Arc 40 : Babak 3. Yang Tak Dikenal
W Pemerintahan Dunia POV W
Leon kembali ke ruangan VIP timnya dari pemerintah. Ultimatum ini melaporkan bila tugasnya untuk menang sudah dia kerjakan ke Iynhope.
"Tadi itu sempat membuatku khawatir, tahu~" seru Iyn tersenyum jahil ke Leon.
"Kau cuma berlebihan. Iyn, kau tidak akan lupa janjimu ketika aku menjadi Legioner Lead'kan? "
"Tentu saja. Itu persyaratan yang bisa aku berikan untukmu bergabung ke pihak pemerintah. Kau bebas membuat Legion mu seorang.. "
"Thanks.. " sejurus kemudian Leon keluar dari sana.
"Mau kemana kau? " tanya Allyn.
"Mencari Pengguna Kekuatan yang cocok untuk Legion ku.. "
Pintu otomatis itu tertutup bersama dengan Leon yang keluar ruangan.
"Dia percaya diri sekali.. " dengus Allyn bernada kagum.
"Pemerintahan Dunia membutuhkan orang seperti Leon. Dan juga tujuan kita di turnamen ini adalah menang. Harus itu! "
"Selanjutnya siapa yang akan maju? " seru pria berambut hitam dengan kemeja merah bertanya.
Allyn melirik Dicky yang sedari tadi sibuk main HP. "Dicky, aku tahu kau mendengarku.. " panggil Allyn.
"Aku lagi sibuk. Sangat jarang aku mendapat waktu bebas seperti sekarang.. "
"Aku tahu tapi waktunya tidak tepat. Kita butuh perwakilan--apa sih yang kau mainkan?? "
"ML.. "
"ML? Yang mana? Seingatku ada 2.."
"Mobil legen. Satunya lagi yang seperti dipikirkan laki-laki rambut putih disana.. " tunjuk Dicky ke bayangan yang bersembunyi di sudut gelap seraya memandangi Allyn sedari tadi.
"Aku tidak mengerti maksudmu.. " sahutnya dingin.
Dicky ingin memberitahu kata ML yang kedua tapi Allyn menembak mulut temannya itu dengan peluru cahaya, dan membuat pergerakan disana menjadi lambat. Tapi Dicky berhasil menyelesaikan kata-katanya sampai waktu kembali normal.
Iyn sudah memikirkan siapa yang harus dikirim tim nya dan memunculkan data profil seorang Pengguna Kekuatan yang ternyata adalah punya Shirai.
"Siapa dia? "
"Anggota pihak seberang yang memiliki kemungkinan bertanding di babak 3.." jawab Iyn yakin.
"Darimana kau tahu itu? " tanya Allyn curiga. "Kau tidak pakai cara curang untuk mencari tahunya, bukan? "
"Tentu saja. Dengan siapa kau berbicara saat ini? Aku selalu 'berusaha'.. "
"....... " Allyn diam menatap tak suka.
Iyn terkekeh senang melihat reaksi dari rekan barunya ini. Ia lalu memberitahukan kenapa dia bisa tahu kalau Shirai yang akan bertanding di babak selanjutnya, pemimpin wanita Pemerintahan Dunia ini menunjuk ke Hanahaki yang berada disamping tempat duduk Shaker, menggantikan Miomega.
"Perempuan disana lebih kuat dari bencana. Pemerintah menyebutnya sebagai Madlerd. Pengguna Kekuatan yang berada di tengah garis antara Ultimatum serta Code Killer. Bahkan berada di dekatnya saja bisa bahaya tapi jika digunakan dengan tepat ke musuh maka dia dapat dijadikan aset berharga pada peperangan nanti. Kami--Pemerintahan Dunia telah beberapa kali mengundangnya tapi ia selalu menolak. Tapi kali ini dia tidak bisa menolak lagi karena dunia menjadi ancamannya.
Itu juga salah satu alasan kita menantang pihak seberang di turnamen ini. Dan seseorang yang akan melawan bocah yang di asuh Madlerd ini adalah kau... Hotaka! "
Pria kemeja merah yang bertanya di awal tadi ditunjuk Iyn sebagai anggota mereka yang akan bertanding di babak 3.
"Jangan terlalu berlebihan dengan bocah ini. Atau kau dibunuh oleh Madlerd itu.. "
"Hahaha. Anda memasukkan saya ke posisi yang sangat berbahaya, nyonya pemimpin.. "
W SKIP POV W
"Selamat siang, semuanya! Aku kembali di babak 3 yang mana pertandingan selanjutnya akan sebentar lagi dilaksanakan. WuHu!! "
Sorakan penonton dari dua kubu semakin kencang. Pihak OMEGA dan yang lain memberikan semangat mereka ke anggota mereka yang akan bertanding di babak 3. Mereka membutuhkan kemenangan untuk tetap menjaga semangat bertarung.
MC memulai seruan pertandingan. "Dari kubu tamu. Tidak ada yang mengenal pemuda satu ini, benar-benar tidak ada. Aku bahkan hampir tidak kenal dia sampai tahu siapa yang ada di dekatnya.. " lirik MC ke Hanahaki. "Muncul entah darimana dan datang untuk mengambil kemenangan, dari pihak tamu... Shirai Kuuki! "
Pemuda rambut merah melangkahkan kakinya ke arena setelah lantai terbang berhenti, keringat bisa dilihat beberapa orang yang melihat betapa gugupnya pemuda ini. Shirai menguatkan tekadnya ketika melihat Hanahaki menonton dari tempat duduk penonton.
"A-aku pasti bisa. H-hanya aku yang mampu melindungi Hana-san! " tekadnya.
"Kenapa Shirai-kun berada disana? " memandang khawatir Hanahaki.
"Itu keputusannya sendiri. Dia memutuskan untuk melindungi sekaligus mewakilkan dirimu yang tidak mau bertarung disana. Hormati keputusan.. " jawab Shaker agak tegas.
"........ "
"Ini dia. Kalian semua bakal terkejut dengan Pengguna Kekuatan dari pihak pemerintah satu ini. Dialah yang selamat dari Perang Pedia. Semua musuh yang berani menyerang dia kalahkan. Berhasil bertahan di zaman kehancuran Wattpad Pararel 20 tahun yang lalu! Hotaka Akira dari Komite Sulur Pemerintahan Dunia! "
"Hmm~. Jadi Hotaka yang dipilih.. " gumam Ara yang melihat pertandingan lewat ruang kontrol.
"Hei.. "
".....!? "
"Mari bertarung dengan adil.. "
"Sistem teleportasi mohon diaktifkan! "
Lingkaran teleport menyala dibawah kaki keduanya, MC menghitung mundur dari 10.
"5,4, 3,2...1! "
Hotaka serta Shirai muncul di ruangan serba putih yang mana lantai, dinding dan langit-langit disana terbuat dari kaca.
"Reflection Room. Ruang pemantul, serangan apapun yang terhisap ke dalam cermin akan kembali muncul dan melakukan counter attack ke pencipta mereka. Tentu kedua Pengguna Kekuatan yang bertarung di dalam sana tidak dapat mendengarkan penjelasanku disini.. " kata MC.
Tapi Hotaka tahu. Dia sudah pernah bertarung di dalam sana.
"Nyonya pemerintah itu. Dia lebih licik dari yang kuduga.. " batin Hotaka menyeringai.
"T-tempat apa ini?? " terkejut Shirai.
"Ini disebut Reflection Room. Hati-hati ketika berada di dekat kaca atau kau terkena serangan musuh yang sudah kau hindari.. " beritahu Hotaka.
"Hotaka itu terlalu baik.. "
"Mungkin dia mau main ketika. Kau sendiri yang bilang padanya untuk tidak terlalu berlebihan atas perempuan disana bakal membunuhnya.. " lihat Allyn ke Hanahaki. "Dan juga, Iyn. Apa tidak apa? Kau 'terlalu berusaha', " tegur Allyn.
"Iya-iya. Aku bakal berhenti. Toh kita sudah dapat 2 poin.. "
W Hotaka vs Shirai POV W
"Seranganku akan kembali bila terhadap ke cermin. Itu arena menguntungkan sekaligus merugikan.. " gumam Shirai.
"Aku setuju tapi Kode Nama ku tidak dirugikan disini.. "
"?? "
Telekinesis Powers : Gravity Zone
Shirai langsung terkapar dengan wajah mencium lantai.
"Kode Nama ku adalah Brute Telekinesis. Kekuatan supernatural yang kasar.. "
"Ugh..! "
Tangan kanan Shirai melakukan sulap singkat dan memunculkan kapur putih disana, dan orangnya mulai menggaris ke lantai.
Realitas Karya Putih
Garis lurus yang mengarah ke depan itu jadi besar dan keluar dari 2 dimensi jadi 3D. Sesuatu yang putih dan besar menghantam Hotaka dari depan, memukul pria itu karena belakang.
"World of Chalk. Kekuatan memanipulasi kapur. Aku sudah membaca profil tentangmu, Shirai..! " seringai Hotaka.
"Seranganku tidak melukainya. Dia pasti menciptakan pelindung tadi.. " pikir Shirai dengan dagu yang memerah.
Tidak lama kemudian ada api ditangan kiri Hotaka dan pusaran angin yang terhisap di tangan kanannya. "! " tanpa tanda apapun pria itu meledakan seisi ruangan yang ada disana, Shirai sontak saja melindungi diri dari ledakan yang ada di hadapannya.
...... Ssssttt!?!
"!?!! " Hanahaki terkejut melihat ada luka bakar di belakang Shirai dan pakaiannya robek.
"Shirai-kun?! " sontak saja Hanahaki berdiri dengan cemasnya menyaksikan pertandingan.
"U-rgh... " kesakitan Shirai.
Beberapa detik lalu Hotaka sengaja meledakkan seisi ruangan, Shirai yang tidak sempat membuat pelindung dibelakangnya terkena ledakan yang terhisap ke cermin belakangnya. Sedangkan Hotaka ia menciptakan pelindung tak terlihat pakai Kode Nama nya.
"Masih kurang ya? Aku bisa saja menggunakan oksigen tapi itu mungkin akan menghancurkan tubuhnya. Tidak hanya aku di diskualifikasi, aku bisa saja dibunuh perempuan di luar itu.. " pikir Hotaka.
"Ternyata satu-satunya cara untuk menang adalah membuatnya pingsan..! "
"Hah, hah. Hana-san pasti sedang melihatku sekarang. Aku tidak mau cemas dan kehilangan kendali. Apapun yang terjadi... Aku akan menang! "
W Back POV W
Pagi itu adalah kegiatan yang biasa dilakukan Hanahaki serta Shirai. Mereka makan bersama di ruang VIP gedung kepresidenan, yang membedakan dari biasanya adalah tempat diluar gedung telah hancur oleh ledakan Chaos Crystal. Walaupun begitu keduanya mencoba sarapan pagi seperti biasa sampai..Diga masuk dan ikut bergabung bersama mereka. Lelaki itu mengambil roti panggang milik Shirai.
"D-Diga-san..? " terkejut Shirai tapi tetap ramah.
"Halo, Shirai. Aku ada urusan disini.. "
"Roti? "
"Bukan dengan roti tapi dengan kalian berdua, mungkin kau.. "
"A-aku? " Shirai melihat ke Hanahaki karena bingung.
"Tadi aku dan Shaker ke Pemerintahan Dunia.. "
"! " Hanahaki entah kenapa merasa familiar atau bisa menebak.
"Ini mungkin juga berhubungan denganmu, Tigridia. Intinya begini Pemerintahan Dunia mengadakan turnamen melawan kita, tidak bisa tolak karena kita semua juga membutuhkan bantuan dari mereka. Tetapi mereka ingin seluruh tanggungjawab berada di tangan pemerintah.. " Diga melirik Hanahaki. "Itu termasuk kekuatanmu! "
"Tidak bisa. Hana-san tidak mau bertarung. Jangan paksa dia! " tolak Shirai refleks berdiri.
"Dengarkan dulu.. "
"G-gomen.. "
"Kita harus menang di turnamen ini. Bila kita menang maka aku berjanji Hanahaki Tigridia tidak akan ikut ke dalam peperangan Wattpad Pararel. Tetapi aku juga membutuhkan bantuan dari kalian berdua. Tigridia mungkin kekuatanmu akan lepas kendali nantinya di turnamen walaupun begitu kau harus tetap berada disana. Aku juga meminta izin darimu Shirai untuk Hanahaki di turnamen nan--"
"--Biar aku yang melakukannya! "
"? "
"? " Diga dan Hanahaki menatap bingung. "Kau apa? "
"Biar aku yang menggantikannya Hana-san di turnamen itu! Aku... Akan bertanding melindungi Hana-san! "
"Shirai-kun.. "
"Tapi Shirai... Kau itu lemah sekali. "
"Urgh!??! " pemuda berambut Merah ini terpanah begitu banyak anak panah imajiner yang menyakiti hatinya.
"D-Diga-san, k-kau berlebihan.. "
"Itu kenyataan! "
"Urgh! "
Shirai ngos-ngosan melawan rasa sakit di hatinya. Kebulatan tekadnya diperlihatkan pemuda itu kedua matanya yang bulat.
"Walaupun aku lemah aku akan tetap bertanding. Aku tidak apa terluka bila itu untuk melindungimu Hana-san! "
"....... " Hanahaki tersentuh. Ia tersenyum.
W Now POV W
Shirai yang sudah kelelahan ia membuang kapur yang ada ditangan menggantinya dengan kapur yang ada di kantong alat tepat di dekat pinggang sebelah kiri. Itu kapur putih yang sama tapi..
"Ini adalah kapur dengan kualitas terbaik. Aku tidak membelinya di toko alat tulis tapi digudangnya langsung..! " serunya penuh semangat.
"Warnanya tetap putih.. " komen Diga.
Kapur Dimensi Meta : Segel Garis
Shirai membuat garis putih di udara yang mana dapat dibawanya.
"Apa itu? "
"Ini adalah kekuatan kapur yang dapat menyegel Kode Nama. Aku akan memasukkan kekuatanmu ke dalam dunia kapur ku! "
"! "
Shirai berlari cepat ke tempat Hotaka, ia melempar garis putih itu yang mana dapat dihindari oleh musuh. Serangan Shirai tertempel di dinding cermin.
"Serangannya... Tidak terhisap?? "
"Apa maksudnya itu?? " Hotaka.
Jarak mereka semakin menipis dengan Shirai terus membuat garis-garis putih untuk menyegel kekuatan Hotaka. Hingga seluruh tempat itu tertutupi oleh garisnya.
"Hah, hah. A-apa maksudnya semua ini?? " kelelahan Hotaka.
Berpikir Iyn. "Kekuatannya tidak seperti yang aku tahu. Apa dia menyembunyikannya selama ini? "
"Bisa jadi.. " Allyn. "Matanya menunjukkan kalau dia mau menang. Dorongan semangat sebesar itu pasti demi sesuatu yang sangat berharga baginya. Aku entah kenapa mengerti karena aku hampir sama, " gumam Allyn.
"Haaaaa..!" serang Shirai.
"Tch. Tidak akan kubiarkan!"
Hotaka mengumpulkan angin dibelakangnya lalu dilempar nya ke hadapan Shirai yang terpukul ke belakang. Jarak mereka kembali menjauh. "...... " tepat ditangan kiri Shirai ada satu kapur lagi ia pegang.
"?? "
Pemanggilan Dunia Kapur
... SHow Up!!
Rooooooooaaar!!
Dari garis-garis putih yang tertempel keluar berbagai macam makhluk yang terbuat dari kapur, ada harimau, buaya bahkan naga. Semua mahkluk itu menyerang Hotaka secara mendadak, mengagetkan pria ini sehingga menerima serangan dari beberapa makhluk kapur.
Terakhir ada semacam kain atau tangan putih yang menangkap badan Hotaka. "?"
"Kau pasti bingung kenapa aku bisa memunculkan mereka walau tidak menggambar terlebih dulu. Jawabannya karena aku memiliki dimensi simpanan pribadi disana banyak gambar yang sudah kubuat untuk turnamen ini!
Curang? Aku menyebutnya sebagai rencana!! "
"Shirai-kun... " Hanahaki ingin menangis melihat perjuangan keras yang dilakukan Shirai untuknya.
Dalam lubuk hati perempuan ini mempertanyakan tindakan Shirai selama berada di sampingnya. Kenapa pemuda ini sangat ingin melindungi seseorang yang telah membunuh keluarga pemuda itu sendiri?
"Berjuanglah. Kau PASTI BISA, SHIRAI!!! " teriak Hanahaki pertama kalinya.
"HAAAAA AA! "
Awakening World of Chalk : White Suction
Bagian badan yang tertangkap mendadak lenyap atau terkirim ke dunia kapur. Hotaka perlahan menghilang dari arena.
"K-kau pikir bisa m-enang semudah itu dariku? "
"Ya!"
"Mari kita lihat, Shirai! "
Telekinesis Powers : Oxygen Room.
Nothing One
Udara berkumpul di tempat Shirai membentuk lingkaran udara yang membuat sesak nafas. Pemuda itu langsung muntah dengan pikirannya kesakitan.
"... Tidak! Aku tidak boleh kalah! "
"........... "
"... Hana-san! "
Shirai melempar empat buah kapur yang tertancap di depan kaki Hotaka dan mengelilinginya, dengan sisa tenaga yang ada pemuda berambut merah ini merubah kapur ditangan kanannya menjadi pedang dibantu kapur baru yang ia pakai ditangan kanan.. Tcap, Shirai menancapkan pedang itu ke lantai dan menciptakan jalur kapur ke tempat Hotaka.
"K-kau pikir... Bisa menang semudah itu? "
"....... "
Empat kapur yang berada di depan kaki Hotaka memunculkan garis dimensi yang mana keempatnya menciptakan dinding kabur yang memasukkan cepat Hotaka ke dalam dunia kapur Shirai.
Arena seketika langsung sunyi. Kubu tamu bahkan tersenyum lebar tanpa bersuara sama sekali. Shirai perlahan meletakkan kapur nya kembali atas kecilnya di saat bersamaan MC menyatakan pemenang pertandingan.
"Pemenang babak 3 dari turnamen ini adalah... SHIRAI KUUKI!! "
"" WOOOO OOOW AAAAHHHH!! "
"" AAAA AAAAA!! " Alfharizy dan Diga berteriak yang paling nyaring di ruang VIP diikuti anggota laki-laki yang lain sedangkan para gadis melompat kegirangan atas kemenangan yang di raih anggota mereka.
"Sungguh pertandingan yang tidak disangka-sangka. Tidak ada yang mengenalnya! Tidak ada yang menyangka kalau dia bakal jadi pemenangnya. Shirai Kuuki telah menunjuk kepada kita semua bahkan Pengguna Kekuatan biasa dapat mengalahkan mereka yang sudah terkenal. Shirai Kuuki, kau memang hebat! "
"Shirai-kun.. ! " senang Hanahaki. Shirai hanya tersenyum lebar dengan keadaannya saat ini, ia mengangkat jempolnya ke depan.
"Aku menang, Hana-san.! "
"Ya. Aku melihatnya... "
Bruk...!
Setelah itu Shirai jatuh pingsan dan dibawa ke ruang penyembuhan. Shaker meminta kepada OMEGA untuk menemani Hanahaki sampai ke tempat Shirai berada.
Skor pertandingan telah berubah di mana pihak tamu mendapat poin 1 sementara pemerintahan tetap berada di angka 2 mereka.
"Ini diluar perkiraanku.. " kata Iyn.
"Ya. Si Shirai itu kuat.." Dicky.
"Baiklah.. " Iyn berbalik dan berjalan ke tempat pemuda berambut abu-abu yang duduk tenang selama di awal tadi. Tatapan serius Iyn berikan ke anggota satu ini.
"Mantan dosa. Giliranmu bertanding di babak 4 nanti..! "
Diga mendatangi kamar dimana Shirai di rawat, di sana sudah ada Hanahaki yang mengajak pemuda itu berbicara. Suasana keduanya nampak seperti biasa tetapi ada juga yang berubah.
Tok, tok, tok..
"Apa aku menganggu? " tanya Diga tapi dia langsung masuk begitu saja. Pemilik D's Company ini langsung memberikan kristal teleport beserta dokumen rumah.
"Ini tiket yang ku janjikan kepada kalian berdua. Bahkan bila tim kita kalah dan pemerintah mencari kalian mereka tidak akan sulit menemukan kalian berdua.. "
"Terimakasih banyak, Diga-sama.. "
"Tidak. Aku yang harus berterimakasih. Shirai, maaf telah mengatakan sesuatu yang tidak-tidak kepadamu. Bila kau dan Tigridia membutuhkan perlindungan cari saja aku. Kalian tahu harus apa.. " Diga meninggalkan mereka berdua di kamar pasien, dan kembali ke ruangan VIP tim tamu.
Set..
Pintu ruangan terbuka otomatis, Diga masuk dan perempuan berambut salju itu keluar.
"Hmm? Mau kemana, toilet? " Diga.
"Dia yang akan bertanding selanjutnya. Perempuan itu bersikeras untuk maju selanjutnya setelah..mungkin melihat pertandingan di babak 3 tadi." jelaskan Raka.
"Apa tak apa? "
"Kurasa tidak apa. Dia mewakilkan semua Solcode yang jadi aliansi kita.."
"Jika kalian setuju maka tidak perlu ku tolak lagi.. " seru Diga duduk ditempatnya kembali. "Raka, kau yang bertanding di babak 5. Kita sangat membutuhkan kemenangan sekarang! "
"Aku mengerti..! "
"Raka-kun, semoga menang.. " dukung Mizu.
"Arigatou. Demo..itu di babak 5."
"Eh..?"
Preview Next Arc
A : Gooddddddd, evenniiiingg! All!!!!
Riza : Morning
Alfharizy : Pagi
Diga : malam
A : Ok. Untuk arc selanjutnya ada babak 4 dan bakal sedikit beralih dari turnamen, tapi tetap saja bakal ada pertandingan nantinya. So nantikan saja.
Riza : 😶
Shirai : Itu saja yg bisa kami sampaikan di review kali ini. Entah kenapa A gk mau spoiler tentang turnamen buat lebih memeriahkan padahal cuma malas ngetik saja dia tuh
A : 😗
Hanahaki : Thanks for you all who coming this chapter. See you next time 👋
A : 👋
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top