartphone pemberontak itu.
"............. "
Kaze melihat ada satu kapal di ujung penglihatan matanya. "Hahaha. Sepertinya memang berjalan cepat.. " dengusnya geli.
Mereka sontak saja melihat ke depan dimana ada kapal yang berisi kelompok teroris yang memanfaatkan keadaan untuk menyerang pemerintahan saat ini.
"Hmm?"
"Kenapa, Kaze?"
"Aku mengenal salah satu dari mereka.. " tatap Kaze ke perempuan kucing dengan seragam putih dan pedang.
Kembali ke arena..
"Dari jalur pemerintah. Wanita inilah yang memulai keresahan 3 tahun lalu di Dimensi Kenyataan, menciptakan ROAR yang mana Riisycho terkena di dalamnya sebagai ketua mereka..! "
"J-jangan bilang!? " Hikari langsung panik, Mizu menyusul setelahnya.
"Shaker menerima usulan darinya untuk mencari potensi di Dimensi Kenyataan dengan mengumpulkan Pengguna Kekuatan yang memiliki bakat Kode Nama, salah satunya Iblis Kembar dimana Mizu salah satu dari mereka. Yang ditakuti, yang dihormati sekaligus yang paling cantik mengalahkan Gehenna dari Batu Besar Baru! Mari kita sambut Pencipta ROAR... Tinta! "
Seorang wanita bersurai pirang panjang dengan gaun putih dan dress ungu satu bagian keluar dari jalur pemerintah, ia membawa payung yang hampir sama seperti Battleweather punyanya Mizu.
"... Eeeeeeeeh???"
"" Heeee eeeeh hhh???! "" terkejut mereka yang pernah berhubungan dengan atau di ROAR.
"Kenapa Tinta ada di pemerintahan? " Shaker juga dibuat bingung.
"Kau bukan penciptanya? " tanya Fanny ke Riisycho.
"Kau pikir orang seperti dia bisa membuat organisasi seperti ROAR, Fanny? " sahut Hikari mencoba menyindir Riisycho.
"Hahaha. Lucu sekali, Hikari. Kau membuatku ingin membakarmu setelah turnamen bersama MC menyebalkan dibawah sana.. "
"Eh? Eeeeh?? Tinta-san!? Nande??" kebingungan Mizu.
"Mizu, sudah kubilang untuk memanggilku dengan sebutan 'sensei', bukan~"
"Tinta-san.. "
"Aduh~sepertinya kau memang memerlukan banyak pelajaran lagi dariku.. "
"....... "
"Jujur aku senang dapat bertemu denganmu lagi, Mizu. Bukan kau saja tetapi mereka yang ada disini.
Hai Shaker, maaf membohongimu~.
Dan Rii, kau bakal menerima 'pelajaran' dariku karena telah merubah ROAR semaumu.
Fanny, kau tambah cantik walau dari jauh.
Hikari.. " sapa Tinta dengan senyuman lebarnya.
"Jadi itu alasannya kenapa dia keluar dari ROAR.. " tatap Shaker ke Riisycho.
"Kak? "
"Fufufu. Aku bisa menebak satu itu tapi bergabung dengan Pemerintahan Dunia? Nona Tinta memang hebat.. " senyum Hyu.
"Dia cuma memanggil namaku saja. Apa dia kangen atau tidak sih?? " Hikari mengumpat.
"Waktunya teleportasi, kalian berdua. Bersiap di lingkaran masing-masing! "
"...... " Mizu yang serius.
"..... " dan Tinta nampak tenang-tenang saja.
"Hitungan dimulai. 10,9,8,7,6,5,4,3,2...1! "
Shine!!
Rintikan air hujan menyambut Mizu ketika sudah sampai di tempatnya sebentar lagi bertarung. Yaitu suatu tempat yang ada town kecil di dekat gunung dan hutan di luar kota tersebut, lokasi Mizu dan Tinta saat ini berada di sungai terdekat dimana mereka saling berseberangan satu sama lain. Payung langsung berguna ketika hari mulai hujan.
"Medannya... Berair dan hujan. Mizu diuntungkan! " senang Nana. "? " Nana melihat ekpresi serius dari Verrel.
"Ada apa? "
"Aku..juga tidak tahu. Melihat wajah mereka membuatku kalau medan bertarung satu ini bukanlah suatu keuntungan sama sekali." tunjuk Verrel ke tempat duduk Shaker dan lainnya. Mereka semua membuat ekspresi sulit terutama Hikari.
"Ini benar-benar gawat.. "
"Kenapa, kak? "
"Mizu, dia dalam bahaya. Kode Nama Tinta sangat diuntungkan di medan ini! " gigit jari orangnya.
"Eh? Kenapa?? " bingung Aerin.
Shaker menjawab. "Kode Nama Tinta adalah mempengaruhi realita, ditambah bila semua objek yang ada disana hanyalah buatan semata memudahkannya tanpa pikir untuk 'mengorbankan' mereka.. "
"Apa maksudnya dengan 'mengorbankan'? " tanya Fanny. Perempuan ini memang kenal Tinta tetapi tidak lama setelah wanita itu dinyatakan menghilang.
"False Image. Dengan mengambil objek sekitar wanita itu mampu menciptakan sesuatu yang baru sesuka hatinya.. " jawab Riisycho.
"Mizu-chan memang sedikit diuntungkan karena hujan tapi nona Tinta lebih diuntungkan dengan banyaknya titik-titik air yang akan jatuh nantinya.. " tambah Hyu.
Pertandingan ini dari awal sudah bisa dilihat siapa pemenangnya.
"Aku sudah sejauh ini! "
Mizu mengenggam erat Battleweather yang kemudian ia tutup itu. Gadis ini berlari cepat ke hadapan Tinta menghiraukan saja titik-titik hujan yang membasahi badannya.
Water-weapon : Water Slash
Ayunan tebasan air yang tertarik ke payung Mizu hempaskan ke muka Tinta, yang mana dilindungi dinding tanah. Hujan baru tercipta di atas kepala Tinta ketika hempasan air terpecah akibat kena dinding tanah. Kumpulan air dalam bentuk jarum berkumpul di atas mereka kembali jatuh menghujam tempat Tinta tanpa memikirkan akibat yang akan terkena selanjutnya.
"Kau kasar sekali, Mizu.. " bisik Tinta yang menahan semua jarum air menggunakan aura tak kasat mata yang keluar dari tangan kirinya.
"Saya melakukannya karena lawannya adalah Tinta-san! "
"Sensei..! "
Hya Aaaaa!
Mizu melesat ke arah Tinta yang tidak terlindung dinding tanah, Battleweather berubah bentuk jadi pedang dengan garis-garis hitam di mata tajamnya. Tinta juga melakukan hal yang sama merubah payung jadi pedang, tusukan Mizu ia tangkis dengan mata pedangnya dan membuat serangan agen baru Pedia ini terhenti.
Tinta melepas tangan kirinya dari ganggang pedang menyelimuti bagian itu dengan aura tak kasat mata. Mizu yang tahu apa yang diperbuat oleh wanita itu sontak saja melompat ke belakang dan mengembalikan pedang ke payung.
Pemakan Realita
Crash?!!
"Ugh!? " ringis Mizu menahan serangan lawan.
Tanah dan belakang Mizu terpotong atau lenyap dari tempatnya. Rumput hijau dan sungai yang ada disana seakan dipindahkan ke suatu tempat.
"A-apa itu barusan?! " kaget Fanny.
"Hugs. Kekuatan supernatural pelenyap ruang. Aku pernah terkena serangan itu dan salah satu kakiku buntung. Dan itu sebelum aku mendapatkan Immortal.. "
"Aku tidak bisa membayangkan betapa menyakitkan itu.. " sahut Verrel.
"Ya.. "
Mizu yang tidak bisa melihat ke depan tidak tahu kalau Tinta sedang mengalihkan payung nya ke arah lain membuat agen baru ini tidak terlindungi apapun. Dengan tusukan cepat Battleweather Tinta mementalkan Mizu ke belakang.
Kembarannya Hikari ini nampak kesakitan di perut walau hanya sebuah payung yang menusuknya. Setelah dilihat lagi ada darah disana.
"Apa kau melupakan apa yang pernah kuajarkan kepadamu dan juga Hikari?"
".... "
"Ketika bertanding mau itu latihan aku tidak akan pernah menurunkan kekuatanku. Aku sudah mengajarimu banyak hal, beladiri, menyembuhkan diri bahkan akting dan auracome yang seharusnya tidak bisa dicapai pemula sepertimu waktu dulu.
Dalam pertarungan nyata ada lawan tidak dalam mengasihimu!"
"Kita hidup di dunia di mana semua orang ada untuk membenci. Jika kau tidak berpikir ingin membenci, maka kau yang akan dibenci. Terlepas dari kebaikan yang kau berikan, mereka yang membencimu pasti menganggap dirimu yang paling merendahkan mereka. Itu benar-benar tidak adil, tapi itu sangat nyata! "
"Argh! " Mizu ditendang Tinta dan menghantam makam baru yang ada disana.
"Seperti aku misalnya.. "
Mizu mencoba bangkit kembali, pendarahan di perutnya sudah mendingan setelah auracome mempercepat regenerasi.
"Kau membuatku bangga. Walau cuma untuk satu itu.. "
Tinta menghentikan air hujan yang jatuh disamping kanan dimana payungnya diangkat disana, air berkumpul jadi arus kemudian jadi bola air yang diselimuti kekuatan auracome.
"S-saya tidak..akan bisa... Menjadi Pengguna Kekuatan seperti yang Tinta-san harapkan. Karena berbuat baik ke lawan itu adalah suatu keharusan dan mengingatkan kepadaku bila dulunya saya juga seperti mereka!
Sekarang sudah tidak!"
"Mizu... Sudah kubilang panggil aku SENSEI! "
"?! "
Elemen Realitas Baru : Air Penaklukan
Tembakan gelombang air yang menyeret semua objek untuk tenggelam di dalamnya, mengenai Mizu telak. Agen baru Pedia ini terlihat tenggelam di dalam bola air raksasa yang mengarah ke town.
"Ummm?! "
"Sudah berakhir, Mizu.. "
... Tik?
Satu tetes air hujan itu merubah keadaan. Tetesan itu menyatu dengan bola air di dalam sana menjadi satu kesatuan dan meledak berkeping-keping ke segala arah. Mizu mendarat aman di atas tanah seraya masih mengendalikan kepingan air hujan yang berasal dari serangan bola air Tinta.
"? " Tinta kebingungan karena Kode Nama Mizu tidak seperti ia ingat.
"M-mungkin..yang Tinta-san katakan soal kenyataan dunia itu adalah hal benar. Tapi saya memiliki visi sendiri, saya sudah selama itu menggengamnya dan mempertahankan keinginan saya sendiri... Dan SAYA ADA DISINI! Berdiri di hadapan anda dengan niatan menang!"
Mizu mensejajarkan air hujan ke atasnya menciptakan tebasan dimana air melayang secara rapi seperti mata pedang.
"Itu bukan Kode Nama Rain.!? "
Trsskskk!!
Sesuatu yang tajam dan bercahaya baru saja menembak bahu kanan Tinta sampai berlubang. Darah langsung keluar banyak dari sana. Mizu melukai bahu tersebut agar Tinta tidak dapat menggunakan tangan kanan dan payungnya.
"Tinta-san. Terimakasih untuk semuanya sampai saat ini..! "
"?! "
Tebasan air hujan itu menghujam deras menghancurkan tempat Tinta dan sekitar keduanya.
W Past POV W
"Hiks. Hiks.. "
"Mizu, bisa kau berhenti. Nanti orang itu kembali lagi.. "
"A-aku tahu t-tapi hiks.. "
Tinta mendekati seorang gadis muda sedang menangis di pojokan itu bersama kakak laki-lakinya. Tentu saudaranya langsung berdiri di depan adiknya mencoba melindungi. Tinta berhenti di depan mereka berdua.
"Aku lihat Rii telah memberikan kenangan buruk kepada kalian berdua. Dasar anak pembuat masalah itu, aaaah.. "
"Siapa kau?" tanya Hikari menatap kesal.
"Namaku Tinta. Tapi mulai sekarang aku adalah guru kalian semua. Akulah yang akan mengajarimu bagaimana menggunakan kekuatan supernatural yang kalian dapatkan itu.. "
"Kode Nama? "
"Ya. Yang itu. Kau pasti Hikari pemilik Chain dan adikmu Mizu pemilik Rain.
Aku benar-benar minta maaf karena harus menculik kalian berdua.. "
"Kalau kau benar-benar menyesal, kembalikan Mizu. Biar aku sendiri yang menggantikan pekerjaan kami berdua! "
"Aku bisa saja tapi apakah adikmu berpikir hal yang sama? "
Hikari sontak saja berbalik dan meminta Mizu untuk kembali, ia bahkan meneriaki adiknya. Namun..
"Tidak mau, hiks.. "
"Ada apa denganmu? Lebih baik begini daripada harus kita berdua. Mizu, sadarlah! "
"Kubilang tidak mau! N-nanti Hikari-nii sendiri.. "
"Mizu, kau.. "
"Kau mendengarnya sendiri. Mulai sekarang kalian berdua berada di bawah pengawasanku. Tenang saja aku tidak akan pernah menyakiti murid-murid, kecuali di latihan nantinya.. "
Beberapa bulan kemudian..
"Apa maksudmu dipindahkan tugaskan? " tanya Tinta bingung ke Shaker.
"Aku ingin kau mengawasi Turnamen Wattpad yang sebentar lagi diselenggarakan di Jakarta Dimensi Kenyataan.. " Shaker menyerahkan satu berkas berisi nama ShiroKuro.
"Dia bukanya Ketua Grand Omega? Ada apa dengan pemuda ini? "
"Informan kita mengatakan bila dia bakal membelot dari OMEGA ke pemerintah tetapi kita masih belum mendapatkan bukti apapun. Jadi aku mengutusmu sebagai salah satu pengawas di turnamen itu nantinya.. "
"Bagaimana dengan ROAR? Aku tidak bisa meninggalkan murid-muridku begitu saja.. "
"Kau tenang saja. Ada seseorang yang ingin menggantikanmu, ditambah anak ini serius sekali.. "
"Anak? Shaker, maksudmu siapa?? "
Tinta terlihat duduk santai di ruang kerja Iyn. Sebenarnya Tinta lah agen mata-mata yang membelot dari OMEGA dari pemerintahan. Tujuan wanita ini adalah mengumpulkan Pengguna Kekuatan untuk dapat mempertahankan Dimensi Kenyataan dari serangan OMEGA atau organisasi lain yang mau menginvasi dimensi satu itu.
Iyn memberikan berkas tentang kehancuran ROAR setelah kepergiannya.
"Apa yang terjadi dengan anggota ROAR? Apa mereka..? "
"Mereka hidup. Tidak semuanya.. "
Tinta menggengam kuat berkas itu sampai rusak, dan Iyn cuma bersandar di kursinya.
"Jangan marah cepat. Lihatlah siapa saja yang masih hidup.. " ingatkan Iyn.
Tinta membuka ke halaman list anggota ROAR yang hidup dan sudah meninggal. Ekpresi senang langsung terlihat ketika melihat tidak ada korban yang jatuh di 3 Monster.
"Kau sepertinya sangat senang, Tinta.. "
"Mereka semua anak-anak yang baik. Aku merasa buruk karena memaksakan kehendakku kepada mereka.. "
"Tetapi semua itu tidak bisa dihindari. Suatu hari nanti, Wattpad Paralel pasti pergi ke Dimensi Kenyataan dan kehancuran ada dimana-mana. Tidak peduli seberapa bencinya mereka kepadamu nantinya kau selalu berada di sisi mereka... "
"Baiklah, nona muda Iyn. Apa tugas yang ingin kau berikan kepadaku kali ini? "
"Pemerintahan Dunia menemukan sesuatu yang menarik dan terdengar mustahil dan aku ingin kau yang mencari tahu atau lebih tepatnya... Menghadapinya secara langsung."
Tugas yang diberikan Iyn inilah yang membuat Tinta menghilang tanpa jejak, bahkan Pemerintahan Dunia tidak tahu kemana wanita itu menghilang.
Setelah ditemukan kembali Tinta seakan menolak untuk menjawab.
W Now POV W
Aura kasat mata melindungi Tinta dari tebasan air hujan yang ingin mengenainya. "? "
Wanita ini tiba-tiba saja tersenyum pendek. "Kau sudah sekuat ini. Aku senang sekali! "
Serangan Mizu mendadak terhisap ke tangan kiri Tinta yang ia ayunkan ke kanan, semua air berkumpul ke satu titik yaitu telapak kiri Tinta.
"....... "
Perubahan Revitalisasi : Kilat
SLASH!
Tebasan kilat yang sangat cepat dari ayunan ringan tangan kiri Tinta melewati Mizu, tebasan darah terlihat di tubuh Mizu yang kaget.
"Eh? "
Bruk!
Agen baru Pedia ini langsung ambruk karena tidak bisa menggerakkan badannya sama sekali.
"B-badanku..? "
"Aku..baru saja memutuskan semua syaraf bagian kirimu. Itulah mengapa badanmu barat sebelah." Tinta mendekat ke tempat Mizu sembari kelelahan, bahu kanan nya mengeluarkan banyak darah.
Sentuhan terakhir dari Tinta yaitu meletakkan ujung payung ke kepala Mizu. "Aku yang menang, Mizu.. " katanya.
Tak..
""............ "" para penonton terdiam karena serangan balik yang sangat cepat diberikan Tinta. Tidak ada yang sempat bereaksi pada saat serangan itu datang.
Plok. Plok. Plok!
Hikari memulai tepuk tangan seorang diri lalu diikuti Aerin, Anna sama Haruka kemudian semuanya bertepuk tangan dengan meriah diakhiri MC.
"HOOH! Sungguh pertarungan yang sangat cepat, yang pernah aku lihat. Itu hebat terutama counter dari nona Tinta namun Mizu dari Pedia tidak kalah hebatnya. Kekuatannya mengejutkan kita tentunya namun hasil akhir telah di dapat. Pemenang dari Babak 6 adalah Tinta!
Dengan ini skor kedua kubu memiliki poin yang sama. 3-3.."
"Kita akan istirahat sejenak dan kembali ke pertandingan selanjutnya... "
Kemeriahan di dalam ruangan tidak kalah meriah dengan pertarungan atas kapal yang saat ini terjadi di luar gedung. Tepatnya di kelompok Vela.
"Aaaaah! Aku tidak akan memaafkan kalian karena telah mengagalkan melihat pertandingan Mizu! " marah Vela. Ia mengangkat air laut yang sudah menyatu dengan air guci yang ia lempar ke dasar lautan, serangan gelombang Vela menjatuhkan para teroris tanpa kekuatan ke laut.
Trang!
"Hei Flamme, aku dengar datang ke Wattpad Paralel siapa menyangka jadi teroris.. " bicara Kaze ke temannya seorang perempuan kucing.
Keduanya menjaga jarak setelah aduan pedang berakhir.
"Aku tidak memiliki banyak pilihan kecuali kau memberiku uang untuk bertahan hidup di dunia ini. Bagaimana? "
"Mungkin... Aku bisa membantumu soal satu itu. "
"Benarkah? "
"Ya. Pertama, apakah kau bisa membantuku? "
"Membelot dan melawan kelompok teroris ini? "
"Kelompokmu ini kalah kualitas, terlebih mereka semua ini tak bisa dibawa bicara baik-baik.. "
"... Baiklah. Tapi kau harus berjanji atau."
"Aku janji.. "
"Great~"
Perempuan kucing ini menjatuhkan banyak pilar putih dengan aura lavender menyertai, setiap pilar yang jatuh mengeluarkan tembakan batu yang menghantam badan siapapun yang ada di dekat.
"Apa dia... Teman? " tanya Lonely memastikan.
"Kayaknya.. " sahut Dwi.
"Serang keduanya!"
Tiga teroris yang memakai Senjata Kode prototipe menyerang Dwi serta Lonely menggunakan flamethrower, yang mana membakar lantai kapal.
"Kita tidak bisa membiarkan kapal ini mendekat ke transportasi kita atau keduanya meledak.. " seru Lonely.
"Serahkan padaku.. " Dwi mengaktifkan Kode Nama Molecule untuk mengecilkan bakaran api di depan mereka sampai benar-benar tiada.
"Dalam aba-abaku.. "
"Siap!" Lonely mengeluarkan 2 buah pedang.
Dwi memasukkan oksigen ke selongsong penyembur api ketiga teroris itu ketika mereka menggunakannya kembali otomatis meledak dan membakar tubuh sendiri. Disaat bersamaan Lonely mengaktifkan Kode Nama Back to Zero miliknya, menetralisir bakaran api dan menghisap kekuatan ledakan itu ke pedangnya. Api berubah jadi aura biru yang sangat kuat menyelimuti pedang.
Zero One : Infineted Slash
Lonely menyerang semua teroris yang ada di tempat mereka dalam sangat cepat dan juga cepat.
Dwi juga membantu melumpuhkan beberapa dengan kain putih yang pernah digunakan Era dulu ketika melawan Shaker. Itu Senjata Kode Nama.
Aaaaa!
""?? ""
"Kalian! Kau! Kau! Dan kalian semuanya tidak bisa dimaafkan karena ganggu aku! " teriak Vela menghajar semua teroris yang mencoba kabur darinya.
Awakening Form : Aquarius Armed
Air lautan berkumpul menjadi satu bersama Vela menciptakan armor biru di badannya. Kekuatan Divisi 6 ini seketika meningkatkan drastis.
"Lebih baik kita pergi dari kapal ini.. "
"Ide bagus.. " Dwi dan Lonely langsung melompat jauh sampai ke kapal mereka.
"Kita juga.. " panggil Kaze.
"Eh? Padahal aku baru mau mulai.. " ikut Flamme.
Sementara itu Vela mengumpulkan arus air ke satu bola air raksasa melebihi kapal itu sendiri, pemberontak ini melayang tepat di bawah bola airnya.
"Terimalah ini! "
Aquarius Wrath : Destruction Water
Blaaaaar!
Bola air itu menenggelamkan kapal teroris dan meledakkannya ke dalam lautan terdalam.
Setelah Vela kembali ke kapal dan melihat streaming babak 6 perempuan bersurai biru ini menjerit histeris karena pertndingan telah selesai.
"Mizu kalah. Pasti lawannya sangatlah hebat.. " kata Kaze.
"Kuharap dia baik-baik saja.. " Dwi.
"Ya.. "
W SKIP POV W
Hikari dan lainnya pergi ke ruang penyembuhan untuk melihat kondisi Mizu saat ini. Sesampainya mereka disana Hikari dikejutkan dengan kehadiran Tinta berada di ranjang Mizu.
"T-Tinta..sensei." ucap Hikari pelan. "Bukannya kau terluka? "
"Aku bisa menyembuhkan luka dengan False Image. Aku juga melakukannya ke Mizu.. " lihat Tinta ke Mizu yang tertidur pulas. "Rasa sakit tadi pasti membuatnya ketiduran. Dasar."
Tinta menjauh dari ranjang Mizu agar yang lainnya bisa memeriksa Mizu, wanita ini lalu mendekat ke Hikari... Dan memeluknya.
"Maafkan aku telah meninggalkan kalian semua. Seharusnya aku tidak pergi.. "
Hikari terkejut karena mendapat pelukan langsung jadi ia tidak tahu harus membalas apa.
"Jaga adikmu. Dia masih naif, sama seperti dulu. Nanti kita bicara lagi, bertiga. Itu pasti! "
Tinta perlahan keluar dari ruang penyembuhan membiarkan teman-teman Hikari mengelilingi Mizu. Di luar ruangan sudah menunggu Diga yang ingin menayangkan sesuatu.
"Bukankah ini bos dari D's Company, ada keperluan apa anda sampai kesini? " basa-basi Tinta.
"Ada yang ingin ku tanyakan kepadamu. Ini soal hilangnya kau.. "
"....... "
"Aku dengar kau tidak mau menjawab apapun yang ditanyakan Iyn. Kenapa? "
"Aku juga tidak akan menjawabnya kepadamu.. "
"Begitu.. "
"Tapi apa Rizani bersamamu? "
"Riza? Kenapa?? "
"Bisa kau atur pertemuanku dengan pewaris Pedia itu? Ada yang ingin aku katakan kepadanya. Soal apa yang aku ketahui tentang Author 'disana'... "
"??? "
Preview Next Arc
A : Malam, all! Wooo! Tidak kerasa udah menghampiri akhir turnamen, padahal cuma 10 babak aja
Riza : Nunggu ente up itu yg lama
A : Ehe~
A : Ok. Untuk Babak 7 nanti bila dikatakan kedua kubu memiliki kekuatan yg imbang, yg satu cepat, yg satunya tidak bisa disentuh
Diga : Malah spoiler
A : Biarin!
Riza : Entah kenapa menuju akhir turnamen A mulai spoiler 🤔
Hikari : Itu aja yg bisa A sampaikan untuk review kali ini. Sampai ketemu di Arc ke depannya
A : Aku belum selesai woi!
Lonely : 👋 bye semuanya
Aizuhime, Aizahikari, AfadFath, VerrelOraios, nanairoo_macha, TioFanny18, 121_hyu, KazeyaNatsuki, DwiHitoshi, VelaOrion, LonelyHero5
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top